Anda di halaman 1dari 5

Metro, 19 Nopember 2021

Hal: lamaran pekerjaan

Kepada
HRD Manager PT BPR Eka Bumi Artha
Jl. Ahmad Yani No 17, Metro
di tempat

Dengan hormat,

Berdasarkan informasi lowongan pekerjaan dari media sosial Instagram Bank Eka yang
diunggah pada 1 April 2021 dengan posisi Teller, dengan ini saya bermaksud mengajukan
lamaran pekerjaan dengan posisi tersebut. Berikut data pribadi saya:

Nama                                : Dimas Restu Anggoro


Tempat/Tanggal Lahir : Poncowarno, 6 Juni 2000
Alamat                             : Jalan Imam Bonjol No 9, Metro, Lampung
Pendidikan Terakhir      : S1 Manajemen, Universitas Lampung
Status                               : Belum Menikah
Telepon:                           : 08566655544
Email                                : dimasrestu@gmail.com

Saya berpengalaman di posisi Staf Teller selama 2 tahun, memiliki kemampuan Berbicara
ditempat umum, dan bisa bekerja secara mandiri maupun tim.

Berikut dokumen yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan:

1. Daftar Riwayat Hidup


2. Fotokopi ijazah S1 dilegalisir
3. Fotokopi KTP
4. Fotokopi transkrip nilai
5. Fotokopi sertifikat kursus dan pelatihan
6. Pas foto terbaru 3×4
7. Fotokopi SKCK
Demikianlah surat permohonan pekerjaan ini. Besar harapan saya untuk diberi kesempatan
wawancara untuk menjelaskan secara detail potensi yang saya miliki. Atas perhatiannya, saya
ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Dimas Restu Anggoro


2. Jelaskan masing-masing komponen yang ditampilkan dalam sebuah proposal

Jawab :

1. Masalah

Masalah pada dasarnya merupakan kesenjangan antara apa yang ada dan apa yang seharusnya
ada. Dalam proposal, biasanya uraian masalah diungkapkan dengan menggunakan kalimat-
kalimat konkret yang ditunjang dengan data. Adanya data akan menunjukkan bahwa
permasalahan tersebut bukan masalah yang diasumsikan ada oleh pembuat atau penulis
proposal melainkan permasalahan nyata yang dihadapi. Sering sekali masalah yang
dikemukakan adalah masalah yang diasumsikan ada oleh penulis proposal. Atau, masalah
tersebut diungkapkan dengan kalimat-kalimat abstrak sehingga tidak mengungkapkan
masalah dengan konkret, karena pada dasarnya program atau kegiatan yang sesungguhnya.
Mengapa permasalahan tersebut harus diungkapkan selenggarakan untuk mengatasi
permasalahan konkret yang dihadapi, bukan permasalahan yang diasumsikan ada oleh
pembuat/perancang program.

2. Tujuan

Tujuan merupakan apa yang akan kita capai melalui program/kegiatan yang diusulkan.
Karena itu dalam tujuan biasanya dinyatakan kondisi yang diinginkan. Misalnya,
meningkatnya kemampuan komunikasi para eksekutif. Dalam proposal biasanya
dicantumkan 2 atau 3 tujuan yang hendak dicapai yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan. Seiring dengan tujuan itu, biasanya Juga ditetapkan indikator indikator keberhasilan
ini, disebutkan ukuran-ukuran keberhasilan. Dalam kuantitatif-terkadang juga kualitatif
pencapaian tujuan. Misalnya, meningkatnya kemampuan 2/3 eksekutif dalam melakukan
komunikasi. Indikator keberhasilan ini nantinya dapat dipergunakan juga untuk mengukur
keberhasilan program/kegiatan pada saat dilakukan evaluasi.

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pada dasarnya membatasi cakupan kegiatan. Melalui ruang lingkup ini
dibatasi aspek-aspek atau komponen-komponen dari satu kegiatan. Dengan membangun
batas-batas tersebut maka dikemukakan apa yang akan dilakukan dan apa yang tidak
dilakukan. Misalnya dalam usulan kegiatan peningkatan pemasaran produk dinyatakan ruang
lingkup kegiatannya hanya mencakup konsumen baru, sehingga konsumen lama atau
pengguna produk tidak termasuk dalam kegiatan yang diselenggarakan.

4. Metode/Prosedur

Metode pada dasarnya merupakan jalan yang kita usulkan untuk memecahkan masalah atau
menjalankan kegiatan. Ada banyak metode yang bisa kita pilih dalam pemecahan masalah.
Salah satu di antaranya dengan menggunakan pendekatan sistem, yang memilah satu sistem
ke dalam komponen-komponennya. Pada metode ini, dijelaskan secara sederhana langkah-
langkah yang perlu ditempuh agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Kemudian
metode tersebut diubah ke dalam kerangka kerja yang menyebutkan konponen-komponen
yang akan dijalankan.

5. Material/Perlengkapan

Dalam proposal teknis, biasanya dicantumkan material dan peralatan yang akan
dipergunakan. Kemudian dijelaskan pula, mana yang merupakan material dan peralatan milik
sendiri dan pihak lain yang dipergunakan dengan cara menyewa peralatan tersebut.
Sedangkan untuk proposal kegiatan biasanya disebutkan peralatan yang akan dipergunakan
seperti sarana kerja. Adakalanya beberapa peralatan yang diperlukan disediakan pihak
penerima proposal, sehingga tidak perlu dicantumkan dalam proposal. Namun banyak juga
penerima proposal yang tidak memberikan fasilitas kerja apa-apa, sehingga peralatan kerja
harus disediakan oleh pengaju proposal dan dimasukkan ke dalam proposal.

6. Personalia

Personalia yang dicantumkan dalam proposal adalah daftar nama dan keahlian masing-
masing orang yang akan terlibat dalam program/kegiatan. Adakalanya, bila proposal tersebut
merupakan kegiatan kepanitiaan, yang dicantumkan adalah daftar personalia kepanitiaan.
Namun pada umumnya,pada proposal yang dicantumkan adalah nama-nama orang yang
memiliki keahlian yang dilengkapi dengan Curriculum vitae-nya sehingga bisa dinilai
kepakaran dan pengalaman kerjanya.

7. Tindak Lanjut dan Evaluasi

Dalam proposal, biasanya juga dicantumkan rencana tindak lanjut bila


program/kegiatan/proyek telah diselesaikan. Biasanya, ada keinginan agar kegiatan tersebut
berlanjut, bukan hanya berjalan pada saat ada program/kegiatan. Oleh karena itu, dalam
proposal dicantumkan rencana untuk mengembangkan program/kegiatan sehingga
keberlanjutan bisa terjamin. Misalnya, bagaimana kita mengembangkan konsep pemasaran
yang berlanjut meski kegiatan yang diusulkan sudah berakhir. Ada kalanya, dalam proposal
juga dicantumkan tindak lanjut

8. Biaya/Anggaran

Biaya atau Anggaran merupakan komponen penting dari proposal, disamping metode dalan
biaya / Anggaran ini dicantumkan komponen-komponen biaya, yang pada umumnya
mencakup biaya belanja SDM, belanja peralatan dan biaya operasional. Masuk ke dalam
belanja SDM ini adalah honorarium tenaga ahli dan staf pendukung. Sedangkan belanja
peralatan antara lain untuk membeli peralatan kantor dan biaya pembuatan laporan.
Sedangkan biaya operasional akan mencakup biaya pelaksanaan pekerjaan seperti biaya
perjalanan.

9. Rangkuman

Kini kita membicarakan soal anggaran dan rangkuman. Dalam sebuah proposal kita harus
mencantumkan rencana anggaran biaya program secara terperinci, baik untuk biaya material,
peralatan, konsultan, honorarium anggota tim, biaya transportasi dan akomodasi. Sebagai
tambahan, kita juga sebaiknya menuliskan rangkuman biaya yang dianggarkan.

10. Lampiran-lampiran

Bagian terakhir yang kita bahas adalah lampiran. Pada bagian ini dilampirkan berbagai
dokumen penunjang. Seperti pengalaman lembaga pengaju proposal, curriculum vitae tenaga
ahli, riwayat dan pengalaman organisasi, dokumen badan hukum organisasi dan NPWP.
bagian bagian proposal.

3 Jelaskan sistematika umum dalam menyusun pesan untuk presentasi;

Jawab :

A. PENDAHULUAN

Bagian ini pada umumnya hanya untuk mencairkan suasana. Kita bisa memperkenalkan diri
atau menyampaikan guyonan. Bagian ini pentkare karena pada bagian inilah kita berusaha
memotivasi orang untuk mengikuti presentasi sesuai dengan tujuan presentasi kita. Kita
menyamakan tujuan dengan khalayak. Oleh karena itu, biasanya pada bagian ini
dikemukakan hal-hal yang kiranya penting untuk diketahui khalayak. Beberapa hal yang
biasanya dikemukakan adalah:

1. perkenalan diri;
2. pentingnya apa yang kita uraikan;

3. manfaat yang bisa diperoleh khalayak;

4. konsekuensi bila presentasi ini dilewatkan.

B. ISI

Ini merupakan bagian terpenting dari presentasi. Karena inilah bagian tempat kita
menyampaikan pokok bahasan. Ada baiknya, kita menentukan terlebih dulu pokok bahasan
yang hendak disampaikan, sehingga isi pembahasan tidak melantur. Kita tetap fokus pada apa
yang hendak kita sampaikan.

C. PENUTUP

Bagian ini biasanya berisikan kesimpulan dan ucapan terima kasih. Di samping itu, pada
bagian penutup ini selain menyimpulkan orang juga bisa membuat himbauan atau ajakan
untuk bertindak. Kini, kita membahas jenis-jenis presentasi. Pengenalan jenis-jenis presentasi
ini akan memudahkan Anda mengetahui tujuan, cara mempersiap kan dan menganalisis
khalayaknya. Sudah barang tentu, isi presentasinya pun akan berbeda bila jenis presentasi
yang disampaikan berbeda pula. Secara umum dapat disebutkan jenis-jenis presentasi itu
adalah briefing, rapat orientasi, program pelatihan dan laporan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai