Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM 10

TEKNOLOGI PENGEMASAN & PENYIMPANAN


(Desain Kemasan)

Disusun Oleh :

Muhammad Najib (2010516110010)

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2021
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan inovasi kemasan pada saat ini sangat cepat. Perusahaan-
perusahaan kemasan bersaing untuk membuat kemasan yang semenarik mungkin,
seefisien mungkin, dan semurah mungkin. Semuanya ini disesuaikan dengan
permintaan konsumen yang sangat berperanan penting dalam laku atau tidak
lakunya suatu produk.
Bahan kemasan bermacam-macam dengan bahan utama adalah kertas,
plastik, logam dan gelas. Bahan-bahan ini dapat dibentuk bermacam-macam yang
disesuaikan dengan segmen pasar dan bahan yang akan dikemas.
Kopi bubuk adalah bentuk kopi yang sering kita jumpai. Kopi bubuk adalah
biji kopi yang sudah diproses dan digiling halus dalam bentuk butiran-butiran
kecil sehingga mudah diseduh dengan air panas dan dikonsumsi. Dalam
pembuatan kopi bubuk tersebut sering kali dikemas menggunakan plastik, padahal
kemasan plastik kemungkinan besar tidak dapat menjaga kesegaran dan kualitas
bubuk kopi.
Karena hal itu, praktikum ini dilakukan dengan tujuan dapat memberikan
suatu desain yang menarik sehingga memperoleh nilai tersendiri serta untuk
kualitas yang terjamin. Desain kemasan yang telah dibuat diharapkan dapat
menciptakan kemasan produk pangan yang sesuai kriteria ataupun ketentuan yang
sesuai terhadap kemasan yang telah ditentukan.

Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengasah inovasi para mahasiswa untuk
mendesain suatu kemasan yang inovatif, menarik, mudah digunakan dan harganya
murah dari beberapa bahan kemasan.
TINJAUAN PUSTAKA

Suatu produk pangan membutuhkan pengemas dalam menjaga kualitasnya,


baik bentuk, rasa, dan daya simpan. Pengemasan merupakan upaya dalam
menjaga, mempertahankan, atau memperpanjang daya simpan suatu produk
dengan cara memberi wadah atau pembungkus sehingga terhindar dari kerusakan
produk tersebut. Sebelum adanya perkembangan pengemas yang semakin pesat
seperti saat ini, dahulu para pembuat produk pangan menggunakan bahan alam
sebagai pengemas produk pangan tersebut. Bahan alam yang digunakan yaitu
seperti kelobot jagung, daun pisang, tempurung kelapa, dan daun lontar ( Julianti,
dkk. 2006).
Pengemasan merupakan suatu strategi marketik dalam memasarkan produk.
Pengemasan sangat berpengaruh dalam meningkatkan atau menarik minat
konsumen untuk membeli atau memiliki suatu produk terutama produk pangan
(Muchtar dan Muchammad, 2015).
Dalam memilih suatu produk, konsumen akan mempertimbangkan produk
tersebut dari kemasannya. Konsumen akan mempertimbangkan dari informasi,
keamanan, dan kepraktisan produk. Selain itu, konsumen akan
mempertimbangkan kondisi dari kemasan.
Wadah atau pembungkus sebelum adanya kemasan modern masih
menggunakan bahan alami untuk membungkus suatu produk, seperti kelobot
jagung, buah-buahan dengan kulitnya, buah kelapa dengan sabut dan tempurung,
dan polong-polongan dengan kulit polong. Seiring berkembangnya zaman dan
teknologi kemasan saat ini sudah banyak variasinya baik dari bahannya maupun
dari bentuknya. Bentuk dan teknologi kemasan menghasilkan produk dalam
kemasan botol, kaleng, tetrapak, corrugated box, kemasan vakum, kemasan
aseptik, kaleng bertekanan, kemasan tabung hingga kemasan aktif dan pintar
(active and intelligent packaging) yang dapat menyesuaikan kondisi lingkungan di
dalam kemasan dengan kebutuhan produk yang dikemas (Langi, 2018)
METODOLOGI

Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 April 2022
bertempat di rumah yang bertempat di rumah masing-masing.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat berupa: kertas, plastik,
logam, maupun gelas.
Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat berupa: laptop, printer, dan
juga internet dalam mendesain kemasan.
Metode
1. Tentukanlah bahan kemasan, bahan yang akan dikemas, dan desain
kemasannya.
2. Berilah penjelasan bahan kemasan dan bahan yang akan dikemas.
3. Berilah alasan mengapa menggunakan bahan kemasan tersebut untuk
mengemas bahan yang sudah ditentukan.
4. Buatlah desain kemasan dengan cara menggambarkan bagian secara
keseluruhan dan detil-detilnya Berilah alasan yang tepat mengapa membuat
desain kemasan seperti di atas.
5. Buatlah desain kemasan dengan menggunakan bahan kemasan yang telah
ditentukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Perancangan
Perancangan
Keterangan
Bahan Kemasan Kertas paper bag
Bahan yang dikemas Kopi bubuk
Desain Kemasan

Pembahasan
Pada praktikum ini, desain kemasan dilakukan menggunakan kertas jenis
paper bag dengan bentuk tetra recart. Paper bag adalah sebuah tas kertas yang
diproduksi untuk mempermudah masyarakat dalam suatu barang bawaan. Kertas
yang digunakan dalam membuat paper bag adalah kertas yang ramah lingkungan.
Tentunya kertas ini dapat didaur ulang secara biologis atau alami.
Produk yang akan dikemas yaitu kopi bubuk. Kopi bubuk adalah biji kopi
yang sudah diproses dan digiling halus dalam bentuk butiran-butiran kecil
sehingga mudah diseduh dengan air panas dan dikonsumsi.
Kemasan ini dijamin lebih aman digunakan dari pada kemasan plastik.
Karena dalam proses pembuatannya tidak menggunakan bahan ataupun zat yang
berbahaya. Sehingga cocok digunakan untuk membungkus produk. Kemasan ini
tidak akan mengikuti bentuk benda karena bahan yang tebal, tidak seperti
kemasan plastik.
Kemasan dari kertas memiliki harga yang murah, mudah diperoleh, dan
penggunaannya yang luas. Kelemahan kemasan dari kertas adalah sifatnya yang
sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan.
Dengan jenis ini juga memberikan kelebihan seperti ringan, mudah dibentuk,
tidak berbau, dapat menahan masuknya gas, dan tidak tembus cahaya.
Desain yang ditunjukkan pada table di atas berupa desain grafis persegi
yang kemudian ditempelkan pada paper bag. Logo di tengah menunjukkan produk
apa yang disajikan, yaitu produk berbahan dasar kopi. Di sisi pojok kiri atas
menampilkan be berapa kelebihan dari produk yang disajikan. Kemudian di pojok
kiri bawah terdapat label best quality yang dapat menarik minta dengan warna
keemasan yang menunjukkan warna kemegahan. Warna pada desain pada
dasarnya didominasi cokelat, karena saya sendiri tidak berpikir warna yang cerah
akan cocok terhadap produk kopi selain pada warna cokelat maupun hitam. Dan
warna cokelat sendiri tidak beg itu menyakiti mata. Warna putih di belakang logo
nya itu dapat membantu logo agar terlihat lebih mencolok, namun dapat diartikan
juga bahwa produk yang dipasarkan itu bersih.
Pada logo sendiri dapat dilihat terdapat visualisasi dari bintang, mahkota,
padi, dan juga secangkir kopi. Yang mana hal ini menunjukkan bahwa kopi yang
diproduksi memiliki kualitas premium yang tinggi. Kemudian dibawahnya
diletakkan mama produksi yang nyaman dilihat dan mudah diingat, yaitu 'Halo
Coffee'. Yang maksudnya yaitu "Hei aku kopi barumu, senang berkenalan
denganmu". Tadi itu be berapa hal tentang tata letaknya.
Huruf yang disajikan menggunakan front yang tidak monoton dan tidak
menggunakan full capital. Teks juga ditulis merenggang agar lebih mudah dilihat
dan dibaca selain agar terlihat estetik dan nyaman dipandang, serta mudah diingat.
PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat desain kemasan sendiri dengan keahlian Dan ketersediaan yang
dimiliki tidaklah mudah. Maka, orang-orang yang dapat membuatnya
dengan sang at bagus adalah orang-orang yang berbakat.
2. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai produk dari kemasannya
yaitu sebagai berikut : bahan, bentuk, warna, huruf, dan juga layout yang
dibuat pada kemasan.
3. Kemasan kertas lebih baik digunakan dibandingkan kemasan plastik
terutama pada produk pangan kering, karena beberapa hal seperti : lebih
efisien, murah, ramah lingkungan dan lainnya.
4. Desain kemasan yang telah dibuat memiliki banyak kekurangan Dan sulit
untuk diperbaiki. Jadi, hanya dapat di jelaskan di laporan ini.

Kekurangan & Saran


Saran pada praktikum desain kemasan ini, ada beberapa hal yang harus
diperbaiki pada hasil kemasan yang telah dibuat. Misalnya seperti akan lebih baik
apabila dapat menggunakan aluminium foil (yang bukan ber warna cokelat)
sebagai kemasannya, kurangnya warna yang harusnya sekaligus diprint di
permukaan kemasannya, desain berupa tempelan yang mana akan lebih baik
apabila itu diprint juga. Dan juga, saya tidak sempat mencoba desain kemasan
yang lebih menndetail karena saya yang tidak terlalu memperhatikan waktu.
DAFTAR PUSTAKA

Julianti, E. Dan Mimi N. 2006. Buku Ajar Teknologi Pengemasan. Universitas


Sumatra Utara. Medan

Langi, T.M. 2018. Teknologi Pengemasan Dan Penyimpanan. Universitas


Ratulangi. Manado

Muchtar, S. Dan Muchammad N.2015. Peranan Packaging Dalam Meningkatkan


Hasil Produksi Terhadap Konsumen. Jurnal social humaniora. Vol 8 no. 2
LAMPIRAN FOTO

Anda mungkin juga menyukai