Anda di halaman 1dari 10

RANCANGAN INSTALASI TENAGA LISTRIK

LAPORAN PRAKTIKUM
PENGATURAN KONTAKTOR DIRECT ONLINE (DOL)

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Praktikum Rancangan Instalasi Tenaga
Listrik Semester IV

Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Ivan Yahya Prasetya


NIM : 062030310905
Kelas : 4 LC

Dosen Pembimbing : Muhammad Noer, S.ST., M.T

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pada materi ini, sub bab instalasi yang diperlu dipahami ialah instalasi tenaga. dan
mahasiswa/i di tuntun agar bisa memahami dan menerapkan gambar teknik instalasi tenaga,
serta teknik instalasi tenaga itu sendiri.
Diharapkan mahasiswa/i dapat menerapkan prinsip-prinsip dalam perencanaan instalasi
listrik sesuai Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2013, dan menerapakan prinsip:
keamanan, kemudahan, keandalan, ketersediaan, keindahan, dan ekonomis.

B. Tujuan Praktikum

Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:

1. Membuat gambar rangkaian kontrol motor Induksi 3 fasa sistem DOL

2. Membuat gambar rungkaian daya motor Induksi 3 fasa sistem DOL

3. Membuat gambar rangkaian pengawatan motor Induksi 3 fasa sistem DOL

4. Membangun rangkaian motor induksi 3 fasa yang dijalankan dengan sistem DOL

5. Doing motor induksi 3 fasa yang dijalankan dengan sistem DOL

6. Menganalisis rangkaian kontrol motor system DOL


BAB II
TEORI DASAR
2.1 Umum

Rancangan Instalasi Tenaga Listrik adalah proses pemasangan komponen-komponen


peralatan instalasi listrik dengan ide-ide rancangan yang sesuai dengan kondisi yang diminta,
agar dapat memudahkan dalam menjalankan proses pelayanan sumber tenaga listrik didalam
industry maupun rumah tinggal.

2.2 Direct Online Starter (DOL)

Direct Online Starter adalah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang berarti
"Langsung Nyala". Jenis kontrol ini adalah metode pengaturan yang paling dasar dalam dunia
kendali-kendali motor. Biasanya digunakan untuk proses yang membutuhkan motor yang bisa
dihidupkan kapanpun dimanapun semua suka dengan arah putaran tertentu. DOL Starter adalah
metoda starting motor dengan memberikan tegangan penuh dari jala-jala secara langsung. Jenis
starter ini biasanya digunakan untuk motor-motor listrik yang berukuran kecil.

DOL Starter adalah metoda starting motor dengan memberikan tegangan penuh dari
jala-jala secara langsung. Starter jenis ini biasanya digunakan untuk motor-motor listrik yang
berukuran kecil. DOL Starter digunakan apabila penurunan tegangan saat motor dihidupkan
(starting) tidak menjadi masalah atau tegangan jatuh tidak melewati batas toleransi yang
diijinkan mengingat arus starting motor jenis ini bisa 4-7 kali lebih besar dari arus nominalnya.
Sebagai contoh jika motor dalam kondisi running arusnya sekitar 4 ampere, maka ketika
starting bisa mencapai 16 s/d 28 ampere. DOL Starter umumnya digunakan untuk starting
motor dengan kapasitas dibawah 10 kW. 2

Ada beberapa jenis DOL Starter, yaitu :

1. Mechanical/Manual Operated

Cara kerja: Pemberian tegangan pada motor langsung melalui hubungan operator
melalui kontak mekanik. Tidak ada hubungan kontrol otomatis untuk starter jenis ini.
Mechanical/Manual Operated DOL melewatkan jalur utama yang masuk ke motor melalui
switch. Kerugiannya pemasangan switch harus sedekat mungkin dengan motor sehingga faktor
kerugian tegangan bisa dihindari. DOL Starter jenis ini hanya digunakan untuk motor-motor
yang berkapastias kecil.

2. Electromagnetic Operated

Pemberian tegangan pada motor melalui sebuah kontak elektromagnetik. Posisi saklar
bisa jauh dari motor yang dikontrol. Starter jenis ini bisa dihubungkan dengan rangkaian
otomatis untuk pengontrolan/safety motor.

3. Solid State Relay Operated

Pemberian tegangan pada motor melalui sebuah rangkaian/komponen elektronik. SSR


digunakan untuk menghindari percikan bunga api yang biasanya terjadi pada kontak listrik
secara mekanik maupun electromagnetik. Starter jenis ini hanya digunakan untuk motor-motor
yang berkapasitas kecil.
Cara kerja sederhana pada rangkaian DOL dibagi atas dua rangkaian:

1. Rangkaian daya

Pada rangkaian daya akan menemukan komponen utama yang akan mengalirkan daya
dari sumber ke beban yaitu motor. Mengalir atau tidaknya daya untuk motor ini diatur oleh
rangkaian kontrol.

2. Rangkaian kontrol

Kontrol ini bekerja melalui sebuah device listrik yang disebut dengan kontaktor yang
akan memutuskan/mengalirkan daya dari sumber ke motor melalui anak-anak kontaknya.
Biasanya kontak yang digunakan adalah jenis normal terbuka atau Normally Open yang sering
disingkat dengan NO.

Prinsip Kerja dari sistem Direct Online (DOL) Starter ini adalah pada kondisi normal,
anak kontak kontaktor utama masih dalam kondisi normalnya yaitu terbuka (NO). Sedangkan
pada kondisi start, saat tombol START ditekan, rangkaian kontrol akan tertutup sehingga akan
ada aliran arus ke belitan/koil kontaktor utama. Efek elektromagnetis akibat mengalirnya arus
ke belitan tadi akan menarik anak-anak kontak sehingga berubah ke kondisi lawannya (terbuka
menjadi tertutup dan tertutup menjadi terbuka). Motor akan selalu mendapatkan aliran daya
selama rangkaian daya/rangkaian kontrol tertutup (closed loop).

Rangkaian kontrol Direct Online merupakan pilihan yang cocok untuk aplikasi yang
hanya membutuhkan kendali hidup/mati sebuah motor listrik. Rangkaian start/stop umumnya
digunakan pada sirkuit atau mesin yang berhubungan dengan induction motor sebagai
penggeraknya, seperti mesinmesin pompa, conveyor, roll dan lain-lain. Arus starting motor
dengan kontrol DOL sangat tinggi begitu pula torsi awal motor yang dibangkitkan.

2.3 Bahan-bahan dan Alat-alat Praktikum

1. MCB

MCB merupakan alat pemutus otomatis yang sangat baik digunakan untuk mendeteksi
besarnya arus lebih. Jika terjadi arus lebih pada rangkaian, bimetal akan menjadi panas dan
melengkung memutuskan kontak listrik sehingga rangkaian terlindungi.
2. Push Button

Fungsi Push button adalah untuk mengontrol kondisi ON atau OFF dari suatu
rangkaian listrik khususnya pada bagian pengontrolan.
Berdasarkan fungsinya Push Button terbagi atas 2 tipe kontak :

1. Kontak NO (Normally Open = Kondisi terbuka)


Tombol jenis ini biasanya digunakan untuk menghubungkan arus pada suatu
rangkaian Kontrol atau sebagai tombol start. Tombol jenis NO akan berfungsi untuk
mengalirkan arus apabila pada bagian knop nya ditekan sehingga kontaknya saling
terhubung.

2. Kontak NC (Normally Close = Kondisi Tertutup)


Tombol Tekan jenis ini adalah jenis kontak tertutup biasanya di gunakan untuk
memutus arus listrik dengan cara menekan knopnya sehingga kontaknya menjadi
terbuka (kontak terpisah).

3. Kontaktor

Kontaktor bekerja memanfaatkan system kerja elektromagnet yang dihasilkan pada coil.
Dimana coil yang dibuat dari lilitan konduktor, pada saat diberikan arus listrik maka akan
menimbulkan medan magnet.

Fungsi dari kontaktor umumnya dipergunakan untuk memutuskan dan menyambungkan arus
listrik secara elektrik.
4. Lampu Tanda

Berfungsi untuk lampu indikator rangkaian apakah berfungsi atau tidak.

5. Kabel Penghubung

Berfungsi sebagai penghantar arus ke suatu rangkaian, supaya bisa bekerja.


BAB III

PRAKTIKUM RANCANGAN INSTALASI TENAGA LISTRIK


3.1 Gambar Rangkaian

3.2 Alat dan Bahan

1. MCB 1 buah

2. Power supply 1 buah

3. Kontaktor 1 buah

4. Push Button NC 1 buah

5. Push Button NO 1 buah

6. Lampu Tanda 1 buah

7. Kabel Penghubung Secukupnya


3.3 Langkah Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Mengecek seluruh peralatan dengan multimeter untuk memastikan peralatan dalam


kondisi baik

3. Membuat rangkaian konrol

4. Mengetes rangkaian kontrol dengan menggunakan sumber 1 fasa

5. Membuat rangkaian daya

6. Memasang motor pada rangkaian

7. Menghubungkan rangkaian dengan sumber 3 fasa

8. Menjalankan rangkaian

9. Membuat analisis rangkaian

10. Melaporkan kepada dosen pengajar bahwa praktikum telah selesai


11. Melepaskann semua rangkaian dan mengembalikan alat dan bahan ke
tempat semula
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan

4.2 Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Lakukan pengecekan alat atau kalibrasi menggunakan multimeter untuk


mengetahui alat tersebut dalam kondisi baik atau tidak.

3. Rancanglah dengan memasang komponen-komponen, sesuai dengan gambar


rangkaian kerja.

4. Setelah dirancang, lakukan percobaan.

4.3 Hasil Analisa

Jika saklar S2 ditekan, maka arus tegangan akan mengalir sampai ke coil K1 yang
menyebabkan anak kontak K1 yang NO akan menjadi NC sehingga lampu akan menyala juga
karena anak kontaknya juga berubah menjadi NO, sedangkan saklar S1 yang NC akan menjadi
NO.

Jika saklar S1 ditekan lagi maka kontaknya akan berubah ke semula menjadi NC
kemudian anak kontak K1 akan berubah menjadi NO kembali, karena coil K1 tidak dialiri arus
tegangan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan praktek ini, kesimpulan yang diperoleh bahwa saat kontaktor (coil)
dialiri arus listrik, maka kontak-kontak yang terbuat dari bahan ferromagnetik pada kontaktor
akan tertarik karena coil yang bersifat magnet. Dan saat aliran listrik putus, coil hilang
penguatannya, maka semua kontak-kontak akan kembali keposisi semula.

Anda mungkin juga menyukai