CJR Lapter

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JOURNAL REVIEW

TEKNIK LAPANGAN TERBANG

Disusun Oleh :

Nama : Novian Alfredo Situmorang

NIM : 5173550041

Dosen Pengampu : Ir. Hamidun Batubara, MT.


Dody Taufik Sibuea, ST., MT

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2021
Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review matakuliah Teknik
Lapangan Terbang ini dengan tepat waktu dan dengan sebaik-baiknya semampu penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen pengampu mata kuliah Teknik
Lapangan Terbang yang sudah memberikan bimbingannya.

Penulis juga menyadari bahwa dalam tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangung guna kesempurnaan tugas ini.

Semoga Critical Journal Review ini dapat berguna bagi pembaca dan dapat pula di
jadikan referensi pembaca untuk menambah pengetahuan pembaca. Akhir kata penulis
mengucapkan Terima kasih.

Medan, Oktober 2021


BAB I
IDENTITAS JURNAL

1.1 Informasi Identitas Jurnal


A. Jurnal Utama
1. Judul : PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA
(STUDI KASUS: BANDAR UDARA SEPINGGAN
BALIKPAPAN)
2. Volume : Volume 1, No. 4
3. Halaman : 1-6
4. ISSN : 2337-6732
5. Tahun Terbit : 2013
6. Penulis : Felicia Geiby Dondokambey, A. L. E. Rumayar,
M. R. E. Manoppo dan J. E. Waani.
B. Jurnal Pembanding
1. Judul : STUDI PENGEMBANGAN SISI UDARA BANDAR
UDARA MALI KABUPATEN ALOR UNTUK JENIS
PESAWAT BOEING 737-200
2. Volume : Vol. IV, No. 2
3. ISSN :-
4. Halaman : 1-14
5. Tahun Terbit : 2015
6. Penulis : Andrew U. R, SamapatyTri M dan W SirRuslan Ramang
BAB II
PEMBAHASAN SECARA UMUM JURNAL YANG DIREVIEW

Review Jurnal Utama

Judul PERENCANAAN PENGEMBANGAN


BANDAR UDARA
(STUDI KASUS: BANDAR UDARA
SEPINGGAN BALIKPAPAN)
Jurnal Jurnal Sipil Statik
Volume dan Nomor Vol.1 No.4
Bulan dan Tahun Maret 2013
ISSN 2337-6732
Penulis Felicia Geiby Dondokambey, A. L. E.
Rumayar, M. R. E. Manoppo, J. E. Waani.
Reviewer Novian Alfredo Situmorang
Tanggal 10 Oktober 2021
Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan penelitian ini adalah
merencanakan pengembangan lapangan
terbang yang berada di Kota Balikpapan
Propinsi Kalimantan Timur, yaitu Bandar
Udara Sepinggan, dengan pesawat jenis
Boeing 747 ± 400 sebagai pesawat
rencana, dan hasil ramalan (forecast) untuk
jumlah pengunjung bandara
Assesment Data Pengembangan bandar udara didasarkan pada
ramalan dan permintaan (forecasting and
demand). Metode peramalan (fore casting)
terdiri dari beberapa metode peramalan yang
salah satunya adalah metode kecenderungan
(trend method). Analisa trend adalah analisa
yang meramalkan kecenderungan yang
terjadi dari data-data yang ada saat ini.
Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan cara
mengadakan peninjauan langsung ke lokasi
dan mengumpulkan data yang diperlukan.
Data-data tersebut diambil pada instansi-
instansi terkait seperti PT. Angkasa Pura I,
Cab. Bandara Sepinggan Balikpapan, Kantor
Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika serta kantor Badan Pusat Statistik
Kalimantan Timur. Perencanaan panjang
landas pacu (runway), didasarkan pada
pesawat rencana dan dikoreksi dengan faktor
elevasi landasan, suhu dan slope.
Perencanaan taxiway, menentukan exit
taxiway, kemiringan dan jarak pandang,
lebar taxiway, kurva taxiway, perencanaan
fillet didasarkan pada data pesawat rencana
dan berpedoman pada persyaratan yang
dikeluarkan ICAO.
Langkah Penelitian Dalam menentukan lebar landasan pacu
dapat diambil sesuai dengan persyaratan yang
dikeluarkan ICAO.
Hasil Penelitian Dalam perencanaan pengembangan Bandar
Udara Sepinggan direncanakan akan didarati
oleh pesawat Boeing 747-400 : Kode
landasan = 4E dan ARFL = 3.383m. Namun
ARFL ini masih harus dikoreksi terhadap
elevasi, temperatur, dan slope sesuai dengan
kondisi bandar udara bersangkutan. Adapun
data-data yang diperlukan adalah sebagai
berikut :
 Pesawat rencana = Boeing 747-400
 Lo (ARFL) = 3.383 m
 Elevasi = 12 feet MSL = 3,75 m
 Efektif slope = 0,5 %
Kekuatan Penelitian Adapun kekuatan jurnal adalah :
- Jurnal sudah mempunyai ISSN
sehingga terlihat keabsahan jurnalnya
- Penggunaan bahasa dalam jurnal
sudah memenuhi kaidah bahasa
Indonesia
- Peletakan tanda baca dalam jurnal
sudah tepat
- Pemakaian font penulisan sudah tepat
dalam penulisan jurnal seperti
biasanya
- Jurnal memilki sumber yang jelas
- Referensi yang dipakai jurnal
terpercaya
- Jurnal merupakan jurnal
pengembangan. Sedangkan
kebanyakan jurnal merupakan
penelitian tindakan kelas, Sehingga
reviewer dapat membandingkan
metode yang baik bagi peserta didik.
- Isi dari jurnal mudah dimengerti dan
reviwer mudah memasuki alur dari
penelitian si peneliti.
Kelemahan Penelitian Adapun kelemahan dari jurnal ini adalah
sebagi berikut:
1. Teori-teori yang dipaparkan dalam
jurnal utama tidak dikupas terlalu
rinci, sedangkan teori yang
dikemukakan para ahli sangat
membantu reviewer untuk menambah
pengetahuan.
2. Reviewer harus mencari secara detail
dan membaca jurnal berkali-kali
untuk menyimpulkan metode apa
yang dipakai dalam penelitian.
Sedangkan pada jurnal pembanding
langsung dipaparkan metode yang
digunakan dalam jurnal.
Kesimupulan Dari hasil analisa data Bandar Udara
Internasional Sepinggan Balikpapan, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Peramalan pesawat, penumpang, bagasi,
dan cargo untuk 15 tahun mendatang, tahun
2026 :
Pesawat = 219.936 psawat per tahun
Penumpang = 15.525.446 pnumpang per
tahun
Bagasi = 75.664 kg per tahun
Cargo = 370.258 kg per tahun
b. Hasil perhitungan untuk pengembangan
- Panjang landas pacu yang dibutuhkan
untuk pesawat rencana Boeing 747-400
adalah 3.949 meter.
- Lebar landas pacu yang dibutuhkan adalah
45 meter. Lebar landas pacu d itambah bahu
landasan adalah 60 meter.
- Jarak dari treshold sampai titik awal exit
taxiway adalah 2.194,5 meter.
- Lebar taxiway yang dibutuhkan adalah 23
m. Lebar total taxiway ditambah shoulder
adalah 38 meter.
- Jarak antara sumbu landasan dan taxiway
yang dibutuhkan 185 meter.
- Luas apron dibutuhkan adalah 750,5 u164
m = 123.082 m2.
Daftar Pustaka Horonjeff, R., 1975. Planning and Design of
Airport, Second Edition, MacGraw-Hill
Book Company, New York.
International Civil Aviation Organization
(ICAO), 2006. Aerodrome Design Manual
Part 1, Runways. 3rd Edition, Canada.
Wardhani, S.H., 1992. Air Port
Engineering, Civil Engineering, Gajah Mada
University, Yogyakarta.
Review Jurnal Pembanding

Judul STUDI PENGEMBANGAN SISI UDARA


BANDAR UDARA MALI KABUPATEN
ALOR UNTUK JENIS PESAWAT BOEING
737-200
Jurnal Jurnal Teknik Sipil
Volume dan Nomor Volume IV, No. 2
Bulan dan Tahun September 2015
Penulis Andrew U. R, Samapaty Tri M dan
W. SirRuslan Ramang
Reviewer Novian Alfredo Situmorang
Tanggal 10 Oktober 2021
Tujuan Penelitian Merancang atau merencanakan sebuah
lapangan terbang lengkap dengan fasilitasnya
dibutuhkan pengetahuan tentang sifat-sifat
pesawat terbang secara umum untuk
merencanakan prasarananya.
Assesment Data Berdasarkan ketentuan dan perhitungan yang
telah dilakukan maka diketahui dimensi sisi
udara yang sesuai untuk pesawat rencana
Boeing 737-200 yaitu meliputi : panjang
minimum landas pacu 2181 m, lebar landas
pacu 30 m dengan bahu landasan 2 x 15 m,
jarak dari threshold sampai lokasi landas
hubung 1950 m, lebar landas hubung
minimum 15 m dan ukuran apron untuk 3
buah pesawat Boeing 737-200 sebesar 144 m
x 84 m.
Metode Penelitian Tahapan analisisnya adalah sebagai berikut :
Memperkirakan jumlah penumpang pada
Bandar Udara Mali Alor untuk 10 tahun
mendatang, menghitung panjang landas pacu
mengklasifikasikan bandar udara menurut
kode huruf dan angka, menentukan lebar
minimum landas pacu, menentukan lebar
minimum taxiway atau landas hubung,
menentukan jarak minimum lokasi landas
hubung dari threshold landasan,
merencanakan ukuran apron dan menghitung
tebal perkerasan flexible landasan
menggunakan metode CBR ataupun dengan
metode LCN.
Langkah Penelitian Adapun langkah-langkah yang dilakukan
dalam menentukan tebal perkerasan landas
pacu dengan menggunakan metode CBR
adalah sebagai berikut:
a. Menentukan pesawat rencana
b. Menentukan ESWL (Equivalent Single
Wheel Load)
Hasil Penelitian diketahui prakiraan jumlah penumpang pada
tahun 2024 dari rata-rata ketiga metode
tersebut adalah 65667 orang sehingga didapat
jumlah penumpang setiap harinya sebesar
180 orang. Untuk itu dibutuhkan dua buah
pesawat F50 dan satu buah pesawat boeing
737-200 setiap harinya.
Berdasarkan ketentuan dan perhitungan yang
telah dilakukan maka diketahui dimensi sisi
udara yang sesuai untuk pesawat rencana
Boeing 737-200 yaitu meliputi : panjang
minimum landas pacu 2181 m, lebar landas
pacu 30 m dengan bahu landasan 2 x 15 m,
jarak dari threshold sampai lokasi landas
hubung 1950 m, lebar landas hubung
minimum 15 m dan ukuran apron untuk 3
buah pesawat Boeing 737-200 sebesar 144 m
x 84 m.
Kekuatan Penelitian Adapun kekuatan jurnal adalah :
- Penggunaan bahasa dalam jurnal
sudah memenuhi kaidah bahasa
Indonesia
- Peletakan tanda baca dalam jurnal
sudah tepat
- Pemakaian Font penulisan sudah tepat
dalam penulisan jurnal seperti
biasanya
- Jurnal memilki sumber yang jelas
- Isi dari jurnal mudah dimengerti dan
reviwer mudah memasuki alur dari
penelitian si peneliti.
Kelemahan Penelitian - Reviewer harus mencari secara detail
dan membaca jurnal berkali-kali
untuk menyimpulkan metode apa
yang dipakai dalam penelitian.
Sedangkan pada jurnal pembanding
langsung dipaparkan metode yang
digunakan dalam jurnal.
- Jurnal belum mempunyai ISSN.
Kesimupulan 1. Untuk panjang, lebar dan tebal landas pacu
Bandar Udara Mali Kabupaten Alor adalah
sebagai berikut :
a. Panjang landas pacu pada Bandar Udara
Mali Alor saat ini belum dapat digunakan
untuk pengoperasian pesawat terbang jenis
Boeing 737-200, karena panjang landas pacu
minimum yang dibutuhkan adalah sebesar
2181 m sedangkan panjang landas pacu saat
ini adalah 1600 m, sehingga perlu dilakukan
penambahan panjang sebesar 581 m.
b. Lebar landas pacu bandar udara Mali saat
ini adalah sebesar 30 m, karena itu masih
dapat digunakan untuk pengoperasian
pesawat terbang jenis Boeing 737-200 yang
memiliki lebar minimum sama dengan lebar
landas pacu Bandara Mali saat ini yaitu 30 m
dengan ditambah bahu landasan dengan lebar
2 x 15 m agar dapat digunakan untuk
pengoperasian pesawat terbang jenis Boeing
737-200.
c. Untuk dapat melayani pesawat jenis
Boeing 737-200 maka dapat direncanakan
lapisan perkerasan bandar udara mali
menggunakan metode Corps Of Engineer
dengan tebal total minimumnya adalah 19,85
inci yang terdiri dari 10,85 inci lapisan
pondasi bawah (sub base course), 6 inci
lapisan pondasi atas (base course) dan 3 inci
lapisan permukaan (surface course), ataupun
menggunakan metode Load Classification
Number dengan tebal total minimumnya
adalah 25 inci yang terdiri dari 13 inci
lapisan pondasi bawah (sub base course), 7,5
inci lapisan pondasi atas (base course) dan
4,5 inci lapisan permukaan (surface course)
2. Lebar landas hubung minimum yang
dibutuhkan untuk pengoperasian pesawat
Boeing 737-200 adalah 15 m sedangkan lebar
landas hubung bandar udara Mali saat ini
adalah 21 m, sehingga tidak perlu dilakukan
penambahan lebar pada landas hubung
bandar udara Mali.
3. Ukuran apron pada bandar udara Mali saat
ini adalah sebesar 100 m x 40 m, karena itu
untuk dapat menampung 3 buah pesawat
jenis Boeing 737-200 ukuran apron perlu
diperbesar menjadi 144 m x 84 m.
Daftar Pustaka Amtiran, Y. J, 2012. Kajian Perbaikan
Patahan Pada Runway Di Bandar Udara
El Tari Kupang, Jurnal Fakultas Sains Dan
Teknik Universitas Nusa Cendana, Kupang.
Bandar Udara Mali Alor, 2015. Data Lalu
Lintas Pesawat Tahun 2007-2014 dan Data
Teknis Bandara Mali Tahun 2015, Kalabahi
Alor.
Basuki, H,2008. Merancang Merencana
Lapangan Terbang, Alumni, Bandung
Direktorat Jendral Perhubungan Udara,
2005. Pedoman Teknis Perancangan Rinci
Konstruksi Landas Pacu (Runway), Landas
Hubung (Taxiway) dan Landas Parkir
(Apron) Pada Bandar Udara Di Indonesia,
Jakarta.
Direktorat Jendral Perhubungan Udara,
2011. Review Rencana Induk Bandar Udara
Mali Alor, Kalabahi Alor.
Djunaidi, 2004. Studi Pengembangan
Bandar Udara Haliwen Atambua Untuk
Pesawat Fokker 27, Skripsi Fakultas Teknik
Universitas Nusa Cendana, Kupang.

Anda mungkin juga menyukai