NIM : C1M019105
Prodi : Agroekoteknologi
Soal
Jawaban:
a. Strategi tanaman dalam berinteraksi
Memberikan fasilitas(Facilitation)
Berkompetisi(Competition)
Salingpengaruh(Interference)
b. Jenis-jenis kompetisi
Kompetisi Intra-spesifik(Intra-specific competition): kompetisi yang terjadi antara
sesama tanaman (tanaman yang sejenis).
Kompetisi Inter Spesifik(Inter-specific competition), kompetisi antara satu spesies
tanaman dengan spesies tanaman atau tumbuhan lainnya.
a. Cekaman kekeringan akibat defisit air yang ekstrim pada tanaman merupakan masalah
utama yang menyebabkan penurunan produksi. Kekurangan air pada jaringan tanaman
walaupun dalam waktu yang singkat dapat
menyebabkan menurunnya hasil gabah, terutama bila kekeringan yang terjadi pada saat-saat
anthesis dan pembibitan .Penurunan hasil gabah dapat disebabkan antara lain oleh penurunan
aktivitas fotosintesis dan metabolisme yang berakibat langsung pada penurunan
produksi .Penurunan aktivitas fotosintesis dan metabolisme ini dapat menyebabkan sterilitas
polen sehingga produksi menjadi turun.
Defisit air dalam jaringan tumbuhan dapat disebabkan oleh kekurangan suplai air di
daerah perakaran (rizosfer), atau karena permintaan air yang berlebihan oleh daun dalam
kondisi laju evapotranspirasi melebihi laju penyerapan air oleh akar tanaman. Serapan air
oleh akar tanaman dipengaruhi oleh laju transpirasi dan ketersediaan air tanah (Lakitan,19%).
Adanya kekurangan air di daerah perakaran menyebabkan aktivitas pembelahan sel di daerah
meristem akar menurun), sehingga menurunkan berat kering akar selain itu berakibat
menurunnya potensial air.
Mekanisme resistensi/ketahanan tumbuhan terhadap kekeringan (drought resistant
species) dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu "escape", "avoidance" dan
"tolerance". Spesies/varietas tumbuhan yang tahan terhadap kekeringan akan menggunakan
lebih dari satu mekanisme (strategi) di atas untuk mempertahankan diri terhadap cekaman
kekeringan (Mitra, 2001).
-"Escape" didefinisikan sebagai kemampuan tumbuhan untuk menyelesaikan siklus
hidupnya sebelum mengalami stres kekeringan yang sangat ekstrim; mekanisme yang
biasa dilakukan adalah dengan berbunga dan berbuah lebih awal.
-"Avoidance" adalah kemampuan tumbuhan untuk menjaga agar potensial air tubuh tetap
tinggi (mendekati nilai nol - kurang negatif); yaitu dengan mengoptimalkan sistem
perakaran, sehingga dapat meningkatkan kemampuannya dalam menyerap air dalam
jumlah relatif banyak serta mempertahankan kandungan air di dalam jaringan.
-"Tolerance" meliputi kemampuan suatu spesies/varietas tumbuhan untuk tetap hidup dan
tetap melakukan fungsi meskipun mengalami cekaman kekeringan.
d.
4. Uraikan fenomena transportasiasi milat (fotosintat) dari source ke sink dan sebaliknya :
a. Pada peristiwa perkecambahan biji !
b. Pada tahapan perkembangan daun (dari muda hingga senesen) !
Jawaban:
a. Biji dan ubi akar merupakan sink (limbung) reproduktif dan sink storage. Namun, selain
itu sink juga dapat diklasifikasikan menjadi sink permanen dan temporer (Zamski, 1996).
Buah dan biji-biji yang sedang berkembang adalah sink permanen yang sifatnya
irreversibel karena buah atau biji pada akhirnya terabsisi dari tanaman induknya. Buah
dan biji biasanya adalah sink yang sangat kuat. Kemampuan sink untuk menarik asimilat
disebut dengan sink strength .
Sink strength tiap-tiap organ sink akan berbeda berdasarkan fase pertumbuhan tanaman.
Sink reproduktif merupakan sink yang memiliki sink strength yang paling kuat
dibandingkan sink lainnya (Nusifera, 2011). Pada prinsipnya asimilat yang
ditranslokasikan dari source ke sink adalah karbon dan nitrogen (Atkins dan Smith 2007).
Hara K memang bukan pembentuk senyawa organik dalam tanaman tetapi unsur K
sangat penting dalam proses pembentukan biji kacang tanah bersama hara P disamping
juga penting sebagai pengatur berbagai mekanisme dalam proses metabolik seperti
fotosintesis, transportasi hara dari akar ke daun, translokasi asimlat dari daun ke seluruh
jaringan tanaman (Sumarno 1986).
Kalium berperan penting dalam translokasi asimilat baik dalam phloem loading maupun
dalam aliran asimilat dari source ke sink (Marschner 1995). Penelitian yang telah
dilakukan pada castorbean menunjukkan bahwa banyaknya fotosintat yang
ditranslokasikan dipengaruhi oleh suplay K+ yaitu, kandungan K+ yang lebih tinggi
memberikan hasil fotosintesis yang lebih banyak tersalurkan dari source ke sink. Hal ini
menunjukkan bahwa K+ mempengaruhi kapasitas source sink dengan mempengaruhi
transpor floem (Mengel 1996).
b. daun dan semua jaringan tanaman yang berfotosintesis adalah source. Organ atau
jaringan tanaman yang menjadi tempat akumulasi sementara bahan kering untuk
kemudian melepaskannya kebagian yang memanfaatkan bahan kering juga termasuk
source. Bahan kering hasil fotosintesis kemudian ditranslokasikan melalui floem ke
bagian tanaman yang membutuhkannya (sink). Sink menggunakan asimilat untuk
pertumbuhannya dan sebagian lagi untuk disimpan. Sink merupakan semua bagian
tanaman yang tidak berfotosintesis atau ber fotosintesis tetapi tidak maksimum sehingga
sebagian kebutuhan karbohidratnya disediakan oleh source
Hubungan antara kapasitas source dari bagian atas daun aktif dan kapasitas sink
mempengaruhi produksi bahan kering dan menentukan produksi padi (Kato et al. 2003).
Adanya kebutuhan sink akan asimilat merupakan faktor yang menentukan laju
fotosintesis, disamping faktor lingkungan .Setelah tajuk berkembang penuh, CER masih
dapat meningkat atau menurun sejalan dengan perubahan kebutuhan sink. Apabila sink
kuat menyerap asimilat mengakibatkan gradien karbohidrat antara source dan sink makin
tinggi, hal ini merangsang source untuk lebih produktif. Akan tetapi apabila biji/buah
yang ada tidak terlalu kuat, asimilat akan lebih banyak dialokasikan kebagian lain yang
akhirnya dapat mengakibatkan aborsi (bunga, buah/polong). Apabila sink berkompetisi
dengan daun/source untuk nitrogen maka hal ini akan mendorong penurunan CER dan
senesens daun.
5. Uraikan fenomena-fenomena (aspek pertumbuhan dan produksi, aspek hama-penyakit,aspek
adaptasi/kepunahan jenis) yang terjadi pada tanaman (Pertanian) akibat perubahan iklim…!
Jawaban:
Perubahan iklim merupakan salah satu ancaman yang sangat serius terhadap sektor
pertanian dan potensial mendatangkan masalah baru bagi keberlanjutan produksi pangan dan
sistem produksi pertanian pada umumnya. Perubahan iklim adalah kondisi beberapa unsur
iklim yang magnitude dan/atau intensitasnya cenderung berubah atau menyimpang dari
dinamika dan kondisi rata-rata, menuju ke arah (trend) tertentu (meningkat atau menurun).
Penyebab utama perubahan iklim adalah kegiatan manusia (antropogenik) yang berkaitan
dengan meningkatnya emisi gas rumah kaca (GRK) seperti CO2, methane (CH4), CO2,
NO2, dan CFCs (chlorofluorocarbons) yang mendorong terjadinya pemanasan global dan
telah berlangsung sejak hampir 100 tahun terakhir.Perubahan iklim berdampak terhadap
kenaikan frekuensi maupun intensitas kejadian cuaca ekstrim, perubahan pola hujan, serta
peningkatan suhu dan permukaan air laut.
Secara umum, perubahan iklim akan berdampak terhadap penciutan dan degradasi
(penurunan fungsi) sumberdaya lahan, air dan infrastruktur terutama irigasi, yang
menyebabkan terjadinya ancaman kekeringan atau banjir. Di sisi lain, kebutuhan lahan
untuk berbagai penggunaan seperti pemukiman, industri, pariwisata, transportasi, dan
pertanian terus meningkat, sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kemajuan
zaman. Secara absolut, lahan yang tersedia relatif tetap, bahkan cenderung menciut dan
terdegradasi,baik akibat tidak tepatnya pengelolaan maupun dampak perubahan iklim.
Kondisi tersebut menyebabkan laju konversi lahan akan semakin sulit dibendung dan sistem
pengelolaan lahan akan semakin intensif, bahkan cenderung melebihi daya dukungnya.
Perubahan iklim menyebabkan peningkatan suhu.Suhumeningkat, umumnya lebih
banyak berdampak negative pada tanaman Suhu meninghkat,meningkatkan metabolisme
serangga sehingga lebih aktif setiapkenaikan1 derajatCelcius, hasil panen yang hilang akibat
serangga sebanyak10-25 %.Pada suhu yang meningkat, Ulat bulu di ruang yang hangat
justru memiliki tubuh lebih besar danbahkan hamper memusnahkan tanaman. Dalam upaya
melawan serangan ulat bulu, ternyata tanaman tidak dapat beradaptasi dengan baik.Kenaikan
suhu mempercepat metabolism serangga. Bertambahnya metabolism ini akan memicu
serangga untuk makan lebih banyak. Suhu yang lebih hangat juga menjadi habitat yang lebih
ramah bagi serangga. Di lain pihak, tanaman mengalami kesulitan untuk beradaptasi
terhadap suhu yang menghangat.
Peningkatan suhu di sekitar iklim mikro tanaman akan menyebabkan cepat hilangnya
kandungan lengas tanah(kadarair tanah) akibat evaporasi. Hal tersebut dapat berpengaruh
negative terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman terutama pada daerah yang
lengas tanahnya terbatas. Semakin tinggi suhu, maka umur tanaman akan semakin pendek
yang akhirnya berdampak pada waktu penumpukan fotosintat dan pembentukan biomassa
yang lebih rendah. Dampak peningkatan suhu terhadap tanaman pangan adalah terjadinya
peningkatan transpirasi yang menurunkan produktivitas, peningkatan konsumsi air,
percepatan pematangan buah/biji yang menurunkan mutu hasil, dan perkembangan beberapa
organisme pengganggu tanaman .