Anda di halaman 1dari 9

1.

Pengertian unsur transisi


Unsure-unsur transisi menunjukkan pada unsure-unsur blok d atau blok f
yaitu terletak antara kelompok logam reaktif dengan kelompok non logam atau
antara blok s dan blok p. unsure-unsur transisi dikelompokkan menjadi 3 kelompok
yaitu transisi pertama 3d, transisi kedua 4d, dan transisi ke tiga 5d.
2. Sifat unsur transisi
Unsure-unsur transisi adalah logam –logam yang mempunyai kemas rapat
artinya setiap atom mengalami persinggungan yang maksimal terhadap atom-atom
lain yaitu sebanyak 12 atom tetangganya.
Dalam satu periode, naiknya nomor atom menyebabkan jari-jari atom
relatifnya semakin pendek karena electron-elektron mengisi orbitel (n-1) d disebelah
dalam orbitel ns2 yang semakin banyak. Logam-logam transisi dapat ditempa dan
kuat karena memiliki ikatan logam yang kuat antar atom-atomnya. Dibandingkan
logam alkali dan alkali tanah, logam transisi mempunyai titik leleh, titik didih,
densitas dan penguapan yang lebih tinggi. Logam transisi kurang elektropositif
disbanding blok s kecuali Cu.
3. Konfigurasi electron unsure transisi
4. Kecenderungan dalam periode
5. Kecenderungan dalam golongan
6. Sifat magnet
7. Sifat katalitik logam transisi

Logam Golongan IIB


Golongan ini terdiri dari Zink (Zn), Kadmium (Cd), dan Merkuri (Hg) yang mempunyai
dua electron s terluar dengan sub kulit d terisi penuh yaitu mempunyai electron penuh
pada orbital (n-1)d10.
Beberapa sifat golongan IIB antara lain :
1. Jari-jari electron dari ata skebawah semakin besar, sebab jumlah kulit electron
semakin banyak.
2. Energy ionisasi (energy yang dibutuhkan untuk melepas electron yang terikat
paling lemah dari atom netral)dari atas kebawah semakin kecil, sebab jari-jari
atom semakin besar, sehingga daya tarik inti dengan electron terluar semakin
lemah.
3. Titik leleh dan titik didih dari atas kebawah semakin kecil, sebab energi kohesi
(energy tarik menarik atom yang satu dengan yang lainnya) semakin kecil,
sehingga diperlukan suhu rendah untuk memutuskan ikatan antar atom.
Beberapa sifat ketiga golongan logam IIB:
Karakteristik Zn
30 Cd
48 Hg
80
Konfigurasi elektronik [Ar] 3d10 4s2 [Kr] 4d10 5S2 [Xe] 4f14 5d10
6S2
Elektronegativitas 1,65 1,7 1,9
Jari-jari atom 135 pm 0,92 Å 150 pm
Energy ionisasi 906,4 kj.mol-1 8,99 eV 1.007,1 kj.mol-1
Titik leleh/0k 692,68 594,18 234,32
Titik didih/0k 1.180 1038 629,88

1. Zink
Zink atau Seng adalah unsur kimia dengan lambang Zn, nomor atom 30
dan massa atom relatif 65,39 g/mol. Ditemukan oleh Andreas Marggraf di
Jerman pada tahun 1764.

a. Keberadaan
Seng tidak diperoleh dengan bebas di alam, melainkan dalam bentuk
terikat. Mineral yang mengandung seng di alam bebas antara lain kalamin,
franklinit, smithsonit (ZnCO3), wilenit, zinkit (ZnO) serta dapat dijumpai
dalam sfalerit atau zink blende (ZnS) yang berasosiasi dengan timbal sulfide

b. Sifat
- Sifat fisika
Penampilan Abu-abu muda kebiruan
Fase Padat
Massa jenis 7,14 g/cm3
Titik lebur 692,68 K
Titik didih 1.180K
Kalor peleburan 7,32 kJ/mol
Kalor penguapan 123,6 kJ/mol
Kapasitas kalor 25,390 J
Elektronegativitas 1,65
Energi ionisasi 906,4 kJ/mol
Jari-jari atom 135 pm

- Sifat kimia
Zn tidak dapat ditarik oleh magnet (diamagnetik) sebab semua
elektronnya telah berpasangan dengan struktur kristal heksagonal.
1. Reaksi dengan udara
Seng terkorosi pada udara yang lembab. Logam seng dibakar
untuk membentuk seng (II) oksida yang berwarna putih dan apabila
dipanaskan lagi, maka warna akan berubah menjadi kuning.
2Zn(s) + O2(g) → 2ZnO(s)
2. Reaksi dengan halogen
Seng bereaksi dengan bromine dan iodine untuk membentuk
seng (II) dihalida.
Zn(s) + Br2(g) → ZnBr2(s)
Zn(s) + I2(g) → ZnI2(s)
3. Reaksi dengan asam
Seng larut perlahan dalam asam sulfat encer untuk membentuk
gas hidrogen.
Zn(s) + H2SO4(aq) → Zn2+(aq) +SO42- (aq) + H2(g)
Reaksi seng dengan asam pengoksidasi seperti asam nitrit dan
HNO3 sangat kompleks dan bergantung pada kondisi yang tepat.
4. Reaksi dengan basa
Seng larut dalam larutan alkali seperti potassium hidroksida
dan KOH untuk membentuk zinkat.
c. persenyawaan
1. Zink klorida (ZnCl2)
Senyawa ini bersifat molekuler, bukan ionik karena memiliki titik leleh
nisbi rendah dan mudah menyublim.
2. Zink oksida (ZnO)
Bersifat amfoterik dan membentuk zinkat dengan basa. Zink oksida
dibuat melalui oksida zink panas di udara.
3. Zinkat
Zinkat adalah garam yang terbentuk oleh larutan zink atau oksida dalam
alkali. Rumusnya sering ditulis ZnO22- walaupun dalam larutan berair
ion yang mungkin adalah ion kompleks dengan ion Zn2- terkoordinasi
dengan ion OH-. Ion ZnO22- dapat berada sebagai lelehan natrium
zinkat, tetapi kebanyakan zinkat padat adalah campuran dari berbagai
oksida.
4. Zink blende
Struktur krital dengan atom zink yang dikelilingi oleh empat atom
sulfur pada sudut-sudut tetrahedron, setiap sulfur dikelilingi oleh empat
atom zink. Kristal ini tergolong sistem kubus.
5. Zink sulfat
Bentuk umumnya adalah ZnSO4.7H2O Senyawa ini kehilangan air
diatas 30°C menghasilkan heksahidrat dan molekul air selanjutnya
dilepaskan diatas 100°C menghasilkan monohidrat. Garam anhidrat
terbentuk pada 450°C dan ini mengurai diatas 500°C.
6. Zink sulfide (ZnS)
Menyublim pada 1180 °C.

7. Zink hidroksida Zn(OH)2


Zn hidroksi bersifat amfoter dan dapat membentuk kompleks amina bila
direaksikan dengan ammonia kuat berlebih.

8. Kadmium
Kadmium adalah unsur kimia dengan lambang Cd, nomor atom 48 dan
massa atom relatif 112,411 g/mol. Ditemukan oleh Fredrich Stromeyer di
Jerman pada tahun 1817.
a. Keberadaan
Nama unsur ini diturunkan dari nama kalamin, yaitu zink karbonat
(ZnCO3), sebab kadmium biasa dijumpai bersama-sama dalam bijih zink
seperti sfalerit (ZnS), walaupun juga dijumpai sebagai mineral grinolit
(CdS). Kadmium biasa dihasilkan bersamaan ketika bijih zink, tembaga,
dan timbal direduksi.
Jumlah normal kadmium di tanah berada di bawah 1 ppm, tetapi
angka tertinggi (1.700 ppm) dijumpai pada permukaan sample tanah yang
diambil di dekat pertambangan biji seng (Zn). Cadmium merupakan
bahan alami yang terdapat dalam kerak bumi. Cadmium murni berupa
logam berwarna putih perak dan lunak, namun bentuk ini tak lazim
ditemukan di lingkungan. Umumnya kadmium terdapat dalam kombinasi
dengan elemen lain seperti Oxigen (Cadmium Oxide), Clorine (Cadmium
Chloride) atau belerang (Cadmium Sulfide).
Kebanyakan Cadmium (Cd) merupakan produk samping dari
pengecoran seng, timah atau tembaga kadmium yang banyak digunakan
berbagai industri, terutama plating logam, pigmen, baterai dan plastic.
Sumber utama Cd berasal dari makanan, karena makanan menyerap dan
mengikat Cd, misalnya tanaman dan ikan. Tidak jarang Cd dijumpai
dalam air karena adanya resapan dari tempat buangan limbah bahan
kimia.

b. Sifat
- Sifat fisika
Penampilan Putih perak
Fase Padat
Massa jenis 8,65 g/cm3
Titik lebur 594,18 K
Titik didih 1038 K
Elektronegativitas 1,7
Energy ionisasi 8,99 eV
Jari-jari atom 0,92Å

- Sifat kimia
Kadmium memiliki sifat yang serupa dengan zink, kecuali cenderung
membentuk kompleks. Kadmium sangat beracun, meskipun dalam
konsentrasi rendah.
1. Reaksi dengan udara.
Kadmium dibakar untuk menghasilkan kadmium (II) oksida.
2Cd(s) + O2(g) → 2CdO(s)
2. Reaksi dengan halogen
Kadmium bereaksi dengan fluorin, bromine dan iodine untuk
membentuk kadmium (II) dihalida.
Cd(s) + F2(g) → CdF2(s)
Cd(s) + Br2(g) → CdBr2(s)
Cd(s) + I2(g) → CdI2(s)
3. Reaksi dengan asam
Kadmium larut perlahan dalam asam sulfat encer untuk
membentuk campuran yang mengandung ion kadmium (II) dan
gas hidrogen.
Cd(s) + H2SO4(aq) → Cd2+(aq) +SO42- (aq) + H2(g)
4. Reaksi dengan basa
Kadmium tidak akan larut dalam larutan alkali.

c. Persenyawaan
1. Kadmium sulfida (CdS)
Merupakan senyawa yang tidak larut dalam air dan dijumpai sebagai
mineral grinolit.
2. Kadmium oksida (CdO)
Memiliki beberapa warna dari kuning kehijauan sampai coklat yang
mendekati hitam tergantung dengan kondisi suhu pemanasan. Warna
tersebut merupakan akibat dari beberapa jenis terputusnya kisi kristal.
3. Kadmium seng telurida (CdZnTe)
Sangat beracun untuk manusia, tidak boleh tertelan, terhirup dan tidak
boleh dipegang tanpa sarung tangan yang tepat.
4. Kadmium hidroksida (Cd(OH)2)
Tidak larut dalam basa. Cd hidroksi dapat membentuk kompleks
amina bila direaksikan dengan amonia kuat berlebih. Cd(OH)2 lebih
bersifat asam daripada Zn(OH)2 yang bersifat amfoter.
9. Merkuri
Merkuri atau raksa adalah unsur kimia dengan lambang Hg, nomor
atom 80 dan massa atom relatif 200,59 g/mol.

1. Keberadaan
Raksa merupakan satu dari lima unsur (bersama cesium, fransium,
galium, dan brom) yang berbentuk cair dalam suhu kamar. Bijih
utamanya adalah sulfida sinnabar (HgS) yang dapat diuraikan menjadi
unsur-unsurnya. Selain itu merkuri ditemukan dalam mineral corderoit,
livingstonit. Diperoleh terutama melalui proses reduksi dari cinnabar
mineral.
2. Sifat
- Sifat fisika
Penampilan Putih keperakan
Fase Cair
Massa jenis 13,534 g/cm3
Titik lebur 234,32 K
Titik didih 629,88 K
Kalor peleburan 2,29 kJ/mol
Kalor penguapan 59,11J/mol.K
Kapasitas kalor 27,938 J/mol.K
Elektronegativitas 1,9
Energy ionisasi 1.007,1 kJ/mol
Jari-jari atom 150 ppm

- Sifat kimia
Hg tidak dapat ditarik oleh magnet (diamagnetik) sebab semua
elektronnya telah berpasangan. Unsur Hg kurang reaktif
dibandingkan zink dan kadmium, dan tidak dapat menggantikan
hidrogen dari asamnya, namun merkuri mampu mengkorosi
alumunium dengan cepat, sehingga pengangkutan dengan pesawat
dibatasi. Densitas raksa yang tinggi menyebabkan benda-benda
seperti bola biliar menjadi terapung jika diletakkan di dalam cairan
raksa hanya dengan 20% volumenya terendam.
Sifat yang tak lazim dari Hg adalah dapat membentuk seyawa
merkuri (I) yang mengandung ion Hg22+ dan senyawa merkuri (II)
yang mengandung ion Hg2+. Merkuri juga membentuk sejumlah
senyawa kompleks dan organomerkuri. Merkuri menyebabkan
kerusakan jantung dan ginjal, kebutaan, cacat saat dilahirkan, serta
sangat merusak bagi kehidupan air.
1. Reaksi dengan udara
merkuri dibakar hingga suhu 350ºC untuk membentuk merkuri
(II) oksida.
2Hg(s) + O2(g) → 2HgO(s)
2. Reaksi dengan halogen
Logam merkuri bereaksi dengan fluorin, klorin, bromine dan
iodine untuk membentuk merkuri (II) dihalida.
Hg(s) + F2(g) → HgF2(s)
Hg(s) + Cl2(g) → HgCl2(s)
Hg(s) + Br2(g) → HgBr2(s)
Hg(s) + I2(g) → HgI2(s)
3. Reaksi dengan asam
Merkuri tidak bereaksi dengan asam non oksidasi, tetapi bereaksi
dengan asam nitrit terkonsentrasi atau asam sulfur terkonsentrasi
untuk membentuk komposisi merkuri (II) dengan nitrogen atau
sulfur oksida.
3. Persenyawaan
Sel merkuri adalah sel volta primer yang terdiri dari anoda zink dan
katoda merkuri (II) oksida (HgO) bercampur grafit. Elektrolitnya ialah
kalium hidroksida (KOH) yang dijenuhkan dengan zink oksida, dengan
reaksi keseluruhan :
Zn + HgO ® ZnO + Hg
a. Merkuri (II) fulminat (Hg(ONC)2)
Sangat beracun serta sangat sensitif terhadap gesekan dan goncangan.
b. Merkuri (II) sulfate (HgSO4)
Merkuri sulfat digunakan sebagai katalis dalam produki asetaldehid
dari asetilen dan air.
c. Merkuri hidroksida (Hg(OH)2)
Merupakan basa lemah.

Anda mungkin juga menyukai