Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sesi 3
Akuntansi Biaya
Dibuat oleh :
Nama : Fadilla R
NIM : 042836747
MataKuliah : Akuntansi Biaya
UPBJJ – UT : Jambi
Jawaban :
SOAL 1
1. Akutansi atau dalam bahasa inggris disebut dengan accounting secara
harfiah diartikan sebagai perhitunggan, dengan objek yang dihitung adalah
suatu transaksi keuangan.
Definisi akutansi mengalami perkembangan, dan dapat dilihat dari berbagai
prespektif Menurut Paul Grady Definisi akuntansi adalah sebuah body of
knowledge serta mempunyai fungsi organisasi secara tersusun, orisinil,
otentik, menganalisa dan menafsirkan seluruh kejadian dan transaksi serta
analisa keuangan yang akan terjadi dalam kegiatan akuntansi untuk
menyediakan informasi yang diutuhkan manajemen tentang semua laporan
dan pertanggungjawaban atas kepercayaan yang diterimanya.Dalam
sebuah akuntansi, keterampilan akuntansi ini sudah bisa didefinisikan
dengan jelas sehingga membentuk sebuah pengetahuan yang utuh
sehingga dapat diajarkan melalui institusi pendidikan.Akuntansi dapat
didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian, pengesahan, pengukuran,
pengakuan, pengklasifikasian dan penyajian data keuangan dasar (bahan
oleh akuntansi) yang terjadi dari kejadian-kejadian, transaksi-transaksi atau
kegiatan operasi suatu unit organisasi dengan melakukan cara seperti
menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan.Dan
bila akuntansi dipandang sebagai ilmu pengetahuan, maka akuntansi akan
banyak membahas gejala akuntansi seperti kenapa perusahaan
menggunakan metode akuntansi tertentu, faktor apa saja yang mendorong
manajemen memanipulasi laba, apakah partisipasi dalam penyusunan
anggaran mempengaruhi kinerja manajer devisi, dan apakah yang
dimaksud dengan debit dan kredit.
2. Akutansi manajemen memiliki 3 tujuan umum dalam sistem akutansi
manajemen yaitu sebagai berikut:
a. Menyediakan informasi yang diperlukan dalam perhitungan kos jasa dan
kos produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
b. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan dan,
c. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan, serta perbaikan
berkelanjutan.
3. Dalam membahas konsep dasar kos perlu kita bedakan antara kos (cost),
biaya (expenses), aset-aset (assets), dan rugi (loss). Akuntansi kos memiliki
terminologinya sendiri yang khas, apabila pemahaman atas terminologi ini
menjadi tidak tepat maka akan susah untuk memahami isi dari akuntansi
kos itu sendiri. Selama ini, sudah lazim, tetapi salah kaprah, cost
diterjemahkan menjadi biaya, benarkah dalam kamus disebutkan seperti
itu? expense diterjemahkan menjadi beban, benarkah dalam kamus
disebutkan seperti itu? Sedangkan mengenai terjemahan assets menjadi
aset dan loss menjadi rugi, tampaknya tidak ada masalah dan tidak
menimbulkan kebingungan. Suwarjono (2005: 228) menyerap kata cost
menjadi kos sebagai bahan olah akuntansi. Kos bukanlah terjemahan,
melainkan serapan. Penggunaan kata serapan kos ini sangat penting
mengingat kata cost di Indonesia sering diterjemahkan menjadi berbagai
istilah yang memiliki banyak arti (secara lebih mendalam baca Suwardjono,
2005, bab 5, 6, 9). Sebenarnya pun istilah kos sebagai padan kata cost telah
tertera sejak tahun 1984 dalam buku “Norma Pemeriksaan Akuntan” yang
diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Sementara expense
diterjemahkan menjadi biaya. Selama ini, expense diterjemahkan menjadi
beban, padahal tidak ada di dalam kamus yang menjelaskan bahwa
expense berarti beban. Beban adalah burden atau load. Memang benar
bahwa biaya (expense) akan menjadi pengurang yang membebani
pendapatan. Jadi, biaya (expense) adalah beban bagi pendapatan
(Suwardjono, 2005: 397). kos dapat didefinisikan dengan deskripsi sebagai
berikut: kos (cost) adalah nilai kas atau setara kas yang dikorbankan untuk
memperoleh barang atau jasa, yang diharapkan memberi manfaat bagi
organisasi di masa yang akan datang Dengan demikian, jelas bahwa hampir
seluruh kos akan menjadi biaya. Pada praktiknya, beberapa kos dapat
segera menjadi biaya pada saat yang sama ketika kos terjadi. Maka, saat
itulah kita dapat menggunakan istilah kos dan biaya secara bergiliran.
Misalnya, perusahaan membeli bahan habis pakai hanya ketika dibutuhkan
dan langsung menggunakan bahan habis pakai tersebut untuk
menghasilkan pendapatan maka aset yang digunakan untuk memperoleh
bahan pakai tersebut dapat langsung disebut biaya.
SOAL 2