Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH INVESTASI, PENGELUARAN PEMERINTAH DAN

TENAGA KERJA TERHADAP PDRB KABUPATEN/KOTA


DI PROPINSI BANTEN TAHUN 2010-2014
Oleh:
Ahmad Jazuli Rahman
PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Pasuruan Bangil
Aris Soelistyo
Syamsul Hadi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Muhammadiyah Malang
E-mail: juliahmad031@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of the study was to determine the effect of variable investment
(domestic and foreign), Government Expenditure, Labor (Labor Force Works) for
the Gross Regional Domestic Product in Banten Province. The analysis tool used
regression panel data. the test results obtained deteminasi coefficient R ^ 2 for
the fixed effect model of 0.9987. This showed that the ability of independent
variables in explaining the dependent variable of 99.87%. The results of the
research study concluded that Investment, Government Expenditures and Labor
was positive and significant impact on the Gross Regional Domestic Product with
the results of Statistics 3.55 F more large than F table is 2.38. While the partial
test results showed that investment and government expenditure was a significant
and positive effect while the labor was negative effect on the Gross Regional
Domestic Product.

Keywords: Investment, Government Expenditure, Labor, PDRB

ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh variabel Investasi (PMA
dan PMDN), Pengeluaran Pemerintah, Tenaga Kerja (Angkatan Kerja yang
Bekerja) terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Provinsi Banten.
Alat analisis yang digunakan adalah regresi data panel. dari hasil pengujian
diperoleh nilai koefisien deteminasi R^2 untuk model fixed effect sebesar 0,9987.
Hal ini menunjukan bahwa kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan
variabel dependen sebesar 99,87%. Hasil penelitian penelitian menyimpulkan
bahwa secara serentak Investasi, Pengeluaran Pemerintah dan Tenaga Kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) dengan hasil F Statistik 3,55 lebih besar dari F tabel yaitu 2,38.
Sedangkan hasil uji parsial menunjukan bahwa investasi dan pengeluaran
pemerintah berpengaruh positif dan siginifikan sedangkan tenaga kerja
berpengaruh negatif terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Kata kunci: Investasi, Pengeluaran Pemerintah, Tenaga Kerja, PDRB


Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ...................(Ahmad Jazuli Rahman)

PENDAHULUAN
Produk Domestik Regional menyelenggarakan kepentingan
Bruto (PDRB) menjadi tolok ukur masyarakat.
pertumbuhan ekonomi di suatu Pemberlakuan Undang-
daerah. Terjadinya kenaikan atau undang Nomor 32 Pasal 10 Ayat (5)
penurunan PDRB mengindikasikan Tahun 2004 tentang pelimpahan
terjadinya kenaikan atau penurunan sebagian wewenang pemerintah
dalam proses produksi barang dan daerah untuk mengatur dan
jasa yang dihasilkan suatu daerah menyelenggarakan urusan rumah
tertentu. Konsumsi pemerintah, tangga sendiri dalam rangka
pembentukan modal dan perubahan pembangunan nasional Negara
tenaga kerja adalah komponen yang Rebuplik Indonesia dan
mempengaruhi besaran nilai tersebut. pemberlakuan Undang-undang
Sehigga terjadinya kenaikan PDRB Nomor 33 Pasal 4 Ayat (4) Tahun
menunjukan kegairahan ekonomi 2004 tentang perimbangan keuangan
bergerak dan berekspansi sehingga antara pemerintah pusat dan
akan mempengaruhi pertumbuhan pemerintah daerah, diharapkan bisa
ekonomi di daerah tersebut. memotifasi peningkatan kreatifitas
Pertumbuhan ekonomi adalah dan inisiatif untuk lebih menggali dan
salah satu alat ukur untuk melihat mengembangkan potensi-potensi
kondisi perekonomian di suatu yang dimiliki oleh tiap-tiap daerah
wilayah. Penyelenggaraan pemerintah dan dilaksanakan secara terpadu,
daerah sebagai sub sistem negara serasi dan terarah agar pembangunan
dimaksudkan untuk meningkatkan disetiap daerah dapat benar-benar
daya guna dan hasil guna sesuai dengan prioritas dan potensi
peneyelenggaraan pemerintahan dan daerah (Jhingan, 1999 dalam
pelayanan masyarakat. Sebagai Yunarko, 2007).
daerah otonom Kabupaten/Kota untuk Propinsi Banten merupakan
bertindak sebagai “motor” sedangkan bentukan propinsi baru hasil
pemerintah Propinsi sebagai pemekaran Jawa Barat pada tahun
koordinator mempunyai kewenangan 2000 dan menjadi propinsi ke-28 di
dan tanggung jawab Indonesia berdasarkan Undang-

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.02 Desember 2016 113


Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ...................(Ahmad Jazuli Rahman)

undang Republik Indonesia Nomor 23 dan juga potensi daerah yang


Tahun 2000. Terletak berbatasan dijadikan objek wisata sehingga
dengan ibukota negara DKI jakarta potensi-potensi daerah ini
dan Propinsi Jawa Barat membuat diberdayakan maka sangat besar
Propinsi Banten menjadi daerah manfaatnya dalam menghasilkan
strategis. Dengan keunggulan lokasi devisa negara dan juga menunjang
yang strategis perekonomian Banten terciptanya kegiatan ekonomi
bergerak cepat dan tumbuh dari tahun disekitar daerah tersebut yang dapat
ke tahun. meningkatkan pendapatan masyarakat
Berdasarkan hasil pemekaran setempat.
tersebut, saat ini Provinsi Banten Pengeluaran pemerintah
memiliki 8 daerah administrasi yaitu daerah diukur dari total belanja rutin
terdiri dari 4 kabupaten dan 4 kota dan belanja pembangunan yang
dan kota serang adalah ibukota dialokasikan dalam anggaran daerah.
provinsi. Keempat kabupaten tersebut Semakin besar pengeluaran
adalah Tangerang, Serang, pemerintah daerah yang produktif
Pandeglang dan Lebak, sedangkan maka semakin memperbesar tingkat
keempat kota yaitu kota tangerang perekonomian suatu daerah
kota, serang, cilegon dan kota (Wibisono, 2003).
Tangerang Selata. Kota Serang dan Kebijakan yang yang
Kota Tangerang Selatan merupakan dituangkan dalam APBD memerlukan
daerah baru hasil pemekaran pada perhatian terutama dalam hal
tahun 2008 dan 2009. pendistribusian anggaran sehingga
Ditinjau dari sumber daya dapat terciptanya sumber-sumber
yang dimiliki, Propinsi Banten pendapatan baru bagi daerah.
mempunyai kemungkinan yang Kebijakan pengeluaran pemerintah
sangat besar untuk aktifitas yang secara langsung dapat
penanaman modal khususnya mendorong pertumbuhan adalah
Penanaman Modal Asing (PMA) belanja pembangunan karena variabel
karena banyaknya tersedia berbagai ini diwujudkan dalam bentuk
bahan mentah dari berbagai sektor pembangunan seperti jalan, jembatan
seperti sektor pertanian, perkebunan dan sarana sektor ekonomi lainnya.

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.02 Desember 2016 114


Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ...................(Ahmad Jazuli Rahman)

Selama lebih dari 10 tahun departemen terkait serta sumber lain


pasca pemekaran wilayah atau yang terkait dengan penelitian ini.
pembentukan baru, Propinsi Banten Analisis Data dan Uji Hipotesis
telah mengalami peningkatan. Model Regresi Data Panel
Berdasarkan hal tersebut penulis Data yang digunakan dalam penelitian
merasa tertarik untuk mengkaji sejauh ini adalah data panel. Data panel
mana pengaruh realisasi Investasi adalah data yang diperoleh dengan
yang terdiri dari Penanaman Modal menggabungkan antara cross section
Asing (PMA) dan realisasi dan data time series. Data cross
Penanaman Modal Dalam Negeri section dalam peneltian ini adalah
(PMDN), pengeluaran pemerintah data dari 8 kabupaten/kota di
dan angkatan kerja yang bekerja propinsi Banten, sedangkan data time
terhadap PDRB Kabupaten/Kota di series dalam penelitian ini adalah data
Propinsi Banten pada tahun 2010- tahun 2010 sampai dengan tahun
2014. 2014. Data tersebut diperoleh dari
METODE PENELITIAN berbagai sumber antara lain Badan
Jenis data yang digunakan Pusat Statistik dna BKPM Propinsi
dalam penelitian ini adalah data Banten.
kuantitatif , dan sumber data yang Menurut Gujarati (2003) teknik yang
digunakan adalah data sekunder yang digunakan dalam data panel:
diperoleh dari Badan Pusat Statistik
Propinsi Banten berupa total
pengeluaran pemerintah dan angkatan Dimana :
kerja yang bekerja tahun 2010-2014, Y = PDRB
dimana pengeluaran pemerintah β0= Konstanta
diambil dari belanja langsung dan β1= Koefisien regresi dari X1
belanja tidak langsung dan tenaga β2= Koefisien regresi dari X2
kerja yaitu angkatan kerja yang β3= Koefisien regresi dari X3
bekerja pada tahun tersebutrealisasi X1= Investasi
investasi dari Badan Kordinasi X2= Pengeluaran Pemerintah
Penanaman Modal (BKPM) Banten, X3= Tanaga Kerja
dan data dalam bentuk publikasi oleh Error! Reference source not

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.02 Desember 2016 115


Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ...................(Ahmad Jazuli Rahman)

found.= Error Term found. : Koefisien


yang digunakan untuk Determinasi
menetukan teknik yang paling tepat n : Jumlah Observasi
untuk mengestimasi regresi data k : Jumlah Variabel independen
panel. yaitu uji Chow dan uji F hasil perhitungan ini
Hausman. dibandingkan dengan Ftabel yang
a. Uji Chow diperoleh dengan menggunakan
Untuk mengetahui tingkat resiko atau signifikan
signifikan teknik Fixed Effect level 5% atau dengan degree
akan diuji menggunakan uji freedom= n – k – 1 dengan
statistik F. Kegunaan uji statistik criteria sebagai berikut:
F yaitu untuk memilih antara Ho ditolak jikaFhitung> F tabel
metode OLS (Common Effect) Ho diterima jikaFhitung<Ftabel
tanpa variabel dummy atau b. Uji Hausman
metode Fixed Effect. Dari hasil uji signifikan dua
Uji statistik digunakan teknik diatas, diperoleh hasil
untuk mengetahui apakah teknik bahwa teknik yang paling tepat
regresi data panel dengan Fixed yaitu Fixed Effect dan Random
Effect lebih baik dari model Effect. Untuk memilih antara
regresi data panel tanpa variabel teknik Fixed Effect atau Random
dummy (Common Effect) dengan Effect maka akan diuji kembali
melihat Residual Sum of Squares dengan uji Hausman. Kegunaan
(RSS). uji Hausman yaitu untuk memilih
Untuk menguji kedua hipotesis antara Fixed Effect atau Random
ini digunakan statistik F. nilai effect.
statistik F dihitung dari formula Uji Hausman digunakan apabila
sebagai berikut: metode Fixed Effect dan Random
Effect lebih baik dari metode
OLS (Common Effect).
Keterangan :
F : Rasio (KoefisienPenentu) PEMBAHASAN
Error! Reference source not

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.02 Desember 2016 116


Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ...................(Ahmad Jazuli Rahman)

Dari beberapa teknik yang 5%. Dengan demikian


digunakan, maka dapat disimpulkan pengambilan keputusan adalah
bahwa metode yang paling tepat menolak H0 dan menerima Ha
dalam penelitian ini adalah Fixed yaitu model yang digunakan
Effect. Hasil pengolahan data Fixed adalah Fixed Effect Model.
Effect menunjukkan bahwa Tabel 1. Hasil Uji Chow
persamaan regresi data panel antara Redundant Fixed Effects Tests
Investasi, Pengeluaran Pemerintah, Pool: Untitled
Test cross-section fixed effects
Tenaga Kerja berpengaruh signifikan
terhadap PDRB. Selain itu nilai Effects Test Statistic d.f. Prob.

intercept berbeda pada masing- Cross-section F 1466.877357 (7,29) 0.0000


masing kabupaten dan kota Cross-section Chi-square 234.893031 7 0.0000

menunjukkan keunikan model


Sumber: Eviews9 2015 (data diolah
tersebut. intercept masing-masing b. Uji Hausman
kabupaten dan kota di Provinsi Tabel 2. Hasil Uji Hausman
Banten berdasarkan rankingnya, pada
Correlated Random Effects - Hausman Test
teknik fixed effect. Maka peringkat
Pool: Untitled
intercept dari estimasi regresi data Test cross-section random effects

panel dengan pilihan penggunaan Chi-Sq.


Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
model fixed effect yang merupakan
Cross-section random 22.589448 3 0.0000
sebagai metode yang tepat.

Sumber: Eviews9 2015 (data diolah


Pemilihan Teknik Estimasi Regresi Uji ini dilakukan untuk memilih
Sumber: Eviews9 2015 (data diolah
Data Panel antara teknik Fixed Effect dan
a. Uji Chow Random Effect. Dari hasil pengujian
Uji Chow dilakukan untuk dapat diketahui probabilitas cross
memilih antara teknik Common section random sebesar 0,0000 ≤ dari
Effect dan Fixed Effect. Dari pada α = 5%. Dengan hasil tersebut
hasil pengujian dapat diketahui menolak H0 dan menerima Ha yaitu
probabilitas cross section F model yang digunakan adalah Fixed
sebesar 0,0000 ≤ dari pada α = Effect dalam penelitian ini.

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.02 Desember 2016 117


Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ...................(Ahmad Jazuli Rahman)

Tabel 3. Hasil Analisis Regresi (Model Fixed Effect)

Variable Coefficient Std. Error t- t-Statistic t-Tabel Prob


Inve Investasi 0.001325 0.000605 2.189547 1, 690 0.0368
Pe pengeluaran 0.316287 0.017854 17.71518 1, 690 0.0000
Pemerintah
Tenaga Kerja -0.049150 0.093689 -0.524607 1, 690 0.6038

Sumber: Eviews9 2015 (data diolah)


b. Pengeluaran Pemerintah (X2)
a. Investasi (X1) Variabel Pengeluaran
Variabel Investasi (X1) Pemerintah (X2Error!
memiliki nilai t hitung sebesar Reference source not found.
2,189547 dan nilai probabilitas memiliki nilai t hitung sebesar
sebesar 0.0368. Hal ini berarti 17,71518 dan nilai probabilitas
nilai t hitung sebesar (2,189547) sebesar 0.0000. Hal ini berarti
≥ t tabel (1.690) dan nilai nilai t hitung sebesar (17,71518)
probabilitas 0.0368<α = 5% ≤ t tabel (1.690) dan nilai
(0,05) maka Ho ditolak dan Ha probabilitas 0.0000˂α = 5%
diteriama, dengan demikian (0,05) maka Ho ditolak dan Ha
dapat disimpulan bahwa diterima, dengan demikian
Investasi (X1) secara parsial dapat disimpulan bahwa
berpengaruh positif dan variabel Pengeluaran
signifikan terhadap PDRB (Y). Pemerintah (X2) secara parsial
Yang berarti bahwa setiap berpengaruh positif dan
adanya kenaikan nilai investasi signifikan terhadap PDRB (Y).
maka akan menaikan PDRB Hal ini dikarenakan Anggaran
Propinsi Banten. Hal ini belanja pemerintah daerah
dikarenakan Kabupaten/Kota di khususnya di belanja
Propinsi Banten mampu pembangunan mampu di
menyerap dan merealisasikan maksimalkan sehingga
setiap investasi yang masuk. mendorong pada sektor-sektor

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.02 Desember 2016 118


Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ...................(Ahmad Jazuli Rahman)

yang tercantum dalam PDRB ditolak. Dapat disimpulkan bahwa


Kabupatn/Kota di Propinsi variabel bebas (Investasi, Pengeluaran
Banten. Pemerintah, dan Tenaga Kerja) secara
c. Variabel Tenaga Kerja (X3) simultan berpengaruh signifikan
Variabel Tenaga Kerja terhadap variabel terikat (PDRB)
(X3) memiliki nilai t hitung KESIMPULAN
sebesar -0,524607 dan nilai Dari penelitian yang
probabilitas sebesar 0,6038. dilakukan maka dapat disimpulkan
Hal ini berarti nilai t hitung bahwa jumlah investasi dilihat dari
sebesar (-0,524607) ≤ t tabel total jumlah investasi baik PMA
(1.690) dan nilai probabilitas maupun PMDN dan pengeluaran
0,6038 ˃ α = 5% (0,05) maka pemerintah di 8 Kabupaten/Kota
Ho diterima dan Ha ditolak, provinsi Banten tahun 2010-2014
dengan demikian dapat berpengaruh positif dan signifikan
disimpulkan bahwa variabel terhadap pertumbuhan PDRB di
Investasi (X3) secara parsial Provinsi Banten. Dimana ketika
berpengaruh negatif dan tidak jumlah investasi bertambah akan
signifikan terhadap PDRB mempengaruhi besaran PDRB di
(Y). Hal tersebut dikarenakan Propinsi Banten.
minimnya keahlian tenaga Pengeluaran pemerintah
kerja sehingga semakin dalam APBD baik pengeluaran
banyak tenaga kerja namun langsung maupun tidak langsung
output tetap bahkan berkurang dalam penelitian ini menunjukan
hal ini berakibat pada hasil yang positif dan signifikan
pertumbuhan nilai PDRB yang yang berarti semakin besar
didalamnya terdapat sektor- pengeluaran pemerintah maka
sektor seperti sektor pertanian, pertumbuhan PDRB akan semakin
pertambangan dan lain-lain. meningkat.
Nilai F statistik lebih besar Sedangkan Tenaga Kerja
dari nilai F tabel dengan Nilai F Berpengaruh Negatif terhadap
hitung (3,55) > F tabel (2,38), hal ini pertumbuhan PDRB yang berarti
berarti bahwa Ha diterima dan Ho ketika naiknya jumlah tenaga kerja

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.02 Desember 2016 119


Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ...................(Ahmad Jazuli Rahman)

jangka panjang akan menurunkan dapat meningkatkan produktivitas


jumlah PDRB hal ini dikarenakan tenaga kerja melalui peningkatan
di beberapa daerah seperti lebak alokasi anggaran untuk pendidikan
dan pandeglang yang unggul guna mempertinggi kualitas tenaga
dalam sektor pertanian yang tidak kerja, memberikan keterampilan
dibarengi dengan luas tanah dan bagi tenaga kerja serta memperluas
kualitas tenaga kerja sehingga kesempatan kerja sehingga output
bertambahnya tenaga kerja justru meningkat yang pada akhirnya dapat
akan menurunkan jumlah PDRB di memacu PDRB di Provinsi Banten.
daerah tersebut. Daftar Pustaka
Secara keseluruhan dalam Arsyad Mohammad. 1987. Teori
penelitian ini menunjukan bahwa Ekonomi dan Kebijaksanaan
variabel Investasi, Pengeluaran Pembangunan Daerah, dalam
Pemerintah dan Tenaga Kerja Hendra Asmara,
secara bersama-sama berpengaruh Jakarta:PT.Gramedia.
terhadap PDRB Kabupaten/Kota di Donny Adventua Silalahi. 2012.
Propinsi Banten hal tersebut Analisis Pengaruh PDRB,
tercermin pada F tabel lebih besar Tingkat Investasi, dan Tingkat
daripada F statistik. angkatan kerja terhadap tingkat
SARAN kemiskinan di Sumatera Utara.
Pemerintah daerah Pambudi Wicaksono. 2013 Analisis
diharapkan dapat menarik investasi Pertumbuhan Ekonomi dan
dengan cara menciptakan iklim Faktor-Faktor yang
investasi yang kondusif, Mempengaruhi (Studi Kasus:
penyederhanaan proses perizinan, kabupaten/kota di Provinsi
menjaga stabilitas ekonomi serta Jawa Tengah.
memperbaiki sarana dan prasarana Dumairy. 1997. Perekonomia
infrastruktur sehingga penanaman Indoneisa. Jakarta: Penerbit
investasi lebih merata ke berbagai Erlangga.
wilayah yang di Provinsi Banten. Banten Dalam Angka 2015
Begitu juga dengan tenaga (Gambaran Umum Kondisi
kerja pemerintah daerah diharapkan Daerah)

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.02 Desember 2016 120


Pengaruh Investasi, Pengeluaran Pemerintah ...................(Ahmad Jazuli Rahman)

Wahyani Putri Ayu Gusti I, Pengaruh ekspor terhadap Produk


Pemerintah Dan Investasi Domestik Regional Bruto
Terhadap Pertumbuhan (PDRB) kabupaten Badung.
Ekonomidan Kesenjangan Tesis MEP UNUD.
Pendapatan Kabupaten/Kota di Munawwaroh. 2013. Faktor-Faktor
Provinsi Bali, Jurnal Ekonomi yang Mempengaruhi Kualitas
dan Bisnis Universitas Udayana Sumberdaya Manusia dan
Sung Tai. 1997. “ The Role of Local Perekonomian kabupaten/kota
Public Sectors in Regional di Provinsi Jambi. Jurnal Kajian
Growth” Asian economic 03 (II). Hlm136-154
journal, vol.11 Mankiw, N Gregory, 2000, Teori
Mankiw, N.Gregory.2000.Teori Makro Ekonomi, Edisi
Makro Ekonomi. Jakarta : Keempat, Penerbit Erlangga
Penerbt Erlangga Republik Indonesia, 2004. Undang-
Kuncoro Mudrajad, 1997, Ekonomi undang Nomor 32 Tahun 2004
Pembangunan : Teori, Masalah tentang Pemerintah Daerah.
dan Kebijakan, Yogyakarta, Republik Indonesia, 2004. Undang-
YKPN undang Nomor 33 Tahun 2004
Manuaba, B.P.2006. Pengaruh tentang Perimbangan
Pengeluaran Pemerintah, Keuangan antara Pemerintah
pertumbuhan investasi, dan Pusat dan Daera

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.14, No.02 Desember 2016 121

Anda mungkin juga menyukai