Anda di halaman 1dari 2

PROGRAM AIR SEHAT DESA HILISIMAETANO

Rencana program Air sehat di Desa Hilisimaetano Nias Selatan, adalah salah satu program
kerja sama antara Pihak OBI – WMI , Gereja, dan Pemerintah Desa, dimana pintu masuknya
adalah melalui Gereja BNKP yang sudah aktif dalam Program Superbook ( salah satu
program OBI) namun pemamfaatnya adalah seluruh warga desa Hilisemaetano.
Dalam Realisasi Program ini membutuhkan tahapan dan diskusi yang Panjang antara pihak
Yayasan, Gereja dan Pemerintah Desa. Adapun tahapannya yaitu: - Perkenalan/ kunjungan
awal ( sudah dilakukan) – Asessment ( pengukuran dan menggali semua informasi) –
Pertemuan para tokoh – Mobilisasi ( Rapat umum desa) mengenai gambaran / alur
pekerjaan dan besar iyuran perbulan/KK – Pemillihan Pengurus / Komite Air - pelatihan
Komite ( 6 kali pertemuan) – pelatihan Kader Kesehatan ( 4 kali pertemua) – pembuatan
Surat Hibah Tanah - Masa Kontruksi ( pembangyunan sarana air) - Commisioning -
Followup – Transisi ke Komunitas.( semua bentuk pertemuan pertemuan diatas di gerakkan
dan di Fasilitasi Oleh Gereja, Pemerintah Desa dan Pengurus terpilih).
Namun Sebelum masuk ke tahapan detail Assessment dan Desain , kami perlu mengetahui
informasi / tanggapan awal dari Pemerintah desa dan juga Gereja mengenai beberapa hal
di bawah ini:

1. Sumber yang digunakan adalah dari kelompok 2 dan 3, apakah ke dua kelompok
tersebut bersedia sumber airnya di gabung? dimana sumber air tersebut tidak bisa
lagi di alirkan ke pipa yang lama( pipa yang mereka gunakan sebelumnya dan kedua
sumber air ini akan diambil alih penuh untuk program air desa)
2. Apakah 2 kelompok pemamfaat air tersebut, bersedia di gabung, dan
kepengurusannya akan dirombak Kembali dan di pilih ulang berdasarkan pertemuan
umum?
3. Apakah kelompok 1 dan 4 bersedia bergabung dalam program ini, namun sumber air
mereka yang lama tidak akan di ganggu, tetapi setiap mereka yang tergabung harus
berkontribusi dalam hal iyuran dan terlibat dalam kepengurusan?
4. Apakah pemamfaat air sehat tersebut bersedia menanggung biaya meteran untuk
instalasi kerumah rumah, atau pemerintah desa bisa mensubsidi atau menanggung
biaya meteran kerumah rumah? Sebagai gambaran biaya meteran dan Fitting sekitar
Rp.600.000/ Rumah
5. Apakah ada lahan yang bisa di pakai untuk tempat tengki dan pengolahan air di desa
tersebut ( di daerah tertinggi) dengan gambaran ukuran 4 x 10 m (lahan tersebut
merupakan hibah dari masyarakat)?
6. Apakah masyarakat bersedia untuk bergotong royong dalam hal penggalian jalur
pipa, pemasangan pipa, penutupan jalur pipa( minimal 40 cm) dan melangsir
seluruh material kelokasi yang dibangun jika lokasi yang di bangun tersebut tidak
bisa di jangkau oleh kendaraan/ mobil material? Dalam hal ini ke sumber air dan
lokasi bangunan tengki
7. Apakah masyarakat mengizinkan lahannya untuk digunakan sebagai jalur pipa mulai
dari sumber ke tengki dan kemasyarakat?
8. Apakah pemerintah desa bisa merangkul semua gereja yang ada di desa tersebut
untuk terlibat didalam program air ini?
9. Apakah masayarakat pengguna air nantinya mau membayar iyuran perbulan?
Dimana uang tersebut digunakan untuk biaya perawatan dan tabungan untuk
pergantian jangka Panjang, dan besaran iyuran ditentukan berdasarkan hasil
pengukuran dan disepakati melalui rapat umum/ Desa.
Informasi atau tanggapan tersebut di kemudian hari akan dibuat menjadi sebuah surat
perjanjian dan Pernyataan, yang di tanda tangani oleh Pemerintah Desa, Tokoh desa,
Agama, dan lainnya.
Terimaksih.

Anda mungkin juga menyukai