Oleh: Nama : Faridatul Dwi Cahyanti Kelas : A (2021) NIM : D1A021127 OUTLINE
1.1 Pengertian 1.2 Kromosom, 1.3 Pembelahan
dan Sejarah lokus, sel Perkembang gamet, gen an Genetika dan allel Definisi genetika Istilah genetika berassal dari bahasa latin, genos berarti ‘suku bangsa; atau ‘asal usul’. dengan demikian, genetika berarti ilmu yang mempelajari bagaimana sifat keturunan (hereditas) yang diwariskan kepada anak cucu serta variasi yang mungkin timbul di dalamnya.Menurut sumber lainnya istilah genetika berasal dari bahasa Yunani,genno yang berarti ‘melahirkan’. Dengan demikian, genetika adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion).Genetika didasarkan pada teori yang kuat dan tajam.Kedalaman teori tergantung pada kedalaman masalah yang ingin dipecahkan dan dapat dicirikan oleh tiga atribut: terjadinya konstruksi tingkat tinggi, adanya mekanisme, dan kekuatan penjelas yang tinggi,(Bunge 1967). Dalam genetika ‘konstruksi’ tingkat tinggi adalah gen sebagai unit penyimpanan, transmisi, dan realisasi informasi. Manfaat genetika Manfaat genetika diantaranya dalam ilmu genetika manusia (human genetik) untuk mengetahui sifat sifat keturunan kita sendiri serta setiap makhluk yang hidup di lingkungan kita,mengetahui kelainan atau penyakit keturunan serta usaha untuk menanggulanginya, menjajaki sifat keturunan seseorang (misal golongan darah) yang kemungkinan diperlukan dalam penelitian warisan harta dan kriminalitas prinsip genetika juga perlu dikuasai ketika mempelajari sifat kejiwaan atau saraf seseorang yang ditentukan oleh sifat keturunan,misal kelebihan satu jenis kromosom yang ada hubungan hanya dengan kelainan jiwa yang mengakibatkan seseorang bersifat asosial dan criminal.Genetika merupakan ilmu pengetahuan dasar yang berperan dalam usaha menyediakan bibit tanaman dan ternak unggul di bidang pertanian dan peternakan. Di bidang kedokteran, genetika mempunyai lingkup yang sangat luas, bersifat akademis dan praktis, antara lain membahas tentang peranan kromosom, pewarisan sifat sifat genetik dan sifat-sifat antropologi terjadinya cacat fisik dan mental disebabkan oleh kelainan kromosom timbulnya penyakit karena kesalahan metabolisme bawaan, berbagai variasi respon terhadap obat-obatan, dan ketidak sesuaian pada transportasi organ. Disamping itu genetika di bidang kedokteran juga menyangkut beberapa aspek keluarga antara lain diagnosis kelainan genetik pada janin sebelum lahir, Penyuluhan tentang kemungkinan risiko mendapatkan anak dengan kelainan genetik sehingga erat hubungannya dengan program Keluarga Berencana, identifikasi bayi tertukar dan adopsi anak. Di bidang sosial, genetika dapat membantu memecahkan tindak kriminalitas dengan membantu menyediakan data yang akurat mengenai bukti DNA forensik dan pengembangan tes DNA Sejarah perkembangan genetika Zaman Pra-Mendel (sebelum abad XIX) Bangsa Babilonia (6000 tahun lalu) telah menyusun silsilah kuda untuk memperbaiki keturunan.Sementara itu, bangsa Cina (beberapa abad SM) melakukan seleksi terhadap benih benih padi untuk mencari sifat unggul tanaman itu.Di Amerika dan Eropa (ribuan tahun lalu), orang telah melakukan seleksi dan Penyerbukan silang terhadap gandum dan jagung yang asalnya dari rumput liar Zaman Mendel (1822 -1884) Zaman ini ditandai dengan keberhasilan Mendel melakukan percobaan persilangan pada tanaman ercis (pisum sativum). Mendel ternyata berhasil mengamati adanya sifat keturunan (karakter) yang diturunkan dari generasi ke generasi.Mendel juga berhasil membuat perhitungan matematika tentang sifat genetis karakter yang ditampilkan.Faktor genetik ini kemudian disebut determinan/faktor.Keberhasilannya tersebut menjadi dasar pengetahuan bagi genetik Mendelian sehingga Mendel dinamakan Bapak Genetika Zaman pasca Mendel setelah tahun 1900 zaman ini ditandai dengan ditemukan karya Mendel oleh: Hugo de Vries (Belanda) Carts Correns (Jerman) Erich Von Tshcemak (Austria) Setelah itu banyak ahli yang melakukan penelitian antara lain
Bateson punnet 1861 -1926
Pada tahun 1907 melakukan percobaan pada
ayam untuk membuktikan Apakah percobaan Mendel dapat berlaku pada hewan titik mereka menemukan adanya sifat-sifat yang menyimpang dari matematika Mendel.Selain itu mereka juga menemukan adanya interaksi antar gen dalam memunculkan suatu sifat van beneden dan boverie Flemming dan Roux Mereka mengatakan bahwa kromosom balam Mereka mengamati proses nukleus merupakan pembelahan sel somatik yang pembawa bahan genetik kemudian diberi nama mitosis dan meiosis dan mempublikasikan Weissmann mitosis pada tumbuhan pada Weissmann mengatakan tahun 1879-1882 bahwa kromosom terbagi 2 pada waktu pembelahan sel yaitu pembentukan gamet atau meiosis Sutton Sutton mengumum kan Ingram(1956) adanya kesesuaian antara tingkah laku kromosom ketika Ihram mengatakan ada sel sedang membelah dan perbedaan hemoglobin normal sekresi bahan genetik dengan hemoglobin abnormal penemuan Mendel yang disebabkan oleh perbedaan pada urutan asam-asam amino Garrod(1909) dalam molekul globinya. Gerot menemukan banyak Perbedaan itu terjadi karena penyakit bawaan yang adanya mutasi disebabkan akibat normalitas aktivitas atau fungsi enzim sedangkan itu diproduksi oleh gen Muller(1927) dan Auerbach(1962) Dalam penelitiannya Nirenberg(1961) mereka melihat bahwa mutasi dapat terjadi dengan cara Nirenberg menyusun kode buatan atau induksi genetik yang menentukan urutan urutan asam amino dalam sintesis Watson dan Crick(1953)- protein dan mengetahui gen yang Wilkins(1961) bekerja menumbuhkan suatu karakter melalui sistem sintesis Mereka menemukan bahwa protein dalam sel penyusun molekul gen adalah DNA Kromosom Kromosom pertama kali diwacanakan oleh C.Von Nageli pada tahun 1842.Istilah kromosom sendiri baru dikenalkan secara luas oleh W. waldeyer pada tahun 1888 sebagai benda berwarna atau body karena kromosom dapat menyerap warna dengan menggunakan teknik histologi (Tamarin,1999).Dalam perkembangannya, kromosom adalah struktur yang terdapat di dalam sel organisme yang mengandung materi genetik yang disebut sebagai gen yang berperan dalam proses pewarisan sifat dan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme (broker,1999;Novak 1992). Menurut Sheeler dan Bianchi (1970).kromosom dapat diartikan sebagai suatu komponen inti yang terorganisir dan memiliki fungsi khusus.Menurut crowder(1997) kromosom dapat terlihat jelas pada tahap-tahap tertentu pembelahan inti dan umumnya kromosom dapat terlihat dengan baik pada fase prometafase dan metafase. Sheeler dan Biachini(1970)Juga menjelaskan bahwa karakter kromosom yang paling baik dapat dipelajari selama fase tersebut karena kromosom terlihat sebagai bangunan silindroid berlengan empat dan dapat berbentuk lurus atau bengkok yang tersusun atas kromatin kromatin merupakan kompleks yang disebut oleh gabungan yaitu a history dan RNA Kromosom terdiri atas DNA (Deoxyribo Nucleic Acid), RNA (Rybo Nucleic Acid), protein histon dan protein nonhiston sehingga keseluruhan komponen kromosom tersebut merupakan kompleks nukleoprotein yang disebut kromatin. Penyusun kromatin selain DNA ialah protein histon dan nonhiston. Protein histon dan nonhiston berperan penting dalam pendeterminasian struktur fisik kromosom. Protein histon merupakan protein yang bersifat basa dan bermuatan positif sehingga dapat berikatan dengan DNA yang bermuatan negatif. Ada empat macam protein histon, yaitu H1,H2A, H2B, H3,dan H4 (Brewer, 1983: Russel, 2000) TIPE KROMOSOM Berdasarkan letak sentromernya, terdapat empat bentuk kromosom,yaitu a.Metasentris: bentuk kromosom saat sentromer terletak di tengah kromosom (median) sehingga kromosom terbagi menjadi dua lengan yang sama panjang dan mempunyai bentuk seperti huruf V b.Submetasentris: bentuk kromosom ketika sentromer terletak di arah salah satu ujung kromosom (submedian) sehingga kromosom terbagimenjadi dua lengan tak sama panjang dan mempunyai bentuk seperti huruf J. c. Akrosentris: bentuk kromosom pada waktu sentromer terletak di dekat ujung kromosom (subterminal) sehingga kromosom tidak membengkok, tetapi tetap lurus seperti batang. Lengan kromosom terbagi menjadi dua. Satu lengan kromosom sangat pendek, sedangkan yang lainnya sangat panjang. d. Telosentris: bentuk kromosom pada waktu sentromer terletak di ujung kromosom sehingga kromosom hanya terdiri dari sebuah lengan dan berbentuk lurus menyerupai batang. Levan eral. (1964) mengelompokkan kromosom menjadi tiga kelompok berdasarkan posisi relatif sentromer, yaitu bentuk metasentris dengan indeks sentromer 50-37,5: submetasentris (sm) dengan indeks sentromer 37,5-25,dan subtelosentris dengan indeks sentromer 25-12,5. Menurut Crowder (1997), jumlah dan bentuk kromosom dipertahankan sama dari generasi ke generasi. Tiap sel somatis pada organisme tingkat tinggi mempunyai jumlah kromosom dasar, yaitu satu set kromosom diwariskan dari induk betina dan satu set lagi diwariskan dari induk jantan. Masing-masing kromosom memiliki pasangan kromosom identik yang disebut kromosom homolog. Dua set kromosom beserta kromosom homolognya disebut diploid(2n) dengan jumlah kromosom somatik sama untuk satu spesies tertentu. Thomas Hunt Morgan, seorang ahli genetika dari Amerika Serikat menyebut kromomer itu dengan lokus. Lokus adalah lokasi yang diperuntukkan bagi gen dalam kromosom. Menurut Morgan, gen tersebut tersimpan di dalam setiap lokus yang khas dalam kromosom. Gen sebagai zarah kompak yang mengandung satuan informasi genetik dan mengatur sifat-sifat menurun tertentu memenuhi lokus suatu kromosom. Setiap kromosom mengandung banyak gen. Oleh sebab itu, dalam setiap kromosom, khususnya di dalam kromonema terdapat deretan lokus. Batas antara lokus yang satu dan lokus yang lain tidak jelas seperti deretan kotak-kotak. Pada saat itu, DNA sudah ditemukan dan diketahui hanya berada pada kromosom (1869), tetapi orang belum menyadari bahwa DNA terkait dengan gen. Morgan menemukan bahwa faktor-faktor keturunan (gen) tersimpan dalam lokus yang khas dalam kromosom. Gamet (dari bahasa Yunani gametḗ ‘istri’ atau gamétēs’ suami’) adalah sel kelamin haploid dari organisme multiseluler yang berasal dari meiosis dari sel germinal (atau meiosit dalam kasus sel diploid). Manusia bereproduksi secara seksual, artinya membutuhkan dua sel kelamin yang bersatu untuk membentuk individu baru. Sel kelamin ini disebut gamet dan ada dua kelas: jantan atau sperma dan betina atau ovum. Karakteristik Gamet. Gamet adalah sel yang terdiri dari satu set kromosom (mereka memiliki versi unik dari informasi genetik yang akan menentukan karakteristik fisik individu) yang selama pembuahan akan menyatu dengan gamet lain dari lawan jenis untuk membentuk zigot. Pembentukan gamet disebut gametogenesis. Organ yang menghasilkan gamet disebut gonad pada hewan, dan gametangia pada organisme tumbuhan. Sel hasil peleburan gamet menyatukan kromosom keduanya, sehingga gamet biasanya sel haploid. Pada organisme diploid, seperti hewan, pembentukan gamet melibatkan proses meiosis, dengan reduksi kromosom yang sesuai.Pada organisme haplodiplont, seperti tumbuhan, gamet diproduksi oleh fase haploid (gametofit), sedangkan fase diploid (sporofit), dihasilkan justru dari pembuahan, yang menghasilkan spora melalui meiosis. Gen adalah unit terkecil bahan sifat yang diturunkan. Besarnya diperkirakan 450 jum. Istilah gen pertama kali diperkenalkan oleh W.Johansen (1909) sebagai pengganti istilah faktor keturunan atau elemen yang dikemukakan oleh Gregor Mendel. Gregor Mendel telah berasumsi tentang adanya suatu bahan yang terkait dengan suatu sifat atau karakter yang dapat diwariskan. Dia menyebutnya “faktor”. Pada 1910, Thomas Hunt Morgan menunjukkan bahwa gen terletak di kromosom. Selanjutnya, terjadi“perlombaan” seru untuk menemukan substansi yang merupakan gen. Banyak penghargaan Nobel yang kemudian jatuh pada peneliti yang terlibat dalam subjek ini. Gen menumbuhkan serta mengatur berbagai jenis karakter dalam tubuh, baik fisik maupun psikis. Pengaturan karakteristik ini melalui proses sintesis protein seperti kulit dibentuk oleh keratin: otot dari aktin dan miosin:darah dari Hb, globulin, dan fibrinogen: jaringan pengikat dari kolagen dan elastin: tulang dari Ossein: dan tulang rawan dari kondrin. Gen sebagai factor keturunan tersimpan di dalam kromosom, yaitu di dalam manik-manik yang disebut kromomer atau nukleosom dari kromonema. Sebagai substansi hereditas, gen mempunyai fungsi mengatur perkembangan dan proses metabolisme individu: menyampaikan informasi genetis dari generasi ke generasi berikutnya: sebagai zarah tersendiri dalam kromosom yang merupakan zat terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi: setiap gen mendapat tempat khusus dalam kromosom. Gen bersifat sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom: mengandung informasi genetik: dan dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel. ALEL Alel merupakan sepasang gen yang terletak pada lokus yang sama pada kromosom homolog yang bertugas membawa suatu sifat/karakter. Tidak semua gen mempunyai 2 alel, tetapi ada juga yang lebih dari 2 alel sehingga disebut beralel banyak (alel multipel), misalnya gen yang mengatur protein darah.Homozigot merupakan sifat suatu individu yang genotipenya terdiri atas alel-alel yang sama untuk tiap macam gen.Heterozigotik merupakan sifat suatu individu yang genotipenya terdiri atas alel-alel yang berbeda untuk tiap macam gen Pembelahan sel Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap – tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel – sel yang bersifat prokariotik, misalnya bakteri dan ganggang biru. Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti. Mitosis terdiri atas 4 fase yaitu: o 1) Profase Memasuki profase kromatin mengalami kondensasi membentuk kromosom. Kromosom cepat memendek dan menjadi lebih tebal. Tiap kromosom terdiri atas 2 kromatid yang dihubungkan oleh sebuah sentromer. Nukleolus dan membran inti menghilang. Akhir profase terbentuklah spindel. o 2) Metafase Kedua kromatid dalam satu kromosom (sering disebut kromatid kakak beradik) masih dihubungkan oleh satu sentromer dan terletak di bidang ekuator sel. kromosom berada ditengah bidang equator. o 3) Anafase Kedua kromatid memisahkan diri dan masing - masing bergerak sebagai kromosom anakan menuju kutub dari spindel yang berlawanan letaknya. Proses ini didahului oleh membelahnya sentromer menjadi dua bagian. Fase ini menyelesaikan pembagian jumlah kromosom secara kuantitatif sama ke dalam sel anakan. Kecuali itu juga berlangsung pembagian bahan genetik secara kualitatif sama. o 4) Telofase Datangnya kromosom anakan di kutub spindel merupakan tanda dimulainya telofase. Terbentuknya membran inti baru, anak inti baru dan menghilangnya spindel terjadi selama fase ini. Dengan terbentuknya dua buah inti baru, maka di tengah sel terbentuk dinding yang baru. Berlangsunglah sitokinesis ( pembelahan sitoplasma). Meiosis merupakan pembelahan sel yang berlangsung dengan dua kali pembelahan yang menghasilkan empat sel anak, yang masing-masing memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk. Meiosis terjadi waktu pembentukan gamet-gamet saja. Pada pembelahan ini berlangsung melalui dua tahap yaitu meiosis I dan meiosis II tanpa melalui interfase. Interfase terjadi sebelum atau sesudah meiosis. o a) Fase Profase I Perbedaan penting antara mitosis dan meiosis terutama pada profase. Pada meiosis Profase 1 dibedakan menjadi beberapa tahap yaitu: o 1. Leptoten Kromatin dari inti sel induk nampak seperti benang-benang panjang yang halus dan melingkar- lingkar. o 2. Zygoten Benang-benang kromatin berubah bentuknya dan menjadi batang-batang kromosom. masing-masing kromosom mencari pasangannya sendiri yang sama dan sebangun atau yang serupa (kromosom homolog). Proses berpasangan ini disebut sinapsis. o 3. Pachyten Benang - benang kromosom menjadi lebih tebal dan jelas.Tiap benang tampak double. Masing - masing kromosom dari sepasang kromosom homolog terdiri dari dua kromatid. Pada profase mitosis, kromosom - kromosom terpisah dan tidak saling berhubungan. Dalam profase I meiosis, kromosom - kromosom homolog berpasangan sebagai bivalen dan inilah yang dijumpai sebagai haploid. Pachyten merupakan stadia yang sangat penting yaitu pindah silang (crossing over). Proses ini akan nampak jelas pada fase berikutnya. o 4. Diploten Fase ini ditandai dengan mulai memisahnya kromatid - kromatid yang semula berpasangan membentuk bivalen. Memisahnya kromatid – kromatid paling kuat terjadi pada bagian sentromer. Tetapi pada bagian bagian tertentu dari kromosomhomolog tetap berdekatan dan bagian itu disebut kiasma. Kiasma merupakan bentuk persilangan dua dari empat kromatid suatu kromosom dengan pasangan kromosomhomolognya. Di tempat persilangan (kiasma) itu kromatid - kromatid tak serupa(nonsister chromatids). Ujung - ujung dari kromatid yang tak tersambung tadi bersambungan secara resiprok. Terbentuk benang - benang spindel dari pergerakan dua sentriol (hasil pembelahan) ke arah kutub yang berlawanan. Diakinesis diakhiri dengan menghilangnya nukleolus dan membran nukleus serta tetrad mulai bergerak ke bidang equator. o Tetrad kromosom berada di bidang equator. Pada bidang equator, benang spindel (mikrotubula) melekatkan diri pada setiap sentromer kromosom. Ujung benang spindel yang lain membentang melekat di kedua kutub pembelahan yang berlawanan c) Fase Anafase I Tiap kromosom homolog (yang berisi dua kromatid kembarannya) masing - masing ditarik oleh benang spindel menuju ke kutub yang berlawanan. Tujuan anafase I adalah membagi isi kromosom diploid menjadi haploid. o Tiap kromosom homolog (yang berisi dua kromatid kembarannya) masing - masing ditarik oleh benang spindel menuju ke kutub yang berlawanan. Tujuan anafase I adalah membagi isi kromosom diploid menjadi haploid. Kromosom - kromosom homolog sudah mencapai kutub pembelahan. Sitokinesis I : setiap kromosom homolog dipisahkan oleh sekat sehingga sitokinesis menghasilkan dua sel, masing - masing berisi kromosom dengan kromatid kembarannya. Interkinesis : tahap di antara dua pembelahan meiosis. Tidak terjadi perbanyakan(replikasi). DNA. Hasil pembelahan meiosis I menghasilkan dua sel anakan yang haploid. Meskipun demikian perlu diingat bahwa kromosom tersebut masih berisi sepasang kromatid, yang berarti kandungan DNA nya masih rangkap (2n). o Tujuan meiosis II membagi kedua salinan tersebut pada sel anakan baru. Pada tahap Meiosis II terjadi tahap - tahap serupa pada meiosis I. o a) Fase Profase II : Kromatid kembaran masih melekat pada tiap sentromer kromosom. o b) Fase Metafase II : Setiap kromosom (yang berisi dua kromatid) merentang pada bidang equator. Terbentuk benang - benang spindel, satu ujung melekat pada sentromer dan ujung lain membentang menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan. o o c) Anafase II : Benang - benang spindel mulai menarik kromatid menuju ke kutub yang berlawanan.akibatnya kromosom memisahkan kedua kromatidnya dan bergerak menuju kutub yang berbeda. Kromatid yang terpisah ini kini disebut kromosom. o d) Telofase II : Kromosom telah mencapai kutub pembelahan. Hasil akhir akan terbentuk empat inti yang mengandung setengah pasang kromosom (haploid) dan satu salinan DNA . Sitokinesis II : tiap inti mulai dipisahkan oleh sekat sel dan akhirnya menghasilkan empat sel kembar haploid Ganies,dkk.2015.Karakterisasi Kromosom Tumbuhan dan Hewan.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press
Kristy,Yanti.2021. “Pengertian Gamet, karakteristik dan
pembentukan”,https://www.sridianti.com/biologi/apa-pengertian- gamet.html,diakses pada 18 Februari 2021 pukul 15.45.
Nurul Fitri,Susi.2020.Modul Pembelajaran SMA Biologi.Lampung