Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU AGENDA III

PENETAPAN CORE ISU DAN GAGASAN KREATIF


LATSAR ANGKATAN 97

Oleh

dr. Supriadi

No. ISU A P K L TOTAL


1. Masih tingginya hoax tentang dokter meng-covid- 5 5 5 3 18
kan pasien
2. Belum optimalnya penerapan aturan tentang jam 3 3 3 4 14
berkunjung keluarga pasien
3. Kurangnya kesadaran petugas kesehatan tentang 4 5 5 5 19
pentingnya hand hygiene
4. Lambatnya proses pendaftaran pasien di poliklinik 4 3 4 3 14
rawat jalan
5. Belum optimalnya penerapan aturan jaga jarak di 4 4 4 4 16
loket pendafttaran poliklinik pada masa pandemik
6. Memanfaatkan fasilitas jaringan rumah sakit (wifi) 3 2 2 4 11
untuk keperluan pribadi dan orang lain

Berdasarkan table diatas, masih kurangnya kesadaran petugas kesehatan tentang


pentingnya hand hygiene ditetapkan sebagai isu prioritas dengan skor tertinggi yaitu 19. Ada
beberapa penyebab yang mengakibatkan kurangnya kesadaran petugas kesehatan tentang
pentingnya hand hygiene. Analisis penyebab kurangnya kesadaran tentang pentingnya hand
hygiene ini dilakukan dengan teknik berpikir kritis menggunakan fishbone diagram yang
menekankan pada hubungan sebab akibat. Berikut uraian penyebab menggunakan fishbone
diagram.

MAN
MACHINE MEASUREMENT

Sikap ingin
Kurangnya media Kurangnya menyelesaikan
edukasi (video hand pemantauan atau tugas secara cepat
hygiene) inspeksi dari bagian
PPI
Kelupaan Kurangnya
kesadaran petugas
kesehatan tentang
pentingnya hand
Kurangnya persediaan Kurangnya hygiene
Kurangnya pelatihan
alat-alat untuk hand kesadaran saling
hand hygiene secara
hyegene mengingatkan
berkala
satu sama lain

MATERI METHODE ENVIRONMENT

Berdasarkan diagram fishbone diatas, didapatkan 7 penyebab dari masalah kurangnya


kesadaran petugas kesehatan tentang pentingnya hand hygiene. Dari ketujuh penyebab diatas,
terdapat 3 penyebab yang paling mungkin untuk dicarikan gagasan kreatif untuk menyelesaikan
akar permasalahnya. Ketiga penyebab tersebut yaitu :
1. Kurangnya media edukasi (video hand hygiene)
2. Kurangnya pemantauan atau inspeksi dari bagian PPI
3. Kurangnya pelatihan hand hygiene secara berkala

Gagasan kreatif yang dapat kita lakukan dari ketiga penyebab diatas, antara lain :
1. Membuat video edukasi tentang pentingnya melakukan hand hygiene beserta langkah-
langkahnya
2. Berkolaborasi dengan petugas bagian PPI untuk melakukan pemantauan secara rutin di
setiap raungan-ruangan.
3. Melakukan pelatihan hand hygiene setiap awal dinas pagi di setiap ruangan-ruangan
yang dipimpin oleh masing-masing kepala ruangan.
Pokok Pikiran Manajemen ASN dan Smart ASN, Pengalaman Belajar

 Pokok Pikiran Manajemen ASN


 Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
 Pegawai ASN memiliki kedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik, termasuk menjadi anggota dan pengurus
partai politik.
 Pegawai ASN memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
 Pegawai ASN memiliki hak dan kewajiban berupa :
 Hak :
1. Gaji, tunjangan, dan fasilitas
2. Cuti
3. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
4. Perlindungan
5. Pengembangan kompetensi
6. Memperoleh perlindungan dari pemerintah berupa : jaminan kesehatan; jaminan
kecelakaan kerja; jaminan kematian; dan bantuan hukum.
 Kewajiban :
1. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab;
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan
kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
 Seorang pegawai ASN memiliki kode etik dan kode perilaku yang bertujuan untuk
menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam
UU ini menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah.

 Pokok Pikiran materi Smart ASN


 Seorang pegawai ASN dikatakan smart apabila mampu untuk selalu mengikuti
perkembangan zaman yang ada, sehingga pegawai ASN dapat memggunakan dengan
baik dan bertanggungjawab media digital serta literasi digital yang saat ini telah tersedia
sebagai akibat dari pesatnya perkembangan zaman. Seperti comtoh penggunaan media
facebook, twitter, instagram, notebook, laptop, dll.
 Dalam bermedia digital diperlukan adanya etika yaitu kemampuan individu dalam
menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
 Ada dua hal penting saat berinteraksi di dunia digital. Pertama, penghargaan pada diri
sendiri akan menjaga kepentingan kita di dunia digital. Kedua, penghargaan pada orang
lain bisa kita lihat contoh penerapan prinsip tersebut pada media sosial.

 Pengalaman Pembelajaran Materi Manajemen ASN dan Smart ASN


Awal pembelajaran kami dibuka dengan perkenalan singkat dan ramah dari pemateri
kami yaitu bapak Muchtar, S.P, S.H, M.M, M.H, yang kemudian dilanjutkan dengan
meneriakkan yel-yel penyemangat pagi dan perkenalan singkat dari masing-masing
peserta ASN.
Beliau juga telah menyiapkan senam sehat yang singkat agar kami tetap rilex
menghadapi berbagai macam tugas yang diberikan.
Setelah itu kami memulai diskusi untuk materi pertama yaitu manajemen ASN.
Dalam diskusi ini kami diarahkan untuk berpikir kritis dan lebih dalam lagi temtang
materi manajemen ASN. Seperti bagaimana kedudukan dan peran ASN, bagaimana hak
dan kewajiban ASN, Dll. Semua materi tersebut dijelaskan dengan rinci sehimgga kami
bisa memahaminya dengan baik dan jika terdapat materi yang kurang dimengerti, kami
diberikan kesempatan untuk langsung bertanya saat itu juga.
Kemudian diakhir sesi diskusi, pemateri memberikan tugas dan menjelaskan secara
detail bagaimana tahapan pengerjaannya.

Anda mungkin juga menyukai