Anda di halaman 1dari 18

Pusat Meditasi "Dhamma Java"

Dengan lahan seluas 2,5 Hektar, Pusat Meditasi ini terletak di Desa Gunung Geulis,
Kabupaten Bogor pada sebuah Resor Pegunungan, dengan jarak perjalanan kurang
lebih satu jam dari Jakarta. Dengan pemandangannya yang Indah, suhu udara yang
sejuk dan fasilitas-fasilitas yang cukup nyaman, membuatnya menjadi sebuah
tempat ideal untuk bermeditasi secara serius.

Dhamma Java lengkap dengan Ruang Meditasi ; Ruang Makan ; Tempat Tinggal
Guru ; Asrama Siswa/Siswi dan fasilitas-fasilitas lainnya telah rampung
pembangunan awalnya dan mulai menyelenggarakan Kursus Vipassana pertama
sejak April 2003. Daya tampung Dhamma Java saat ini hanya sekitar 60 (lima puluh)
siswa dan siswi. Dan menurut rencana akan diperluas hingga dapat menampung
120 siswa/siswi di waktu mendatang.

Meditasi untuk kehidupan sehari-hari


Vipassana adalaha meditasi yang sederhana dan praktis yang memungkinkan
seseorang mampu menghadapi ketegangan dan masalah-masalah dalam kehidupan
sehari-hari dengan tenang dan seimbang.Ini adalah cara yang sistematis untuk
mengembangkan kebijaksanaan, penguasaan diri dan kedamaian pikiran yang sejati

Vipassana bukanlah :

• Upacara atau ritual yang berdasarkan kepercayaan buta


• Hiburan intelektual atau fisik>
• Istirahat, penyembuhan atau hiburan
• Pelarian dari kewajiban sehari-hari

Meditasi Vipassana diajarkan dalam kursus retreat selama 10 hari


(dilengkapi dengan penginapan dan makanan sehari-hari)
Dimana para siswa menjalankan "berdiam diri yang mulia" (tidak bicara) sementara
mereka mempelajari teknik meditasi ini. Intruksi dan pengarahan diberikan secara
teratur selama kursus berlangsung

Tidak dikenakan biaya untuk kursus ini. Semua biaya didanai dari siswa sebelumnya
Peta Lokasi
Pencapaian ke pusat Meditasi Vipassana

Mengunakan kendaraan umum,Dari seberang kampus UKI (Universitas Kristen


Indonesia), naik bus jurusan Sukabumi, turun di persimpangan Ciawi, Naik lagi
angkutan kota jurusan Cisarua, turun di pangkalan ojek Gadog yang menuju Gunung
Gelis

Alamat Pusat Meditasi Vipassana Dhamma Java:

Jl. H.Achmad No.99; Kampung Bojong, Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraja Cisarua-Bogor, Indonesia
Vipassana, yang berarti melihat segala sesuatu sebagaimana yang
sebenarnya,adalah salah satu teknik meditasi yang paling kuno di India. Ia diajarkan
di India lebih dari 2500 tahun yang lalu sebagai obat yang universal untuk penyakit-
penyakit universal, Ia adalah Seni Hidup. Untuk mereka yang belum mengenal
Meditasi Vipassana, tersedia brosur "Pengenalan Meditasi Vipassana oleh Mr.
Goenka" dan Tanya Jawab tentang Vipassana.

Teknik Meditasi Vipassana diajarkan pada kursus-kursus residensial sepuluh-


hari,dimana peserta mempelajari dasar-dasar dari metode ini,dan berlatih
secukupnya untuk mengalami hasil yang bermanfaat .

Tidak ada pungutan biaya untuk kursus,tidak juga untuk biaya makanan dan
akomodasi. Semua pengeluaran dibiayai semata-mata oleh sumbangan, dari
mereka yang setelah menyelesaikan kursus dan mengalami manfaat-manfaat dari
Vipassana, berharap dapat memberi kesempatan bagi orang lain untuk memperoleh
manfaat ini .

Terdapat banyak Pusat-Pusat Meditasi di India dan di Negara-Negara Asia lainnya ;


Delapan Pusat Meditasi terdapat di Amerika Utara ; Tiga Pusat Meditasi di Amerika
Latin ; Tujuh Pusat Meditasi di Eropa ; Tujuh Pusat Meditasi di Australia/Selandia
Baru ; Sebuah Pusat Meditasi di Timur Tengah dan Sebuah Pusat Meditasi di Afrika.
Setiap Pusat Meditasi, masing-masing mempunyai Jadwal Kursus Reguler 10 hari
Vipassana. Sebagai tambahan, terdapat juga kursus-kursus 10 hari yang
diselenggarakan di luar lokasi Pusat Meditasi oleh para siswa-siswa lama Vipassana
di daerah tersebut.
Tersedia sebuah Daftar Alfabetis daripada Alamat-alamat dan dan interface grafis
daripada Pusat Meditasi di seluruh dunia termasuk India dan Nepal.

Setelah membaca Tata Tertib Disiplin bagi kursus-kursus Meditasi Vipassana dan
mengecek jadwal dari Pusat Meditasi di tempat anda berada, kemudian anda dapat
mengajukan permohonan untuk mengikuti kursus pada Pusat Meditasi tersebut.
Perkenalan Teknik Vipassana

Vipassana adalah salah satu teknik meditasi yang paling kuno dari India. Setelah
lama hilang di peradaban manusia, Vipassana ditemukan kembali oleh Buddha
Gotama lebih dari 2500 tahun yang lalu. Perkataan "Vipassana" berarti "melihat
segala sesuatu sebagaimana yang sebenarnya". Vipassana adalah proses
pemurnian diri melalui pengamatan diri sendiri. Seseorang dapat memulai dengan
mengamati pernapasan alamiah untuk memusatkan pikiran. Dengan kesadaran
yang dipertajam, ia melanjutkan dengan mengamati sifat jasmani dan bathin yang
senantiasa berubah dan mengalami kebenaran universal tentang ketidakkekalan,
penderitaan dan tanpa ego/aku. Merealisasi kebenaran dengan pengalaman
langsung ini adalah proses pemurnian. Seluruh Jalan (Dhamma) adalah obat
universal untuk mengatasi masalah-masalah universal dan tiada sangkut pautnya
dengan sesuatu organisasi keagamaan atau sektarianisme, karena alasan inilah
Vipassana dapat dipraktekkan oleh setiap orang, pada waktu kapanpun, di tempat
manapun, tanpa ada konflik dengan ras, suku/kelompok atau agama dan akan
terbukti mempunyai manfaat yang sama untuk seluruh umat manusia

Vipassana bukanlah:

Suatu ritus atau ritual yang didasari pada keyakinan yang membuta.
Hiburan intelektual ataupun filosofis.
Rekreasi,liburan atau kesempatan bersosialisasi.
Pelarian dari cobaan-cobaan dan godaan-godaan hidup sehari-hari.

Vipassana adalah:

Suatu teknik yang akan menghapus penderitaan.


Sebuah seni hidup yang dapat digunakan demi kontribusi positif bagi masyarakat.
Sebuah metode pemurnian pikiran yang memungkinkan orang untuk menghadapi
tekanan dan problema hidup dengan cara yang tenang , dan seimbang.

Meditasi Vipassana mengarah pada sasaran religius tertinggi yaitu pembebasan


total dan pencerahan batin sepenuhnya. Tujuannya bukan semata-mata untuk
menyembuhkan penyakit jasmani. Tetapi, sebagai hasil sampingan dari pemurnian
batin, banyak penyakit psikosomatik (penyakit yang sumbernya dari batin tetapi
gejalanya timbul pada jasmani) dapat disembuhkan. Sesungguhnya Vipassana
adalah sebuah seni hidup yang membasmi tiga penyebab dari semua
ketidakbahagiaan : nafsu keinginan, kemarahan dan ketidaktahuan. Dengan praktek
terus menerus, meditasi akan membebaskan ketegangan-ketegangan yang
terbentuk dalam kehidupan sehari-hari, membuka belenggu kebiasaan lama yang
bereaksi dengan cara yang tak seimbang terhadap situasi yang menyenangkan
maupun yang tidak menyenangkan. Dengan demikian ia mengembangkan energi

Meskipun Vipassana dikembangkan sebagai suatu teknik Meditasi oleh Buddha


Gotama, pelaksanaannya tak terbatas hanya untuk umat Buddha. Sama sekali tidak
ada masalah pengalihan agama. Teknik ini bekerja atas dasar sederhana bahwa
semua orang mempunyai masalah-masalah pokok yang sama dan suatu teknik yang
dapat membasmi masalah-masalah pokok tersebut akan mempunyai ciri aplikasi
yang universal. Orang-orang yang berasal dari berbagai agama telah mengalami
manfaat Meditasi Vipassana, dan telah mendapatkan bahwa tidak ada konflik
dengan keyakinan keagamaannya.

Meditasi dan Disiplin Diri


Proses pemurnian diri dengan introspeksi (menyelidiki ke dalam batin) sudah tentu
tidaklah mudah - para siswa harus bekerja keras untuk hal itu. Dengan usahanya
sendiri, para siswa tiba pada realisasinya sendiri, tak ada seorangpun yang dapat
melaksanakannya untuk mereka. Oleh karena itu, meditasi hanyalah cocok untuk
orang-orang yang mau bekerja dengan serius dan melaksanakan disiplin yang
sebenarnya untuk manfaat dan perlindungan bagi pelaku meditasi. Disiplin dan
peraturan-peraturan adalah suatu bagian yang integral dari praktek meditasi..

Sepuluh hari tentulah suatu waktu yang sangat singkat untuk menembus ke
tingkatan yang paling dalam dari pikiran bawah-sadar dan mempelajari bagaimana
membasmi kerumitan-kerumitan yang berada di sana (pikiran bawah-sadar). Praktek
yang terus menerus di tempat sunyi adalah rahasia keberhasilan dari teknik ini.
Peraturan dan tatatertib telah dibuat berkenaan dengan aspek praktis ini. Peraturan
dan tatatertib bukanlah ditujukan untuk kepentingan guru atau manajemen, juga
bukanlah ungkapan tradisi yang negatif, orthodoks atau keyakinan membuta dalam
suatu agama. Peraturan dan tatatertib ini dibuat berdasarkan pengalaman praktis
dari beribu-ribu pelaku meditasi selama bertahun-tahun dan adalah ilmiah dan
rasional. Menaati peraturan dan tatatertib menciptakan suasana yang sangat
kondusif untuk meditasi, melanggar peraturan dan tatatertib berarti
mengacaukannya.

Seorang siswa harus tinggal selama lengkap 10 (sepuluh) hari waktu latihan,
disamping itu peraturan-peraturan lainnya juga harus dibaca dan
dipertimbangkan dengan hati-hati. Hanyalah mereka yang merasa bahwa
dirinya dapat dengan jujur dan sungguh-sungguh melaksanakan disiplin boleh
mengajukan pendaftaran untuk mengikuti latihan.

Mereka yang tidak bersedia untuk berusaha dengan tekad kuat akan membuang
waktunya dengan sia-sia, dan lebih-lebih lagi, akan mengganggu mereka yang niat
berlatih dengan serius. Calon siswa juga harus mengerti bahwa tidaklah bermanfaat
dan tidak menyenangkan meninggalkan latihan tanpa menyelesaikan seluruh kursus
hanya karena mendapatkan bahwa disiplinnya terlalu sukar. Demikian pula,
sangatlah tidak baik bila sesudah diperingati berulang-ulang, seorang siswa tetap
tidak mengikuti peraturan dan harus diminta untuk meninggalkan latihan.
Orang dengan Kelainan Mental Serius
Orang dengan kelainan mental serius sekali-sekali datang ke kursus Vipassana
dengan harapan yang tidak realistis, bahwa teknik ini akan menyembuhkan atau
meringankan masalah kejiwaan mereka. Hubungan antar pribadi yang tidak stabil,
dan sejarah berbagai perawatan, dapat menjadi tambahan faktor penyebab bagi
mereka untuk sulit merasakan manfaat ataupun menyelesaikan kursus sepuluh hari.
Kapasitas kami sebagai organisasi sukarela 'non-profesional' membuat tidak
mungkin bagi kami untuk merawat dengan benar mereka yang mempunyai latar
belakang demikian .Walau Vipassana bermanfaat untuk kebanyakan orang, tetapi ini
bukanlah pengganti untuk perawatan medis atau terapi psikiatris , dan kami tidak
menganjurkan kursus ini untuk orang yang mempunyai kelainan mental yang serius .

Tata Tertib Disiplin


Pondasi dari latihan ini adalah sila --moralitas. Sila menjadi dasar bagi
pembangunan samadhi --konsentrasi pikiran;dan pemurnian pikiran dicapai melalui
panna --kebijaksanaan,pandangan terang.

Aturan Moral

Semua siswa Vipassana harus dengan sungguh-sungguh melaksanakan lima


peraturan moral (sila) berikut ini selama latihan :

1. Tidak membunuh makhluk hidup;


2. Tidak mencuri;
3. Tidak melakukan segala macam kegiatan seksual;
4. Tidak berbohong;
5.Tidak minum alkohol/minuman keras.

Terdapat tiga sila tambahan berikut ini yang diharapkan untuk dilaksanakan oleh
siswa lama (siswa lama adalah siswa yang telah menyelesaikan satu kali latihan
dengan S.N. Goenka atau dengan asistennya).:

6. Tidak makan sesudah tengah hari;


7. Tidak menikmati kesenangan indria (musik, nyanyi dan lain sebagainya) dan tidak
berhias diri;
8. Tidak menggunakan tempat tidur yang tinggi dan mewah.

Siswa-siswa lama melaksanakan sila ke-6 dengan hanya minum teh atau air jeruk
pada jam 5 sore, sedangkan siswa-siswa baru boleh minum teh dengan susu atau
buah-buahan. Guru dapat memberikan izin kepada siswa lama untuk tidak
melaksanakan sila ini karena alasan kesehatan.
Penerimaan Guru dan Teknik Meditasi

Selama jangka waktu kursus, para siswa harus menyerahkan diri sepenuhnya
kepada Guru dan kepada Teknik Vipassana, termasuk di dalamnya semua
peraturan-peraturan, tatatertib, peraturan dasar disiplin dan jadwal waktu kursus.
Hanya dengan sikap penyerahan total inilah, seorang siswa dapat bermeditasi
dengan rajin dan seksama. Penyerahan dilakukan dengan arif dan penuh
pengertian, bukanlah patuh dengan membuta.

Keyakinan demikian kepada Guru dan teknik (Vipassana) adalah sangat penting
bagi lancarnya bimbingan dan proteksi bagi para siswa.

Ritus, Ritual Agama dan Teknik-Teknik Meditasi lain

Selama latihan adalah mutlak penting bahwa segala bentuk sembahyang, pemujaan
atau upacara keagamaan - seperti puasa, membakar dupa, menghitung tasbih,
membaca mantra, menyayi, menari dan sebagainya tidak dilakukan. Semua teknik
meditasi yang lain, dan praktek-praktek penyembuhan atau keagamaan, juga harus
ditunda. Hal ini bukanlah untuk mencela teknik atau praktek lain, tetapi untuk
memberikan ujian yang adil kepada teknik Vipassana dalam kemurniannya.

Para siswa diberikan peringatan keras untuk tidak mencampur Vipassana dengan
teknik meditasi lain. Kendati telah berulang-ulang diperingatkan oleh guru, terdapat
banyak kasus/kejadian pada waktu-waktu yang lalu, dimana para siswa telah
mencampurkan dengan sengaja teknik meditasi Vipassana ini dengan ritual atau
teknik lain, sehingga menyebabkan kerugian yang besar bagi dirinya sendiri..

Para siswa peserta kursus (Vipassana), diharapkan untuk bekerja persis seperti apa
yang diinstruksikan oleh Guru, tanpa mengurangi atau menambahkan sesuatu
kepada instruksi tersebut. Keragu-raguan atau ketidak-mengertian apapun yang
mungkin timbul, harus selalu ditanyakan kepada Guru dan mendapatkan penjelasan
dari Guru.

Yoga dan Olahraga

Kendati tidak bertentangan dengan Vipassana, latihan jasmani yoga dan olahraga
fisik harus ditunda selama latihan meditasi karena tidak tersedia fasilitas yang
sesuai. Lari-lari (jogging) juga tidak diperkenankan. Pada waktu istirahat, para siswa
boleh berjalan-jalan di tempat yang telah disediakan.

Konsultasi dengan Guru

Masalah dan pertanyaan yang berkenaan dengan meditasi harus selalu ditanyakan
kepada guru untuk mendapatkan penjelasannya. Waktu antara jam 12 tengah hari
dan jam satu siang disediakan untuk wawancara pribadi dengan guru. Pertanyaan-
pertanyaan juga boleh ditanyakan antara jam 9 malam hingga jam 9.30 malam
dalam ruang meditasi.

Wawancara dan waktu bertanya disediakan semata-mata dengan maksud untuk


menjelaskan problem praktis sebenarnya yang dialami dalam praktek meditasi ini.
Wawancara dan waktu bertanya janganlah dianggap sebagai kesempatan untuk
mengadakan diskusi filosofis atau argumentasi intelektual. Sifat unik dari meditasi
Vipassana hanya dapat dihargai dengan mempraktekkanya dan selama latihan, para
siswa harus memusatkan diri khusus pada tugas ini.

Berdiam diri yang mulia

Semua siswa harus melaksanakan berdiam diri yang mulia dari permulaan kursus
hingga pagi hari pada hari ke-10. Berdiam diri yang mulia artinya berdiamnya
jasmani, ucapan dan pikiran. Bentuk komunikasi apapun dengan sesama siswa
apakah itu dengan gerak tangan, bahasa isyarat, catatan tertulis dan sebagainya,
semua tidak diperkenankan.

Tetapi para siswa boleh bertanya soal meditasi kepada guru ; dan boleh bicara
kepada manajemen apabila ada persoalan makanan, akomodasi, kesehatan dan
sebagainya. Meskipun demikian, hubungan ini harus sesedikit mungkin. Para siswa
harus mempunyai anggapan bahwa mereka bekerja sendirian.

Pemisahan Total Pria dan Wanita

Pemisahan total antara laki-laki dan wanita harus dijaga. Pasangan, suami istri atau
bukan, sama sekali tidak boleh bersentuhan selama latihan. Hal yang sama berlaku
pula antar sahabat, antar keluarga dan sebagainya.

Kontak Jasmani

Adalah penting bahwa selama latihan tidak boleh ada kontak jasmani apapun antara
orang-orang yang sama atau berlainan jenis kelamin .

Benda-benda keagamaan, tasbih, kristal, medali dan sebagainya

Benda-benda tersebut di atas tidak boleh dibawa ke tempat latihan meditasi. Apabila
terbawa tanpa sengaja, benda benda tersebut harus dititpkan kepada manajemen
selama kursus berlangsung.

Barang-barang berharga

Siswa-siswa diminta untuk tidak membawa perhiasan-perhiasan atau barang-barang


berharga ke tempat latihan meditasi. Apabila barang berharga telah terbawa juga,
siswa dapat menyimpannya pada manajemen dengan resiko ditanggung siswa
sendiri.

Barang keperluan sehari-hari

Berhubung tidak tersedianya fasilitas-fasilitas perbelanjaan pada tempat latihan


meditasi, para siswa harus membawa sendiri barang-barang kebutuhan sehari-hari
seperti sabun, pasta gigi, obat pengusir nyamuk, lampu senter, payung dan lain
sebagainya. Pihak manajemen akan menyediakan kasur dan bantal untuk meditasi.
Para siswa diharap membawa sendiri penutup kasur.
Minuman keras dan obat terlarang

Obat-obat terlarang dan minuman yang mengandung alkohol tidak boleh dibawa ke
tempat latihan meditasi, hal ini berlaku pula untuk obat penenang, obat tidur dan
sebagainya. Siswa yang sedang menggunakan obat atas resep dokter harus
memberitahukannya kepada guru.

Merokok

Untuk kesehatan dan kenyamanan semua siswa, maka merokok, mengunyah


tembakau dan sebagainya tidak diperkenankan di tempat latihan meditasi.

Pakaian

Pakaian seharusnya sederhana, sopan dan enak dipakai. Pakaian yang ketat,
tembus pandang, mencolok dan sebagainya (misalnya : celana pendek, gaun
pendek, celana ketat, baju tanpa lengan), seharusnya tidak dipakai. Berjemur
matahari, telanjang sebagian tidak diperkenankan. Hal ini penting dilakukan agar
supaya tidak menimbulkan gangguan kepada orang lain.

Mandi dan cuci

Tidak ada perlengkapan mesin cuci dan alat pengering, oleh karena itu para siswa
harus membawa pakaian secukupnya. Pakaian yang kecil dapat dicuci dengan
tangan. Mandi dan cuci boleh dilakukan hanya pada jam istirahat, tidak boleh
dilakukan pada jam-jam meditasi.

Hubungan dengan dunia luar

Selama latihan, para siswa harus berada dalam batas tempat latihan yang telah
ditentukan. Mereka hanya boleh meninggalkan tempat latihan dengan izin khusus
dari guru. Hubungan denga dunia luar tidak diizinkan sebelum waktu latihan
berakhir. Hal ini meliputi surat-surat, telepon, dan pengunjung. Kalau ada kasus
darurat, seorang kawan atau keluarga dari siswa boleh menghubungi manajemen.

Makanan

Adalah tidak mungkin untuk dapat memuaskan kesenangan dan kesukaan pada
makanan tertentu dari semua siswa ; mereka dimohon dengan hormat agar dapat
menerima makanan sayuranis (vegetarian) yang sederhana yang telah disediakan.
Manajemen berusaha menyediakan menu makanan yang baik dan sesuai untuk
para siswa. Apabila siswa yang memerlukan makanan khusus karena kesehatan,
agar memberitahukan manajemen.

Musik, bahan bacaan ,dan tulisan

Memainkan musik, radio dan lain-lain tidak diperkenankan. Bahkan bacaan dan
tulisan tidak boleh dibawa ke tempat latihan, tetapi harus dititipkan kepada
manajemen. Para siswa tidak boleh mengganggu dirinya dengan membuat catatan-
catatan. Pelarangan membaca dan menulis adalah untuk menekankan segi praktis
dari meditasi ini.

Alat perekam suara (tape recorder) dan kamera

Alat-alat tersebut di atas tidak boleh digunakan, kecuali dengan seizin guru.

Biaya Penyelenggaraan Latihan Meditasi


Mutlak tidak dikenakan biaya apapun untuk mengikuti kursus meditasi Vipassana,
sebagai perwujudan Ajaran Dhamma. Semua biaya-biaya yang dikeluarkan selama
kursus berlangsung dibiayai sepenuhnya oleh sumbangan-sumbangan dari siswa
lama dan sumbangan-sumbangan tersebut juga dipakai untuk menutupi semua
pengeluaran-pengeluaran seperti administrasi, Satpam, Izin-izin, biaya sewa tempat
latihan, pemakaian listrik & air, overhead dan lain sebagainya. Yayasan tidak
mempunyai sumber pendapatan lain kecuali sumbangan-sumbangan siswa-siswa
lama tersebut di atas.

Sesuai dengan Tradisi Vipassana yang murni, sumbangan-sumbangan tidak perduli


berapapun jumlahnya, besar atau kecil, hanya dapat diterima dari siswa-siswa lama
yang telah memperoleh manfaat dari mengikuti satu kali kursus/latihan dan yang
kemudian mengembangkan suatu keinginan yang kuat agar Roda Dhamma dapat
terus berputar agar makin banyak umat manusia dapat memperoleh manfaat
daripada Dhamma dengan fasilitas-fasilitas latihan yang makin baik.

Dengan alasan tersebut di atas, tiada sumbangan yang boleh diterima dari siswa
baru pada saat ia baru mendaftar mengikuti kursus.Namun, pada akhir kursus,
siswa-siswa tersebut senantiasa disambut untuk menyatakan perasaan kepuasaan
dan kemauan baiknya dengan memberikan sumbangan-sumbangan semata-mata
berdasarkan kesukarelaannya sendiri.

Sumbangan semacam itu adalah sumber dari penyelenggaraan kursus dalam tradisi
ini di seluruh dunia.Tidak ada Yayasan atau orang kaya yang mensponsorinya . Baik
Guru maupun penyelenggara tidak menerima bayaran apapun atas pelayanan
mereka .Dengan demikian, penyebaran Vipassana dengan kemurnian tujuan, bebas
dari segala bentuk komersialisme.

Baik sumbangan itu kecil ataupun besar, ini harus diberikan dengan harapan untuk
membantu orang lain.Kursus yang telah saya jalani telah dibiayai oleh kemurahan
hati para siswa lama;sekarang biarlah saya memberikan sesuatu untuk menjalankan
kursus yang akan datang, sehingga orang lain juga dapat merasakan manfaat dari
teknik ini .
Ringkasan
Untuk memperjelas semangat dibalik perauran dan disiplin, hal tersebut dapat
diringkas sebagai berikut :

Perhatikan baik-baik bahwa tindakan anda tidak mengganggu orang lain.


Jangan memperhatikan gangguan dari orang lain.

Terdapat kemungkinan bahwa seorang siswa tidak bisa mengerti alasan-alasan dari
satu atau beberapa peraturan-peraturan tersebut di atas. Daripada membiarkan
pikiran negatif dan keraguan berkembang, ia perlu segera memohon penjelasan
kepada guru.

Hanyalah dengan menjalani pendekatan disiplin dan usaha maksimum, seorang


siswa dapat sepenuhnya mengerti praktek ini, dan mendapatkan manfaat dari-
nya.Penekanan selama latihan adalah 'bekerja'. Meditasilah seolah anda berada
sendirian, dengan pikiran mengarah ke-dalam, mengabaikan semua ke-
tidaknyaman-an dan gangguan yang mungkin ditemui .

Akhir kata, para siswa seharusnya memperhatikan bahwa kemajuan mereka dalam
Vipassana tergantung semata-mata pada Paramita mereka (perbuatan/jasa baik
yang terakumulasi di masa-masa yang lalu) dan juga pada 5 (lima) faktor, yakni :
upaya sungguh-sungguh, keyakinan, ketulusan ; kesehatan dan kebijaksanaan.

Semoga informasi diatas membantu anda untuk mendapatkan manfaat maksimal


dari latihan meditasi anda. Kami merasa bahagia untuk mendapatkan kesempatan
melayani, dan semoga anda damai dan harmonis dengan mengalami Vipassana.

Jadwal Waktu
Jadwal untuk latihan meditasi berikut ini dirancang untuk mempertahankan
kelangsungan praktek. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, para siswa dianjurkan
untuk mengikutinya sebaik mungkin.

04:00---------------Bel bangun pagi

04:30 - 06:30-------Meditasi di ruang meditasi atau di tempat sendiri sesuai petunjuk


guru

06:30 - 08:00-------Makan pagi dan istirahat

08:00 - 09:00-------MEDITASI BERSAMA DI RUANG MEDITASI

09:00 - 11:00------- Meditasi di ruang meditasi atau di tempat sendiri sesuai petunjuk
guru

11:00 - 12:00-------Makan siang dan istirahat


12:00 - 13:00-------Waktu untuk bertanya kepada guru di ruang meditasi

13:00 - 14:30-------Meditasi di ruang meditasi atau di tempat sendiri sesuai petunjuk


guru

4:30 - 15:30-------MEDITASI BERSAMA DI RUANG MEDITASI

15:30 - 17:00-------Meditasi di ruang meditasi atau di tempat sendiri sesuai petunjuk


guru

17:00 - 18:00-------Minum/makanan ringan dan istirahat

18:00 - 19:00-------MEDITASI BERSAMA DI RUANG MEDITASI

19:00 - 20:30-------Ceramah Dhamma di ruang meditasi

20:30 - 21:00-------MEDITASI BERSAMA DI RUANG MEDITASI

21:00 - 21:20-------Waktu bertanya kepada guru di ruang meditasi

21:30---------------Istirahat tidur - lampu dipadamkan.

Catatan : selama meditasi bersama di ruang meditasi, tidak seorangpun diizinkan

meninggalkan ruang meditasi.


Seni Hidup : Meditasi Vipassana
Setiap orang mencari damai dan harmonis, karena inilah yang kurang dalam
kehidupan kita. Dari saat ke saat kita mengalami kegelisahan, kejengkelan, ketidak
harmonisan, penderitaan. Saat seorang gelisah, ia juga menyebarkan penderitaan
tersebut kepada orang lain - kegelisahan merembes keluar dari orang yang
menderita ke sekelilingnya. Sehingga setiap orang yang berhubungan dengannya
ikut menjadi jengkel dan gelisah. Tentu ini bukan cara hidup yang baik.
Seorang harus hidup damai dgn dirinya sendiri dan juga dengan yang lain
.Bagaimanapun manusia adalah makluk sosial, ia hrs hidup dan berhubungan
dengan masyarakat. Bagaimana kita bisa hidup damai, bisa tetap harmonis dengan
diri sendiri dan juga masyarakat sekitarnya, sehingga yang lain bisa hidup damai
dan harmonis ?

Seseorang sedang gelisah. Untuk keluar dari kegelisahan, seorang harus


mengetahui alasan dasarnya, sebab dari penderitaan. Bila ia menyelidiki masalah
tersebut, akan jelas bahwa saat ia mulai membangkitkan kekotoran dalam batin, ia
pasti menjadi gelisah. Suatu negatifitas dalam batin dan batin yang tidak murni, tidak
bisa hadir bersamaan dengan kedamaian dan keharmonisan.
Bagaimana seorang membangkitkan kekotoran batin? Sekali lagi dengan
menyelidiki. Menjadi jelas, saya menjadi tidak senang saat melihat seorang
berkelakuan dengan cara yang tidak saya sukai, atau sesuatu terjadi tidak seperti
apa yang saya inginkan, atau sesuatu yang saya harapkan tidak terjadi. Dan saya
membuat ketegangan dalam diri saya. Sepanjang hidup, hal yang tidak diharapkan
selalu terjadi, hal yang diharapkan bisa terjadi bisa tidak. Setiap reaksi yang
dibangkitkan terhadap kejadian-kejadian tersebut membuat simpul-simpul baru -
simpul-simpul Gordian - dalam batin yang membuat seluruh struktur mental dan
jasmani menjadi tegang, penuh negatifitas, yang membuat hidup menderita.

Satu cara untuk menyelesaikan masalah adalah mengatur agar hal yang tidak
diharapkan tidak terjadi dan semuanya terjadi seperti apa yang saya inginkan. Maka
saya harus mengembangkan kesaktian atau orang lain yang mempunyai kesaktian
atas permintaan bisa datang membantu saya agar sesuatu yang tak kuingini tidak
terjadi, dan agar semua yang kuingini dapat terjadi. Tapi ini tidak mungkin. Tidak ada
seorang -pun di dunia ini yang keinginannya bisa selalu terpenuhi, bahwa sepanjang
hidup orang itu, semuanya terjadi sesuai dengan keinginannya, tanpa ada suatupun
yang tak diingini terjadi padanya. Terus menerus saja terjadi hal-hal yang
berlawanan dengan harapan dan keinginan kita. Jadi timbul pertanyaan bagaimana
agar saya tidak bereaksi buta terhadap hal-2 yang tidak saya sukai ? Bagaimana
agar saya tidak membuat ketegangan ? Bagaimana menjaga tetap damai dan
harmoni ?

Di India, juga negara lain, para bijaksana telah mempelajari masalah ini - masalah
penderitaan manusia - dan menemukan solusinya: Bila sesuatu yang tidak
diinginkan terjadi dan seorang mulai bereaksi dengan membangkitkan kemarahan,
ketakutan atau negatifitas apa saja, secepatnya ia harus mengalihkan perhatiannya
ke hal-hal lain. Misalnya, berdiri, mengambil segelas air, mulai minum.
Kemarahannya tidak akan berlipatganda dan ia akan keluar dari kemarahan. Atau Ia
boleh mulai menghitung: satu, dua, tiga, empat. Atau mengulang-ulang sebuah kata,
kalimat atau mantra, mungkin mengulang nama-nama dewa dewi yang dipujanya
maka pikiran akan dapat dialihkan dan dalam batas tertentu anda akan dapat keluar
dari negatifitas, keluar dari kemarahan.

Solusi ini dapat membantu. Ia berjalan dan akan tetap berjalan. Dengan
mempraktekkan ini, batin merasa bebas dari kegelisahan. Tapi sebenarnya solusi ini
hanya bekerja pada lapisan sadar. Sesungguhnya dengan mengalihkan perhatian
seseorang menekan negatifitas jauh ke dalam alam bawah-sadar dan pada lapisan
ini ia terus membangkitkan dan menggandakan kekotoran yang sama. Pada
permukaan terdapat lapisan ketenangan dan harmonis, tapi pada kedalaman batin
terdapat gunung berapi yang tertidur berisi negatifitas-negatifitas yang tertekan itu
yang cepat atau lambat akan meletus dengan hebat.

Sebagian penjelajahi kebenaran batin yang lain melanjutkan pencariannya : Dengan


mengalami realita dari batin-materi dalam diri mereka. Mereka mendapatkan bahwa
mengalihkan perhatian hanyalah menghindari diri dari masalah. Menghindar
bukanlah solusi: orang harus menghadapinya. Saat negatifitas timbul dalam batin,
amati saja, hadapi saja. Segera setelah seseorang mulai mengamati kekotoran
mentalnya, kekotoran mentalnya mulai kehilangan kekuatannya. Dengan perlahan
kekotoran batin akan layu dan tercabut.

Ini solusi yang baik : Ia menghindari baik kebebasan bereaksi atau penekanan yang
ekstrim. Menyimpan kekotoran di dalam alam bawah-sadar tidak akan mengikisnya
dan membiarkannya menjelma dalam bentuk tindakan fisik atau vokal hanya akan
menimbulkan masalah lebih banyak. Tapi bila seorang hanya mengamati, maka
kekotoran akan berlalu dan negatifitas tercabut. Ia terbebas dari kekotoran batin.

Ini kedengarannya bagus, tapi apakah ini benar-benar praktis ? Untuk rata-rata
manusia biasa, apakah mudah menghadapi kekotoran batin? Saat kemarahan
timbul, begitu cepat ia menguasai kita sehingga tidak sempat memperhatikannya.
Dikuasai oleh kemarahan, kita akan melakukan tindakan-tindakan tertentu, baik fisik
maupun vocal yang merugikan kita dan orang lain. Kemudian saat amarah telah
berlalu, kita mulai menyesal, meminta ampun dari orang ini dan itu atau dari Tuhan:
"Oh, saya telah membuat kesalahan, mohon ampuni saya !" Tapi saat berikutnya,
kita berada dalam situasi yang sama, sekali lagi kita bereaksi dengan cara yang
sama. Semua penyesalan-penyesalan itu sama sekali tidak menolong.

Kesulitannya adalah saya tidak menyadari saat kekotoran timbul. Itu dimulai dari
jauh di dalam tingkat bawah-sadar pikiran dan saat ia mencapai tingkat pikiran
sadar, ia telah mendapatkan kekuatan yang begitu besar yang bisa menguasai saya
dan saya tidak dapat mengamatinya.
Jadi saya harus mempunyai seorang sekretaris pribadi sehingga saat kemarahan
timbul, dia akan berkata 'Lihat Tuan, kemarahan timbul !'.Karena saya tidak tahu
kapan amarah timbul,saya harus punya tiga sekretaris pribadi untuk berjaga
bergantian selama 24-jam !. Umpama saya mampu melakukannya, saat amarah
timbul dan segera sekretarisku mengatakan: 'Tuan lihat, kemarahan timbul ', hal
pertama yang akan saya lakukan adalah menamparnya dan memakinya: 'Bodoh
kamu ! Apakah kamu dibayar untuk mengajari aku '? "Saya sudah dikuasai oleh
kemarahan, tidak ada nasihat yang baik yang bisa membantu.
Bahkan umpama kebijaksanaan menang dan saya tidak menamparnya, sebaliknya
saya berkata :'Terima kasih banyak'. Sekarang saya harus duduk dan mengamati
kemarahanku." Namun apakah itu mungkin ? Segera setelah saya pejamkan mata
saya dan mencoba mengamati kemarahan, segera objek kemarahan masuk ke
pikiran saya - orang atau kejadian yang membuatku marah-. Jadi saya tidak
mengamati kemarahan itu sendiri, saya hanya mengamati rangsangan luar dari
emosi. Ini hanya akan menggandakan kemarahan. Ini bukan solusi. Adalah sangat
sulit untuk mengamati negatifitas serta emosi yang abstrak, terpisah dari objek luar
yang menyebabkannya .

Bagaimanapun jua seseorang yang telah mencapai kebenaran ultima telah


menemukan solusi yang nyata. Beliau mendapatkan bahwa pada saat suatu kotoran
timbul di dalam batin, secara bersamaan dua hal terjadi pada tingkat fisik. Yang
pertama adalah nafas kehilangan iramanya yang normal. Kita mulai bernafas cepat
saat negatifitas masuk dalam batin. Ini mudah diamati. Pada tingkat yang lebih
halus, semacam reaksi biokimia terjadi didalam tubuh - semacam sensasi. Setiap
kekotoran akan membangkitkan satu dan lain sensasi pada satu bagian tubuh atau
lainnya.

Ini adalah solusi yang praktis. Orang awam tidak bisa mengamati kekotoran batin
yang abstrak- katakutan, kemarahan atau emosi yang abstrak. Tapi dengan latihan
dan praktek yang tepat, adalah mudah untuk mengamati pernafasan dan sensasi
tubuh - keduanya langsung berhubungan dengan kekotoran batin.

Pernafasan dan sensasi tubuh akan membantu saya dalam dua hal. Pertama
sebagaimana layaknya sekretaris pribadi. Segera setelah kekotoran timbul dalam
batin saya, nafas saya akan berubah tidak normal. Ia akan mulai berteriak 'Lihat ada
sesuatu yang salah '. Saya tidak bisa menampar nafasku ; saya harus menerima
"peringatan" tersebut. Demikian pula, sensasi-sensasi tubuh memberitahu saya
bahwa sesuatu ada yang salah. Kemudian setelah menerima peringatan-peringatan
tersebut, saya mulai mengamati nafas saya dan sensasi tubuh saya dan saya
segera mendapatkan kekotoran berlalu.

Fenomena materi-batin ini seperti dua sisi dari sebuah mata uang logam. Pada satu
sisi adalah apapun pikiran atau emosi yang timbul didalam batin. Sisi lainnya adalah
nafas dan sensasi-sensasi dalam tubuh. Setiap pikiran atau emosi, setiap kekotoran
mental mewujudkan diri dalam nafas dan sensasi tubuh pada saat itu. Jadi dengan
mengamati nafas atau sensasi tubuh, saya sebetulnya sedang mengamati kekotoran
batin. Sebaliknya daripada menghindari diri dari masalah, saya menghadapi
kenyataan sebagaimana adanya. Kemudian saya mendapatkan bahwa kekotoran
kehilangan kekuatannya. Saya tidak lagi bisa dikuasai seperti dulu. Bila saya
bertahan, kekotoran akhirnya lenyap seluruhnya dan saya tetap damai dan bahagia.

Dengan cara ini, teknik pengamatan diri memperlihatkan kepada kita kenyataan
dalam dua aspek : yaitu di dalam dan di luar. Sebelumnya, orang selalu melihat
dengan mata terbuka lebar, melewatkan kebenaran di dalam. Saya selalu melihat
keluar untuk mencari sebab dari ketidakbahagiaanku, saya selalu menyalahkan dan
mencoba merubah realitas di luar. Karena ketidaktahuan saya akan realita di dalam,
saya tidak pernah mengerti bahwa penyebab dari penderitaan berada di dalam, di
dalam reaksi buta saya terhadap sensasi-sensasi tubuh yang menyenangkan dan
tidak menyenangkan.
Sekarang dengan berlatih, saya bisa melihat sisi lain dari mata uang. Saya bisa
sadar akan nafas saya dan juga apa yang terjadi di dalam diri saya. Apakah itu
nafas atau sensasi tubuh, saya belajar hanya mengamatinya tanpa kehilangan
keseimbangan batin. Saya berhenti bereaksi, berhenti memperbanyak penderitaan.,
sebaliknya saya biarkan kekotoran mewujudkan diri dan berlalu.
Semakin sering seseorang berlatih teknik ini, semakin cepat ia keluar dari
negatifitas. Secara berangsur batin akan bersih dari kekotoran dan menjadi murni.
Batin yang murni selalu penuh dengan cinta - kasih yang tanpa pamrih- untuk
semuanya ; penuh kasih sayang kepada penderitaan orang lain ; penuh
kegembiraan atas sukses dan kebahagiaan orang lain ; penuh keseimbangan dalam
menghadapi segala situasi.

Saat seseorang mencapai tahap ini, seluruh pola kehidupannya mulai berubah. Tak
mungkin lagi ia melakukan tindakan fisik atau vokal yang akan mengganggu
kedamaian serta kebahagiaan orang lain. Sebaliknya batin yang seimbang tidak saja
membuatnya damai dalam dirinya, tapi juga membantu orang lain menjadi damai.
Atmosfir sekeliling orang itu akan terisi dengan Damai dan harmoni, dan ini akan
mulai mempengaruhi orang-orang lain di sekelilingnya.

Dengan belajar tetap seimbang dalam menghadapi semua yang dialami dalam
tubuhnya, orang akan juga mampu mengembangkan ketidakmelekatan terhadap
semua situasi eksternal yang ia jumpai. Bagaimanapun, ketidakmelekatan ini
bukanlah malarikan diri atau sikap tak peduli terhadap masalah duniawi. Seorang
meditator Vipassana menjadi lebih sentitif terhadap penderitaan orang lain, dan
berusaha sebisanya untuk meringankan penderitaan mereka - tidak dengan
kegelisahan tapi dengan batin yang penuh cinta kasih, kasih sayang dan
keseimbangan. Ia belajar ketidakmelekatan suci yakni bagaimana dapat terlibat
penuh dalam membantu orang lain, sambil pada saat bersamaan menjaga
keseimbangan batinnya. Dengan cara ini ia tetap damai dan bahagia, sewaktu
bekerja untuk kedamaian dan kebahagiaan orang lain.

Inilah yang diajarkan oleh Sang Buddha : suatu Seni Hidup. Beliau tidak pernah
membentuk atau mengajarkan suatu agama atau aliran. Beliau tidak pernah
memerintahkan pengikutnya melakukan ritus atau ritual suatu formalitas kosong atau
buta. Sebaliknya beliau hanya mengajarkan untuk mengamati alam sebagaimana
adanya dengan mengamati realita di dalam tubuh. Karena ketidaktahuan, orang
selalu bereaksi dengan cara-cara yang membahayakan dirinya dan juga orang lain.
Tapi saat kebijaksanaan timbul - kebijaksanaan mengamati realita sebagai mana
adanya - ia keluar dari kebiasaan bereaksi ini. Saat seorang berhenti bereaksi
secara buta, ia mampu bertindak benar - tindakan yang keluar dari batin yang
seimbang, batin yang melihat dan mengerti kebenaran. Tindakan demikian hanya
bisa positif, kreatif, membantu dirinya dan juga orang lain.

Apa yang diperlukan sekarang adalah mengenal diri Anda sendiri - demikian nasihat
para bijaksana. Seorang harus mengenal diri sendiri tidak hanya pada tingkat
intelek, tingkat wacana dan teori, bukan juga pada tingkat emosi ataupun kebaktian
yang hanya menerima secara buta apa yang didengar atau dibaca. Pengetahuan
yang demikian tidak cukup. Seorang harus mengenal realita pada tingkat nyata.
Orang harus mengalami langsung realita dari fenomena materi-batin ini. Hanya ini
yang akan membantu kita keluar dari kekotoran, keluar dari penderitaan.

Pengalaman langsung atas realita dalam diri seseorang, teknik mengamati diri
sendiri inilah yang disebut 'Meditasi Vipassana'.Dalam bahasa India pada masa
Sang Buddha , passana berarti melihat dengan mata terbuka seperti biasa,
vipassana adalah mengamati sesuatu sebagai mana adanya, tidak sebagai apa
yang terlihat. Kebenaran yang terlihat harus ditembus sampai seorang mencapai
kebenaran akhir dari seluruh struktur materi-batin. Saat seorang mengalami
kebenaran ini, ia akan berhenti bereaksi secara buta, berhenti menimbulkan
kekotoran-kekotoran - dan secara alami, kekotoran lama akan berangsur tercabut.
Orang itu akan keluar dari semua penderitaan dan merasakan kebahagiaan.

Terdapat tiga langkah dalam Kursus Meditasi Vipassana. Pertama tidak melakukan
tindakan fisik atau ucapan yang mengganggu kedamaian serta keharmonisan orang
lain. Seseorang tidak bisa membebaskan diri dari kekotoran batinnya bila ia terus
melakukan perbuatan-perbuatan yang hanya memperbanyak kekotoran. Jadi aturan
moral ini adalah penting sebagai langkah awal dari latihan. Kemudian orang berjanji
tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berhubungan sex, tidak berbohong dan tidak
mabuk. Dengan mematuhi aturan-aturan tersebut di atas dan menghindari diri dari
perbuatan-perbuatan tersebut di atas, seseorang bisa menenangkan batinnya untuk
melakukan tugas-tugas selanjutnya.

Langkah berikutnya adalah mengembangkan penguasaan atas pikiran yang liar


dengan melatih untuk fokus tetap pada satu objek : Pernafasan. Seseorang
mencoba memusatkan perhatian pada pernafasan selama mungkin. Ini bukanlah
latihan pernafasan nafas : orang tidak mengatur pernafasan, sebaliknya nafas yang
alami diamati sebagaimana adanya sewaktu nafas masuk dan keluar. Dengan cara
ini pikiran/batin ditenangkan sehingga tidak lagi dapat dikuasai oleh negatifitas yang
ganas. Pada waktu yang sama, pikiran dipusatkan, membuatnya menjadi tajam dan
menembus, mampu untuk melakukan tugas-tugas pencerahan ke dalam diri.

Dua langkah pertama, yakni kehidupan yang bermoral dan penguasaan pikiran,
adalah sangat penting dan bermanfaat. Tapi keduanya hanya akan membawa pada
penekanan diri, kecuali jika seseorang mengambil langkah ketiga - memurnikan
pikiran dari kotoran dengan mengembangkan pencerahan ke dalam diri seseorang.
Ini adalah Vipassana : mengalami realita diri sendiri melalui pengamatan yang
tenang dan sistimatis dari fenomena materi-batin yang selalu berubah yang terwujud
sebagai sensasi-sensasi yang timbul dalam tubuh. Ini adalah puncak dari ajaran
Sang Buddha: pemurnian diri melalui pengamatan diri.

Ini bisa dilakukan oleh semua orang. Setiap orang mengalami penderitaan, itu
adalah penyakit universal yang memerlukan pengobatan universal. Bukan
pengobatan sektarian. Bila seseorang menderita karena kemarahan, ini bukan
kemarahan milik Buddhis, Hindu atau Kristen. Kemarahan adalah kemarahan ketika
seseorang teragitasi sebagai akibat dari kemarahannya, maka agitasi tidaklah
memandang apakah ia Kristen, Hindu atau Buddhist. Penyakit ini adalah universal.
Obatnyapun harus universal.
Vipassana adalah obat yang dimaksud. Tak akan ada orang yang berkeberatan
dengan Tata Tertib menjalani Hidup yang menghormati kedamaian dan
keharmonisan orang lain. Tak kan ada yang berkeberatan dengan pengembangan
penguasaan terhadap pikiran, tak kan ada pula yang berkeberatan terhadap
pengembangan pencerahan ke dalam diri sendiri, yang memungkinkan seseorang
untuk membebaskan pikiran dari negatifitas-negatifitas.

Vipassana adalah jalan universal.


Mengamati realita sebagai mana adanya melalui pengamatan kebenaran dalam
tubuh - ini adalah mengenal diri sendiri pada tingkat kenyataan dan tingkat
pengalaman. Dengan berlatih seseorang dapat keluar dari penderitaan yang
diakibatkan oleh kekotoran batin. Dimulai dari kebenaran yang kasar, eksternal dan
kasat mata, orang mulai menembus kepada kebenaran akhir dari materi-batin,
kemudian orang akan dapat meningkatkan diri sedemikian rupa sehingga ia akan
mengalami suatu kebenaran yang melampaui materi-batin, melampaui ruang dan
waktu ; melampaui bidang kenisbian yang terkondisi : Suatu kebenaran dari
pembebasan total atas semua kekotoran, semua ketidakmurnian dan semua
penderitaan. Nama apapun yang diberikan pada kebenaran ultima ini tidaklah
relevan ; ini adalah tujuan akhir dari semua orang.

Semoga semua mengalami kebenaran akhir ini.Semoga semua orang keluar dari
kekotorannya, penderitaannya. Semoga mereka menikmati kebahagian sejati,
kedamaian sejati, keharmonisan sejati.

Anda mungkin juga menyukai