Disusun Oleh :
KELOMPOK 5:
SEMESTER/JURUSAN : II / BKPI-3
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala tuhan
seluruh alam yang telah memberikan banyak nikmatnya sehingga atas berkat dan rahmat serta
karunia penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat serta salam selalu tercurah
kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallalahu ‘alaihi Wassalam,
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kewirausahaan, yang di ampu
oleh Bapak, Suzatmiko Wijaya, M.Pd Kepada Bapak dosen pengampu Penulis mengucapkan
banyak terimakasih atas bimbingan dan arahan perkuliahan serta pembuatan Makalah ini.
KELOMPOK 5
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan usaha merupakan proses yang digunakan untuk
mengidentifikasi, memelihara, memperoleh klien baru dan peluang bisnis guna
meningkatkan pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang.
Pengembangan usaha dilakukan dengan alasan untuk mendapatkan keuntungan yang
maksimal dengan syarat terlampauinya pencapaian target penjualan yang telah di
rencanakan. Keuntungan maksimal yang didapat akan memberikan kontribusi besar
bagi pelaku usaha agar dapat memperluas dan mengembangkan usahanya.
Adanya peningkatan dalam suatu penjualan atas banyaknya pengunjung yang
datang maka usaha tersebut dianggap mampu memperluas usahannya untuk dapat
memumkan pengunjung dengan menggunakan pencapaian target atau Jasa yang
terlampaui. Mengembangkan usaha tentu memerlukan adanya dukungan investasi yang
kuat dan cukup besar untuk mengembangkan usaha tersebut. Investasi penanaman
modal atau penanaman uang untuk membeli barang-barang modal dan juga
perlengkapan produksi dalam menambah kemampuan memproduksi barang yang
dihasilkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Strategi?
2. Bagaimana Strategi Pengembangan Usaha?
3. Bagaimana Pengembangan Usaha Melalui Pemasaran?
4. Apa Persaingan Bisnis?
5. Bagaimana analisis SWOT?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Strategi
2. Untuk mengetahui Bagaimana Strategi Pengembangan Usaha
3. Untuk mengetahui Bagaimana Pengembangan Usaha Melalui Pemasaran
4. Untuk mengetahui Apa itu Persaingan Bisnis
5. Untuk mengetahui Bagaimana analisis SWOT
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi
Strategi merupakan upaya pengembangan posisi kompetitif perusahaan di
tengah persaingan usaha. Sementara itu, strategi adalah seperangkat tujuan dan rencana
tindakan yang spesifik, yang apabila dicapai akan memberikan keunggulan kompetitif
yang diharapkan. Strategi meliputi pengidentifikasikan dan pengimplementasian tujuan
dan rencana tindakan tersebut. Strategi membutuhkan informasi untuk membuat
keputusan strategi yang tcpat berkaitan dengan pemilihan produk, metode produksi,
saluran pemasaran, dan hal lain yang bersifat jangka panjang.
Freddy Rangkuti menjelaskan dcfinisi strategi pertama yang dikemukakan oleh
Chandler menyebutkan bahwa “Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu
perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebut”.1
Strategi juga dikatakan sebagai pola tindakan utama yang dipilih untuk
mewujudkan tujuan perusahaan. Strategi merupakan seperangkat tujuan dan rencana
tindakan spesifik, yang apabila dicapai akan memberikan keunggulan kompetitif yang
diharapkan. Dengan kata lain, strategi merupakan jawaban atas pertanyaan bagaimana
suatu perusahaan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, dengan demikian strategi
adalah segala langkah yang diperlukan perusahaan untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan.2
A. Mengembangkan pasar dari sisi produknya, adalah langkah yang paling memungkinkan
untuk dilakukan pertama kali karena produk utamanya telah diperkenalkan dan sudah
1
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, h. 4-5
2
Rudianto, Akuntansi Manajemen, Informasi Untuk Pengambilan Keputusan Strategi, (Jakarta: PT. Gelora
Aksara Pratama, 2013), h.5
3
Hendro, Dasar Dasar Kewirausahaan (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2011), hlm.515-517.
5
tumbuh, sehingga masalah profitabilitas (kemampuan mendapatkan laba) serta popularitas
dan kualitas sudah diterima dipasar. Jenis-jenisnya adalah:
• Membuat jaringan pemasaran secara berjenjang, dimana konsumen adalah pemasar dan
distributor sekaligus.
• Membuat, menyusun, merencanakan sistem franchising dengan menjual jaringan,
standar operasional, merek produk, nama perusahaan, popularitas.
• Kerja sama operasional atau outsourcing untuk bagian dari kegiatan pemasaran,
misalnya kerja sama developer dengan broker.
3) Mengembangkan pasar dengan menggabungkan bisnis yang lain dalam satu industri.
Cara yang tepat untuk memperbesar pasar bila modalnya cukup dan ingin cepat menjadi
besar adalah:
6
b).Merger (menggabungkan dua badan usaha atau lebih)
Kasusnya hampir sama dengan akuisisi, tetapi posisi keuangan dan merek
antara perusahaan A dangan perusahaan B tidak jauh berbeda, bisa sama atau lebih
besar disalah satu perusahaan namun keduanya sepakat untuk melakukan merger.
1) Integrasi vertical yaitu Penyatuan integrasi vertikal dengan cara membeli perusahaan
kedalam (pemasok, konsultan, produsen, dan lain-lain) atau membeli perusahaan keluar
arah konsumen (distributor, wholeseller, agen, outlet, dan lain-lain). Contohnya adalah
perusahaan mie yang membeli perusahaan gandum, perusahaan hypermarket yang membeli
perusahaan jaringan mini market.
Melakukan pengembangan pasar dengan cara mengadakan perjanjian kerja sama antara
dua perusahaan yang berbeda pasar dengan tujuan swap market atau tukar pasar dan
memperkuat satu sama lainnya karena keduanya mempunyai keistimewaan. Perusahaan
yang satu ingin memasarkan produknya kepasar dan perusahaan yang lainnya ingin
menambah calon pelanggan. Contohnya adalah bank dan asuransi, rumah sakit dengan
asuransi, dealer mobil dengan asuransi.
2. Strategi Mengembangakan Bisnis Dengan Cara Kerja Sama Untuk Mencapai Puncak
Salah satu cara untuk mengembangkan bisnis bila sebuah bisnis sudah cukup besar dan
ingin mengembangkan bisnisnya adalah dengan cara mengembangkan skala organisasinya.
Contohnya adalah perusahaan kelapa sawit melakukan aliansi dengan perusahaan distribusi
minyak goreng dalam membuka perkebunan biji jarak seluas sekian hektar karena sedang
menjadi Tren.
7
3. Melakukan Sinergisme (Kerja Sama Saling Menguatkan)
Tidak banyak yang harus dilakukan bila bisnis sedang tumbuh dengan stabil. Namun dana
yang ada dari pertumbuhan laba bisa digunakan untuk keperluan sebagai berikut:
a. Melakukan efesiensi produksi agar pertumbuhan laba lebih baik lagi untuk
mempersiapkan strategi ekspansi bisnis yang lebih tepat.
b. Melakukan perencanaan strategi pemasaran yang kreatif dan inovatif untuk memperkuat
merek dan popularitas.
“Pemasaran adalah proses perencanaan dan eksekusi konsep, harga, promosi, distribusi ide,
kebaikan, dan pelayanan untuk kreasi sampai pada tujuan organisasi dan individu”.5
4
Ibid. hlm. 519.
5
William O. Bearden, Thomas N. Ingram dan Raymond W. Laforge, Marketing: Principles
and Perspectives (New York: Iriwin, 2004), hlm. 3.
8
Untuk menguasai pasar, dibutuhkan implementasi kebijakan bauran pemasaran atau
marketing mix yang benar. Oleh karena itu, perusahaan perlu memilih dan membuat produk
yang tepat sesuai dengan kebutuhan pelanggan, menetapkan harga yang sesuai dengan kualitas
produk, merek,dan situasi persaingan, memilih jaringan distribusi (place) yang tepat untuk
penyaluran produk perusahaan, dan mengkomunikasikan keunggulan produk perusahaan
dengan baik kepada pelanggan, sehingga mereka tertarik untuk membeli produk perusahaan.6
a. Product (Produk)
Terdiri atas keragaman produk, kualitas, nama, desain, ciri kemasan, ukuran, pelayanan,
garansi, dan manfaat produk. Semain baik kualitasnya, semakin besar kemungkinan produk itu
terjual.
b. Place (Tempat)
c. Price (Harga)
Adalah nilai dari manfaat produk yang ditawarkan kepada pembeli dengan mempertimbangkan
biaya, kualitas, differensiasi, daya beli, dan harga pasar, termasuk daya tarik yang ditawarkan
berupa diskon, cash back, hadiah, dan sistem cicilan yang mendukung keberhasilan penjualan.
d. Promotion (Promosi)
Yaitu proses memperkenalkan produk dengan cara tertentu, seperti penawaran khusus,
periklanan, tenaga penjualan khusus, dan penjualan langsung agar produk dikenal. Proses ini
sangat penting dalam membangun product image yang memiliki daya jual tinggi.7
D. Persaingan Bisnis
Strategi adalah suatu rencana aksi yang menyelaraskan sumber-sumber dan komitmen
organisasi untuk mencapai kinerja unggul. Keunggulan bersaing atau kompetitif adalah suatu
manfaat yang ada ketika suatu perusahaan mempunyai dan menghasilkan suatu produk atau
jasa yang dilihat dari pasar targetnya lebih baik dibandingkan dengan para kompetitor terdekat.
6
Sian Yet, Star Marketing For Everyone Business (Jakarta: Gramedia, 2011), hlm. 43.
7
Ikatan Bankir Indonesia, Memahami Bisnis Bank Syariah (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2014), hlm. 314.
9
Untuk mencapai keunggulan bersaing, seorang wirausahawa harus mampu mengenali berbagai
unsur dasar untuk mencapai keunggulan bersaing, yakni sebagai berikut:8
Seorang pengusaha harus mampu menghasilkan produk dan atau jasa rendah biaya, sehingga
strategi dalam menetapkan harga (tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan produk/jasa para
pesaing). Jika mampu dapat juga ditambahkan bahwa produk/jasa memiliki nilai (bernilai)
lebih dibandingkan dengan harga pesaing. Dengan demikian, produk/jasa kita memiliki
keunggulan dari segi harga dan nilai.
b. Menyenangkan konsumen
Keunggulan kedua yang harus diupayakan agar produk atau jasa dapat bersaing dengan para
kompetitor adalah diupayakan agar produk atau jasa dapat menyenangkan konsumen.
Menyenangkan dari berbagai aspek, seperti kualitas produk atau jasa yang bermutu dan
memberi kepuasan. Misalnya, pelayanan yang memuaskan, komunikasi yang memuaskan, dan
segera ditanggapi atau tidak ditunda-tunda
c. Pengalaman konsumen
Berikanlah pengalaman yang paling menyenangkan atau memuaskan bagi para kepentingan,
dan para konsumen pelanggan. Pengalaman yang baik akan dikenang sepanjang masa, bahkan
sering akan ditularkan kepada konsumen.
Manfaat dari catatan atribut produk atau jasa adalah agar dapat ditingkatkan dari atribut yang
sudah ada sebelumnya. Dapat dikenalkan tidak hanya kepada konsumen, namun juga kepada
para pegawai atau pelayan kita. Dengan demikian, mereka mengenali seluruh atribut barang
atau jasa kita.
Jika keempat unsur telah mencapai posisi unggul, yang tidak kalah penting adalah bagaimana
keistimewaan layanan yang unik dapat ditampilkan.
8
Leonardus Saiman, Kewirausahaan:Teori, Praktik dan Kasus-kasus (Jakarta: Salemba
Empat, 2012), hlm. 125.
10
E. Analisis SWOT
Analisis situasi merupakan awal proses perumusan strategi. Selain itu, analisis situasi juga
mengharuskan para manajer strategis untuk menemukan kesesuaian strategis antara peluang-
peluang eksternal. Mengingat SWOT adalah akronim untuk Strenghts (Kekuatan), Weaknesses
(Kelemahan), Opportunities (Peluang) dan Threats (Ancaman).9 Faktor kekuatan dan
kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi, termasuk suatu bisnis tertentu. Sedangkan
peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh organisasi atau
perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan. Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat
merupakan instrumen yang ampuh dalam melakukan analisis strategic yang terletak pada
kemampuan para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan
dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus berperan sebagai alat untuk meminimalisasi
kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan dampak ancaman yang timbul
dan harus dihadapi. 10
Para pakar menekankan bahwa salah satu instrumen analisis yang dapat digunakan ialah
analisis SWOT melalui mana akan dikerahui secara jelas dan pasri faktor-faktor internal yang
menjadi kekuatan organisasi yang dapat mencakup saluran distribusi yang handal, posisi kas
perusahaan, lokasi yang menguntungkan, keunggulan dalam menerapkan teknologi yang
canggih tetapi sekaligus tepat guna dan struktur atau tipe organisasi yang digunakan. Akan
tetapi tidak kalah pentingnya untuk dikenali secara tepat adalah berbagai kelemahan yang
mungkin terdapat dalam diri perusahaan tersebut. Siagian mengemukakan bahwa berbagai
kelemahan itu dapat muncul dalam berbagai bentuk seperti kelemahan manajerial, fungsional,
operasional, struktural atau bahkan yang bersifat psikologis.11
9
David R. Fred, Manajemen Strategis (Jakarta: Salemba Empat, 2011), hlm. 193.
10
Sondang P. Siagian , Manajemen Stratejik, (Jakarta: Pt Bumi Aksara, 2012.) Cet Ke-10, hlm. 172.
11
Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik, (Jakarta: Pt Bumi Aksara, 2012.) Cet Ke-10, hlm.103
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Strategi pengembangan usaha sangat penting dilakukan ketika ingin memulai sebuah
usaha agar terciptanya usaha sesuai keinginan dan mengembangkan usaha.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Bankir Indonesia.2014. Memahami Bisnis Bank Syariah. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Leonardus Saiman. 2012. Kewirausahaan Teori, Praktik dan Kasus-kasus. Jakarta: Salemba
Empat.
Sian Yet, 2011. Star Marketing For Everyone Business. Jakarta: Gramedia.
William O. Bearden, Thomas N. Ingram. Dkk. 2004. Marketing: Principles and Perspectives.
New York: Iriwin.
13