Anda di halaman 1dari 12

Sistematika Pelaporan Penelitian Kuantitatif

1. Contoh Format Umum Laporan Penelitian


Berikut adalah kaitan langkah penelitian dengan laporan penelitian.
Sebelum memulai isi bab dari penelitian kita harus menentukan judul penelitian.
Judul penelitian merupakan gerbang untuk meneliti. Untuk memudahkan apakah judul
yang sudah ditentukan sudah sesuai dengan masalah yang dibahas, maka ada baiknya
digandengkan : masalah-judul-daftar isi. Kemudian ajuka pertanyaan-pertanyaan kepada
salah satu komponen, gunanya untuk mengetahui apakah kelima komponen itu sudah
berkaitan dengan fungsi. Jadi jangan untuk menunjukan kepada pembacanya objek
penyelidikan, wilayah, serta metode umum yang digunakan. (sutrisno hadi :60)
2. Penjelasan BAB I
Berikut tajuk dari BAB I laporan penelitian.

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
2. Batasan Masalah
3. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Isi latar belakang masalah adalah :
 Keadaan
 Sebab
 Yang sudah diketahui
 Kekosongan
 Ideal dari keadaan
 Hubungan antara keadaan dan ideal dari keadaan

Selanjutnya untuk mengutarakan bahwa penelitian itu penting dilaksanakan adalah


dengan mengutarakan :

 Apakah masalahnya sedang berlangsung


 Bagaimana penyebab masalah
 Apakah masalahnya berkaitan dengan kebijakan umum
 Apakah ada hubungan dengan masalah besar yang sedang hidup di dalam
masyarakat
 apakah kerugiannya kalau masalah itu tidak segera ditanggulangi

Penjelasan mengenai tajuk LBM ini adalah sebagai berikut :


1. Ibarat seorang dokter, melakukan diagnosis penyakit seorang pasien bukanlah hal
yang mudah. Jika salah diagnosis, maka bisa berdampak fatal bagi pasien karena
salah dalam proses pengobatannya. Demikian pula dengan penelitian, masalah
harus ditetapkan secara tepat, termasuk informasi tentang latar belakangnya.
Definisi masalah dalam penelitian adalah adanya bukti kesenjangan di luar batas
toleransi antara harapan dan kenyataan tentang sesuatu dan sifatnya cenderung
demikian dalam jangka waktu tertentu, bukan bersifat sesaat. Masalah juga
merupakan theory gap yaitu hasil penelitian yang menolak hipotesis penelitian.
2. Latar Belakang Masalah, minimal berisi informasi tentang :
a. Paparan masalah-masalah berdasarkan fakta dari lingkungan eksternal yang
sifatnya makro (misalnya mengenai kondisi politik, ekonomi, sosial-budaya,
teknologi, atau globalisasi).
b. Jika penelitian dilakukan pada suatu industri tertentu, maka paparan dilanjutkan
pada masalah-masalah berdasarkan fakta dari lingkungan instansi
sejenis/industri.
c. Jika penelitian dilakukan pada sebuah fungsi di dalam lingkungan internal satu
atau sedikit instansi, misalnya mengenai fungsi SDM, layanan, keuangan atau
lainnya, maka masalah-masalah berdasarkan fakta yang perlu dihimpun
disesuaikan pula dengan teori-teori yang akan digunakan.

B. PERUMUSAN MASALAH
Setelah beberapa masalah ditemukan seperti terurai pada bagian Latar Belakang
Masalah, selanjutnya masalah-masalah tersebut ditindaklanjuti melalui tiga tahapan,
yaitu :
1. Identifikasi Masalah
Pada bagian ini ditulis pernyataan-pernyataan singkat mengenai masalah-
masalah yang telah teridentifikasi di lingkup penelitiannya (apakah pada lingkup
beberapa instansi sejenis seperti tercantum dalam Latar Belakang Masalah.
2. Batasan Masalah
Pada bagian ini dilakukan pemilahan masalah-masalah. Masalah- masalah
mana yang akan diabaikan dan yang mana akan dipakai dalam penelitian. Proses
pemilahan dilakukan berdasarkan desain penelitian. Jika yang dipilih adalah desain
kausal, maka tetapkanlah masalah utama yang akan dijadikan sebagai variabel
dependen serta masalah lainnya yang dijadikan variabel-variabel independen.
Proses pemilihan variabel-variabel haruslah berdasarkan pada teori atau hasil
penelitian yang relevan. Akhirnya, bisa terjadi satu atau beberapa masalah yang
berhasil dihimpun akan diabaikan. Jadi, tetapkan masalah-masalah yang terpakai
saja. Pada bagian ini juga ditetapkan batasan-batasan atas obyek penelitian, lokasi
penelitian, waktu penelitian dan perkiraan lamanya manfaat hasil penelitian.
3. Rumusan Masalah
Pada bagian ini ditulis pertanyaan-pertanyaan penelitian yang dikaitkan
dengan desain penelitian, variabel-variabel penelitian, serta apa yang mau diukur
dari variabel-variabel tersebut. Jika desain penelitian deskriptif akan juga disertakan
selain desain penelitian kausal, maka pertanyaan-pertanyaan harus mencerminkan
desainnya. Penulisan Rumusan Masalah juga dapat ditulis dalam satu kalimat biasa,
tidak kalimat tanya.

C. TUJUAN PENELITIAN
Pada bagian ini ditetapkan tujuan penelitian. Tujuannya adalah untuk
mengetahui/mendapatkan data dan informasi atas pertanyaan-pertanyaan penelitian
yang dikemukakan pada Rumusan Masalah.
Untuk memudahkan penentuan tujuan penelitian ada baiknya diajukan pertanyaan
kepada judul penelitian dengan redaksi sebagai berikut :
Untuk apa dilaksanakan penelitian (…judul). Jawaban pertanyaan ini bisa menjadi
tujuan umum penelitian. Tujuan umum penelitian dijabarkan menjadi tujuan khusus.
Setelah diperoleh hasil penelitian, maka Langkah selanjutnya adalah menentukan
kegunaan penelitian. Jadi kegunaanya adalah nilai praktis dari tujuan penelitian.

D. MANFAAT PENELITIAN
Pada bagian ini diungkapkan secara spesifik kegunaan yang hendak dicapai dari
penelitian dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi teoretis dan aspek praktis. Dari sisi
teoretis, dengan cara menyebutkan kegunaan teoretis apa yang dapat dicapai dari
masalah yang diteliti. Dari sisi praktis, dengan cara menyebutkan kegunaan apa yang
dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan dari penelitian ini.
4. PENJELASAN BAB-II
Berikut tajuk dari BAB II untuk dipaparkan penjelasannya.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS


A. Kajian Pustaka
B. Kerangka Pemikiran
C. Hipotesis

A. KAJIAN PUSTAKA
Di dalam penelitian, teori berguna dalam berbagai hal. Pertama, sebagai suatu
orientasi, teori membatasi jumlah fakta yang perlu dipelajari. Setiap masalah dapat
dikaji dalam berbagai cara yang berbeda, dan teori memedomani cara-cara mana
yang dapat memberi hasil terbaik. Kedua, teori juga memberikan sistem mana yang
hendaknya dipakai peneliti untuk mengartikan data agar dapat dikelompokkan dalam
cara yang paling bermakna. Ketiga, teori juga meringkas apa yang perlu diketahui
mengenai obyek yang dikaji. Teori juga dapat dipakai untuk memprediksi fakta-fakta
lebih lanjut yang harus dicari.
Sebelum menyusun penelitian, peneliti tentunya telah mencari dan kemudian
telah membahas terbitan-terbitan (publikasi) yang berhubungan dengan variabel-
variabel penelitiannya serta kaitan antar variabel yang menjadi model penelitiannya.
BAB II biasanya ditulis KAJIAN PUSTAKA. Jika demikian halnya, isi
Landasan Teoretis hendaknya mengutamakan pengungkapan tentang definisi-definisi
sekaligus mensintesiskan variabel penelitian, serta uraiannya menjadi dimensi-
dimensi bahkan kalau ada adalah indikator-indikatornya. Hasil-hasil penelitian
terdahulu yang relevan disertakan, bahkan dibuatkan tabel untuk mengetahui hasil
penelitian yang menolak dan menerima hipotesis.

B. KERANGKA PEMIKIRAN
Bagian ini merupakan rangkaian penalaran dalam suatu kerangka berdasarkan
premis-premis (pernyataan-pernyataan yang dianggap benar yang berguna dalam
upaya deduksi yang biasanya nonempirikal) untuk sampai pada kesimpulan-
kesimpulan tentang kaitan antara variabel-variabel penelitian. Oleh karena itu, pada
bagian ini biasanya dilengkapi dengan bagan alur pemikiran yang memperlihatkan
kaitan antar variabel-variabel penelitian.
Dukungan teori, konsep, dan hasil penelitian terdahulu yang relevan serta
fakta empiris di lapangan menjadi bahan penting dalam penyusunan kerangka
pemikiran.

C. HIPOTESIS
Hipotesis merupakan tindak lanjut dari simpulan-simpulan pada Kerangka
Pemikiran yang akan diuji secara empiris, dan juga merupakan kesimpulan
probabilistik sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian yang ada pada
Rumusan Masalah yang sifat ujinya kausalitas.

5. PENJELASAN BAB-III
Berikut disampaikan kembali tajuk Bab III mengenai Metode Penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian
B. Operasionalisasi Variabel
C. Sumber dan Cara Penentuan Data dan Informasi
D. Metode Analisis

A. DESAIN PENELITIAN
Disesuaikan dengan jenis penelitian kuantitatif, peneliti menyatakan desain
apa yang akan dipakai dalam penelitiannya, apakah desain exploratory, descriptive,
causal. Penelitian kuantitatif dalam rangka solusi masalah manajemen, biasanya
menggunakan desain penelitian kombinasi antara deskriptif dan kausal
(explanatory).
Desain deskriptif digunakan dalam rangka mendeskripsikan hasil pengolahan
dan analisis dari tiap-tiap variabel penelitian dilengkapi paparan secara kualitatif
terutama terhadap hasil pengolahan data yang sifatnya ekstrim. Desain kausal
digunakan untuk mengukur kuat hubungan dan pengaruh antar variabel dalam
penelitian. Nilai-nilai dari hasil pengukuran- pengukuran tersebut akan dibahas lebih
lanjut.

B. OPERASIONALISASI VARIABEL
Pada bagian ini berisi tabel-tabel tentang uraian setiap variabel penelitian
menjadi dimensi-dimensi, dan dari dimensi-dimensi menjadi indikator- indikatornya.
Setiap indikator ditetapkan satuan pengukuran serta skala pengukurannya. Penguraian
variabel menjadi dimensi hendaknya berdasarkan pada teori atau konsep-konsep yang
telah ditetapkan pada Bab II, sedangkan indikator dapat ditetapkan sendiri atau dari
penelitian terdahulu.
Berikut adalah contoh sebagian penulisan operasionalisasi variabel.

Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel Penelitian

C. SUMBER DAN CARA PENENTUAN DATA


Peneliti menetapkan populasi, teknik sampling berkaitan dengan jumlah
sampel dan teknik pengumpulan data, unit analisis dan instrumen penelitian yang
akan digunakan, seperti kuesioner yang valid dan reliabel.

D. METODE ANALISIS
Pada bagian ini ditetapkan alat-alat analisisnya, misalnya alat-alat analisis
statistika univariat, bivariat, dan multivariat baik untuk parametrik, nonparametrik
maupun kombinasinya. Selain ditulis alat-alat analisis beserta penjelasannya, juga
dikemukakan mengapa alat-alat analisis tersebut dipakai.
Akan tetapi, uji statistik hanya dilakukan pada data sampel bukan populasi.
Hasil analisis terhadap sampel dalam satuan statistik harus dilanjutkan untuk
memprediksi parameter populasi, sedangkan hasil analisis terhadap populasi dalam
satuan parameter tidak dilakukan pengujian lebih lanjut.

6. PENJELASAN BAB-IV
Pada bagian ini dipaparkan mengenai Hasil Penelitian, Pembahasan dan Pemecahan
Masalah. Hasil penelitian merupakan hasil pengolahan data dan hasil analisis yang
biasanya menggunakan metode statistik. Hasil analisis selanjutnya ditindaklanjuti dengan
melakukan pembahasan, terutama untuk hasil analisis yang dianggap bermasalah,
misalnya fakta yang dinilai terlalu rendah.
Pembahasan hendaklah komprehensif dan tuntas hingga memberikan masukan
bermakna dalam rangka pengambilan keputusan atas masalah yang perlu dicarikan
solusinya. Masukan hendaknya sampai kepada usulan yang sistematis untuk upaya
mengatasi masalah tersebut.
Berikut disampaikan kembali tajuk BAB IV seperti tertera di bawah ini.

BAB IV : ANALISIS, PEMBAHASAN DAN PEMECAHAN MASALAH


A. Gambaran Obyek Penelitian
B. Uji Persyaratan Data
C. Analisis dan Pembahasan
D. Pemecahan Masalah

A. GAMBARAN OBYEK PENELITIAN


Pada bagian ini dipaparkan secukupnya tentang obyek penelitian. Tujuannya
adalah agar pembaca dapat mengetahui mengenai obyek yang diteliti. Bagian ini
sifatnya optional, tergantung dari tingkat kepentingan atau manfaatnya.

B. UJI PERSYARATAN DATA


Data kuantitatif yang akan dianalisis dengan alat, misalnya regresi linear
berganda, di mana regresi linear berganda erbaik bersifat BLUE, maka error term
harus diuji normalitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi, serta uji multikolinearitas
atas variabel-variabel independennya.

C. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


1. Analisis
Pada bagian ini, data yang berhasil dikumpulkan dan lolos uji selanjutnya akan
dianalisis. Hasil dari proses analisis selanjutnya dipakai untuk dibahas lebih lanjut.
Tahapan analisis data biasanya dimulai dari analisis univariat yang
mendeskripsikan setiap variabel penelitian baik secara kuantitatif seperti
penggunaan metode statistik, juga dilengkapi dengan deskripsi secara kualitatif.
Lalu, dilanjutkan dengan analisis kuat hubungan dan besar pengaruh antar
variabel.
2. Pembahasan
Pada bagian ini, data yang telah diolah dan dianalisis akan dibahas.
Pembahasan diutamakan pada hasil analisis yang dinilai bermasalah, sedangkan
yang dianggap sudah baik tidaklah perlu dibahas lagi. Agar pembahasan dapat
dikatakan lengkap dan komprehensif, hendaknya diupayakan agar mampu
menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti mengapa, bagaimana, kapan, dan
sebagainya.
Misalkan, dari hasil analisis suatu penelitian diketahui bahwa kualitas layanan
kantor-kantor kecamatan di Jakarta barat paling berpengaruh terhadap kinerja
kantor-kantor kecamatan tersebut. Oleh karena itu perlu dibahas lebih lanjut
mengenai kualitas layanannya. Mengapakah kualitas layanan bermasalah ?,
Paparkan kondisinya seperti apa, baik dari sisi waktu, sisi latar belakang
(demografi) karyawan dan lainnya yang dianggap penting.

D. PEMECAHAN MASALAH
Pada bagian ini diusulkan sebuah tahapan pemecahan masalah atas
permasalahan yang dianggap paling bermasalah, yaitu yang telah dilakukan
pembahasannya di atas. Jika kualitas layanan yang perlu dicarikan solusinya, maka
yang perlu diperhatikan adalah apakah pemecahan masalah akan dilakukan pada
tingkat yang sifatnya strategis atau operasional atau teknis.
Jika pemecahan masalah ada pada tingkat strategis, maka usulan pemecahan
masalah juga ditujukan pada manajemen tingkat strategis. Jika pemecahan masalah
ada pada tingkat operasional maka usulan pemecahan masalah juga ditujukan pada
manajemen tingkat operasional.
7. PENJELASAN BAB-V
Pada bab ini dipaparkan mengenai Kesimpulan dan Saran penelitian yang biasanya
merupakan bab terakhir dari laporan penelitian. Berikut disampaikan kembali tajuk BAB
V.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
Simpulan merupakan kumpulan pernyataan dari hasil analisis (dan
pembahasan) sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Oleh karena
pertanyaan-pertanyaan penelitian secara implisit atau eksplisit menyatakan juga
desain penelitian yang digunakan, maka pada simpulanpun pernyataannya
disesuaikan dengan desain penelitiannya.
Simpulan untuk menjawab pertanyaan yang menggunakan desain kausal,
hendaknya selain mengandung jawaban berdasarkan data empiris juga
mengandung jawaban mendukung atau menolak teori yang menjadi landasan
penelitian.
B. Saran
Sub bab mengenai saran, hendaknya perlu dijelaskan apa saja saran yang
dikemukakan dan kepada siapa saran-saran itu disampaikan berkitan dengan
kelemahan rencana penelitian dan saran atas solusi masalah.

8. Kelemahan atas Teknik Penulisan


Karya ilmiah harus didokumentasikan, di antaranya melalui tulisan. Oleh karena itu,
teknik menulis karya ilmiah harus baik, mengikuti kaidah penulisan karya ilmiah pada
umumnya.

9. Jurnal Penelitian
Jatah halaman dalam jurnal biasanya terbatas. Juga, biasanya jurnal menetapkan
sendiri tajuk-tajuknya. Tulisan merupakan rangkuman dari laporan lengkap hasil
penelitian, misalnya rangkuman dari Disertasi atau Tesis.
Sumber :
1. Umar, Husein. Buku Pelatihan Metodologi Penelitian. Kopertis III. Bogor : 2012
2. Syahrum, Salim. Buku Metodologi Penelitian Kuantitatif. Cipustaka Media. Bandung.
2012

Anda mungkin juga menyukai