2022.03.21 Webinar HAD Direktorat Perumahan Dan Permukiman
2022.03.21 Webinar HAD Direktorat Perumahan Dan Permukiman
Groundwater –
Make The Invisible Visible
“Upaya Bersama dalam Menjaga
Kualitas Air Minum Aman yang
Berkelanjutan”
Tri Dewi Virgianti
Direktur Perumahan dan Permukiman
Kementerian PPN/Bappenas
RESEARCH POSTER 1
DEFINISI AKSES AIR MINUM
Air Minum adalah Air Minum Rumah Tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum. Kebutuhan Pokok Air Minum Sehari-hari adalah air untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari yang digunakan untuk keperluan minum, masak, mandi, cuci, peturasan, dan ibadah. (PP 122/2015)
LADDER SDGS MENURUT MANDAT SDG DAN LAMPIRAN PERPRES 59/17 :
20% Tahun 1993: 6,3% Tahun 1993: 28,3% Tahun 1993: 10,6%
Tahun 2020: 7,9% Tahun 2020: 14,3% Tahun 2020: 19,1%
10%
0%
AMDK DAMIU
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Peningkatan pengguna AMDK Peningkatan pengguna DAMIU
untuk air minum sebesar 7 juta untuk air minum sebesar 16,2
Akses Kepemilikan JP AMDK DAMIU Akses Air Minum Layak
RT (30 juta jiwa) dalam kurun juta RT (80 juta jiwa) dalam
Sumur Bor/Pompa Sumur Terlindungi Mata Air Terlindungi Air Hujan waktu 1998-2020 kurun waktu 2008-2020
Penampungan Air Hujan 2.9% 2.18% 15% hanya terdapat pada daerah tertentu
*Standar Kualitas memenuhi syarat menurut PMK 492/2010 pada lima parameter (yaitu TDS, E.coli, pH, nitrat dan nitrit) q Kualitas ground water pada titik sumber dapat berbeda
dengan kualitas pada point of use.
Sumber: Susenas BPS 2020, Rekalkulasi Data SKAM-RT 2020 Kemenkes, UI dan UTS Self-Supply Research Team, 2022
q Memasak air umumnya mengurangi risiko E.coli, tetapi
kontaminasi dapat terjadi selama penyimpanan air
AMDK dan DAMIU banyak digunakan oleh masyarakat karena mudah didapatkan, terjamin kulitasnya dan praktis tidak sustainable dan
mengeluarkan biaya lebih besar.
Akses Air Minum BJP dan self supply lebih diminati rumah tangga karena lebih murah. Akan kualitas air yang belum terjamin, perlu
dilakukan pengelolaan air sebelum dikonsumsi serta perlu dilakukan penyimpanan dan pewadahan dengan tempat yang bersih dan layak.
Selain itu penggunaan air tanah yang berlebihan juga dapat menimbulkan volume air tanah semakin berkurang
Air Minum Jaringan Perpipaan (JP) merupakan salah satu sarana air minum yang paling ideal untuk digunakan dalam rumah tangga karena
paling aman dari kontaminan dengan harga yang terjangkau. Kendala yang dihadapi dalam penggunaan air minum jaringan perpipaan
adalah masih rendahnya keinginanan masyarakat untuk mengakses dan membayar biaya pelayanan air minum perpipaan
Direktorat Perumahan dan Permukiman 5
Perbandingan Akses Air Minum di Negara Lain
Proporsi Populasi Pengguna Akses Self-Supply Sebagai Sumber Air Minum Utama
Hongkong
India
Indonesia
Jep ang
Thailand
Singapore
China
Filipina
18% Ledeng
Air Sungai/Hujan
Pada tahun 2019, sungai yang memiliki 74%
52,62%
Proyeksi Kebutuhan Air Baku 2020-2024
akibat pertumbuhan penduduk dan ketersediaan air Indeks
yang tidak merata. Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Domestik: Industri
Sulawesi Selatan berpotensi terbesar. Kualitas Air 582 m3/s 80 m3/s
Sumber: Direktorat Pengairan dan Irigasi, Bappenas
Pada Tahun 2019 Persentase Pemenuhan Pada tahun 2019, Indeks Kualitas Air Proyeksi Total Kebutuhan air baku/air minum
Nasional mencapai 52,62% untuk domestik dan industri tahun 2024:
Kebutuhan Air Baku adalah 30%
660 m3/det
Kebijakan Bebas
Air Tanah
DKI Jakarta
TREN JARAK AKSES AIR MINUM LAYAK DENGAN SANITASI
71.72% Rumah Tangga di Indonesia menggunakan Akses Air • Dalam mengentaskan BABS dan menghindari terjadinya
Minum BJP dan hanya 7,64% Akses Sanitasi Aman di Rumah slippage, penyediaan air minum yang merata merupakan
Tangga
prioritas
±17,5 juta jiwa di Indonesia masih melakukan praktik • Kebijakan dan Strategi Air Minum dan Sanitasi Saling
BABS di tempat terbuka. Berpengaruh
Peningkatan alokasi
Peningkatan tata dana dan
kelola kelembagaan pengembangan
dan pendanaan sumber pembiayaan
alternatif
Pengembangan
Peningkatan kapasitas infrastruktur dan
penyelenggara air layanan sesuai
minum karakteristik dan
kebutuhan daerah