Anda di halaman 1dari 1

Nama : Safina Putri Chairandy

Kelas : XII MIPA 4


No : 31
Tugas : membuat teks editorial
Tanggal : 27 Agustus 2020
Memperkuat Ketahanan Pangan di Masa Pandemi
Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap
saat. Ketahanan pangan mengindikasikan pada ketersediaan akses terhadap sumber makanan
sehingga dapat memenuhi kebutuhan dasar. Kondisi pandemi COVID-19 ini menimbulkan
kekhawatiran di dalam masyarakat mengenai ketersediaan pangan di Indonesia dan akses
terhadap makanan akan diperparah dengan semakin memburuknya pandemi itu sendiri serta
larangan-larangan perpindahan penduduk yang mengikutinya.
Mengenai ancaman krisis pangan di tengah pandemi Covid-19 menjadi diskursus publik
yang hangat akhir-akhir ini. Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) telah mengingatkan
negara-negara di berbagai benua mengenai ancaman krisis pangan karena terganggunya suplai
dan produksi akibat pandemi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga
memprediksi 30 persen wilayah yang masuk zona musim akan mengalami kekeringan yang
berpotensi mengganggu produksi pangan.

Potensi persoalan pangan, terutama beras, menjadi perhatian serius pemerintah.


Presiden Joko Widodo memberikan instruksi kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju agar
menjaga stok pangan utama dan menjamin akses pangan yang aman bagi masyarakat.

Kementerian Pertanian memperkirakan, total produksi beras nasional pada 2020


mencapai 30.421.661 ton. Sementara itu, dengan jumlah penduduk 269.600.000 jiwa, merujuk
Survei Penduduk Antar Sensus 2015, dan konsumsi beras per kapita per tahun 111,58 kilogram,
total konsumsi beras nasional pada tahun ini diperkirakan 30.081.968 ton, dengan surplus
339.663 ton.

Berdasar perkiraan data empiris yang ada, stok beras memang masih aman sampai akhir
Desember 2020. Namun, bagaimana dengan tahun 2021 dan tahun-tahun selanjutnya?
Keadaan itulah yang membuat kita harus waspada dan siaga dengan kebijakan, langkah, serta
upaya nyata untuk mengantisipasinya. Pemerintah juga perlu menempuh solusi jangka pendek
yang tepat dan strategis

Langkah-langkah jangka pendek itu bisa dilakukan dari hulu maupun hilir. Solusi jangka
panjang dan jangka pendek perlu dipadukan dengan pemetaan potensi produk pangan dari
tiap-tiap daerah. Jika dilakukan dengan baik, dan berkelanjutan, langkah-langkah dan upaya-
upaya mampu memperkuat ketahanan pangan tanpa melakukan impor. Pendek kata, Indonesia
dapat dengan jalan mandiri memberi makan rakyatnya sendiri dengan memacu produksi beras
dalam negeri dan siap menghadapi ancaman krisis pangan di tengah pandemi.

Anda mungkin juga menyukai