Anda di halaman 1dari 7

A.

Prinsip Kerja Inverter 3 Fasa


Inverter adalah rangkaian elektronika daya yang berfungsi untuk mengubah listrik DC
menjadi listrik AC baik satu maupun tiga fasa dengan tegangan dan frekuensi yang dapat
diatur. Peralatan ini banyak dipakai baik di rumah tangga maupun industri untuk konversi
energi istrik dari DC ke AC. peralatan inverter sangat berguna bagi peralatan-peralatan yang
membutuhkan catu daya listrik AC tetapi sumber daya yang ada listrik DC.
Di pasaran produk inverter tersedia banyak jenis dan ragamnya, mulai dari satu fasa
sampai tiga fasa. Inverter tersedia dalam kapasitas daya yang berbeda mulai dari 100 W, 200
W, 300 W hingga yang ribuan KW atau bahkan dalam MW. Demikian juga dengan kualitas
gelombang keluaran ada yang gelombang kotak, gelombang sinus yang diperbaiki dan ada
pula inverter yang mengeluarkan bentuk gelombang sinus murni.

Gambar 1. Inverter
Rangkaian inverter tiga fasa digunakan untuk mengubah sumber listrik DC menjadi
listrik AC tiga fasa. Komponen yang digunakan pada rangkaian inverter tiga fasa pada
umumnya adalah SCR atau IGBT yang disusun dengan konfigurasi jembatan seperti pada
gambar berikut:

Gambar 2. Rangkaian Inverter 3 Fasa


Untuk menganalisis cara kerja rangkaian inverter tiga fasa, rangkaian pada gambar 2
dapat disederhanakan menjadi rangkaian pengganti seperti ditunjukkan pada gambar 3
sebagai berikut.
Gambar 3. Rangkaian Pengganti Inverter 3 Fasa
Prinsip kerja dari rangkaian inverter tiga fasa tidak jauh berbeda dengan inverter satu
fasa. Untuk mengubah listrik DC menjadi listrik AC diperlukan mekanisme pengendalian
kombinasi penyalaan saklar elektronis dengan frekuensi yang sesuai. Masing-masing saklar
elektronis tidak boleh bekerja secara simultan karena dapat mengakibatkan gangguan.
Untuk menghasilkan gelombang output listrik tiga fasa diperlukan pengaturan
penyalaan saklar elektronis dalam hal ini IGBT atau SCR dengan perbedaan masing-masing
fasa 120. Urutan penyalaan saklar elektronis dapat mengikuti aturan sebagai berikut :
a. Saklar S1, S5 dan S6 ON sedangkan S2, S3 danS4 OFF
b. Saklar S6, S2 dan S1 ON sedangkan S3, S4 danS5 OFF
c. Saklar S2, S4 dan S6 ON sedangkan S1, S3 danS5 OFF
d. Saklar S4, S2 dan S3 ON sedangkan S1, S5 danS6 OFF
e. Saklar S5, S4 dan S3 ON sedangkan S1, S2 danS6 OFF
f. Saklar S1, S3 dan S5 ON sedangkan S2, S3 danS6 OFF
g. Saklar S4, S5 dan S6 ON sedangkan S1, S2 danS3 OFF
h. Saklar S1, S2 dan S3 ON sedangkan S4, S5 danS6 OFF
Dengan pengaturan penyalaan saklar elektronis yang berjarak 120, akan didapatkan
gelombang listrik AC tiga fasa. Akan tetapi, listrik tiga fasa yang dihasilkan masih berbentuk
gelombang kotak. Listrik tiga fasa gelombang kotak ini kurang baik jika digunakan untuk
mensuplai peralatan listrik karena dapat menimbulkan panas.
Bentuk gelombang listrik AC baik satu fasa maupun tiga yang ideal adalah sinusoidal.
Untuk menghasilkan bentuk gelombang listrik AC yang berbentuk sinusoidal diperlukan
rangkaian tambahan seperti Pulse Width Modulator atau sering dikenal dengan istilah PWM.
Fungsi utama inverter jenis ini adalah untuk mengubah masukan DC menjadi keluaran
AC tiga fasa. Inverter 3 fase dasar mencakup 3 sakelar inverter fase tunggal di mana setiap
sakelar dapat dihubungkan ke salah satu dari 3 terminal beban. Umumnya ketiga lengan
inverter ini akan ditunda dengan sudut 120 derajat untuk menghasilkan suplai AC 3 fasa.
Sakelar yang digunakan pada inverter memiliki rasio 50% dan sakelar dapat dilakukan
setelah setiap sudut 60 derajat. Sakelar seperti S1, S2, S3, S4, S5, dan S6 akan saling
melengkapi. Dalam hal ini, tiga inverter dengan fase tunggal ditempatkan melintasi sumber
DC yang serupa. Tegangan tiang dalam inverter tiga fasa sama dengan tegangan tiang dalam
inverter setengah jembatan dengan satu fasa. Keduanya jenis inverter seperti single-phase dan
three-phase mencakup dua mode konduksi seperti mode konduksi 180 derajat dan mode
konduksi 120 derajat.
1. Mode Konduksi 180°
Dalam mode konduksi ini, setiap perangkat akan berada dalam konduksi 180 ° di
mana mereka diaktifkan pada interval 60°. Terminal keluaran seperti A, B, dan C terhubung
ke koneksi star atau koneksi delta 3 fasa dari beban. Untuk 0 hingga 60 derajat, sakelar
seperti S1, S5 & S6 berada dalam mode konduksi. Terminal beban seperti A & C
dihubungkan ke sumber pada titik positifnya, sedangkan terminal B dikaitkan dengan sumber
pada titik negatifnya. Selanjutnya, resistansi R / 2 tersedia di antara dua ujung netral & positif
sedangkan resistansi R tersedia di antara terminal netral & negatif.
Dalam mode ini, tegangan beban diberikan sebagai berikut :
VAN = V / 3,
VBN = −2V / 3,
VCN = V / 3
Tegangan saluran diberikan sebagai berikut :
VAB = VAN - VBN = V,
VBC = VBN - VCN = −V,
VCA = VCN - VAN = 0
Inverter 3 fasa dengan mode konduksi 180° merupakan inverter 3 phase yang
memungkinkan 3 komponen pensakelaran konduksi pada saat yang bersamaan. Ke tiga
komponen pensakelaran akan konduksi selama 180° dengan pasangan konduksi yang juga
berbeda-beda.
Pada mode konduksi 180° ini dimungkinkan bahwa tidak hanya 1 komponen
pensakelaran yang konduksi pada saat yang bersamaan. Dengan mengatur waktu konduksi
sedemikian rupa, sehingga dimungkinkan 3 komponen pensakelaran yang konduksi pada
setiap saat secara bersamaan. Detail konfigurasi pengaturan waktu konduksi pasangan mosfet
diatur dengan cara mengacu pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Tabel Konfigurasi Pensakelaran Pada Inverter 3 Fasa Mode Konduksi 180°

Dari tabel sistem konduksi inveter 3 phase mode konduksi 180° diatas, maka terjadi
aliran arus pada komponen pensaklaran dan output (beban) inverter 3 phase yang dapat di
ilustrasikan sebagai berikut :
Gambar 4. Arah Aliran Arus Pada Beban Mengikuti Pola Pensakelaran Inverter 3 Fasa
Persegi Mode Konduksi 180°
Perbandingan besarnya arus line efektif inverter 3 fasa persegi mode konduksi 180°
dijelaskan sebagai berikut :

Proses konduksi komponen pensaklaran pada inverter 3 phase dengan mode konduksi
180° ini memungkinkan dalam satu watu terjadi konduksi 3 sistem pesaklaran secara
bersamaan pada masing-masing pasang komponen pensaklarannya. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar timing diagram berikut :
Gambar 5. Timing Diagram Sistem Konduksi Inverter 3 Phase Mode Konduksi 180°
Daris hasil sistem konduksi komponen pensaklaran pada inverter 3 phase mode
konduksi 180° seperti dijelaskan pada timing diagram diatas maka timbul tegangan induksi
(GGL Induksi) pada masing-masing output inverter 3 phase tersebut dengan bentuk
gelombang sebagai berikut :

Gambar 6. Bentuk Gelombang Output Inverter 3 Phase Mode Konduksi 180°


2. Mode Konduksi 120°
Pada jenis mode konduksi ini, setiap perangkat elektronik akan berada dalam kondisi
konduksi dengan 120 °. Ini cocok untuk koneksi delta dalam beban karena menghasilkan
jenis bentuk gelombang enam langkah di salah satu fasenya. Jadi, kapan saja, hanya
perangkat ini yang akan menjalankan setiap perangkat yang bekerja hanya pada suhu 120°.
Sambungan terminal 'A' pada beban dapat dilakukan melalui ujung positif sedangkan
terminal B dapat dihubungkan ke terminal negatif sumber. Terminal 'C' pada beban yang
akan di konduksi disebut floating state. Juga, tegangan fasa setara dengan tegangan beban
yang diberikan di bawah ini. Tegangan fasa sama dengan tegangan saluran, jadi :
VAB = V
VBC = −V / 2
VCA = −V / 2
Sebuah rangkaian dasar inverter 3 fasa tunggal sederhana terdiri dari 6 buah sistem
sakelar S1, S2, S3, S4, S5, dan S6 dengan menggunakan mosfet daya (power mosfet) sebagai
sakelar diperlihatkan pada gambar dibawah. Inverter 3 fasa dengan mode konduksi 120°
memungkinkan setiap komponen pensakelaran akan konduksi selama 120° dengan pasangan
konduksi yang berbeda, misalnya 60° pertama antara Q1 Q6, dan 60° ke dua antara Q1 Q2,
dan seterusnya. Berikut adalh contoh rangkaian daya pada inverter 3 phase yang dapat
dioperasikan dengan mode konduksi 120°.

Gambar 7. Rangkaian Daya Inverter 3 Phase Dengan Mode Konduksi 120°


Khusus untuk mode operasi 120°, pola pengaturan kerja pensakelaran setiap
komponen switching mengikuti bentuk seperti tabel 2 berikut :
Tabel 2. Tabel Konfigurasi Pensakelaran Pada Inverter 3 Fasa Mode Konduksi 120°

Bila dipilih 2 komponen pensakelaran konduksi pada saat yang bersamaan, maka
tegangan dan arus untuk interval 60°, dan bentuk gelombang tegangan diperoleh seperti
diperlihatkan pada gambar berikut. Pasangan komponen pensakelaran yang lain pada waktu
selanjutnya akan identik, dengan lama waktu konduksi sebesar 120°.
Gambar 8. Arah Aliran Arus Aada Beban Mengikuti Pola Pensakelaran Inverter 3 Fasa
Persegi Mode Konduksi 120°

Gambar 9. Bentuk Gelombang Arus Fasa Dan Tegangan Line Pada Inverter 3 Fasa Persegi
Mode Konduksi 120°
B. Analisis Switching Gelombang Segi Empat (Aquare Wave)

Anda mungkin juga menyukai