Anda di halaman 1dari 26

Nama : RATNAWATI FAUZIAH

Nim : 855770071

Kelas : 1A

1. Jelaskan konsep dan prinsip kepribadian nasional bangsa Indonesia !

A. Keanekaragaman Bangsa Indonesia Sebagai Kepribadian Nasional

Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu
vertikal dan horizontal. Horizontal yakni adanya perbedaan tapi tidak menunjukan adanya
perbedaan seperti berikut:

1) Perbedaan fisik atau ras: penduduk indonesia terdiri dari ras melanesoid (terdapat di Papua,
Kai dan Aru) dan ras Mongoloid (sebagian besar kepulauan Indonesia dan Sunda Besar)
dan ras Weddoid (kepulauan Mentawai dan sekitarnya.
2) Perbedaan suku bangsa : indonesia memiliki banyak suku bangsa diantaranya suku sunda,
jawa, batak, dayak, minang, dll.
3) Perbedaan Agama : Hindhu, Budha, Islam, Kristen, Konghucu.
4) Perbedaan jenis kelamin: laki-laki dan perempuan, perbedaaan gender tidak menjadi
permasalahan karena masing-masing memiliki peranannya.

Sedangkan vertikal dengan menunjukan ada tingkatan. Hal ini ditujukan dengan kualitas
yang berbeda, misalnya adanya tingkatan dari SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi sehingga
menyebabkan perbedaan pendapatan. Dan adapula yang berdasarkan tingkatan keturunan darah.

B. Latar Belakang Kemajemukan Bangsa Indonesia

Latar belakang historis bangsa indonesia berasal dari bangsa yunan(cina selatan ),
perpindahan itu terjadi pada zaman es, dimana saat itu daratan Kalimantan, Jawa Dan Sumatera
bersatu dengan Asia. Sedangkan papua bersatu dengan Australia. mereka datangke kepulauan
indonesia cukup lama dan menyebar ke kepulauan indonesia yg lain.

Secara geografis kondisi kepulauan indonesia berbeda seperti perbedaan iklim, suhu, curah
hujan, flora dan fauna, jenis tanah. Pada tempat-tempat itulah mereka mempertahankan diri dan
menyesuaikan lingkungannya dan melakukan perubahan-perubahan. tidak heran apabila ilmu
pengetahuan dan teknologi berkembang baik. Pada saat itu berdatanganlah bangsa-bangsa lain,
seperti India, Cina, Arab, dan bangsa Eropa lainnya. Serta kedatangan mereka melahirkan
kebudayaan yang beragam.

Secara sosiologis dan kultural, dampak teknologi manusia yang bekembang selama
berabad-abad menghasilkan peradaban yang berbeda . perbedaan ini tampak pada hal-hal berikut
ini:

1) Di sebagian besar pedalaman pulau jawa dan bali , selama berabad-abad telah ditanami
secara intensif. Sistem pertanian umumnya bersifat subsistem, untuk memenuhi kebutuhan
sendiri dan leih menggunakan tenaga hewan.
2) Di sepjang ulau sumatera, jawa kalimantan, sulawesi, berkembang kota-kota pantai, pusat
pertemuan antar bangsa, perdagangan sutra, keramik, emas, perak, dan rempah-remph serta
barang lain.
3) Di wilayah pedalaman kalimantan, sumatera, papua dan pulau lainnya, lahan yang belum
digarap masih luas, penduduknya jarang dan hidupnya berpindah-pindah(nomaden)

Walaupun banyak perbedaan diberbagai aspek, tapi bangsa Indonesia disatukan oleh nenek
moyang yang sama.

Ideologi pancasila memiliki karakteristik manusiawi, karena memungkinkan untuk


dilaksanakan oleh setiap manusia. Karena sikap dan pribadi pancasila adalah individu yang sesuai
dengan mentalitas pembangunan, seperti bertaqwa kepada tuhan, tidak boros, berdisiplin,
semangat dalam bekerja, penuh tanggung jawab, kreatif, senantiasa menegmbangkan diri dengan
meningkatkan pengetahuan, pendidikan dan keterampilan dan bermanfaat bagi orang lain.

Heterogenitas di indonesia selain kayanya akan budaya, ini juga berakibat banyaknya
konflik , dilihat dari dimensi pemerintah faktor pendorong terjadinya disintegrasi antar suku di
indonesia:
1) Dalam pembangunan bersikap tidak adil hanya mementingkan sekelompok masyarakat
saja.
2) Pembangunan hanya terkonsentrasi di daerah satu saja, sehingga teradi kesenjangan antara
pusat dan derah .
3) Sistem kekuasaan tpusat dengan campur tangan pemerintah yang terlampau besar di daerah
.
4) Sistem demokrasi yang semu,yang tercermin dari adanya sistem monopoli dan pemusatan
kekuatan ekonomi ditangan kelompok kecil.
5) Sistem kekuasaan bercorak asolut, wewenang dan kekuasaan penguasa terlalu berlebihan
melahirkan KKN(korupsi, kolusi dan nepotisme)

C. Keanekaragaman Kebudayaan Yang Merupakan Unsur Kebangsaan Dan Kepribadian


Nasional.

1. Kebudayaan Daerah Sebagai Unsur Kebudayaan Nasional


a. Pasal 32 UUD 1945 menegaskan” pemerintah memajukan kebudayaan nasional indonesia”
artinya kebudayaan nasional tumbuh dari kebudayaan daerah dan unsur-unsur kebudayaan
asing yang dapat memperkaya dan mengembangkan kebudayaan nasional. Perubahan
kedua UUD 1945 pasal 28 I (3) “identitas budaya dan hak masyarakat tradisional
dihormatiselars dengan perkembangan zaman dan peradaban. Kebudayaan daerah dibagi
atas beberapa unsur yaitu bahasa, kesenian, adat istiadat dan kepercayaan. Unsur-unsur itu
menjadi pembeda antara kelompok masyarakat yang lainnya. Kebudayaan nasional harus
mencerminkan kebudayaan daerah agar kebudayaan tersebut tetap dekat dengan
masyarakat pecinta dan pemakainya.
2. Pengenalan Keanekaragaman Budaya Di Indonesia
a. Kata kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta yaitu budaya, yang berarti akal. Jadi
kebudayan adalah semua hasil karya manusia yang berdaskan cipta, rasa, karsa dan karya.
“Bhineka Tunggal Ika “ , yang artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
b. Arti dari kebudayaan nasional sebagai jati diri bangsa, bahwakebudayaan nasional
merupakan alat penghubung antar daerah dan antar budaya. Alat lambang identitas
nasional, lambang kebanggaan nasional, bahasa indonesia alat pemersatu bangsa indonesia
serta ciri khas bangsa indonesia.
3. Membina Dan Melestarikan Budaya Daerah Dan Nasional
a. Yaitu dengan cara mempelajari kebudayan dari berbagai daerah baik secara formal maupun
non formal, menyaring kebudayaan yang datang dari berbagai daerah dari luar (budaya
asing) , mengembangkan mutu budaya daerah agar lebih menarik.
b. Manfaat adanya pembinaan dan pelestarian budaya daerah dan budaya nsional yaitu supaya
bangsa indonesia lebih mengenal dan mencintai budaya sendiri.

D. Bhineka Tunggal Ika Dan Integrasi Nasional

Konsepsi bhineka tunggal ika dilatar belakangi oleh keanekaragaman suku bangsa suku
bangsa indonesia yang ingin bersatu dalam wadah negara kesatuan republik indoneia. Untuk
mewujudkan suatu kesatuan nasional disebut integrasi nasional , yaitu suatu proses dan hasil
kehidupan sosial yang dicapai melalui beberapa tahap ,akomodasi, koordinasi, kerjasama, dan
asimilasi . Integrasi bisa terwujud apabila:

a) Setiap individu/kelompok berhasil mengisi kebutuhan satu sama lain baik yang bersifat
materi maupun nonmateri.
b) Tercapainya suatu konsensus mengenai norma-norma dan nilai-nilai social
c) Norma-norma yang berlaku di masyarakat tidak berubah-ubah
d) Adanya keselarasan antara kelompok maupun individu dengan tujuan yang sama.
e) Sanksi yang ditentukan dapat dilaksanakan secara konsekuen.
f) Tindakan masyarakat selalu berpegang pada norma-norma kelompok.

Faktor penunjang Integrasi Nasional

• Bahasa Nasional
• Pancasila sebagai dasar negara
• Kesadaran dan solidaritas kelompok
• Perundang-undangan yang bersifat nasional
E. Landasan Hukum Bhineka Tunggal Ika

1) Pancasila sila ketiga: Persatuan Indonesia


2) Pembukaan UUD 1945 alinea kedua “ dan perjuangan pergerakan kemerdekaan indonesia
telah sampailah pada saat yang berbahagia, dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat
indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan indonesia, yang bersatu, berdaulat adil dan
makmur.
3) Batang tubuh UUD 1945: pasal 1 ayat (1) “Negara indonesia adalah negara kesatuan yang
berbentuk republik “. Pasal 32 “Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah
sebagai kekayaan budaya nasional”. Pasal 35 ”bendera negara indonesia adalah sang merah
putih”. Pasal 36 “bahasa negara ialah bahasa indonesia”
4) Pembinaan kebudayaan.

Pembangunan kebudayaan bangsa dapat menyerap nilai-nilai budaya asing yang positif
dan dapat memperkaya budaya bangsa dan menolak budaya yang tidak sesuai dengan nilai
kemanusiaan yang dil dan beradab, serta mencegah pengaruh globalisasi dan budaya asing yang
bertentangan dengan nilai budaya bangsa.

F. Misi Bangsa Indonesia Di Era Global

1. Pengalaman Pancasila secara konsisten dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan


bernegara.
2. Penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
3. Peningkatan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan
kualitas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan dan
berakhlak mulia, toleran, rukun, dan damai
4. Menjamin kondisi aman, damai, tertib, dan ketentraman masyarakat.
5. Perwujudan sistem hukum nasional, yang menjamin tegaknya supremasi hukum dan hak
asasi manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran.
6. Perwujudan dan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif, dan daya
tahan terhadap pengaruh globalisasi
7. Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional, terutama pengusaha
kecil, menengah, koperasi, dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang
bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan berbasis sumber daya alam dan sumber
daya manusia yang produktif, mandiri, maju, berdaya saing berwawasan, dan berkelanjutan
8. Perwujudan otonomi daerah dalam rangka pembangunan daerah dan pemerataan
pertumbuhan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
9. Perwujudan Kesejahteraan Rakyat ditandai oleh meningkatnya kualitas kehidupan yang
layak dan bermartabat serta memberi perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar,
yaitu pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja.
10. Perwujudan aparat negara yang berfungsi melayani masyarakat professional, berdaya guna
produktif, transparan, bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme
11. Perwujudan sistem dan iklim Pendidikan Nasional yang demokratis dan bermutu guna
memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, berwawasan
cerdas, sehat disiplin dan bertanggung jawab, berketerampilan serta menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia
12. Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat bermanfaat bebas dan proaktif bagi
kepentingan nasional dalam menghadapi perkembangan global.

2. Jelaskan konsep dan prinsip semangat kebangsaan bangsa Indonesia!

A. Pengertian Dan Unsur Terbentuknya Bangsa

Negara dan bangsa sekelompok manusia yang memiliki cita-cita bersama yang mengikat
warga negara cara menjadi satu kesatuan, memiliki sejarah hidup bersama sehingga tercipta rasa
senasib sepenanggungan, memiliki adat budaya dan kebiasaan yang sama menempati suatu
wilayah tertentu yang merupakan kesatuan wilayah terorganisasi dalam suatu pemerintahan yang
berdaulat sehingga terikat dalam masyarakat hokum.

Adapun unsur-unsur yang merupakan faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia
yaitu :

1. Persamaan asal keturunan bangsa (etnik)


2. Persamaan pola kebudayaan
3. Persamaan tempat tinggal
4. Persamaan nasib kesejarahannya
5. Persamaan cita-cita

B. Menunjukan Semangat Kebangsaan (Nasionalisme Dan Patriotisme)

Kita mencintai bangsa Indonesia bukan berarti mengagung-agungkan bangsa sendiri saja.
Kita mencintai bangsa kita tetapi juga menghargai bangsa lain, mereka mempunyai hak hidup
sama seperti bangsa Indonesia, oleh sebab itu kita harus saling menghargai antar bangsa di dunia
yang luas ini, Indonesia merupakan bagian darinya, demikian juga bangsa lain.

1. Bangsa indonesia berpandangan :


a) Monodualistik, yaitu suatu paham yang menganggap bahwa hakikat sesuatu merupakan
dua unsur yang terikat dan menjadi satu kebulatan.
b) Monopliralis yaitu mengaku bahwa indonesia terdiri dari berbagai unsur yang beraneka
raga tetapi tetap menjadi kesatuan yang utuh.
c) Integralistik, kebersamaan kekeluargaan.

2. Bhineka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika mengharuskan kita untuk mengakui keanekaragaman bangsa


Indonesia baik dari suku bangsa bahasa agama hal ini mewajibkan kita untuk tetap bersatu Tunggal
Ika sebagai bangsa Indonesia.

Prinsip wawasan nasionalisme sangat berhubungan dengan prinsip wawasan nusantara


yang mengandung makna sebagai berikut:

a) Indonesia merupakan kesatuan politik


b) Indonesia merupakan kesatuan sosial budaya
c) Indonesia merupakan kesatuan ekonomi
d) Indonesia merupakan kesatuan pertahanan keamanan.

C. Paham yang bertentangan dengan nasionalisme


➢ Suknisne paham kecintaan berlebihan terhadap suku bangsa serta berusaha memisahkan
diri dari kehidupan suku-suku lain.
➢ Chauvinisme cinta tanah air yang berlebihan dengan mengagungkan bangsa sendiri dan
merendahkan bangsa lain.
➢ Ekstemisme tindakan suatu golongan atau kelompok yang berusaha menggulingkan
pemerintah yang sah melalui cara-cara tidak konstitusional.

D. Patriotisme sebagai wujud sikap dan perilaku kebangsaan

Patriotisme diartikan sebagai pencinta/pembela tanah air, seorang pejuang sejati; pembela
bangsa yang mempunyai semangat,sikap,dan perilaku cinta tanah air, dimana ia mengorbankan
untuk kemajuan, kejayaan, dan kemakmuran tanah air

Tujuan dipahaminya makna patriotisme sesuai dengan tujuan pendidikan pendahuluan bela
negara adalah”untuk mewujudkan warga negara indonesia yang memiliki tekad,sikap dan tindakan
yang teratur , menyeluruh,terpadu dan berlanjut yang berlandaskan oleh kecintaan tanah air

Patriotisme mengandung makna yang dalam bagi bahasa indonesia yaitu:

1. Merupakan ciri khas kepribadian bangsa indonesia, yakni bangsa yang cinta tanah
air,bangsa,dan negara
2. Merupakan falsafah hidup bangsa indonesia sebagaimana tercantum dalam nilai moral
yang terkandung pada sila ketiga Pancasila
3. Merupakan alat pemersatu seluruh rakyat indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa
yang merdeka,bersatu ,berdaulat,adil,dan makmur berdasarkan pancasila, dan salah satu
faktor pendukung pembangunan

Hubungan patriotisme dengan cinta tanah air/kebanggsaan , antara lain berikut ini:

1. Patriotisme pencerminan dari rasa cinta tanah air, bangsa, dan negara.
2. Patriotisme melandasi semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Patriotisme mendorong tumbuhnya semangat mengutamakan kepentingan, keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Sumber kehidupan bagi perjuangan bangsa indonesia yaitu berisi kekuatan batin dalam
merebut kemerdakaan menegakkan kedaulatan rakyat,mengisi, dan mempertahankannya. Hal-hal
yang terkandung dalam jiwa semangat 45 yaitu pro patria dan primus ptrialis yaitu mencintai dan
mendahulukan kepentingan tanah air

Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam semangat 45 sebagai perwujudan keikhlasan


adalah semangat menentang dominasi asing dalam segala bentuknya, terutama penjajahan dan
suatu bangsa terhadap bangsa indonesia . selain itu jiwa semangat dan nilai-nilai semangat 1945
dapat pula diuraikan dalam nilai nilai operasional . nilai operasioanl merupakan landasan yang
kokohdan daya dorong mental spiritual yang kuat dalam setiap tahap perjuangan

Niali-nilai operasional berikut ini:

1. ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa


2. jiwa semangat merdeka
3. nasionalisme
4. patriotism
5. rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka
6. Pantang mundur dan tidak kenal menyerah.
7. Persatuan dan kesatuan.
8. Anti penjajah dan penjajahan.
9. Percaya kepada hari depan yang gemilang dari bangsanya.
10. Idealisme kejuanagan yang tinggi.
11. Berani, rela, dan ikhlas berkorban untuk tanah air, bangsa dan negara.
12. Kepahlawanan.
13. Sepi ing pamrih rame ing gawe.
14. Kesetiakawanan, senasib, sepenanggungan, dan kebersamaan, disiplin yang tinggi.
15. Ulet dan tabah menghadapi segala macam ancaman, tantangan dan hambatan, dan
gangguan.
E. Nilai-Nilai semangat Kebangsaan

Sebagai bangsa pejuang indonesia telah menunjukan kegigihan dan nilai-nilai


kejuangannya terhadap bangsa indonesia. Hal tersebut telah dibuktikan dengan sejarah perjuangan
yang tidak akan dilupakan. Adapun nilai-nilai yang terdapat didalam perjuangan bangsa indonesia
adalah :

1) Nilai persatuan.
2) Nilai kecintaan.
3) Nilai kebanggaan.
4) Nilai pengorbanan.
5) Sikap dan perilaku yang merugikan nilai-nilai nasionalisme.

F. Sikap terbuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

1. Kondisi yang diperlukan untuk sikap terbuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Arah kebijakan nasional yang transparan.

3, Jelaskan konsep serta prinsip cinta tanah air dan bela negara bangsa

A. Konsep Dan Prinsip Cinta Tanah Air


Pancasila adalah pencerminan kepribadian warga negara yang setia kepada dasar negara
Pancasila dan UUD 1945 serta memiliki kecintaan terhadap tanah air dan bangsa. Pada saat di
rumuskannya Pancasila dan Undang-Undang Dasar keadaannya benar-benar menuntut semangat
persatuan dan rela berkorban dari para pemimpin bangsa. Para pendiri bangsa kita mereka mau
dan secara ikhlas untuk bersedia menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingn
pribadi.

Hal itu menunjukkan betapa kecintaan mereka terhadap tanah air dan bangsa telah mengalan
keinginan dan tujuan pribadi. Sumpah Pemuda dinyatakan mengandung makna psikologis karena
para pemuda menghendaki agar rasa persatuan sebagai bangsa ditumbuhkan sebagai syarat
mutlak untuk mencapai kemerdekaan bangsa dan tanah air.

Makna penting dari Sumpah Pemuda adalah kita wajib menjunjung tinggi persatuan
Indonesia berdasarkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Kita harus benar-benar menjaga Sumpah
Pemuda agar tetap hidup di dalam hati sanubari kita sebagai bangsa Indonesia karena Sumpah
Pemuda merupakan motivasi dan pendorong untuk hidup berbangsa dan bernegara.

1. Mengamalkan Nilai-nilai yang Berkaitan dengan rasa Cinta Tanah Air


a. Cinta tanah air dan hubungan dengan sila-sila pancasila
1) Pengertian Cinta Tanah Air
Cinta tanah air yang dimaksud adalah cinta pada negeri tempat seseorang memperoleh penghidu
pan dan mengalami kehidupan dari semenjak lahir sampai akhir hidupnya. Cinta tanah air dan b
angsa merupakan suatu sikap batin yang dilandasi oleh ketulusan dan keikhlasan dalam perbuatn
dan kebahagiaan bangsa

2) Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa


Mengenai cinta tanah air dan bangsa, dalam hadis disebutkan bahwa "Cinta Tanah Air adalah
sebagian dari iman". Oleh karena itu, setiap warga negara Indonesia wajib mempunyai rasa cinta
terhadap tanah air dan bangsanya

3) Nilai Kemanusiaan yang Adil dan beradab


Sesuai dengan sila ke-2 dimana yang berbunyi "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" membukti
kan pada kita bahwa manusia tidak terlepas dari berbagai kepentingan dan kebutuhan baik yang
bersifat materi,rohani,jasmani, maupun alami. Kita sebagaimanusia harus menjunjung ting gi
nilai kemanusiaan, yaitu dengan diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan.
4) Nilai Persatuan Indonesia
Dengan mengenal dan mencitai tanah air dan bangsa akan mendorong kita untuk

mengenal budaya,adat istiadat, dan kehidupan bangsa Indonesia yang beraneka ragam.

Unsur-unsur pembentuk bangsa

a. Persamaan asal keturunan bangsa yaitu bangsa Indonesia berasal dari rumbun bangsa
Melayu yang merupakan bagian dari Ras Mongoloide
b. Persamaan pola kebudayaan
c. Persamaan tempat tinggal yang disebut dengan nama khas Tanah Air
d. Persamaan nasib kesejahteraan
e. Persamaan cita-cita sebagai lambang kesadaran dari kenangan di masa silam, yakni persa
maan cita-cita ingun hidup bersama sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat serta
membangun negara dalam ikatan Persatuan Indonesia.

5) Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawarahan/Perwa


kilan . Sila ke-4 ini memiliki nilai yang sangat tinggi untuk mewujudkan kedaulatan rakyat
dalam sistem demokrasi pancasila. Bertitik tolak dari arti dan nilai yang terkandung dari sila
ke-4 ini, kita dapat melihat bahwa setiap daerah di tanah air selalu memiliki musyawarah dari
mulai adat istiadat, tata cara kehidupan, dan adat istiadat

6) Nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Dengan memahami sila ke-5 yaitu Kead
ilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kita dapat menunjukkan rasa cinta tanah air melalui
perbuatan yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong.
b. Tinjauan beberapa aspek tuntunan tingkah laku
1) Aspek Sosial
Bertitik tolak dari kehidupan masyarakat kita yang menjemuk dengan keanekaragaman suku, bah
asa, budaya, sosial, agama dan adat istiadat. Kehidupan bangsa Indonesia yang dilandasi oleh
rasa cinta tanah air dan bangsa. Oleh karena itu, penanaman cinta tanah air dan bangsa harus sen
antiasa berpedoman kepada corak masyarakat kita yang majemuk ini.

2) Aspek Budaya dan Adat Istiadat


Keanekaragaman budaya merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang harus selalu dipelihara
dan dikembangkan.

3) Aspek Hankamnas (Pertahanan Keamanan Nasiolan)


Aspek pertahanan dan keamanan nasional sangatlah penting dalam upaya pembinaan wilayah nas
ional. Indonesia memilika beribu-ribu pulau tetapi dapat dipersatukan menjadi suatu bangsa dan
negara Indonesia yang kuat. Oleh karena itu, harus dipertahankan sepanjang masadi sinilah
terlihat betapa pentingnya ditumbuhkan rasa cinta tanah air agar lebih mengenal dan mencintai
wilayah nasionalnya. Hankamnas diartikan sebagai pertahanan negara yang merupakan salah satu
fungsi pemerintahan negara, yang mencakup upaya dalam bidang pertahanan yang ditunjukan
terhadap segala ancaman dari luar negeri dan upaya dalam bidang keamanan yang ditunjukkan
terhadap ancaman di dalam negeri.

c. Pengamalan dan tingkah laku cinta tanah air dan bangsa


1. Di Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan bentuk lingkungan terkecil dalam struktur kehidupan ma
syarakat dan negara yang memiliki peranan sangat penting dalam mewujudkan rasa cinta tanah
air dan bangsa. Karena kehidupan keluarga yang tertib, disiplin, rukun, damai, dan bahagia akan
mendorong terciptanya kehidupan, baik di lingkungan sekolah, masyarakat maupun pekerjaan.
Perwujudan cinta tanah air dan bangsa di lingkungan keluarga, antara lain keteladanan orang tua,
penanaman sikap hidup hemat, disiplin, dan bertanggung jawab.

2. Di Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga yang terorganisir dengan baik. Untuk mewujudkan cinta
tanah air dan bangsa di sekolah akan lebih mudah dilakukan jika dibandingkan dengan lingkung
an masyarakat.

Kegiatan yang dilakukan di sekolah :

a. Kegiatan OSIS
b. Usaha Kesehatan Sekolah
c. Menciptakan lingkungan sekolah yang sejuk,nyaman,indah dan menyenangkan.

3. Di Lingkungan Masyarakat
Perwujudan Cinta Tanah Air dan Bangsa di masyarakat dapat dilakukan melalui organisas
i-organisasi kemasyarakatan, misalnya Karang Taruna, PKK, Kegiatan RT/RW, organisasi penga
jian dan lainnya.

4. Di Lingkungan Pekerjaan
Perwujudan Cinta Tanah Air dan Bangsa di lingkungan pekerjaan, disesuaikan dengan
situasi dan kondisi tempat bekerja. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain olahraga, penanaman di
siplin pegawai, pembinaan kesenian, upacara bendera, dan koperasi pegawai.

d. Cara menanamkan tingkah laku cinta tanah air dan bangsa


1). Pembinan

Pembinaan dimaksudkan sebagai upaya pendidikan yang dilakukan secara sistematis

terarah dan berkesinambungan melalui kegiatan yang mengamalkan isi dari pancasila

secara nyata.

a. Pembinaan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

b. Pembinaan OSIS dan UKS

c. Pembinaan kesadaran hukum

d. Palang Merah Remaja

2). Keteladanan

Keteladanan merupakan suatu sistem yang cocok dan tepat dilakukan dalam upaya

menanamkan sikap cinta tanah air dan bangsa, baik di lingkungan keluarga,sekolah,

masyarakat, maupun pekerjaan. Prinsip utama Pancasila ing ngarso sung tulado,ing

madya man gun karso,tutwuri handayani

2. Nilai Budi Pekerti Cinta Tanah Air


Cinta Tanah Air, dari makna yang terkandung di dalamnya ialah mencerminkan kecintaan
mendalam kepada tumpah darah, rakyat, bangsa dan negara. Cinta Tanah Air memerlukan pembu
ktian dari masing-masing individu untuk bersikap dan berbuat yang terbaik bagi tanah air kita Ibu
pertiwi.
Nilai budi pekerti, yaitu mengutamakan kepentingan umum/bangsa dan negara, berani
membela bangsa dan negara, berdisiplin, bersyukur, pengabdian, rela berkorban, memelihara am
anah, rasa memiliki, dan setia.

Nilai Perilaku

Rasa Memiliki Senantiasa bersikap positif dan rasional tidak membiarkan adanya
pelanggaran.

Setia Selalu memenuhi janji setia pada masyarakat dan negara,

menghindari diri dari perilaku ingkar janji.

Rela Berkorban Selalu bersikap dan berperilaku dengan ikhlas, selalu

Menghindari sikap egois, selalu menghindari sikap apatis.

Pengabdian Selalu menyediakan diri untuk membantu orang lain, terbiasa

bersikap beribadah dengan rasa tulus ikhlas.

Amanah Selalu berupaya agar hidup sesuai dengan amanat agama, dan hukum
, tidak menyalahgunakan amanat orang lain.

Berdisiplin Selalu menghargai waktu, bisa mematuhi tata tertib dan

menjaga ketertiban, dan bertanggung jawab.

Bersyukur Selalu berdoa pada setiap kegiatan yang dilakukan baik

sebelum maupun sesudahnya, menghindari sikap takabur.

Berhati Lembut Selalu rendah hati, selalu menjaga sikap temperamental, sabar

dalam melakukan sesuatu.


B. Konsep Dan Prinsip Bela Negara
Upaya untuk Usaha Pembelaan Negara Kesatuan RI
a. Kewajiban warga negara dalam membela negara Untuk mewujudkan tujuan negara
sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 diperlukan peran warga negara
dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek kehidupan yang menuntut peran serta
warga negara adalah bidang Pertahanan dan Keamanan Negara. Dalam UUD 1945 terdapat
Pasal 30 yang merupakan konsep dari pertahanan dan keamanan, sebagai berikut :
• Pasal 30 ayat (1) : “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara”.
• Pasal 30 ayat (2) : “usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama, dan
rakyat sebagai kekuatan pendukung”.

Berdasarkan UUD 1945 Pasal 30 ayat (1) dan (2) dapat kita pahami bahwa :
1. Keikutseratan warga negara dalam pertahanan dan keamanan negara merupakan hak dan
kewjiban;
2. Pertahanan dan keamanan negara menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta;
3. Kekuatan utama dalam sistem pertahanan adalah TNI, sedangkan sistem keamanan adalah
POLRI;
4. Kedudukan rakyat dalam pertahanan dan keamanan sebagai kekuatan pendukung.

Dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat (3) yang merupakan konsep dari bela negara, berbunyi
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”Ikut serta
pembelaan negara tersebut diwujudkan dalam kegiatan penyelenggaraan pertahanan negara
sebagaimana ditegaskan dalam UU No. 3 Tahun 2002 Pasal 9 ayat (1) :“Setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan
pertahanan negara” Kata “Kewajiban” dalam ketentuan tersebut mengandung makna bahwa
setiap warga negara, dalam keadaan tertentu dapat “dipaksakan” oleh negara untuk ikut serta
dalam pembelaan negara. Upaya Bela Negara adalah sikap dan perilaku yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada negara kesatuan RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, juga merupakan kehormatan bagi setiap
warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban
dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.

Sedangkan Pertahanan Negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan


negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa
dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara (Pasal 1 ayat (1) No. 3 Tahun
2002).
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 1982 Pasal 18 ditugaskan bahwa keikutsertaan
warga negara dalam bela negara diselenggarakan melalui berikut ini :
1) Pendidikan Pendahuluan Bela Negara sebagai bagian yang tidak terpisah dalam sistem
pendidikan nasional.
2) Kenggotaan Rakyat Terlatih secara wajib.
3) Keanggotaan Angkatan Bersenjata secara sukarela atau secara wajib.
4) Keanggotaan Cadangan Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib.
5) Keanggotan Perlindungan Masyarakat secara sukarela.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 1982 sekarang sudah dicabut, dan diganti oleh Undang-
undang Nomor 3 Tahun 2002. Menurut Pasal 9 ayat (2) Keikutsertaan warga negara dalam upaya
bela negara, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diselenggarakan melalui :
a. Pendidikan kewarganegaraan
b. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib;
c. Pengabdian sebagai prajurit tentara nasional indonesia secara sukarela atau secara wajib;
d. Pengabdian sesuai dengan profesi.

Berdasarkan ketentuan tersebut, keikutsertaan siswa sebagai warga negara dalam upaya
bela negara adalah mengikuti Pendidikan Kewarganegaraan (dalam kurikulum baru mata pelajaran
ini digabung dalam mata pelajaran pengetahuan sosial) di sekolah.
1. Pendidikan Kewarganegaraan
Salah satu materi/bahan kajian yang wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan tinggi adalah Pendidikan Kewarganegaraan (Pasal 37 ayat (1) dan (2)
UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas).Alasan mengapa upaya bela negara dapat
diselenggarakan melalui Pendidikan Kewarganegaraan yaitu dalam penjelasan Pasal 37 ayat (1)
bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk dan membina peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Dan sudah ditelurusuri
menurut ketentuan yuridis penjelasan Pasal 9 ayat (2) (huruf a) UU Nomor 3 tahun 2002 yang
berbunyi “dalam pendidikan kewarganegaraan sudah tercakup pemahaman tentang kesadaran bela
negara”. Hal ini bermakna bahwa untuk memperoleh pemahaman tentang kesadaran bela negara
dapat ditempuh dengan mengikuti pendidikan kewarganegaraan Dengan demikian, pembinaan
kesadaran bela negara dapat ditempuh melaui jalur pendidikan baik di tingkat persekolahan
maupun pendidikan tinggi melalui pendidikan kewarganegaraan.

2. Pelatihan Dasar Kemiliteran


Selain TNI, salah satu komponen yang mendapatkan pelatihan dasar militer adalah unsur
mahasiswa yang tersusun dalam organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa).

3. Pengabdian sebagai Prajurit TNI


Sejalan dengan tuntutan reformasi, telah terjadi perubahan paradigma dalam sistem ketatanegaraan
khususnya yang menyangkut pemisahan fungsi dan peran TNI dan POLRI. POLRI merupakan alat
negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan
hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. Sedangakan TNI berperan sebagai alat pertahanan
negara Kesatuan Republik Indonesia. Demikan maka POLRI berperan dalam bidang keamanan
negara, sedangkan TNI berperan dalam bidang pertahanan negara. TNI memiliki tugas untuk
mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah, melindungi keselamatan dan
kehormatan bangsa, melaksanakan operasi militer selain perang, ikut serta secara aktif dalam tugas
pemeliharaan perdamaian regional dan internasional (Pasal 10 ayat (3) UU Nomor 3 Tahun 2002).
Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang
dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara, dan keselamatan segenap bangsa. Menurut penjelasan Undang-undang Nomor 3 Tahun
2002, ancaman militer dapat berbentuk, antara lain :
a) Agresi, berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap kedaulatan negara,
kutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa, pelanggaran wilayah yang
dilakukan oleh negara lain, baik menggunakan kapal maupun pesawat non komersial.
b) Spionase, dilakukan oleh negara lain untuk mencari dan mendapatkan rahasia militer.
c) Sabotase, untuk merusak instalasi penting militer dan obyek vital nasional yang
membahayakan keselamatan bangsa.
d) Aksi Teror, yang bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme internasional atau bekerja
sama dengan terorisme dalam negeri.
e) Pemberontakan bersenjata
f) Perang Saudara, terjadi antara kelompok masyarkat bersenjata dengan kelompok bersenjata
lainnya.

Diperkirakan ancaman dan gangguan terhadap kepentingan pertahanan negara Indonesia di masa
datang, antara lain :
a) Terorisme Internasional, memiliki jaringan lintas negara dan timbul di dalam negeri.
b) Gerakan Separatis, berusaha memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Terutama gerakan separatis yang bersenjata yang mengancam kedaulatan dan keutuhan
wilayah indonesia.
c) Aksi Radikalisme, berlatar belakang primordial etnis, ras, dan agama serta ideologi di luar
Pancasila, baik berdiri sendiri maupun ad aketerkaitan dengan kekuatan-kekuatan di luar
negeri.
d) Konflik Munal, bersumber pada masalah sosial ekonomi, namun dapat berkembang menjadi
konflik antarsuku, agama maupun ras/keturunan dalam skala yang luas.
e) Kejahatan Lintas Negara, seperti penyelundupan barang, senjata amunisi dan bahan peledak,
penyelundupan manusia, narkoba, pencucian uang dan bentuk-bentuk kejahatan teroganisir
lainnya.
f) Kegiatan Imigrasi Gelap yang menjadikan Indonesia sebagai tujuan maupun batu loncatan ke
negara lain.
g) Gangguan Keamanan Laut, pembajakan atau perompakan, penangkapan ikan secara ilegal,
pencemaran dan perusakan ekosistem.
h) Gangguan Keamanan Udara, seperti pembajakan udara, pelanggaran wilayah udara, dan
terorisme melalui sarana transportasi udara.
i) Perusakan Lingkungan, seperti seperti pembakaran hutan, perambahan hutan ilegal,
pembuangan limbah bahan beracun dan berbahaya.
j) Bencana Alam dan dampaknya terhadap keselamatan bangsa. (Dephan, 2003)
4. Pengabdian Sesuai dengan Profesi
Pengabdian sesuai profesi adalah pengabdian warga negara yang mempunyai profesi
tertentu untuk kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan/atau
memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya.
Dapat diidentifikasikan beberapa profesi yang berkaitan dengan kegiatan menanggulangi dan/atau
memperkecil akibat perang, bencana alam atau bencana lainnya, antara lain petugas PMI,
Paramedis, Tim SAR, dan Bantuan Sosial. Beberapa profesi tersebut memiliki hak dan kewajiban
ikut serta dalam upaya bela negara sesuai dengan tugas keprofesiannya masing-masing.

b. Peraturan perundang-undangan tentang wajib bela negara

➢ Pada masa orde baru dan reformasi, bentuk-bentuk ancaman yang dihadapi berupa non-fisik
dan gejolak sosial. Untuk menghadapi dan mengantisipasi berbagai kemungkinan muncul,
pada tahun 1973 keluar ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1973 tentang GBHN yang
didalamnya memuat konsep wawasan nusantara dan ketahanan nasional.
➢ Pada tahun 1982 keluar UU No. 20 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok Pertahanan
dan Keamanan Negara RI, yang kemudian diubah dengan UU No. 1 Tahun 1988. Realisasi
dari undang-undang tersebut adalah diselenggarakannya PPBN untuk tingkat perseolahan dan
pendidikan Kewiraan untuk Pendidikan Tinggi.
➢ Runtuhnya kekuasaan orde baru dan muncul masa reformasi ditandai dengan adanya
perubahan-perubahan dalam berbagai aspek kehidupan termasuk bidang Pertahanan dan
Keamanan Negara. Majelis Permusyawaratan Rakyat pada Tahun 2000 mengeluarkan
Ketetapan MPR RI No. VI/MPR/2000 tentang pemisaan TNI dan POLRI,dan ketetapan No.
VII/MPR/2000 tentang peran TNI dan POLRI.
➢ Perkembangan selanjutnya, yaitu amandemen UUD 1945 khuunya Pasal 30 dan 27 ayat (3).
Pasal 30 ayat (1) menegaskan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara”. Pasal 30 ayat (2) menyataka “usaha pertahanan dan
keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh
TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung”.
Selanjutnya pasal 27 ayat (3) menegaskan bahwa “setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya bela negara”. Dan kemudian disusul dengan terbitnya UU No. 3 Tahun 2002
tentang Pertahanan Negara yang didalamnya memuat tentang upaya bela negara.
➢ Dengan berlakunya undang-undang ini maka UU No. 20/1982 dinyatakan tidak berlaku.

c. Tindakan yang menunjukkan upaya bela negara

1. Contoh Tindakan Upaya Membela Negara

Uraian berikut akan disajikan contoh-contoh tindakan upaya membela negara dari masing-masing
komponen bangsa.
➢ TNI sejak perang kemerdekaan sampai era reformasi saat ini. Contoh-contoh tindakan
upaya membela negara yang dilakukan TNI antara lain :
• Menghadapi agresi Belanda,
• Menghadapi ancaman gerakan federalis dan separatis APRA, RMS, PRRI/PERMESTA,
Papua merdeka, separatis Aceh (GSA), melawan PKI, DI/TII.

➢ POLRI telah melakukan upaya bela negara terutama yang berkaitan dengan ancaman yang
mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, seperti kerusuhan, penyalahgunaan
narkotika, konflik komunal.

· Warga negara selain TNI dan POLRI Dilihat dari aspek historis perjuangan bangsa kita, terdapat
beberapa contoh tindakan upaya pembelaan negara yangdilakukan komponen rakyat di antaranya
sebagai berikut :

a) Kelaskaran yang kemudian dikembangkan menjadi barisan cadangan pada periode Perang
Kemerdekaan ke-I
b) Pada periode Perang Kemerdekeaan ke-II ada organisai Pasukan Geriliya Desa (Pager Desa)
termasuk Mobilisasi Pelajar (Mopbel) sebagai bentuk perkembangan dari barisan cadangan.
c) Pada tahun 19-58-1960 muncul Organisasi Keamanan Desa (OKD) dan Organisasi Perlawanan
Rakyat (OPR) yang merupakan bentuk kelanjutan Pager Desa.
d) Pada tahun 1961 dibentk Hansip, Wanra, Kamra sebagai bentuk penyempurnaan dari
OKD/OPR
e) Perwira Cadangan yang dibentuk sejak tahun 1963.
f) Kemudian, berdasarkan UU No. 20 Tahun 1982 ada organisasi yang disebut Rakyat Terlatih
dan anggota Perlindungan Masyarakat.

Adapun bentuk partisipasi warga masyarakat dalam menjaga lingkungannya, antara lain
melalui kegiatan sistem keamanan lingkungan (Siskamling), ikut serta menanggulangi akibat
bencana alam, ikut serta mengatasi kerusuhan masal, dan konflik komunal.
Pada masa lalu terdapat organisasi yang berkaitan dengan keselamatan masyarakat, yaitu
Perlindungan Masyarakat (Linmas). Linmas mempunyai fungsi untuk menanggulangi akibat
bencana perang, bencna alam atau bencana lainnya maupun memperkecil akibat malapetaka yang
menimbulkan kerugian jiwa dan harta benda.
Tersdapat pula organisasi rakyat yang disebut Keamanan Rakyat (Kamra) yang merupakan
bentuk pastisipasi rakyat langsung dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat.
Lalu ada Wanra yang merupakan bentuk partisipasi rakyat langsung dalam bidan
g pertahanan. Kemudian ada Hansip, yaitu kekuatan rakyat yang merupakan kekuatan pokok
unsur-unsurperlindungan masyarakat dimanfaatkan dalam menghadapi bencana akibat perang dan
bencana alam serta menjadi sumber cadangan nasional untuk menghadapi keadaan luar biasa.

2. Mewujudkan Kekuatan Pertahanan dan Keamanan


Pengembangan susunan kekuatan pertahanan Keamanan Negara Indonesia, meliputi berikut ini.
• Perlawanan Bersenjata, yaitu Kekuatan TNI yang selalu siap dan dibina sebagai kekuatan
cadangan serta pasukan potensial, yaitu polisi republik Indonesia (POLRI) dan rakyat terlatih
(Ratih) yang fungsinya sebagai perlawanan rakyat (Wanra).
• Perlawanan tidak bersenjata, yaitu rakyat terlatih (Ratih) yang berfungsi sebagai ketertiban
umum (Tibum), perlindungan rakyat (Linra), keamanan rakyat (Kamra), dan perlindungan
masyarakat (Linmas).
• Bagian pendukung perlawanan bersenjata dan tidak bersenjata sesuai dengan bidang profesi
masing-masing dengan memanfaatkan semua sumber daya nasional, sarana, dan perlindungan
masyarakat terhadap bencana perang dan bencana lainnya.

3. Upaya Peningkatan Pertahanan dan Keamanan

a) Pertahanan dan Keamanan harus dapat mewujudkan keiapsiagaan serta upaya bela negara,
yang berisi ketangguhan, kemampuan dan kekuatan yang melalui penyelenggaraan Siskamnas
(siskamhanrata) untuk menjamin kesinambungan Pembangunan Nasional dan kelangsungan
hidup bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
b) Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Oleh karena itu,
pertahanan dan keamanan harus diselenggarakan dengan mengandalkan kekuatan dan
kemampuan sendiri.
c) Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan dimanfaatkan untuk
menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan demi kesinambungan pembangunan nasional
dan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
d) Potensi nasional dan hasil-hasil pengembangan yang telah dicapai harus dilindungi dari segala
ancaman dan gangguan, agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan
batin segenap lapisan masyarakat Indonesia.
e) Perlengkapan dna peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan dan kemampuan
pertahanan keamanan sedapat mungkin dihasilkan oleh industri dalam negeri.
f) Pembangunan dan penggunaan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan harus
diselengarakan oleh manusia-manusia yang berbudi luhur, arif, bijaksana, menghormati Hak
Asasi Manusia (HAM).
g) Sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional, TNI berpedoman pada Sapta
Marga yang merupakan penjabaran Pancasila. Dalam keadaan damai TNI dikembangkan
dengan kekuatan kecil, profesional, efektif, efesien, dan modern bersama segenap kekuatan
perlawanan bersenjata dalam wadah siskamnas (Siskamhanrata) yang strateginya
penangkalan.
h) Kesadaran dan ketaatan masyarakat kepada hukum perlu terus-menerus ditingkatkan.
d. Partisipasi dalam usaha pembelaan negara di lingkunganya

✓ Keluarga Setiap anggota keluarga mulai dari ayah, ibu, dan anak-anak harus melaksanakan
kewajibannya dengan baik dan sungguh-sungguh agar memperoleh haknya sesuai dengan apa
yang dikerjakan.
✓ Sekolah Setiap warga sekolah harus menghormati kepemimpinan Kepala Sekolah dengan cara
melaksanakan kewajiban masing-masing.
✓ Masyarakan dan Negara
a) Kepedulian di Bidang Politik
1. Senantiasa berkewajiban memelihara dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa
agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kokoh, kuat, dan tangguh.
2. Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
3. Mendukung dan melaksanakan kebijaksanaan pemerintah.
b) Kepedulian di Bidang hukum
1. Setiap warga negara berusaha mematuhi hukum dan norma-norma lainnya yang berlaku di
masyarakat.
2. Tidak main hakim sendiri apabila ada masalah hukum.
3. Apabila ada seseorang yang melanggar hukum, kamu berusaha untuk menyadarkannya.
4. Wajib melaporkan kepada kepolisian atau pihak yang berwajib apabila ada tindak pidana,
baik yang menimpa diri sendiri atau orang lain.
5. Berani dan wajib menjadi saksi di pengadilan menjungjung tinggi kebenaran
c) Kepedulian di Bidang Ekonomi
1. Mencintai dan memakai produk barang-barang produksi dalam negeri.
2. Menumbuhkembangkan koperasi senagai usaha bersama yang berasas kekeluargaan untuk
kesejahteraan anggotanya.
3. Tidak menimbun atau menyimpan bahan-bahan keperluan sehari-hari untuk memperoleh
keuntungan sebesar-besarnya.
d) Kepedulian di Bidang Sosial Budaya
1. Menjaga kelestarian budaya daerah
2. Membantu dan menolong orang yang terkena musibah
3. Meningkatkan pelayanan umum yang makin adil dan merata
4. Menjaga kebersihan dan keindahan sarana-sarana umum\
5. Menyaring dan menolak masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa.
e) Kepedulian di Bidang Pertahanan dan keamanan

(1) Menjaga keamanan lingkungan.


(2) Membantu dan bersatu dengan tni dalam membela negara.
(3) Menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat.
(4) Melaporkan hal-hal yang membahayakan masyarakat kepada kepolisian setempat.
f) Kepedulian terhadap Alam

Menggali dan mengolah kekayaan alam Indonesia demi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.
Diwajibkan untuk menjaga kelestarian lingkungan, diantaranya sebagai berikut :
(1) Tidak melakukan penerbangan liar yang dapat merusak lingkungan hidup
(2) Tidak melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak
(3) Tidak memburu binatang-binatang langka atau satwa yang dilindingi
(4) Mmemelihara hutan dengan tidak merusak hutan dan habitatnya
(5) Turut serta dalam gerakan penghijauan kembali tanah gundul
(6) menjaga kelestarian hutan lindung agar kelestarian air terjaga.

Anda mungkin juga menyukai