Nim : 855770071
Kelas : 1A
Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu
vertikal dan horizontal. Horizontal yakni adanya perbedaan tapi tidak menunjukan adanya
perbedaan seperti berikut:
1) Perbedaan fisik atau ras: penduduk indonesia terdiri dari ras melanesoid (terdapat di Papua,
Kai dan Aru) dan ras Mongoloid (sebagian besar kepulauan Indonesia dan Sunda Besar)
dan ras Weddoid (kepulauan Mentawai dan sekitarnya.
2) Perbedaan suku bangsa : indonesia memiliki banyak suku bangsa diantaranya suku sunda,
jawa, batak, dayak, minang, dll.
3) Perbedaan Agama : Hindhu, Budha, Islam, Kristen, Konghucu.
4) Perbedaan jenis kelamin: laki-laki dan perempuan, perbedaaan gender tidak menjadi
permasalahan karena masing-masing memiliki peranannya.
Sedangkan vertikal dengan menunjukan ada tingkatan. Hal ini ditujukan dengan kualitas
yang berbeda, misalnya adanya tingkatan dari SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi sehingga
menyebabkan perbedaan pendapatan. Dan adapula yang berdasarkan tingkatan keturunan darah.
Latar belakang historis bangsa indonesia berasal dari bangsa yunan(cina selatan ),
perpindahan itu terjadi pada zaman es, dimana saat itu daratan Kalimantan, Jawa Dan Sumatera
bersatu dengan Asia. Sedangkan papua bersatu dengan Australia. mereka datangke kepulauan
indonesia cukup lama dan menyebar ke kepulauan indonesia yg lain.
Secara geografis kondisi kepulauan indonesia berbeda seperti perbedaan iklim, suhu, curah
hujan, flora dan fauna, jenis tanah. Pada tempat-tempat itulah mereka mempertahankan diri dan
menyesuaikan lingkungannya dan melakukan perubahan-perubahan. tidak heran apabila ilmu
pengetahuan dan teknologi berkembang baik. Pada saat itu berdatanganlah bangsa-bangsa lain,
seperti India, Cina, Arab, dan bangsa Eropa lainnya. Serta kedatangan mereka melahirkan
kebudayaan yang beragam.
Secara sosiologis dan kultural, dampak teknologi manusia yang bekembang selama
berabad-abad menghasilkan peradaban yang berbeda . perbedaan ini tampak pada hal-hal berikut
ini:
1) Di sebagian besar pedalaman pulau jawa dan bali , selama berabad-abad telah ditanami
secara intensif. Sistem pertanian umumnya bersifat subsistem, untuk memenuhi kebutuhan
sendiri dan leih menggunakan tenaga hewan.
2) Di sepjang ulau sumatera, jawa kalimantan, sulawesi, berkembang kota-kota pantai, pusat
pertemuan antar bangsa, perdagangan sutra, keramik, emas, perak, dan rempah-remph serta
barang lain.
3) Di wilayah pedalaman kalimantan, sumatera, papua dan pulau lainnya, lahan yang belum
digarap masih luas, penduduknya jarang dan hidupnya berpindah-pindah(nomaden)
Walaupun banyak perbedaan diberbagai aspek, tapi bangsa Indonesia disatukan oleh nenek
moyang yang sama.
Heterogenitas di indonesia selain kayanya akan budaya, ini juga berakibat banyaknya
konflik , dilihat dari dimensi pemerintah faktor pendorong terjadinya disintegrasi antar suku di
indonesia:
1) Dalam pembangunan bersikap tidak adil hanya mementingkan sekelompok masyarakat
saja.
2) Pembangunan hanya terkonsentrasi di daerah satu saja, sehingga teradi kesenjangan antara
pusat dan derah .
3) Sistem kekuasaan tpusat dengan campur tangan pemerintah yang terlampau besar di daerah
.
4) Sistem demokrasi yang semu,yang tercermin dari adanya sistem monopoli dan pemusatan
kekuatan ekonomi ditangan kelompok kecil.
5) Sistem kekuasaan bercorak asolut, wewenang dan kekuasaan penguasa terlalu berlebihan
melahirkan KKN(korupsi, kolusi dan nepotisme)
Konsepsi bhineka tunggal ika dilatar belakangi oleh keanekaragaman suku bangsa suku
bangsa indonesia yang ingin bersatu dalam wadah negara kesatuan republik indoneia. Untuk
mewujudkan suatu kesatuan nasional disebut integrasi nasional , yaitu suatu proses dan hasil
kehidupan sosial yang dicapai melalui beberapa tahap ,akomodasi, koordinasi, kerjasama, dan
asimilasi . Integrasi bisa terwujud apabila:
a) Setiap individu/kelompok berhasil mengisi kebutuhan satu sama lain baik yang bersifat
materi maupun nonmateri.
b) Tercapainya suatu konsensus mengenai norma-norma dan nilai-nilai social
c) Norma-norma yang berlaku di masyarakat tidak berubah-ubah
d) Adanya keselarasan antara kelompok maupun individu dengan tujuan yang sama.
e) Sanksi yang ditentukan dapat dilaksanakan secara konsekuen.
f) Tindakan masyarakat selalu berpegang pada norma-norma kelompok.
• Bahasa Nasional
• Pancasila sebagai dasar negara
• Kesadaran dan solidaritas kelompok
• Perundang-undangan yang bersifat nasional
E. Landasan Hukum Bhineka Tunggal Ika
Pembangunan kebudayaan bangsa dapat menyerap nilai-nilai budaya asing yang positif
dan dapat memperkaya budaya bangsa dan menolak budaya yang tidak sesuai dengan nilai
kemanusiaan yang dil dan beradab, serta mencegah pengaruh globalisasi dan budaya asing yang
bertentangan dengan nilai budaya bangsa.
Negara dan bangsa sekelompok manusia yang memiliki cita-cita bersama yang mengikat
warga negara cara menjadi satu kesatuan, memiliki sejarah hidup bersama sehingga tercipta rasa
senasib sepenanggungan, memiliki adat budaya dan kebiasaan yang sama menempati suatu
wilayah tertentu yang merupakan kesatuan wilayah terorganisasi dalam suatu pemerintahan yang
berdaulat sehingga terikat dalam masyarakat hokum.
Adapun unsur-unsur yang merupakan faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia
yaitu :
Kita mencintai bangsa Indonesia bukan berarti mengagung-agungkan bangsa sendiri saja.
Kita mencintai bangsa kita tetapi juga menghargai bangsa lain, mereka mempunyai hak hidup
sama seperti bangsa Indonesia, oleh sebab itu kita harus saling menghargai antar bangsa di dunia
yang luas ini, Indonesia merupakan bagian darinya, demikian juga bangsa lain.
Patriotisme diartikan sebagai pencinta/pembela tanah air, seorang pejuang sejati; pembela
bangsa yang mempunyai semangat,sikap,dan perilaku cinta tanah air, dimana ia mengorbankan
untuk kemajuan, kejayaan, dan kemakmuran tanah air
Tujuan dipahaminya makna patriotisme sesuai dengan tujuan pendidikan pendahuluan bela
negara adalah”untuk mewujudkan warga negara indonesia yang memiliki tekad,sikap dan tindakan
yang teratur , menyeluruh,terpadu dan berlanjut yang berlandaskan oleh kecintaan tanah air
1. Merupakan ciri khas kepribadian bangsa indonesia, yakni bangsa yang cinta tanah
air,bangsa,dan negara
2. Merupakan falsafah hidup bangsa indonesia sebagaimana tercantum dalam nilai moral
yang terkandung pada sila ketiga Pancasila
3. Merupakan alat pemersatu seluruh rakyat indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa
yang merdeka,bersatu ,berdaulat,adil,dan makmur berdasarkan pancasila, dan salah satu
faktor pendukung pembangunan
Hubungan patriotisme dengan cinta tanah air/kebanggsaan , antara lain berikut ini:
1. Patriotisme pencerminan dari rasa cinta tanah air, bangsa, dan negara.
2. Patriotisme melandasi semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Patriotisme mendorong tumbuhnya semangat mengutamakan kepentingan, keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Sumber kehidupan bagi perjuangan bangsa indonesia yaitu berisi kekuatan batin dalam
merebut kemerdakaan menegakkan kedaulatan rakyat,mengisi, dan mempertahankannya. Hal-hal
yang terkandung dalam jiwa semangat 45 yaitu pro patria dan primus ptrialis yaitu mencintai dan
mendahulukan kepentingan tanah air
1) Nilai persatuan.
2) Nilai kecintaan.
3) Nilai kebanggaan.
4) Nilai pengorbanan.
5) Sikap dan perilaku yang merugikan nilai-nilai nasionalisme.
1. Kondisi yang diperlukan untuk sikap terbuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Arah kebijakan nasional yang transparan.
3, Jelaskan konsep serta prinsip cinta tanah air dan bela negara bangsa
Hal itu menunjukkan betapa kecintaan mereka terhadap tanah air dan bangsa telah mengalan
keinginan dan tujuan pribadi. Sumpah Pemuda dinyatakan mengandung makna psikologis karena
para pemuda menghendaki agar rasa persatuan sebagai bangsa ditumbuhkan sebagai syarat
mutlak untuk mencapai kemerdekaan bangsa dan tanah air.
Makna penting dari Sumpah Pemuda adalah kita wajib menjunjung tinggi persatuan
Indonesia berdasarkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Kita harus benar-benar menjaga Sumpah
Pemuda agar tetap hidup di dalam hati sanubari kita sebagai bangsa Indonesia karena Sumpah
Pemuda merupakan motivasi dan pendorong untuk hidup berbangsa dan bernegara.
mengenal budaya,adat istiadat, dan kehidupan bangsa Indonesia yang beraneka ragam.
a. Persamaan asal keturunan bangsa yaitu bangsa Indonesia berasal dari rumbun bangsa
Melayu yang merupakan bagian dari Ras Mongoloide
b. Persamaan pola kebudayaan
c. Persamaan tempat tinggal yang disebut dengan nama khas Tanah Air
d. Persamaan nasib kesejahteraan
e. Persamaan cita-cita sebagai lambang kesadaran dari kenangan di masa silam, yakni persa
maan cita-cita ingun hidup bersama sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat serta
membangun negara dalam ikatan Persatuan Indonesia.
6) Nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Dengan memahami sila ke-5 yaitu Kead
ilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kita dapat menunjukkan rasa cinta tanah air melalui
perbuatan yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong.
b. Tinjauan beberapa aspek tuntunan tingkah laku
1) Aspek Sosial
Bertitik tolak dari kehidupan masyarakat kita yang menjemuk dengan keanekaragaman suku, bah
asa, budaya, sosial, agama dan adat istiadat. Kehidupan bangsa Indonesia yang dilandasi oleh
rasa cinta tanah air dan bangsa. Oleh karena itu, penanaman cinta tanah air dan bangsa harus sen
antiasa berpedoman kepada corak masyarakat kita yang majemuk ini.
2. Di Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga yang terorganisir dengan baik. Untuk mewujudkan cinta
tanah air dan bangsa di sekolah akan lebih mudah dilakukan jika dibandingkan dengan lingkung
an masyarakat.
a. Kegiatan OSIS
b. Usaha Kesehatan Sekolah
c. Menciptakan lingkungan sekolah yang sejuk,nyaman,indah dan menyenangkan.
3. Di Lingkungan Masyarakat
Perwujudan Cinta Tanah Air dan Bangsa di masyarakat dapat dilakukan melalui organisas
i-organisasi kemasyarakatan, misalnya Karang Taruna, PKK, Kegiatan RT/RW, organisasi penga
jian dan lainnya.
4. Di Lingkungan Pekerjaan
Perwujudan Cinta Tanah Air dan Bangsa di lingkungan pekerjaan, disesuaikan dengan
situasi dan kondisi tempat bekerja. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain olahraga, penanaman di
siplin pegawai, pembinaan kesenian, upacara bendera, dan koperasi pegawai.
terarah dan berkesinambungan melalui kegiatan yang mengamalkan isi dari pancasila
secara nyata.
2). Keteladanan
Keteladanan merupakan suatu sistem yang cocok dan tepat dilakukan dalam upaya
menanamkan sikap cinta tanah air dan bangsa, baik di lingkungan keluarga,sekolah,
masyarakat, maupun pekerjaan. Prinsip utama Pancasila ing ngarso sung tulado,ing
Nilai Perilaku
Rasa Memiliki Senantiasa bersikap positif dan rasional tidak membiarkan adanya
pelanggaran.
Amanah Selalu berupaya agar hidup sesuai dengan amanat agama, dan hukum
, tidak menyalahgunakan amanat orang lain.
Berhati Lembut Selalu rendah hati, selalu menjaga sikap temperamental, sabar
Berdasarkan UUD 1945 Pasal 30 ayat (1) dan (2) dapat kita pahami bahwa :
1. Keikutseratan warga negara dalam pertahanan dan keamanan negara merupakan hak dan
kewjiban;
2. Pertahanan dan keamanan negara menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta;
3. Kekuatan utama dalam sistem pertahanan adalah TNI, sedangkan sistem keamanan adalah
POLRI;
4. Kedudukan rakyat dalam pertahanan dan keamanan sebagai kekuatan pendukung.
Dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat (3) yang merupakan konsep dari bela negara, berbunyi
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”Ikut serta
pembelaan negara tersebut diwujudkan dalam kegiatan penyelenggaraan pertahanan negara
sebagaimana ditegaskan dalam UU No. 3 Tahun 2002 Pasal 9 ayat (1) :“Setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan
pertahanan negara” Kata “Kewajiban” dalam ketentuan tersebut mengandung makna bahwa
setiap warga negara, dalam keadaan tertentu dapat “dipaksakan” oleh negara untuk ikut serta
dalam pembelaan negara. Upaya Bela Negara adalah sikap dan perilaku yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada negara kesatuan RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, juga merupakan kehormatan bagi setiap
warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban
dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 1982 sekarang sudah dicabut, dan diganti oleh Undang-
undang Nomor 3 Tahun 2002. Menurut Pasal 9 ayat (2) Keikutsertaan warga negara dalam upaya
bela negara, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diselenggarakan melalui :
a. Pendidikan kewarganegaraan
b. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib;
c. Pengabdian sebagai prajurit tentara nasional indonesia secara sukarela atau secara wajib;
d. Pengabdian sesuai dengan profesi.
Berdasarkan ketentuan tersebut, keikutsertaan siswa sebagai warga negara dalam upaya
bela negara adalah mengikuti Pendidikan Kewarganegaraan (dalam kurikulum baru mata pelajaran
ini digabung dalam mata pelajaran pengetahuan sosial) di sekolah.
1. Pendidikan Kewarganegaraan
Salah satu materi/bahan kajian yang wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan tinggi adalah Pendidikan Kewarganegaraan (Pasal 37 ayat (1) dan (2)
UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas).Alasan mengapa upaya bela negara dapat
diselenggarakan melalui Pendidikan Kewarganegaraan yaitu dalam penjelasan Pasal 37 ayat (1)
bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk dan membina peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Dan sudah ditelurusuri
menurut ketentuan yuridis penjelasan Pasal 9 ayat (2) (huruf a) UU Nomor 3 tahun 2002 yang
berbunyi “dalam pendidikan kewarganegaraan sudah tercakup pemahaman tentang kesadaran bela
negara”. Hal ini bermakna bahwa untuk memperoleh pemahaman tentang kesadaran bela negara
dapat ditempuh dengan mengikuti pendidikan kewarganegaraan Dengan demikian, pembinaan
kesadaran bela negara dapat ditempuh melaui jalur pendidikan baik di tingkat persekolahan
maupun pendidikan tinggi melalui pendidikan kewarganegaraan.
Diperkirakan ancaman dan gangguan terhadap kepentingan pertahanan negara Indonesia di masa
datang, antara lain :
a) Terorisme Internasional, memiliki jaringan lintas negara dan timbul di dalam negeri.
b) Gerakan Separatis, berusaha memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Terutama gerakan separatis yang bersenjata yang mengancam kedaulatan dan keutuhan
wilayah indonesia.
c) Aksi Radikalisme, berlatar belakang primordial etnis, ras, dan agama serta ideologi di luar
Pancasila, baik berdiri sendiri maupun ad aketerkaitan dengan kekuatan-kekuatan di luar
negeri.
d) Konflik Munal, bersumber pada masalah sosial ekonomi, namun dapat berkembang menjadi
konflik antarsuku, agama maupun ras/keturunan dalam skala yang luas.
e) Kejahatan Lintas Negara, seperti penyelundupan barang, senjata amunisi dan bahan peledak,
penyelundupan manusia, narkoba, pencucian uang dan bentuk-bentuk kejahatan teroganisir
lainnya.
f) Kegiatan Imigrasi Gelap yang menjadikan Indonesia sebagai tujuan maupun batu loncatan ke
negara lain.
g) Gangguan Keamanan Laut, pembajakan atau perompakan, penangkapan ikan secara ilegal,
pencemaran dan perusakan ekosistem.
h) Gangguan Keamanan Udara, seperti pembajakan udara, pelanggaran wilayah udara, dan
terorisme melalui sarana transportasi udara.
i) Perusakan Lingkungan, seperti seperti pembakaran hutan, perambahan hutan ilegal,
pembuangan limbah bahan beracun dan berbahaya.
j) Bencana Alam dan dampaknya terhadap keselamatan bangsa. (Dephan, 2003)
4. Pengabdian Sesuai dengan Profesi
Pengabdian sesuai profesi adalah pengabdian warga negara yang mempunyai profesi
tertentu untuk kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan/atau
memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya.
Dapat diidentifikasikan beberapa profesi yang berkaitan dengan kegiatan menanggulangi dan/atau
memperkecil akibat perang, bencana alam atau bencana lainnya, antara lain petugas PMI,
Paramedis, Tim SAR, dan Bantuan Sosial. Beberapa profesi tersebut memiliki hak dan kewajiban
ikut serta dalam upaya bela negara sesuai dengan tugas keprofesiannya masing-masing.
➢ Pada masa orde baru dan reformasi, bentuk-bentuk ancaman yang dihadapi berupa non-fisik
dan gejolak sosial. Untuk menghadapi dan mengantisipasi berbagai kemungkinan muncul,
pada tahun 1973 keluar ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1973 tentang GBHN yang
didalamnya memuat konsep wawasan nusantara dan ketahanan nasional.
➢ Pada tahun 1982 keluar UU No. 20 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok Pertahanan
dan Keamanan Negara RI, yang kemudian diubah dengan UU No. 1 Tahun 1988. Realisasi
dari undang-undang tersebut adalah diselenggarakannya PPBN untuk tingkat perseolahan dan
pendidikan Kewiraan untuk Pendidikan Tinggi.
➢ Runtuhnya kekuasaan orde baru dan muncul masa reformasi ditandai dengan adanya
perubahan-perubahan dalam berbagai aspek kehidupan termasuk bidang Pertahanan dan
Keamanan Negara. Majelis Permusyawaratan Rakyat pada Tahun 2000 mengeluarkan
Ketetapan MPR RI No. VI/MPR/2000 tentang pemisaan TNI dan POLRI,dan ketetapan No.
VII/MPR/2000 tentang peran TNI dan POLRI.
➢ Perkembangan selanjutnya, yaitu amandemen UUD 1945 khuunya Pasal 30 dan 27 ayat (3).
Pasal 30 ayat (1) menegaskan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara”. Pasal 30 ayat (2) menyataka “usaha pertahanan dan
keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh
TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung”.
Selanjutnya pasal 27 ayat (3) menegaskan bahwa “setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya bela negara”. Dan kemudian disusul dengan terbitnya UU No. 3 Tahun 2002
tentang Pertahanan Negara yang didalamnya memuat tentang upaya bela negara.
➢ Dengan berlakunya undang-undang ini maka UU No. 20/1982 dinyatakan tidak berlaku.
Uraian berikut akan disajikan contoh-contoh tindakan upaya membela negara dari masing-masing
komponen bangsa.
➢ TNI sejak perang kemerdekaan sampai era reformasi saat ini. Contoh-contoh tindakan
upaya membela negara yang dilakukan TNI antara lain :
• Menghadapi agresi Belanda,
• Menghadapi ancaman gerakan federalis dan separatis APRA, RMS, PRRI/PERMESTA,
Papua merdeka, separatis Aceh (GSA), melawan PKI, DI/TII.
➢ POLRI telah melakukan upaya bela negara terutama yang berkaitan dengan ancaman yang
mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, seperti kerusuhan, penyalahgunaan
narkotika, konflik komunal.
· Warga negara selain TNI dan POLRI Dilihat dari aspek historis perjuangan bangsa kita, terdapat
beberapa contoh tindakan upaya pembelaan negara yangdilakukan komponen rakyat di antaranya
sebagai berikut :
a) Kelaskaran yang kemudian dikembangkan menjadi barisan cadangan pada periode Perang
Kemerdekaan ke-I
b) Pada periode Perang Kemerdekeaan ke-II ada organisai Pasukan Geriliya Desa (Pager Desa)
termasuk Mobilisasi Pelajar (Mopbel) sebagai bentuk perkembangan dari barisan cadangan.
c) Pada tahun 19-58-1960 muncul Organisasi Keamanan Desa (OKD) dan Organisasi Perlawanan
Rakyat (OPR) yang merupakan bentuk kelanjutan Pager Desa.
d) Pada tahun 1961 dibentk Hansip, Wanra, Kamra sebagai bentuk penyempurnaan dari
OKD/OPR
e) Perwira Cadangan yang dibentuk sejak tahun 1963.
f) Kemudian, berdasarkan UU No. 20 Tahun 1982 ada organisasi yang disebut Rakyat Terlatih
dan anggota Perlindungan Masyarakat.
Adapun bentuk partisipasi warga masyarakat dalam menjaga lingkungannya, antara lain
melalui kegiatan sistem keamanan lingkungan (Siskamling), ikut serta menanggulangi akibat
bencana alam, ikut serta mengatasi kerusuhan masal, dan konflik komunal.
Pada masa lalu terdapat organisasi yang berkaitan dengan keselamatan masyarakat, yaitu
Perlindungan Masyarakat (Linmas). Linmas mempunyai fungsi untuk menanggulangi akibat
bencana perang, bencna alam atau bencana lainnya maupun memperkecil akibat malapetaka yang
menimbulkan kerugian jiwa dan harta benda.
Tersdapat pula organisasi rakyat yang disebut Keamanan Rakyat (Kamra) yang merupakan
bentuk pastisipasi rakyat langsung dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat.
Lalu ada Wanra yang merupakan bentuk partisipasi rakyat langsung dalam bidan
g pertahanan. Kemudian ada Hansip, yaitu kekuatan rakyat yang merupakan kekuatan pokok
unsur-unsurperlindungan masyarakat dimanfaatkan dalam menghadapi bencana akibat perang dan
bencana alam serta menjadi sumber cadangan nasional untuk menghadapi keadaan luar biasa.
a) Pertahanan dan Keamanan harus dapat mewujudkan keiapsiagaan serta upaya bela negara,
yang berisi ketangguhan, kemampuan dan kekuatan yang melalui penyelenggaraan Siskamnas
(siskamhanrata) untuk menjamin kesinambungan Pembangunan Nasional dan kelangsungan
hidup bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
b) Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Oleh karena itu,
pertahanan dan keamanan harus diselenggarakan dengan mengandalkan kekuatan dan
kemampuan sendiri.
c) Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan dimanfaatkan untuk
menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan demi kesinambungan pembangunan nasional
dan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
d) Potensi nasional dan hasil-hasil pengembangan yang telah dicapai harus dilindungi dari segala
ancaman dan gangguan, agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan
batin segenap lapisan masyarakat Indonesia.
e) Perlengkapan dna peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan dan kemampuan
pertahanan keamanan sedapat mungkin dihasilkan oleh industri dalam negeri.
f) Pembangunan dan penggunaan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan harus
diselengarakan oleh manusia-manusia yang berbudi luhur, arif, bijaksana, menghormati Hak
Asasi Manusia (HAM).
g) Sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional, TNI berpedoman pada Sapta
Marga yang merupakan penjabaran Pancasila. Dalam keadaan damai TNI dikembangkan
dengan kekuatan kecil, profesional, efektif, efesien, dan modern bersama segenap kekuatan
perlawanan bersenjata dalam wadah siskamnas (Siskamhanrata) yang strateginya
penangkalan.
h) Kesadaran dan ketaatan masyarakat kepada hukum perlu terus-menerus ditingkatkan.
d. Partisipasi dalam usaha pembelaan negara di lingkunganya
✓ Keluarga Setiap anggota keluarga mulai dari ayah, ibu, dan anak-anak harus melaksanakan
kewajibannya dengan baik dan sungguh-sungguh agar memperoleh haknya sesuai dengan apa
yang dikerjakan.
✓ Sekolah Setiap warga sekolah harus menghormati kepemimpinan Kepala Sekolah dengan cara
melaksanakan kewajiban masing-masing.
✓ Masyarakan dan Negara
a) Kepedulian di Bidang Politik
1. Senantiasa berkewajiban memelihara dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa
agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kokoh, kuat, dan tangguh.
2. Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
3. Mendukung dan melaksanakan kebijaksanaan pemerintah.
b) Kepedulian di Bidang hukum
1. Setiap warga negara berusaha mematuhi hukum dan norma-norma lainnya yang berlaku di
masyarakat.
2. Tidak main hakim sendiri apabila ada masalah hukum.
3. Apabila ada seseorang yang melanggar hukum, kamu berusaha untuk menyadarkannya.
4. Wajib melaporkan kepada kepolisian atau pihak yang berwajib apabila ada tindak pidana,
baik yang menimpa diri sendiri atau orang lain.
5. Berani dan wajib menjadi saksi di pengadilan menjungjung tinggi kebenaran
c) Kepedulian di Bidang Ekonomi
1. Mencintai dan memakai produk barang-barang produksi dalam negeri.
2. Menumbuhkembangkan koperasi senagai usaha bersama yang berasas kekeluargaan untuk
kesejahteraan anggotanya.
3. Tidak menimbun atau menyimpan bahan-bahan keperluan sehari-hari untuk memperoleh
keuntungan sebesar-besarnya.
d) Kepedulian di Bidang Sosial Budaya
1. Menjaga kelestarian budaya daerah
2. Membantu dan menolong orang yang terkena musibah
3. Meningkatkan pelayanan umum yang makin adil dan merata
4. Menjaga kebersihan dan keindahan sarana-sarana umum\
5. Menyaring dan menolak masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa.
e) Kepedulian di Bidang Pertahanan dan keamanan
Menggali dan mengolah kekayaan alam Indonesia demi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.
Diwajibkan untuk menjaga kelestarian lingkungan, diantaranya sebagai berikut :
(1) Tidak melakukan penerbangan liar yang dapat merusak lingkungan hidup
(2) Tidak melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak
(3) Tidak memburu binatang-binatang langka atau satwa yang dilindingi
(4) Mmemelihara hutan dengan tidak merusak hutan dan habitatnya
(5) Turut serta dalam gerakan penghijauan kembali tanah gundul
(6) menjaga kelestarian hutan lindung agar kelestarian air terjaga.