BIDANG KEGIATAN:
Disusun Oleh:
Larisa /22221066/Mahasiswa
Rio Purnama, SKM., MPH (I.H) Agus Suryaman, S.Kep., Ns, M.Kep Larisa
NBM: NBM 22221066
Mengetahui,
Ka. Prodi
Penulis
RINGKASAN
Kerusakan pada gigi dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya, sehingga
akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Tujuan untuk menguranggi karies gigi pada
anak Metode dengan edukasi karies gigi membagikan leaflet serta melakukan
kegiatan penyuluhan dilaksanakan dengan tahapan berupa mengarahkan peserta ke
tempat yang akan dilakukan penyuluhan, melakukan pembukaan yang disampaikan
oleh moderator, menyampaikan materi penyuluhan yang disampaikan oleh penyaji,
mendemonstrasikan cara menggosok gigi yang benar, mengarahkan anak untuk
mengikuti lomba gosok gigi, melakukan lomba gosok gigi, memberikan hadiah pada
anak yang bisa gosok gigi yang benar melakukan Hasil dari kegiatan penyuluhan
adalah anak mampu melakukan cara menggosok gigi yang benar.
Saran dan rekomendasi
DAFTAR ISI
Halaman Sampul.........................................................................................................
Lembar Pengesahan....................................................................................................
Kata Pengantar............................................................................................................
Ringkasan....................................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................
BAB I. Pendahuluan..................................................................................................
A. Analisis Situasi..................................................................................................
B. Permasalahan Masyarakat.................................................................................
BAB II. Solusi Permasalahan.....................................................................................
A. Solusi yang Ditawarkan....................................................................................
BAB III. Metode Pelaksanaan....................................................................................
A. Nama dan Jenis Kegiatan..................................................................................
B. Waktu dan Tempat............................................................................................
C. Peserta...............................................................................................................
D. Tahap Kegiatan..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisa Situasi
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia
untuk dapat melakukan berbagai aktivitas baik secara fisik, mental dan
kesejahteraan sosial secara lengkap dan bukan hanya sekedar tidak mengidap
penyakit atau kelemahan (WHO: Organisasi Kesehatan Sedunia). Penyikatan
gigi dengan pasta gigi telah banyak dipergunakan di berbagai negara. Seiring
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai produsen pasta
gigi membuat inovasi untuk menambahkan zat lain yang bermanfaat bagi
kesehatan gigi.
Salah satu zat yang umum ditambahkan pada pasta gigi adalah herbal.
Penambahan herbal pada pastagigi diharapkan dapat membersihkan debris
atau deposit plak pada permukaan gigi dan gusi sehingga dapat mencegah
penyakit gigi dan mulut lebih lanjut. Karies gigi sering terjadi pada anak-anak
karena tingkat perilaku perawatan gigi belum sempurna dilaksanakan pada
anak anak di Indonesia dan juga pada anak-anak SD (Amad AFrizal, 2015).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2016 menjelaskan
bahwa angka kejadian karies pada anak masih tinggi antara 60 – 90% dan
menurut hasil penelitian di negaranegar Eropa, Amerika, dan Asia termasuk
Indonesia, ternyata bahwa 90-100% anak dibawah umur 18 tahun terserang
karies gigi (Jurnal of Nursing and Public Health, 2018)
Berdasarkan data kesehatan gigi dan mulut (Riskesdas 2018) mencatat
proporsi dan masalah gigi dan mulut sebesar 57,6% dan mendapatkan
pelayanan dari tenaga medis gigi sebesar 10,2%. Ada proporsi menyikat gigi
setiap hari sebesar 94,7% dan menyikat gigi dengan benar 2,8% data diatas
adalah indikator yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan secara khusus Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun
2018 dan untuk Provinsi Jawa Tengah masalah gigi dan mulut sebesar 56,6%
dan yang sudah terlayani oleh tenaga medis sebesar 9,5%, ada proporsi
menyikat gigi setiap hari sebesar 95,7% dan menggosok gigi dengan
benar2%.
Gambaran rendahnya persentase kebiasaan menggosok gigi di
Indonesia juga Provinsi Jawa Tengah digambarkan dengan kebiasaan
menggosok gigi masih kurang baik Karies gigi pada anak usia 7-9 tahun
banyak sering terjadi karena di sebabkan oleh 3 faktor utama yaitu :
kurangnya pengetahuan orang tua, makan dan minum manis, jarang
menggosok gigi.
Sedangkan untuk faktor jarang menggosok gigi biasanya disebabkan
oleh perhatian orang tua kepada anak dalam perawatan kesehatan gigi dan
mulut masih kurang serta tidak pernah memeriksakan gigi ke dokter gigi atau
petugas kesehatan setiap enam bulan sekali. Pemeliharaan kesehatan gigi
sebaiknya dilakukan sejak usia dini yaitu sejak balita sudah dapat dilakukan
oleh orang tua.
Perawatan pada balita sebaiknya dengan cara orang tua menggosok
gigi balita menggunakan kain kassa atau kain bersih dengan menggunakan
telunjuk jari ibu di dimaksukkan dan digosokkan di gigi balita. Tetapi apabila
sudah paud atau sekolah SD dapat dilatihkan menggosok gigi dengan benar
( Tatik Trisnowati, 2017).
Cara pencegahan karies gigi anak dapat dilakukan, diantaranya ajarkan
anak untuk membiasakan gosok gigi, baik setelah makan maupun sebelum
tidur, bersihkan permukaan gigi dari plak yang menempel agar sisa-sisa
makanan terangkat, kurangi mengkonsumsi yang manis-manis, seperti buah,
permen, dan cokelat, rajin berkumur setelah makan atau minum sesuatu
terutama setelah minum yang manis, hindari konsumsi soda atau minuman
sejenis, periksakan kesehatan gigi dengan teratur untuk mencegah munculnya
karies gigi pada anak (Susilowati & Kuspriyanto, 2016).
Cara untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan metode
farmakologi (menggunakan obat) dan non farmakologis (tanpa obat) (Myrank,
2009). Obat anti hipertensi telah lama terbukti efektif digunakan untuk
mengontrol tekanan darah, akan tetapi sumber daya nabati juga memiliki
peranan penting dan dapat dimanfaatkan dalam mengontol tekanan darah.
Sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk mengontrol tekanan darah antara
lain buah-buahan, sayur-sayuran yang tinggi serat, kaya vitamin serta mineral
(Wulandari, 2011).
B. Permasalahan Masyarakat
Berdasarkan analisis situasi di atas melihat kompleksnya permasalahan
karies gigi pada anak bisa disimpulkan permasalahan yang dihadapi oleh
tenaga kesehatan khususnya pada perawat saat ini adalah kurangnya
pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai penyebab karies gigi dan
kurangnya penanan orang tua dalam mengedukasi anak untuk gosok gigi dan
menguranggi makanan-makanan yang manis. Oleh karena itu untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat, peran tenaga kesehatan sebagai
educator diharapkan dapat membantu memberikan informasi tentang tingkat
pengetahuan masyarakat tentang karies gigi dan pencegahan kejadian karies
gigi menjelaskan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti agar
responden dapat memahami dengan baik dan membantu masyarakat dalam
melakukan pencegahan kejadian karies gigi. Oleh karena itu perlu dibentuk
kader kesehatan sehingga bisa mengadakan edukasi dan sosialisai kepada
masyarakat tentang karies gigi.
BAB II
SOLUSI PERMASALAHAN