Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT

EDUKASI GOSOK GIGI UNTUK MENGURANGI KARIES GIGI PADA ANAK


DI DESA KETIAU DUSUN II RT 04
JURUSAN PROFESI NERS

BIDANG KEGIATAN:

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Disusun Oleh:

Larisa /22221066/Mahasiswa

Rio Purnama,SKM.,MPH (I.H)/ /Pembimbing1

Agus Suryaman,S.Kep.,Ns.,M.Kep/ /Pembimbing2

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN


INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2022
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Edukasi gosok gigi untuk pencegahan karies
gigi pada anak
2. Bidang Ilmu : Profesi Ners
3. Mahasiswa
a. Nama Lengkap : Larisa
b. NIM : 22221066
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP: Sakatiga Sebarang Dusun II (081396853996)
d. Alamat email : larisa.2llrs@gmail.com
4. Pembimbing
a. Nama Lengkap :
b. NBM/NIDN :
c. Prodi :
d. Alamat Rumah dan No Tel./HP:
e. Alamat email :
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 17 Januari – 04 Februari 2022
Ogan Ilir, 03 Februari 2022
Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing 2 Mahasiswa

Rio Purnama, SKM., MPH (I.H) Agus Suryaman, S.Kep., Ns, M.Kep Larisa
NBM: NBM 22221066

Mengetahui,
Ka. Prodi

Yudi Abdul Majid, S.Kep., Ns., M.Kep


NBM:
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
hasil kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul Edukasi gosok gigi
untuk mengurangi karies gigi pada anak Di Desa Ketiau RT 04 kecamatan lubuk
keliat kabupaten ogan ilir
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan sebagai upaya untuk
mengurangi karies gigi pada anak. Tersusunnya laporan hasil kegiatan pengabdian
masyarakat ini tidak lepas dari dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Bupati Ogan Ilir
2. Bapak Camat Lubuk Keliat
3. Bapak Kepala Desa Ketiau III
4. Bapak Heri Shatriadi CP, M.Kes. selaku Rektor IKesT Muhammadiyah
Palembang.
5. Ibu Maya Fadlillah, S.Kep., Ns., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
IKesT Muhammadiyah Palembang.
6. Bapak Yudi Abdul Majid, S.Kep.,Ns., M.Kep. selaku Ketua Program Studi
Profesi Ners IKesT Muhammadiyah Palembang.
7. Bapak Rio Purnama, SKM., MPH (I.H) selaku dosen pembimbing 1 lapangan
PKLT IKesT Muhammadiyah Palembang.
8. Bapak Agus Suryaman, S.Kep., Ns, M.Kep selaku dosen pembimbing 2 lapangan
PKLT IKesT Muhammadiyah Palembang.
9. Para dosen dan seluruh staf karyawan IKesT Muhammadiyah Palembang serta
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama pelaksanaan
PKLT.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan pengabdaian
masayarakat ini masih jauh dari sempurna sehingga masukan yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan. Selanjutnya penulis mohon maaf kepada
seluruh pihak atas segala kekurangan dan kekhilafan penulis selama menjalankan
kegiatan ini. Harapan penulis semoga dengan adanya kegiatan pengabdian kepada
masyarakat ini dapat menjadi pengalaman masa depan dan bermanfaat bagi penulis
khususya dan bagi masyarakat Desa Ketiau III Di Kecamatan Lubuk Keliat
Kabupaten Ogan Ilir pada umumnya.

Palembang, 4 Februari 2022

Penulis
RINGKASAN

Kerusakan pada gigi dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya, sehingga
akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Tujuan untuk menguranggi karies gigi pada
anak Metode dengan edukasi karies gigi membagikan leaflet serta melakukan
kegiatan penyuluhan dilaksanakan dengan tahapan berupa mengarahkan peserta ke
tempat yang akan dilakukan penyuluhan, melakukan pembukaan yang disampaikan
oleh moderator, menyampaikan materi penyuluhan yang disampaikan oleh penyaji,
mendemonstrasikan cara menggosok gigi yang benar, mengarahkan anak untuk
mengikuti lomba gosok gigi, melakukan lomba gosok gigi, memberikan hadiah pada
anak yang bisa gosok gigi yang benar melakukan Hasil dari kegiatan penyuluhan
adalah anak mampu melakukan cara menggosok gigi yang benar.
Saran dan rekomendasi
DAFTAR ISI

Halaman Sampul.........................................................................................................
Lembar Pengesahan....................................................................................................
Kata Pengantar............................................................................................................
Ringkasan....................................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................
BAB I. Pendahuluan..................................................................................................
A. Analisis Situasi..................................................................................................
B. Permasalahan Masyarakat.................................................................................
BAB II. Solusi Permasalahan.....................................................................................
A. Solusi yang Ditawarkan....................................................................................
BAB III. Metode Pelaksanaan....................................................................................
A. Nama dan Jenis Kegiatan..................................................................................
B. Waktu dan Tempat............................................................................................
C. Peserta...............................................................................................................
D. Tahap Kegiatan..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Analisa Situasi
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia
untuk dapat melakukan berbagai aktivitas baik secara fisik, mental dan
kesejahteraan sosial secara lengkap dan bukan hanya sekedar tidak mengidap
penyakit atau kelemahan (WHO: Organisasi Kesehatan Sedunia). Penyikatan
gigi dengan pasta gigi telah banyak dipergunakan di berbagai negara. Seiring
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai produsen pasta
gigi membuat inovasi untuk menambahkan zat lain yang bermanfaat bagi
kesehatan gigi.
Salah satu zat yang umum ditambahkan pada pasta gigi adalah herbal.
Penambahan herbal pada pastagigi diharapkan dapat membersihkan debris
atau deposit plak pada permukaan gigi dan gusi sehingga dapat mencegah
penyakit gigi dan mulut lebih lanjut. Karies gigi sering terjadi pada anak-anak
karena tingkat perilaku perawatan gigi belum sempurna dilaksanakan pada
anak anak di Indonesia dan juga pada anak-anak SD (Amad AFrizal, 2015).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2016 menjelaskan
bahwa angka kejadian karies pada anak masih tinggi antara 60 – 90% dan
menurut hasil penelitian di negaranegar Eropa, Amerika, dan Asia termasuk
Indonesia, ternyata bahwa 90-100% anak dibawah umur 18 tahun terserang
karies gigi (Jurnal of Nursing and Public Health, 2018)
Berdasarkan data kesehatan gigi dan mulut (Riskesdas 2018) mencatat
proporsi dan masalah gigi dan mulut sebesar 57,6% dan mendapatkan
pelayanan dari tenaga medis gigi sebesar 10,2%. Ada proporsi menyikat gigi
setiap hari sebesar 94,7% dan menyikat gigi dengan benar 2,8% data diatas
adalah indikator yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan secara khusus Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun
2018 dan untuk Provinsi Jawa Tengah masalah gigi dan mulut sebesar 56,6%
dan yang sudah terlayani oleh tenaga medis sebesar 9,5%, ada proporsi
menyikat gigi setiap hari sebesar 95,7% dan menggosok gigi dengan
benar2%.
Gambaran rendahnya persentase kebiasaan menggosok gigi di
Indonesia juga Provinsi Jawa Tengah digambarkan dengan kebiasaan
menggosok gigi masih kurang baik Karies gigi pada anak usia 7-9 tahun
banyak sering terjadi karena di sebabkan oleh 3 faktor utama yaitu :
kurangnya pengetahuan orang tua, makan dan minum manis, jarang
menggosok gigi.
Sedangkan untuk faktor jarang menggosok gigi biasanya disebabkan
oleh perhatian orang tua kepada anak dalam perawatan kesehatan gigi dan
mulut masih kurang serta tidak pernah memeriksakan gigi ke dokter gigi atau
petugas kesehatan setiap enam bulan sekali. Pemeliharaan kesehatan gigi
sebaiknya dilakukan sejak usia dini yaitu sejak balita sudah dapat dilakukan
oleh orang tua.
Perawatan pada balita sebaiknya dengan cara orang tua menggosok
gigi balita menggunakan kain kassa atau kain bersih dengan menggunakan
telunjuk jari ibu di dimaksukkan dan digosokkan di gigi balita. Tetapi apabila
sudah paud atau sekolah SD dapat dilatihkan menggosok gigi dengan benar
( Tatik Trisnowati, 2017).
Cara pencegahan karies gigi anak dapat dilakukan, diantaranya ajarkan
anak untuk membiasakan gosok gigi, baik setelah makan maupun sebelum
tidur, bersihkan permukaan gigi dari plak yang menempel agar sisa-sisa
makanan terangkat, kurangi mengkonsumsi yang manis-manis, seperti buah,
permen, dan cokelat, rajin berkumur setelah makan atau minum sesuatu
terutama setelah minum yang manis, hindari konsumsi soda atau minuman
sejenis, periksakan kesehatan gigi dengan teratur untuk mencegah munculnya
karies gigi pada anak (Susilowati & Kuspriyanto, 2016).
Cara untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan metode
farmakologi (menggunakan obat) dan non farmakologis (tanpa obat) (Myrank,
2009). Obat anti hipertensi telah lama terbukti efektif digunakan untuk
mengontrol tekanan darah, akan tetapi sumber daya nabati juga memiliki
peranan penting dan dapat dimanfaatkan dalam mengontol tekanan darah.
Sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk mengontrol tekanan darah antara
lain buah-buahan, sayur-sayuran yang tinggi serat, kaya vitamin serta mineral
(Wulandari, 2011).
B. Permasalahan Masyarakat
Berdasarkan analisis situasi di atas melihat kompleksnya permasalahan
karies gigi pada anak bisa disimpulkan permasalahan yang dihadapi oleh
tenaga kesehatan khususnya pada perawat saat ini adalah kurangnya
pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai penyebab karies gigi dan
kurangnya penanan orang tua dalam mengedukasi anak untuk gosok gigi dan
menguranggi makanan-makanan yang manis. Oleh karena itu untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat, peran tenaga kesehatan sebagai
educator diharapkan dapat membantu memberikan informasi tentang tingkat
pengetahuan masyarakat tentang karies gigi dan pencegahan kejadian karies
gigi menjelaskan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti agar
responden dapat memahami dengan baik dan membantu masyarakat dalam
melakukan pencegahan kejadian karies gigi. Oleh karena itu perlu dibentuk
kader kesehatan sehingga bisa mengadakan edukasi dan sosialisai kepada
masyarakat tentang karies gigi.
BAB II

SOLUSI PERMASALAHAN

A. Solusi yang Ditawarkan


1. Sebagai upaya dalam menjawab permasalahan yang dihadapi tenaga
kesehatan khususnya pada perawat maka perlu dilakukan sosialisasi dan
edukasi tentang tingkat pengetahuan masyarakat tentang karies gigi dan
pencegahan kejadian karies gigi.
2. Pemilihan media edukasi juga sangat penting untuk menunjang dalam
pemberian edukasi dan sosialisasi. Dalam hal ini tim memilih media edukasi
leaflet yang akan menjelaskan tentang tingkat pengetahuan masyarakat
tentang karies gigi dan pencegahan kejadian karies gigi.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Nama dan Jenis Kegiatan


Kegiatan edukasi ini merupakan salah satu bentuk kegiatan dari Tridharma
Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat. Fokus utama dari kegiatan
yaitu untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat Ketiau III
terhadap karies gigi.
B. Waktu dan Tempat
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada bulan Januari-Februari
2022 di desa Ketiau III
C. Peserta
Peserta kegiatan merupakan masyarakat desa Ketiau III yang akan diberikan
edukasi.
D. Tahapan Kegiatan
1. Persiapan Kegiatan
Berkoordinasi dengan anggota tim dalam mempersiapkan rancangan
kegiatan, materi edukasi melalui studi pustaka tentang karies gigi surat
perijinan kepada Kepala Desa Ketiau III dan pembuatan leaflet.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Rencana kegiatan yang akan dilakukan selama pelaksanaan pengabdian
masyarakat yaitu:
a. Kegiatan Edukasi
Berkoordinasi dengan Kepala Desa Ketiau III dengan menyampaikan
surat ijin, menjelaskan tujuan, prosedur kegiatan, dan memuat kontrak
kegiatan. Melakukan penyuluhan dengan menjelaskan tentang pentingnya
tingkat pengetahuan dan pencegahan karies gigi. Penyuluhan dibantu oleh
anggota tim sebagai anggota pengabdian masyarakat. Kegiatan
penyuluhan pada pukul 16.00 WIB. Langkah pelaksanaannya adalah :
1) Membuka acara, menjelaskan tujuan kegiatan
2) Melakukan pre test kepada peserta
3) Penjelasan materi mengenai karies gigi
4) Melakukan post test untuk mengukur penegetahaun peserta terhadap
materi yang telah diberikan
5) Menyusun laporan akhir serta pendokumentasian kegiatan pengabdian
masyarakat.
b. Kegiatan monitoring dan Evaluasi
Setelah kegiatan edukasi diberikan akan dilaksanakan post test untuk
mengukur pengetahuan peserta terhadap materi yang telah diberikan.
Hasil dari semua rangkaian kegiatan akan dibuat laporan akhir yang
disertai dengan pendokumentasian kegiatan pengabdian masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai