Anda di halaman 1dari 1

Pada zaman dahulu ada seorang raja yang senang berburu.

Suatu hari saat sedang berburu dia terpisah


dari pasukannya dan tersesat di hutan. Sekian lama ia berada di hutan, akhirnya sang raja menemukan
sebuah gubuk. Di luar gubuk, terlihat seorang wanita tua yang sedang membersihkan tempat itu.
Setelah melihat raja, dia menyambutnya dengan berpikir bahwa dia adalah seorang prajurit dari pasukan
raja. Wanita tua itu pun membentangkan tikar bagi si Raja untuk bersantai. Raja mulai santai.
Setelah beberapa waktu, si wanita tua membawa sepiring nasi panas dan memberikannya kepada sang
raja. Raja sangat lapar sehingga dia dengan cepat mengambil nasi itu dengan tangannya.
Nasi yang sangat panas itu membakar tangan sang raja. Raja pun menjatuhkan nasi yang dipegangnya ke
lantai. Wanita tua yang melihat itu berkata, “Oh, kamu sangat tidak sabar dan tergesa-gesa seperti
rajamu, itu sebabnya jarimu terbakar dan kehilangan makanan”.

Mendengar kata-kata wanita tua itu, raja terkejut dan bertanya kepada wanita tersebut apa maksud dari
perkataannya itu. Wanita tua itu tersenyum dan mulai menjelaskan kepadanya. “Anakku sayang, raja kita
memiliki mimpi besar untuk merebut semua benteng musuhnya. Dia mengabaikan benteng-benteng kecil
musuhnya dan mencoba untuk merebut hanya benteng besar. Ketidaksabaran kamu dalam memakan
makanan pada akhirnya membuat jari-jarimu terbakar dan menyia-nyiakan banyak makanan, seperti
ketidaksabaran raja untuk mengalahkan musuh dengan cepat, menyebabkan dia kehilangan orang-orang
di pasukannya. Jika Kamu makan makanan di tepi piring yang lebih dingin kemudian secara bertahap baru
memakan makanan yang di tengah, kamu tidak akan membakar jari kamu dan membuang makananmu.

Anda mungkin juga menyukai