Anda di halaman 1dari 8

Pemanfaatan Karpet untuk Menyalakan Lampu Sebagai Alternatif untuk

Rumah Tangga

Disusun oleh :
Agatha Rama Annata
155060300111009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang pesat. Tanpa terkecuali dengan
penerangan. Para ilmuwan pun semakin bersaing untuk menciptakan teknologi dalam
penerangan salah satunya lampu. Jika Ilmuwan tidak menciptakan lampu, maka bumi
mungkin akan gelap gulita. Dari zaman dulu sampai sekarang, ilmuwan berusahakan
mengembangkan lampu hemat enegri dan ramah lingkungan.

Selama ini karpet difungsikan untuk penutup lantai. Dengan perkembangan zaman maka
karpet pun bisa menjadi barang multifungsi. Ketika lampu telah mati/habis dayanya,
maka harus diganti. Dengan menggunakan karpet yang berfungsi untuk mencharge daya
pada lampu sehingga lebih hemat pengeluaran. Semua jenis lampu bisa dimanfaatkan
untuk alat ini.

Karpet adalah sejenis tekstil penutup lantai yang terdiri atas bagian atas (berbulu) yang
melekat pada bagian atas dibawahnya. Karpet berfungsi untuk penutup lantai, pencipta
suasana atau tema pada satu ruangan dan memberikan kenyamanan saat berjalan. Lampu
adalah sebuah piranti yang memproduksi cahaya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan karpet dan lampu?
2. Bagaimana prinsip kerja dari alat ini?
3. Apa saja jenis-jenis karpet dan lampu untuk alat ini?
4. Apa fungsi dari alat ini untuk masyarakat?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari karpet dan lampu
2. Menjelaskan prinsip kerja dari alat ini
3. Menjelaskan jenis-jenis karpet dan lampu untuk alat ini
4. Menjelaskan fungsi dari alat ini untuk masyarakat

1.4 Manfaat
Merancang prototype alat yang dapat digunakan untuk mencharge lampu dengan bahan
karpet agar lebih efektif dan efisien serta lebih hemat dalam pengeluaran.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Karpet
Karpet atau Permadani adalah tekstil penutup lantai, terdiri dari lapisan atas "berbulu"
yang melekat pada alasnya. Tumpukan permadani umumnya terbuat dari wol atau serat
buatan manusia seperti polypropylene, dan biasanya terdiri dari lilitan-lilitan jumbai yang
acapkali dipanaskan untuk mempertahankan struktur mereka.

Istilah "karpet" sendiri berasal dari kata dalam Bahasa Italia kuno carpita, "carpire" yang
berarti membului. Kata karpet biasanya dipakai juga untuk menyebut permadani, di mana
permadani Persia diperkenalkan setelah dibukanya jalur perdangangan dengan Eropa
barat pada abad ke-17. Dalam sejarahnya karpet atau permadani dipakai juga untuk
menyebut penutup meja maupun dinding, karena karpet tidak lazim dipakai untuk
menutupi lantai di Eropa hingga abad ke-18.

Karpet memiliki kegunaan diantaranya :


1. Sebagai alas lantai dengan tujuan agar membuat orang-orang nyaman ketika berada di
lantai, baik untuk beribadah maupun hanya untuk bersantai.
2. Sebagai alas furniture untuk melindungi lantai dan furniture itu sendiri dari gesekan
dan agar furniture tidak mudah bergeser dari tempat penyimpanan yang telah
ditentukan
3. Peredam kebisingan antara satu lantai dan tingkat lantai yang lain dibawahnya dari
suara langkah kaki atau suara-suara yang ditimbulkan oleh alat elektronik seperti
sound system dan lain sebagainya.
2.2 Jenis-jenis Karpet
Jenis Karpet berdasarkan konstruksi
1. Rumbai
Rumbai adalah Teknik membuat karpet dengan menggunakan mesin tenun yang
diarahkan oleh komputer. Dalam membuat berbagai pola karpet menggunakan
benang sintesis. Karpet berumbai memiliki daya tahan yang kokoh dan awet untuk
waktu yang lama.

2. Tenun
Tenun dapat dilakukan dengan tangan atau pada alat tenun dengan mesin. Karpet
tenun dibuat pada alat tenun dengan benang secara bersamaan dengan benang. Karpet
tenun yang lebih mewah dan berkualitas premium, tentu saja akan mencerminkan
harganya.
Jenis Karpet Berdasarkan Bentuk
1. Karpet Tile
Karpet Tile adalah karpet ini dibentuk menyerupai ubin atau keramik dengan garis-
garis dan warna yang berkesinambungan dari satu tile ke tile yang lainnya sehingga
terkesan sederhana tetapi elegan. Karpet jenis ini biasa terdapat di ruangan-ruangan
yang cukup luas seperti ruangan meeting atau balroom digedung perkantoran.

2. Karpet Permadani, karpet jenis ini biasa ditemukan diruangan-ruangan santai seperti
ruang keluarga dan kamar tidur, selain berguna untuk mempercantik ruangan atau
alas furniture permadani juga sering digunakan sebagai alas duduk dan bersantai
keluarga agar suasana lebih hangat.

3. Karpet meteran, sesuai dengan namanya karpet ini dijual meteran dan berbentuk
persegi panjang dengan ukuran-ukuran yang disesuaikan dengan pesanan. Karpet ini
biasa kita temukan ditempat-tempat ibadah seperti untuk sajadah dimushola dan juga
untuk acara-acara tertentu.
2.3 Bahan-bahan yang digunakan

Bahan-bahan yang digunakan untuk alat ini


1. Karpet berbahan fleksibel
2. Lampu
3. Piezoelektrik

2.4 Cara kerja


Alat ini bekerja dengan piezoelektrik. Piezoelektrik adalah sebuah pembangkit listrik
yang dihasilkan dari gaya mekanik, efek Piezoelektrik akan timbul akibat gaya
tekanan mekanik pada medan listrik. Karpet mengandung muatan-muatan electron
yang dapat menghasilkan listrik. Piezoelektrik akan diletakkan di bawah karpet.
Fungsinya untuk menyerap muatan-muatan electron yang ada di karpet sehingga
menghasilkan listrik untuk menyalakan lampu.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode

Metode yang akan digunakan adalah metode penelitian secara kuantitatif


dengan penelitian analitik dimana membutuhkan jawaban mengapa serta
bagaimana dan pendekatan dimana beberapa populasi yang diamati pada waktu
yang sama untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan masyarakat akan alat ini.

3.2 Sumber data dan Data


3.2.1 Sumber Data
Sumber data pada penilitian ini adalah :
- Arnau, A (Ed.). 2004. Piezoelectric Transducers and
Application. Springer
- Oxlade, Chris. 2012. Tales of Invention : The Light Bulb.
Raintree
- Milanesi, Enza. 1999. The Carpet : Origin, Art, and History.
3.2.2 Data
Sebagai data dalam penelitian ini adalah yang berhubungan dengan
karpet, lampu, dan piezoelektrik.

3.3 Teknik pengambilan data


Teknik yang digunakan dalam pengambilan data penelitian adalah melalui
observasi. Teknik ini digunakan Karena peneliti melakukan observasi ke
beberapa tempat di Malang untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan
masyarakat akan energi penerangan yang terbarukan dan seberapa penting alat
ini untuk masyarakat.

3.4 Analisis Data


Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses analisis data :
1. Membuat sampel atau prototype dari alat ini
2. Dipresentasikan ke masyarakat
3. Peneliti memberikan sebuah survey untuk masyarakat apakah alat ini akan
berguna atau tidak
4. Setelah mendapat analisis data dari survey, peneliti mendiskusikan hasil
analisis data kepada dosen pembimbing sehingga hasil analisis data lebih
objektif
5. Pada akhirnya peneliti dapat menyimpulkan hasil analisis data sesuai
masalah yang ada dalam penelitian itu.
BAB IV
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Saat ini karpet merupakan suatu hal yang penting dalam dekorasi rumah. Pada
umumnya, karpet berfungsi untuk alas lantai. Lampu juga merupakan hal
terpenting untuk penerangan di bumi. Para ilmuwan berlomba menciptakan
penerangan yang ramah lingkungan salah satunya lampu. Karpet bisa dijadikan
sumber energi untuk menyalakan lampu. Dengan piezoelektrik yang dapat
menyerap muatan-muatan electron yang ada pada karpet sehingga dapat
menghasilkan listrik. Semakin sering kita menggunakan karpet, maka semakin
besar listrik yang dapat dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai