Berguna Atau Tidak Teknologi Digital Dalam Proses Belajar - Mengajar Di Institut Teknologi Sumatera Pada Masa Pandemi Daniel Pratama Silaban
Berguna Atau Tidak Teknologi Digital Dalam Proses Belajar - Mengajar Di Institut Teknologi Sumatera Pada Masa Pandemi Daniel Pratama Silaban
ABSTRAK
Pandemi Covid-19 yang sudah menyebar luas keseluruh penjuru dunia termasuk Indonesia sejak akhir
tahun 2019 sampai saat ini berdampak pada seluruh sektor, termasuk sektor pendidikan. Pandemi memaksa seluruh
sivitas akademika baik pengajar maupun pelajar untuk melakukan aktivitas belajar mengajar dari rumah karna
kegiatan tersebut harus tetap dilakukan. Survei ini dilakukan dengan tujuan mencari solusi terhadap permasalahan
yang dialami mahasiswa ITERA selama proses pembelajaran daring. Seperti jenis platform yang lebih mudah
digunakan, kesulitan dalam menggunakan platform tersebut, dan lainnya. Sistematika penelitian menggunakan
metode kualitatif dengan jenis penyebaran angket dalam bentuk kuesioner Google Form yang disebar melalui
whatsapp dalam waktu 3 hari dan ditanggapi oleh 24 orang responden yang semuanya merupakan mahasiswa
Institut Teknologi Sumatera. Berdasarkan survei tersebut, diketahui bahwa terdapat beberapa platform yang
digunakan dalam pelaksaan pembelajaran secara daring dan seluruh responden merasa terbantu dengan adanya
platform tersebut, hanya saja terdapat kesulitan dalam penggunaannya yaitu kendala sinyal yang buruk. Sebanyak 20
orang (83 % dari jumlah keseluruhan responden) berpendapat bahwa platform – platform tersebut masih membantu
pada dalam pembelajaran offline (tatap muka).
PENDAHULUAN
Saat ini hampir setiap penjuru dunia sedang dilanda pandemi Corona Virus Disease-2019 atau
yang biasa disebut COVID-19. Virus yang ada sejak akhir tahun 2019 ini telah memakan banyak
korban, yang tidak jarang berakhir dengan kematian. Hal ini dikarenakan COVID-19 yang
menyerang pernapasan ini menyebar dengan cepat. COVID-19 ini dapat menular melalui
droplet, udara, permukaan yang telah terkontaminasi oleh penderita, dan melalui limbah manusia
(WHO, 2020). Maka dari itu, pemerintah mengeluarkan perintah social distancing yaitu
masyarakat tidak boleh keluar rumah dan berkumpul. Dengan adanya social distancing ini,
sebagian besar kegiatan masyarakat yang seharusnya berada di luar rumah harus dilakukan di
rumah.
Salah satu kegiatan yang dirumahkan adalah kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Kegiatan
belajar-mengajar ini dilakukan di rumah masing-masing, baik guru, dosen, siswa, dan
mahasiswa. Proses belajar-mengajar yang biasanya dilakukan secara tatap muka, kini digantikan
dengan media pembelajaran online atau daring. Media pembelajar tersebut antara lain
menggunakan aplikasi Zoom, Google Meet, Google Classroom, WhatsApp, e-learning, dan
lainnya.
Pembelajaran daring ini tentu saja menimbulkan respon yang berbeda dari siswa dan
mahasiswa. Banyak dari mereka yang menikmati proses belajar dari rumah. Namun tidak sedikit
siswa dan mahasiswa yang mengeluhkan pembelajaran dari rumah ini. Banyak opini yang
mengatakan pembelajaran daring memiliki banyak kekurangan seperti sinyal dan fasilitas yang
tidak memadai, dan bahkan pendapat bahwa daring membuat materi pelajaran menjadi sulit
untuk dimengerti.
Dengan ini, perlunya dilakukan kajian atau survei tentang pembelajaran daring yang ditujukan
pada mahasiswa ITERA. Survei ini dibertujuan mencari solusi terhadap masalah-masalah yang
dialami mahasiswa ITERA selama pembelajaran daring. Seperti tentang apa saja platform yang
paling mudah untuk digunakan, apasaja kesulitan dalam menggunakan platform tersebut, dan
lainnya. Dengan ini peneliti berharap artikel ilmiah ini dapat menjadi evaluasi bagi staff, dosen,
dan mahasiswa ITERA tentang hasil dan solusi yang telah didapatkan oleh peneliti tentang
permasalahan-permasalahan yang dialami mahasiswa ITERA dalam proses pembelajaran daring
pada masa pandemi COVID-19 ini.
Metode
Jenis metode yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah metode yang bersifat
kuantitatif. Kuantitatif merupakan penelitian dimana datanya didapat dari survei beberapa orang
yang diminta untuk menjawab/mengisi sejumlah pertanyaan (Wikipedia, 2020). Tujuan
digunakannya metode ini agar dapat membandingkan beberapa pendapat orang yang berbeda-
beda dalam menilai keefektifan penggunaan teknologi digital dalam proses belajar mengajar
pada masa pandemi.
Dalam mengumpulkan data, kuesioner google form digunakan dan disebar melalui WhatsApp
di mana terdapat 9 pertanyaan seperti apa saja platform yang digunakan dalam proses belajar
mengajar serta kelebihan dan kekurangan dari platform tersebut. Kuesioner ini di sebar dalam
waktu 3 hari dengan jumlah responding yaitu 24 orang yang semuanya merupakan mahasiswa
Institut Teknologi Sumatera. Analisis data akan diambil berdasarkan hasil presentase yang telah
diperoleh. Data yang diperoleh meliputi alasan terbantunnya proses pembelajaran dengan
menggunakan platform beserta alasan adanya kesulitan dalam mengaplikasikan platform
tersebut.
terbantu tidak
100%
Berdasarkan gambar 2 tentang hasil penilaian mahasiswa terhadap platform yang digunakan
selama pembelajaran pada masa pandemi mengatakan bahwa 100% mahasiswa atau seluruh
responden terbantu oleh platform yang digunakannya. Dapat dikatakan bahwa 24 Mahasiswa
ITERA yang mengisi kuesioner ini terbantu dalam pembelajarannya.
Alasan Terkait Penilaian Terhadap Platform yang Digunakan
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui alasan yang mendasari jawaban yang telah
diajukan pada pertanyaan ke-3. Berikut adalah hasil yang diperoleh dari kuesioner terhadap
alasan mahasiswa terkait penilaiannya terhadap platform yang digunakan selama pembelajaran
daring selama pandemi: