TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
wilayah kerjanya.
5
mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan agar
Satu keluarga adalah satu kesatuan keluarga inti (ayah, ibu, dan
terdapat kakek dan atau nenek atau individu laindalam satu rumah tangga,
maka rumah tangga tersebut dianggap terdiri lebih dari satu keluarga.Suatu
sebagai berikut:
pasangan usia subur, suami atau isteri atau keduanya, terdaftar secara
kontrasepsi.
6
KB Pasca persalinan adalah pemanfaatan atau penggunaan alat
kontrasepsi langsung sesudah melahirkan sampai 6 minggu atau 42
hari sesudah melahirkan. Prinsip pemilihan metode kontrasepsi yang
digunakan tidak menganggu produksi ASI. Manfaat mengikuti KB
7
f) Kampanye nasional KB
g) Tersedianya pelayanan medis dan KB sampai di Puskesmas (PMK
No 39 tentang PIS PK)
b. Ibu Melakukan Persalinan Di Fasilitas Kesehatan
keluarga terdapat ibu pasca bersalin (usia bayi 0-11 bulan) dan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat
a) Hepatitis B
b) Poliomyelitis
c) Tuberkulosis
d) Difteri
e) Pertusis
f) Tetanus
8
g) Pneumonia dan meningitis, disebabkan olah Hemophilus
Influeza tipe b
h) Campak
Imunisasi lanjutan merupakan ulangan imunisasi dasar untuk
mempertahankan tingkat kekebalan dan untuk memperpajang masa
perlindungan anak yang sudah mendapatkan imunisasi dasar.
Diberikan pada
a) Anak usia bwah dua tahun (Baduta), terdiri atas imunisasi
terhadap penykit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B,
pneumonia dan meningitis, campak.
b) Anak usia sekolah dasar, terdiri atas imunisasi terhadap
penyakit campak, tetanus, dan difteri. Diberikan pada blan
imunisaasi anak sekolah (BIAS)
c) Wnita usia subur (WUS), imunisasi terhadap penyakit tetanus
dan difteri.
Imunisasi tambahan : diberikan pada kelompok umur tertentu yang
paling berisiko terkena penyakit sesuai dengan kajian epidemiologi
pada periode waktu tertentu.
Imunisasi khusus diaksanakan untuk melindungi seseorang dn
masyarakat tehap penyakit tetetu pada situasi tertentu. Situasi
tertentu berupa persiapan keberangkatan calon jamaah haji/ umroh,
persipan perjalanan menuju atau darinegara endems penyakit
tertentu, dan kondisi kejadian luar biasa/ wabah penyakit tertentu.
(PMK No.12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraa Imunisasi).
Pendukung keberhasilan bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap:
9
d. Bayi Mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif
bayi usia 7–23 bulan dan bayi tersebut selama 6 bulan (usia 0-6 bulan)
10
Gizi ibu, persiapan dan mempertahankan menyusui
Akibat negatif dari pemberian makanan botol secara parsial terhdap
pemberianASI
Kesulitan untuk mengubah keputusan untuk tiak memberikan ASI.
Pemberian informasi dan edukasi dapat dilakukan melalui penyuluhan,
konseling, dan pendampingan yang dilakukan oleh tenaga terlatih.(PP
No. 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Ekslusif)
terdapat balita (usia 2–59 bulan 29 hari) dan bulan yang lalu ditimbang
kesehatan.
11
menyerang berbagai organ, terutama paru-paru. (infodatin).
penaggulangan TB).
paru adalah batuk berdahak selama dua minggu atau lebih. Gejala
12
Pengendalian faktor risiko TB ditujukan untuk mencegah,
mengurangi penularan dan kejadian penyakit TB. Pengendalian faktor
risiko TB dilakukan dengan cara:
Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat
Membudayakan perilaku etika berbatuk
Melakkan pemeliharaan dan perbaikan kualitas perumahan dan
lingkungannya sesuai dengan standar rumah sehat.
Peningkatan daya tahan tubuh
Penanganan penyakit penyerta TB
Penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi TB di fasilitas
pelayanan kesehatan,dan di luar fasilitas pelayanan kesehatan. (PMK
No. 67 tahun 2016 tentang penaggulangan TB).
Diagnosis TB Paru :
13
Ditetapkan sebagai pasien TB apbila minimal 1 dari
pemeriksaan contoh uji dahak SPS hasilnya BTA positif.
(pedoman nasional pengendalian TB)
14
Paduan OAT yang digunakan di Indonesia
kesehatan.
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih
dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima
15
darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat
Kemenkes RI).
frekuensi 3-5 x per minggu. Penting juga untuk cukup istirahat (6-8
16
Ada pun makanan yang harus dihindari atau dibatasi oleh pen de rita
hipertensi adalah:
minyak kelapa,gajih).
mengandunggaram natrium
tape.
17
obatan sehingga komplikasi yang terjadi dapat
dihindarkan(Infodatin Kemenkes).
kesehatan
masyarakat
tambahan makanan
PK)
Ditelantarkan
18
tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan,
pemasungan
adalah:
19
Gangguan penyalahgunaan Zat (NAPZA), terhubung dengan 2
kondisi utama yaitu intoksikasi (saat menggunakan zat) dan putus
zat (withdrawal). Zat psioaktif menurut cara kerjanya terbagi atas
tiga, yaitu depresan (menurunkan aktivitas/ respons), stimulant
(meningkatkan aktivitas/ respons), dan halusinogen
(mengakibatkan halusinasi).
Gangguan Afektif Bipolar, adalah gangguan suasana perasaan yang
ditandai dengan perasaan gembira berlebihan (manik), hipomanik,
sdih berlebihan(depresi), atau campuran 2 kutub emosi tersebut
dalam 1 episode. Bersifat episodik, berisiko kambuh, namun juga
punya potensi mencapai kesembuhan dengan cepat jika
mendapatkan tatalaksana yang adekuat dan segera.
Retardasi Mental, adalah kurangnya kemampuan mental dan
keterampilan yan diperlukan seseorang untuk menjalankan fungsi
dalam kehidupan sehari-hari. Ciri utamanya adalah ketidaksesuaian
usia kemampuan yang dimiliki dengan usia sesungguhnya.Kondisi
ini mengakibatkan keterbatasan fungsi intelegensia (penyelesaian
masalah) dan fungsi perilaku adaptif (penyesuaian diri).
Gangguan terkait perilaku pada Anak dan Remaja yang dapat
menyebabkan perilaku gaduh gelisah, agresif, dan kekerasan di
antaranya adalah gangguan perilaku menantang, gangguan atensi
yang berat dan hiperaktif serta gangguan autisme.
Pencegahan Pemasungan dilakukan melalui kegiatan:
20
Fasilitasi kepesertaan jaminan kesehatan;
Pemeriksaan dan tata laksana awal di komunitas;
Rujukan ke rumah sakit umum (RSU) atau rumah sakit jiwa (RSJ);
Kunjungan rumah (home visit) atau layanan rumah (home care);
Pengembangan layanan di tempat kediaman (residensial) termasuk
layanan rawatharian (day care); dan
Pengembangan kapasitas tenaga kesehatan dan kader.
21
Promosi oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan tentang
pengobatan dna perlakuan terhadap gangguan jiwa
Promosi di tempat-tempat kerja tentang pengobatan dan perlakuan
terhadap penderita gangguan jiwa
Promosi oleh kader PKK tentang pengobatan dan perlakuan terhadap
penderita
Promosi tentang pengobatan dan perlakuan terhadap penderita
gangguan jiwa.(PMK No. 39 tentang PIS PK).
i. Anggota Keluarga Tidak Ada Yang Merokok
Anggota keluarga tidak ada yang merokok adalah jika tidak ada
seorang pun dari anggota keluarga tersebut yang sering atau kadang-
sini adalah jika anggota keluarga tidak pernah atau sudah berhenti dari
mulai merokok pada usia remaja (70% perokok mulai pada usia dini)
merokok.
22
(Flyertidak merokok, Kemenkes) Penyakit akibat bahaya merokok
bagi kesehatan:
1) Penyakit paru-paru
bisamenyebabkan kematian.
Bukan hanya itu saja,pada pria juga bisa terjadi kanker di bagian
3) Penyakit lambung
23
rokok yang masuk ke sistem pencernaan akan menyebabkan
4) Risiko stroke
24
Pendukung keberhasilan indikator anggota keluarga tidak ada yang
merokok:
(SJSN).
Kepesertaan :
25
Peserta tersebut meliputi: Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN dan
bukan PBI JKN dengan rincian sebagai berikut:
2) Peserta bukan PBI adalah Peserta yang tidak tergolong fakir miskin
dan orang tidak mampu yang terdiri atas:
26
Nasional ditetapkan melalui Peraturan Presiden dan ditinjau ulang
secara berkala sesuai dengan perkembangan sosial, ekonomi, dan
kebutuhan dasar hidup yang layak.
Setiap Peserta wajib membayar iuran yang besarnya ditetapkan
berdasarkan persentase dari upah (untuk pekerja penerima upah)
atau suatu jumlah nominal tertentu (bukan penerima upah dan PBI).
Setiap Pemberi Kerja wajib memungut iuran dari pekerjanya,
menambahkan iuran peserta yang menjadi tanggung jawabnya, dan
membayarkan iuran tersebut setiap bulan kepada BPJS Kesehatan
secara berkala (paling lambat tanggal 10 setiap bulan). Apabila
tanggal 10 (sepuluh) jatuh pada hari libur, maka iuran dibayarkan
pada hari kerja berikutnya. Keterlambatan pembayaran iuran JKN
dikenakan denda administratif sebesar 2% (dua persen) perbulan
dari total iuran yang tertunggak dan dibayar oleh Pemberi Kerja.
Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja
wajib membayar iuran JKN pada setiap bulan yang dibayarkan
palinglambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan kepada BPJS
Kesehatan. Pembayaran iuran JKN dapat dilakukan diawal.
BPJS Kesehatan menghitung kelebihan atau kekurangan iuran
JKN sesuai dengan Gaji atau Upah Peserta. Dalam hal terjadi
kelebihan atau kekurangan pembayaran iuran, BPJS Kesehatan
memberitahukan secara tertulis kepada Pemberi Kerja dan/atau
Peserta paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya
iuran. Kelebihan atau kekurangan pembayaran iuran diperhitungkan
dengan pembayaran Iuran bulan berikutnya.
Ada 2 (dua) jenis pelayanan yang akan diperoleh oleh Peserta
JKN, yaitu berupa pelayanan kesehatan (manfaat medis) serta
akomodasi dan ambulans (manfaat non medis). Ambulans hanya
diberikan untuk pasien rujukan dari Fasilitas Kesehatan dengan
kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan. Peserta yang
memerlukan pelayanan kesehatan pertama-tama harus memperoleh
pelayanan kesehatan pada Fasilitas Kesehatan tingkat pertama. Bila
Peserta memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, maka hal
itu harus dilakukan melalui rujukan oleh Fasilitas Kesehatan tingkat
pertama, kecuali dalam keadaan kegawatdaruratan medis. Bila di
27
suatu daerah belum tersedia Fasilitas Kesehatan yang memenuhi
syarat guna memenuhi kebutuhan medis sejumlah Peserta, BPJS
Kesehatan wajib memberikan kompensasi, yang dapat berupa:
penggantian uang tunai, pengiriman tenaga kesehatan atau
penyediaan Fasilitas Kesehatan tertentu. Penggantian uang tunai
hanya digunakan untuk biaya pelayanan kesehatan dan
transportasi.Penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua
Fasilitas Kesehatan yang menjalin kerja sama dengan BPJS
Kesehatan baik fasilitas kesehatan milik Pemerintah, Pemerintah
Daerah, dan swasta yang memenuhi persyaratan melalui proses
kredensialing dan rekredensialing.
Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional terdiri atas 2 (dua) jenis,
yaitu manfaat medis berupa pelayanan kesehatan dan manfaat non
medis meliputi akomodasi dan ambulans. Ambulans hanya
diberikan untuk pasien rujukan dari Fasilitas Kesehatan dengan
kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan. Manfaat
Jaminan Kesehatan Nasional mencakup pelayanan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif. termasuk pelayanan obat dan
bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis.
Manfaat pelayanan promotif dan preventif meliputi pemberian
pelayanan:
28
4) Skrining kesehatan, diberikan secara selektif yang ditujukan
untuk mendeteksi risiko penyakit dan mencegah dampak
lanjutan dari risiko penyakit tertentu.
29
atau sumur pompa, atau sumur gali, atau mata air terlindung untuk
keperluan sehari-hari.
Oleh karena itu, air yang digunakan harus bersih, agar tidak terkena
30
kedap air dan tidak boleh retak, bibir sumur harus diplester dan sumur
sebainya diberi penutup
d) Harus dijga kebersihannya seperti tidak ada genangan air di sekitar
sumber air, dan dilengkapi dengan saluran embuangan air, tidak ada
becak-bercak kotoran, tiak berlumut, pada lantai atau dinding sumur.
Ember tau gayung pengambil air harus tetap bersih dan diletakkan di
ntai (ember/ ayung digantung di tiang sumur)
(Menggunakan Jamban Sehat, Pusat Promkes Kemenkes. 2009).
Pendukung keberhasilan program keluarga mempunyai akses atau
memiliki sarana air bersih:
untuk buang air besar berupa kloset leher angsa atau kloset
plengsengan.
tempat duduk dngan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung)
jamban untuk buang air besar (BAB) dan buang air kecil
31
c) Membuat tinja tersebut tidak dapat dihinggapi serangga, serta
binatang lainnya
d) Mencegah bau yang tidak sedap
e) Konstruksi dudukannya dibuat dengan baik, aman dan mudah
dibersihkan (Informasi Pilihan Jamban Sehat, Water and Sanitation
Program East Asia and The Pasific.
Syarat jamban sehat :
a) Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air
b) Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruangan jamban dalam
keadaan bersih
c) Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat
d) Tidak ada serangga (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran
e) Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih)
f) Bila ada kerusakan, segera diperbaiki
Manfaat menggunakan jamban :
32
Menggunakan Jamban Sehat, Pusat Promkes Kemenkes. 2009).
(Informasi Pilihan Jamban Sehat, Water and Sanitation Program East
Asia and the Pacific)
Jenis-jenis jamban yang dianjurkan:
a) Jamban cemplung
Adalah jamban yang penampungannya berupa lubang yang
berfungsi menyimpan dan meresapkan cairan kotoran/ tinja ke
dalam tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk
jamban cemplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau
b) Jamban tangki septiik/ leher angsa
Adalah jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya
berupa tangki septik keddp air yang berfungsi sebagai wadah
proses penguraian kotoran manusia yang dilengkapi dengan
resapannya. (Menggunakan Jamban Sehat, Pusat Promkes
Kemenkes, 2009)
33