Anda di halaman 1dari 42

ANALISIS KOMUNIKASI BISNIS

PT. SULI HARTA PERKASA

Oleh:

1. Fitriani (202033121193)
2. I Kadek Deva Dwipayana (202033121215)
3. Ida Ayu Intan Pramesti Putri Manuaba (202033121223)
4. Ni Kadek Elsy Melani (202033121243)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WARMADEWA

DENPASAR

2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas rahmat, hidayah dan karunia-Nya maka kami dapat
menyelesaikan Analisis Komunikasi Bisnis Suatu Organisasi dengan baik
dan tepat waktu di PT. SULI HARTA PERKASA yang berlokasi di Jl. Suli
No.74, Dangin Puri Kangin, Kota Denpasar, Kecamatan Denpasar Utara,
Kabupaten Badung, Bali 80234

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan tugas paper ini adalah
untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Bapak I Gede Agung
Wira Pertama, SE.MM selaku dosen mata kuliah Komunikasi Bisnis.

Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan,


namun berkat dukungan dari berbagai pihak akhirnya kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik. Oleh karena itu, melalui
kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
bersangkutan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa didalam penulisan laporan
analisis ini masih terdapat kekurangan serta jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan untuk memberikan saran dan kritik
yang membangun agar kami dapat memperbaiki segala kesalahan dalam
penyusunan laporan ini. Sebelum dan sesudahya kami selaku penulis
mengucapkan terima kasih.

Denpasar, 30 September 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... 2
DAFTAR ISI ......................................................................................................... 3
BAB 1 .................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ................................................................................................ 5
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 6
1.4 Manfaat Observasi .................................................................................... 6
BAB II ................................................................................................................... 8
LANDASAN TEORI ........................................................................................... 8
2.1 Pengertian Perencanaan Pesan Bisnis ..................................................... 8
2.2 Model Komunikasi David K. Berlo .......................................................... 8
2.3 Proses Penyusunan Pesan Bisnis .............................................................. 10
2.4 Penentuan Tujuan Pesan Bisnis ............................................................... 11
2.5 Analisis Audiens ........................................................................................ 11
2.6 Penentuan Ide Pokok ................................................................................. 14
2.7 Pemilihan Saluran dan Media .................................................................. 15
BAB III .................................................................................................................. 18
ISI .......................................................................................................................... 18
3.1 Profil Perusahaan ........................................................................................ 18
3.2 Sejarah PT. Suli Harta Perkasa ................................................................ 19
3.3 Komunikasi Bisnis PT. Suli Harta Perkasa Berdasarkan Teori David K.
Berlo ............................................................................................................. 19
a. Teknologi Komunikasi dari Owner kepada Staff .............................. 19
b. Komunikasi Antar Admin PT. Suli Harta Perkasa kepada
Customer........................................................................................................ 21

3.4 Sistem Komunikasi PT. Suli Harta Perkasa Saluran Komunikasi ......... 23
a. Komunikasi dari Atasan Kepada Bawahan ..................................... 23
b. Komunikasi dari Bawahan Kepada Atasan ..................................... 24
c. Komunikasi Antar Sesama Rekan Kerja ......................................... 25
3.5 Analisis Audiens PT. Suli Harta Perkasa ................................................. 26
3.6 Penentuan Ide Pokok Pada PT. Suli Harta Perkasa ............................... 27
3.7 Pemilihan Saluran dan Media PT. Suli Harta Perkasa ........................... 28
3.8 Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap PT. Suli Harta Perkasa ............ 30
3.9 Hambatan dan Kendala Komunikasi Pada PT. Suli Harta Perkasa ..... 31
3.10 Feedback Yang Dihasilkan dari Komunikasi PT. Suli Harta Perkasa . 33
BAB IV .................................................................................................................. 30
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 31
4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 31
4.2 Saran ............................................................................................................ 32
BAB V ................................................................................................................... 33
DOKUMENTASI ................................................................................................. 33
BAB VI .................................................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 38

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setelah memperoleh gambaran mengenai berbagai macam bentuk saluran


komunikasi baik yang bersifat formal maupun informal, langkah berikutnya
adalah melakukan perencanaan pesan-pesan bisnis, mencakup pesan-pesan yang
disampaikan secara tertulis dan pesan-pesan yang disampaikan secara lisan.
Pesan bisnis yang efektif bertujuan untuk menarik perhatian pihak lawan
komunikasi, karena itu pesan harus ringkas dan menunjukkan tujuan yang jelas.
Tujuan dalam penulisan pesan bisnis yang efektif adalah lebih bersifat untuk
menyatakan ide daripada mengesankan lawan komunikasi.
Dalam komunikasi bisnis ada beberapa langkah termasuk perencanaan
pesan-pesan bisnis. Perencanaan pesan-pesan bisnis mencakup pesan-pesan
yang di sampaikan secara tertulis dan pesan-pesan yang di sampaikan secara
lisan. Perencanaan pesan-pesan bisnis merupakan suatu langkah strategis bagi
pencapaian tujuan organisasi secara menyeluruh dan salah satu faktor penentu
keberhasilan komunikasi, pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik akan
mempermudah pencapaian tujuan komunikasi. Dalam hal ini perencanaan
pesan-pesan bisnis lebih di fokuskan pada perencanaan secara tertulis.
Perencanaan pesan bisnis adalah proses komposisi penyusunan pesan
bisnis. Proses itu sendiri terdiri dari perencanaan tujuan audiens, ide, saluran;
pengorganisasian ide; membuat draf, merangkai kata / kalimat / paragraph; dan
merevisi. PT. Suli Harta Perkasa merupakan distributor & ritel minuman bir, wiski,
wine, vodka ada juga food yang menggunakan daging-daging import. PT. SULI
HARTA PERKASA terletak di Jl. Suli No.74, Dangin Puri Kangin, Kota
Denpasar, Kecamatan Denpasar Utara, Kabupaten Badung. PT. Suli Harta
Perkasa merupakan salah satu PT yang mempunyai perencanaan pesan bisnis
karena banyaknya konsumen maupun pelanggan lokal dan luar negri.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem komunikasi PT. Suli Harta Perkasa berdasarkan model


komunikasi SMCR dari teori David K. Berlo

5
2. Bagaimana sistem komuniasi dalam PT. Suli Harta Perkasa berdasarkan
saluran komunikasi?
3. Bagaimana Analisis Audiens PT. Suli Harta Perkasa ?

4. Bagaimana Penentuan Ide Pokok Pada PT. Suli Harta Perkasa ?


5. Bagaimana Pemilihan Saluran & Media PT. Suli Harta Perkasa ?
6. Bagaimana Dampak Pandemi Covid19 Terhadap PT. Suli Harta Perkasa ?
7. Bagaimana Hambatan & Kendala Teknologi Komunikasi Pada PT. Suli Harta
Perkasa ?
8. Bagaimana Feedback Dari PT. Suli Harta Perkasa Dalam Komunikasi ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem komunikasi PT. Suli Harta Perkasa berdasarkan
model komunikasi SMCR dari teori David K. Berlo
2. Untuk sistem komuniasi dalam PT. Suli Harta Perkasa berdasarkan saluran
komunikasi
3. Untuk Mengetahui Analisis Audiens PT. Suli Harta Perkasa
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Penentuan Ide Pokok Pada PT. Suli Harta Perkasa
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Pemilihan Saluran & Media PT. Suli Harta Perkasa
6. Untuk Mengetahui Dampak Pandemi Covid19 Terhadap PT. Suli Harta Perkasa
7 Untuk Mengetahui Hambatan & Kendala Teknologi Komunikasi Pada PT. Suli
Harta Perkasa
8. Untuk Mengetahui Feedback Dari PT. Suli Harta Perkasa Dalam Komunikasi

1.4 Manfaat Observasi


Berdasarkan tujuan observasi yang hendak dicapai, maka observasi ini
diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik bagi pihak yang
membutuhkan secara langsung maupun tidak langsung baik secara teoritis maupun
praktis, diantaranya:
1) Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
perencanaan pesan bisnis maupun hambatan dan kendala di PT. Suli Harta Perkasa,
serta juga diharapkan sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan komunikasi
yang secara teoritis dipelajari di bangku perkuliahan.
2) Manfaat Praktis
Secara praktis observasi ini dapat bermanfaat sebagai berikut :
6
a. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana yang bermanfaat dalam komunikasi
perencanaan pesan bisnis. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan teori


komunikasi perencanaan pesan bisnis dan juga secara praktis untuk dijadikan sebagai
bahan masukan yang dapat menambah informasi dalam teori perencanaan pesan bisnis
diperushaan.
d. Bagi PT. Suli Harta Perkasa
Observasi ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan juga masukan bagi
perusahaan agar lebih bisa mengembangkan komunikasi kepada para karyawan
maupun owner & customer.

7
BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Perencanaan Pesan Bisnis
Pesan bisnis adalah suatu pesan atau surat yang digunakan oleh pengirim
(source) untuk menyampaivkan informasi yang tertulis maupun tidak tertulis,
dalam penyelenggaraan kegitan bisnis yang diterima oleh orang ataupun
organisasi (receiver). Perencanaan pesan merupakan suatu langkah strategis bagi
pencapaian tujuan organisasi secara menyeluruh dan merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan komunikasi. Pesan–pesan bisnis yang terencana dengan
baik akan mempermudah pencapaian tujuan komunikasi.
Pengertian Pesan Bisnis Menurut Ahli Onong Effendy, menyatakan bahwa
pesan adalah: “suatu komponen dalam proses komunikasi berupa paduan dari
pikiran dan perasaan seseorang dengan menggunakan lambang, bahasa/lambang-
lambang lainnya disampaikan kepada orang lain” (Effendy,
1989: 224).

2.2 Model Komunikasi David K. Berlo


Dalam model komunikasi David K.Berlo (1960), diketahui bahwa
komunikasi terdiri dari 4 Proses Utama yaitu SMRC (Source, Message,
Channel, dan Receiver) lalu ditambah 3 Proses sekunder yaitu Feedback, Efek,
dan Lingkungan. Proses utama sebagai berikut :
a. Source (sumber)
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai
pengirim informasi. Sumber bisa terdiri dari satu orang atau kelompok ,
misalnya partai, organisasi, atau Lembaga. Sumber sering disebut
komunikator, source, sender, atau encoder.
b. Pesan
Pesan adalah sesuatu (pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat,
atau propaganda) yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan
dapat disampikan denga cara tatap muka atau melalui media komunikasi.
Pesan sering disebut message, content, atau information.
c. Saluran dan Media

8
Saluran komukasi terdiri atas komunikasi lisan, tertulis, dan
elektronik. Media yang dimaksud disini adalah alat atau saran yang
digunakan untuk memindahkan pesan dari pengirim kepada penerima.
Media dalam komunikasi antar pribadi dapat berupa panca indra atau
saluran komunikasi berupa telepon, telegram, dan email. Sementara
dalam komunikasi massa, media dapat dibedakan atas dua macam yaitu
media cetak (surat kabar, majalah, buku selebaran, brosur) dan media
elektronik (radio, film, televisi, computer, video cassette/tape). Selain
media tersebut di atas masih terdapat tempat-tempat tertentu yang bisa
dipandang sebagai media komunikasi social, misalnya rumah ibadah,
balai desa, arisan, panggung kesenian, pesta rakyat.
d. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim
oleh pengirim. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau kelompok.
Penerima merupakan elemen penting dalam proses komunikasi karena
menjadi sasaran dalam suatu komunikasi. Penerima sering disebut
berbagai istilah, antara lain khalayak, sasaran, komunikasi, audiens, atau
receiver.
e. Umpak Balik
Umpan atau tanggapan balik merupakan respon atau reaksi yang
diberikan oleh penerima. Dalam hal pesan belum sampai kepada
penerima, tanggapan balik dapat pula berasal dari media. Umpan balik
bisa berupa data, pendapat, komentar, atau saran.
f. Efek
Efek atau pengaruh merupakan perbedaan antara apa yang
dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah
penerima pesan. Pengaruh bisa terjadi dalam perubahan pengetahuan
(knowledge), sikap (attitude), dan perilaku (behavior).
g. Lingkungan
Lingkungan atau situasi adalah factor-faktor tertentu yang dapat
memengaruhi jalannya komunikasi. Lingkungan dapat berupa:
▪ Lingkungan fisik (misalnya letak geografis dan jarak)
▪ Lingkungan social budaya (misalnya Bahasa, adat-istiadat, dan
status sosial)

9
▪ Lingkungan psikologis (pertimbangan kejiwaan)
▪ Dimensi waktu (misalnya musim, pagi/siang/malam)
Setiap unsur tersebut saling bergantung satu sama lain dan
memiliki peranan penting dalam membangun proses komunikasi.

2.3 Proses Penyusunan Pesan Bisnis


Dalam organisasi bisnis, berbagai kegiatan komunikasi terjadi setiap
hari, baik lisan maupun tertulis. Mulai dari kegiatan komunikasi yang sangat
sederhana sampai pada kegiatan komunikasi yang rumit dan kompleks.
Misalnya, membuat memo, merevisi draft surat, mengetik e-mail, membuat
laporan, menyiapkan surat tanggapan atas keluhan pelanggan, membuat surat
perjanjian, dan lain-lain. Semua kegiatan komunikasi itu saling bersaing untuk
memperoleh perhatian penerima. Oleh karena itu, pesan bisnis diupayakan selalu
lebih menarik dibandingkan yang lain atau lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Menyusun pesan bisnis yang menarik perhatian, mudah dibaca, dan mudah
dipahami memerlukan kreativitas dan hendaknya berpusat pada penerima dan
memeiliki tujuan yang jelas. Proses penyusunan bisnis bersifat fleksibel dan
umumnya terdiri atas 3 tahap sederhana, yaitu:
1. Perencanaan Pesan
Dalam tahap ini, ditentukan hal-hal yang mendasar dari suatu pesan yang
dikomunikasikan secara rinci, meliputi:
• Penetuan tujuan
• Analisis audiens
• Penentuan ide pokok
• Pemilihan saluran & media
2. Penyusunan Pesan
Setelah tahap perencanaan, selanjutnya ide/gagasan dituangkan ke dalam pesan
tertulis. Pengorganisasian dan penyusunan dokumen dimulai dari penyusunan
kata-kata, kalimat paragraph, serta memilih ilustrasi yang akan digunakan untuk
mendukung ide/gagasan. Tahap ini meliputi 2 kegiatan:
• Mengorganisasikan pesan
• Memformulasikan pesan
3. Revisi Pesan

10
Pesan yang telah disusun dikaji ulang untuk memastikan apakah ide/gagasan
yang diungkapkan sudah memadai. Pemeriksaan lebih detail juga dilakukan atas
format penulisan, tanda baca, dan tata bahasa. Tahap revisi pesan adalah:
• Menyunting Pesan
• Menulis ulang
• Memproduksi pesan
• Mencetak pesan

2.4 Penentuan Tujuan Penyusunan Pesan Bisnis


Pesan bisnis dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Ada tiga
tujuan umum komunikasi bisnis, yaitu: (1) memberi informasi (informming), (2)
membujuk atau persuasi (perssuading), (3) melakukan kerjasama atau kolaborasi
(collaborating). Masing-masing tujuan tersebut akan menentukan tingkat
partisipasi penerima dan pengendalian pengirim. (1) Jika hanya bertujuan
memberikan informasi, akan diperlukan sedikit saja partisipasi komunikan, dan
kendali pesan sepenuhnya berada pada komunikator.
(2) Pesan yang bersifat persuasive akan memerlukan partisipasi komunikan dan
interaksi yang lebih tinggi, serta penggendalian pesan yang tidak sepenuhnya
berada pada komunikator.
(3) Sementara, jika pesan bisnis bertujuan menjalin kerjasama, akan diperlukan
partisipasi maksimum dari komunikan dan kendali komunikator terhadap isi
pesan yang lebih rendah.
Pesan yang dibuat tidak akan ada gunanya apabila gagal mencapai tujuan.
Oleh karena itu, tujuan pesan bisnishendaknya realistis dan tidak bertentangan
dengan tujuan perusahaan (organisasi).
2.5 Analisis Audiens

Setelah tujuan bisa ditetapkan dengan baik, langkah selanjutnya yaitu


melakukan analisis audiens. Sasaran atau target utama dari setiap komunikasi
adalah penerima atau audiens. Maka, analisis terhadap audiens sangat perlu
dilakukan, audiens dalam studi komunikasi bisa individu maupun organisasi.
Audiens biasanya memiliki pemahaman yang berbeda-beda atas pesan yang
mereka terima.
a. Mengembangkan Profil Audiens

11
Analisis terhadap audiens yang sudah dikenal biasanya relatif lebih mudah
dilakukan tanpa harus melalui melalui penelitian yang rumit. Demikian juga,
reaksi atas pesan yang dikirim kepada orang yang sudah dikenal pada umumnya
bisa diperkirakan. Contoh audiens yang sudah dikenal adalah atasan, rekan
sekerja, pelanggan lama, dan pemasok lama.

Apabila audiens belum dikenal, maka petunjuk berikut bisa dipergunakan u


ntuk membantu melakukan analisis (Bovee dan Thill, 2003:103).
Analizise Siapa pihak penerima pesan?
Understand Bagaimana pengetahuan penerima mengenai subjek?
Demographics Berapa umur, jenis kelamin, pendidikan penerima?
Interests Apa yang menarik perhatian penerima?
Environment Apakah penerima bersahabat atau bermusuhan?
Needs Informasi apa yang diperlukan penerima?
Customize Bagaimana penyesuaian pesan yang diperlukan?
Expectation Apa yang diharuskan penerima?
b. Mengenali Penerima Primer
Apabila penerima terdiri dari beberapa orang, perlu dikenali orang-orang
terpenting yang berpengaruh atau bertindak sebagai pengambil keputusan.
Biasanya, orang yang berkedudukan tinggi bertindak sebagai pengambil
keputusan. Namun, adakalanya justru orang yang berkedudukan rendah yang
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan tertentu.
c. Menetapkan Jumlah dan Komposisi Audiens
Jumlah penerima juga memengaruhi pesan bisnis. Menulis pesan bisnis yang
ditunjukkan hanya kepada satu orang akan berbeda dengan pesan bisnis yang
ditunjukan kepada banyak orang. Gaya penulisan, format, dan bahasa pesan
bisnis yang ditunjukan kepada orang banyak cenderung lebih formal.
d. Mengukur Tingkat Pemahaman Audiens
Apabila penerima memiliki latar belakang yang sama dengan pengirim,
maka pada umumnya mereka dianggap memiliki pemahaman yang relatif sama
terhadap suatu pesan. Dalam keadaan demikian, pengirim tidak perlu melakukan
usaha-usaha tertentu untuk memberikan pemahaman kepada penerima. Namun
apabila penerima memiliki latar belakang yang berbeda,

12
maka pengirim harus siap untuk memberikan penjelasan-penjelasan tanpa rasa
bosan agar tidak terjadi kekeliruan interprestasi.
e. Memperkirakan Reaksi Penerima
Cara mengorganisasikan pesan sangat tergantung pada reaksi yang
diperkirakan akan dilakukan oleh penerima. Untuk menghindari kritik dan
perdebatan, pesan bisnis sebaiknya dilengkapi dengan argumentasi yang
didukung dengan bukti-bukti yang cukup dan penjelasan yang memadai, serta
diakhiri dengan simpulan dan rekomendasi.
f. Memenuhi Kebutuhan Informasi Audiens
Pesan yang baik akan mampu memenuhi semua pertanyaan penerima.
Memenuhi kebutuhan informasi penerima merupakan salah satu kunci sukses
pesan bisnis. Ada lima pedoman yang perlu diperhatikan agar pesan bisnis
mampu memenuhi kebutuhan informasi audiens, yaitu:
1. Temukan apa yang igin diketahui audiens.
Tidak semua audiens pandai mengungkapkan apa yang ingin
diketahuinya. Cobalah menggali keinginan audiens dengan melakukan
pertanyaan ulang yang lebih spesifik untuk menghindari keragu-raguan.
2. Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan.
Informasi tambahan yang relevan perlu diberikan untuk mengantisipasi
kebutuhan informasi yang tidak disadari oleh audiens. Hal itu akan
menimbulkan kesan baik karena audiens memperoleh informasi yang lebih luas
dari harapannya.
3. Berikan semua informasi yang diperlukan oleh audiens.
Ujilah kelengkapan pesan yang dikirim dengan berpedoman pada 5W +
1H (Who, What, Why, When, Where, dan How).
4. Pastikan bahwa informasi yang diberikan akurat.
Dalam bisnis, ketepatan informasi harus dipastikan terlebih dahulu
sebelum membuat komitmen tertulis. Kaji ulang tanggal, jadwal, asumsi,
perhitungan matematika, atau keuangan untuk memastikan keabsahannya.
5. Tekankan gagasan yang paling menarik bagi audiens.
Di antara beberapa gagasan yang disampaikan, lakukan penekanan pada
gagasan yang paling menarik perhatian audiens.
g. Memuaskan Kebutuhan Emosional dan Praktis Audiens

13
Pesan yang bertujuan membujuk dan berkerja sama seringkali gagal
mengubah keyakinan atau perilaku audiens. Kegagalan itu bisa disebabkan ole
pesan yang menyajikn informasi yang tidak diperlukan, alasan yang
dikemukakan tidak rasional, dan terlalu panjang atau tidak menarik untuk
dibaca.

Hal penting yang harus diingat bahwa pesan bisnis disampaikan kepada
audiens yang juga melakukan kegiatas bisnis dan memiliki pemahaman terhadap
masalah bisnis. Mereka pada umumnya sibuk dan tidak memiliki banyak waktu
untuk membaca pesan. Di samping itu, audiens pda umumnya enggan
melakukan perubahan.
Untuk mencapai tujuan komunikasi, diupayakan agar pesan bisnis
menggunakan pendekatan emosional audiens, terstruktur, rasional, serta disusun
dengan format yang menarik.

2.6 Penentuan Ide Pokok

Setiap pesan bisnis, baik panjang maupun pendek pasti mengacu pada
suatu ide pokok (main idea). Ide pokok merupakan pernyataan tentang suatu
topik yang menjelaskan isi dan tujuan topic tersebut sehingga dapat diterima
dengan baik oleh audiens. Topik merupakan suatu subjek pesan yang luas.
Teknik atau cara menentukan ide pokok :
1. Brainstorming
Yaitu penentuan ide pokok dengan membiarkan pikiran mencari berbagai
kemungkinan ide pokok secara leluasa. Ide yang diperoleh dengan cara tersebut
akan lebih bervariatif, baru, dan orisinil.
2. Petunjuk Atasan
Dalam organisasi yang menganut sistem senioritas, para pelaksana
cenderung meminta petunjuk atasan dalam menentukan ide pokok.
3. Kebiasaan
Untuk situasi yang relatif sama atau kejadian yang berulang-ulang,
biasanya dikembangkan ide pokok tertentu yang relatif sama. Penetuan ide
pokok dilakukan dengan kebiasaan:
1. Topik : Iuran Anggota Asosiasi
2. Ide Pokok : Iuran anggota merupakan sumber dana asosiasi

14
Dengan membayar iuran, anggota akan memperoleh beberapa manfaat
tambahan, seperti mengikuti seminar tanpa dipungut biaya lagi, komunikasi
antaranggota lebih lancer, memperoleh newsletter gratis, dan bebas
menggunakan fasilitas milik aosiasi.
3. Ide Pendukung :
Manfaat yang diterima lebih banyak dari uang yang dikeluarkan.
Pembayaran iuran tidak memberatkan dan merepotkan anggotaSetelah ide
pokok ditentukan, selanjutnya perlu diperhatikan batasan atau cakupan informasi
yang menyangkut luas maupun kedalaman.

2.7 Pemilihan Saluran Dan Media

Pemilihan saluran dan media sangat penting dilakukan dalam


perencanaan pesan bisnis yang berpusat pada penerima. Komunkasi efektif dan
tidak efektif dapat dibedakan melalui pilihan atas saluran dan media komunikasi.
Pilihan saluran dan media komunikasi sangat tergantung pada sifat pesan, waktu,
formalitas, dan penerima. Saluran komunikasi terdiri atas saluran komunikasi
lisan (oral communication) dan tertulis (written communication).
1. Saluran Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan merupakan saluran yang paling banyak digunakan
dalam bisnis. Komunikasi itu antara lain, percakapan antar dua orang secara
langsung (tatap muka), melalui telepon, wawancara, pidato, seminar, pelatihan
dan presentasi bisnis.
Tentu saja tidak semua pesan bisa dengan tepat dikomunikasikan secara
lisan. Informasi yang kontrovensial dan aktivitas pengambilan nonverbal
penerima mudah diketahui dan komunikator dapat dengan segera mengambil
tindakan yang tepat. Kekurangan atau kelemahan saluran itu adalah sifatnya
yang spontan sehingga pesan tidak dapat direncanakan dan diorganisasikan
dengan baik. Disamping itu, pesan lisan yang disampaikan dari orang ke orang
akan membuka peluang terjadinya distorsi.
Saluran lisan dapat digunakan apabila :
- Diperlukan umpan balik secara langsung dari penerima
- Pesan relatif sederhana
- Tidak memerlukan catatan permanen

15
- Penerima dapat dikumpulkan dengan mudah dan ekonomis
- Ingin mendorong interaksi untuk pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan
Tipe atau tingkatan komunikasi sangat menentukan tempat dan media
yang digunakan. Komunikasi lisan antar pribadi bisa dilakukan di ruang kerja
hanya dengan panca indra atau dengan media elektronik, seperti telepon dan
voice mail. Selain memiliki kelebihan dalam kecepatan pengirim dan
penerimaan informasi, telepon dan voice mail juga lebih ekonomis.
2 Saluran Komunikasi Tertulis
Pesan-pesan tertulis dalam bisnis dibuat dalam berbagai bentuk,
misalnya surat, memo, proposal, dan laporan. Pesan-pesan tertulis bisa ditulis
tangan atau dengan bantuan media elektronik. Media elektronik yang bisa
digunakan adalah mesin faks, telegram, dan e-mail.
Saluran komunikasi tertulis tepat dipergunakan bila :
- Tidak dipergunakan umpan balik secara langsung dengan penerima
- Pesan terinci dan kompleks
- Memerlukan perencanaan yang seksama
- Memerlukan catatan yang permanen
- Penerima dalam jumlah banyak
- Penerima sulit dijangkau karena tersebar secara geografis
- Ingin meminjamkan peluang distorsi
Kelebihan dari saluran komunikasi tertulis adalah adanya kesempatan
bagi para komunikator untuk merencanakan dan mengendalikan pesan. Dan
kekurangannya adalah umpan balik secara langsung tidak bisa diperoleh dalam
waktu cepat.
Media pada saluran lisan : Media pada saluran
tertulis :
1. Percakapan tatap muka 1. Surat, memo, laporan,
proposal
(pidato, rapat, seminar, konferensi) 2. Electronik mail (e-mail)
2. Telepon, voice mail 3. Telepon (SMS)
3. Radio, televise, computer 4. Komputer
4. Pita audio dan video 5. Faks
5. Telecomference 6. Telegram

16
6. Video conference 7. Pos biasa dan khusus
3 Kekayaan Media
Kekayaan media adalah nilai dari media dalam situasi komunikasi.
Kekayaan ditetapkan oleh kemampuan media untuk menyampaikan pesan
dengan memakai lebih dari satu isyarat, memudahkan umpan balik, dan
menetapkan fokus pribadi.
Komunikasi tatap muka adalah media yang paling kaya karena berdifat
pribadi, menyediakan umpan balik, verbal dan nonverbal secara langsung, dan
menyampaikan emosi di balik pesan. Namun, tatap muka juga merupakan salah
satu media yang paling terbatas karena penerima dan pengirim pesan harus
berada di satu tempat yang sama saat berkomunikasi. Keterbatasan itu dapat
diatasi dengan penggunaan teknoloi maju yang berupa telecomference.
Media yang paling kaya digunakan untuk mengirimkan pesan non rutin
yang bersifat kompleks. Media kaya digunaka untuk menyampaikan kepedulian
dan memperoleh komitmen.

Semakin Kaya

Talap Wajah

Telepon e-mail

Dokumen dengan alamat yang


dituju (surat memo)

Dokumen tanpa alamat yang


dituju (selembar)

Gambar Kontinum Kekayaan Media


Semakin Miskin

Gambar Kontinum Kekayaan Media

17
BAB III
ISI

3.1 profil perusahaan

1. Nama Perusahaan : PT. Suli Harta Perkasa

2. Nama Pemilik : Ida Bagus Ary Purniatmaja

3. Bidang Usaha : Distributor Minuman & Ritel

4. Alamat : Jl. Suli No.74A, Dangin Puri Kangin,


Kecamatan
Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar,
Bali
5. Telepon
: 0361243233

6. Email : suli.harta.perkasa.168@gmail.com

7. Media Sosial

▪ Instagram : pt.suliharthaperkasa
▪ WhatsApp : 081210127474
▪ Facebook : Suli Harta Perkasa
▪ Grab : Warung Suli
▪ Gojek : Warung Suli

18
3.2 Sejarah PT. Suli Harta Perkasa
PT. Suli Harta Perkasa bediri sejak tahun 2017 dari pengembangan usaha
yang lama. Memiliki cabang di sanur yaitu CV. Suli Hartha Mas yang terletak di
Sanur Kauh, Denpasar Selatan yang sudah besar dalam penempatan fasilitas
wine. CV. Suli Hartha Mas memiliki 2 divisi yaitu distributor minuman
& food. Minuman yang terdapat berupa wine, wisky, vodka, bir & soju,
sedangkan di food menggunakan daging import seperti sapi, kerbau, salmon, dori,
cumi. Menyewa stok di benua untuk disimpan selama sebulan mencapai 7 sampai
8 ton total daging import profitnya juga bisa mencapai 1 Miliar lebih. Dari CV.
Suli Hartha Mas berkembang menjadi PT. Suli Hartha Mas pada tahun
2017. Sedangkan CV. Suli Hartha Mas berdiri tahun 2005. Pada masa itu
banyaknya importir masuk pada perusashaan yang menjadikan perusahaan
membuat perusahaan baru yang akhirnya membentuk distributor baru dengan
berdirinya PT. Suli Harta Perkasa. Dulu pada tahun berdirinya importir minuman
yang pertama kalinya masuk ialah PT. Pelita Makmur Perkasa, sedangkan untuk
minuman lokal ditunjuk sebagai distributor PT. Karisma Serasi Jaya.
PT. Suli Harta Perkasa ialah usaha yang mempunyai salah satu tujuan
untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Untuk mencapai tujuan tersebut tentu
perlu kerjasama antara berbagai pihak seperti staf, karyawan serta customer. Bila
komunikasi dapat diterapkan di dalam suatu organisasi atau perusahaan, maka
sasaran yang dituju akan beranekaragam tetapi tujuan utamanya tentulah untuk
mempersatukan individu-individu yang tergabung di dalam organisasi atau
perusahaan tersebut. Usaha yang didirikan ini sudah terkenal di seluruh bali
karena sudah mempunyai nama, bahkan sudah sangat terkenal di kalangan besar
seperti customer hotel-hotel besar: Hotel bintang lima di Bali, Hotel Grand Hyat,
Restoran dan Bar diseluruh Bali. PT. Suli Harta Perkasa memilik 5 orang
karyawan dan 2 staff di bidang admin dan pemasaran.

3.3 Komunikasi Bisnis UD. Aditya Furniture Bali Berdasarkan Teori


David K.Berlo
a. Komunikasi Antara Owner kepada Staff

19
Analisis komunikasi pada PT. Suli Harta Perkasa berdasarkan model
komunikasi SMCR dari teori David K. Berlo yaitu pada saat komunikasi
berlangsung antara owner kepada staff mengenai pemasaran produk.
Sumber ialah semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai
pengirim informasi. Sumber bisa terdiri dari satu orang atau kelompok.
Didalam PT. Suli Harta Perkasa terdapat General Manager sebagai sumber
yang dimana sumber adalah pengirim informasi kepada staff yang
merupakan komunikan atau disebut sebagai penerima pesan melalui saluran
komunikasi, dimana pesan dapat disampikan dengan cara tatap muka
( l i s a n ) atau melalui media komunikasi (WhatsApp), walaupun dengan
melaksanakan komunikasi tatap muka protokol kesehatan tetap dilaksanakan
dengan ketat demi keamanan bersama antara GM terhadap para
staff/karyawan.
Didalam PT. Suli Harta Perkasa Saluran dan Media yang mereka gunakan
ialah sebuah media sosial berupa WhatsApp yang dimana General Manager
bisa selalu memantau perusahaannya dengan menelfon atau mengirimi pesan
kepada staffnya untuk mengetahui perkembangan perusahaannya. Dan
melalui instagram agar mempermudah General Manager memantau kerja
mereka dalam memberikan sebuah informasi-informasi berupa pesan yang
akan disampaikan kepada para customernya. Dikarenakannya pesan
merupakan sesuatu (pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat, atau
propaganda) yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat
disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi.
• Komunikasi antara GM kepada karyawan menggunakan media
social WhatsApp dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

20
Kemudian setelah bawahan/karyawan sudah menerima pesan informasi yang
disampaikan oleh atasannya ada yang namanya umpan balik atau tanggapan,
Kemudian ada pengaruh/efek merupakan perbedaan yang terjadi setelah
menerima dengan sebelum menerima pesan. Jadi ketika General Manager
menyampaikan informasi kepada staff baik itu staff admin ataupun karyawan
untuk dapat memaksimalkan pemasaran dengan memberikan informasi list
harga produk dan menciptakan konten" menarik di media sosial untuk
menarik customer dan memberi pelayanan terbaik kepada customer sebagai
penerima atau sasaran bagi produk yang akan kita terima feedbacknya bagi
perusahaan.

b. Komunikasi Admin PT. Suli Harta Perkasa kepada Customer


Analisis kegiatan komunikasi admin kepada customers di PT. Suli Harta
Perkasa berdasarkan model komunikasi SMCR dari teori David K. Berlo.
Admin sebagai sumber dimana sumber adalah pengirim informasi
sedangkan customer sebagai penerima pesan atau disebut juga komunikan.
PT. Suli Harta Perkasa dalam pemasaran produknya menggunakan saluran
komunikasi lisan atau tatap muka dan melalui media eletronik dengan
memanfaatkan media sosial seperti WhatsApp, Instagram, Grab, Gojek,
Facebook agar customer dapat mengetahui informasi produk dari PT. Suli
Harta Perkasa tersebut walaupun tidak datang langsung ke PT. Suli Harta
Perkasa. Sebelum menggunakan media sosial pun sudah banyak customer
dari hotel, bar, restoran terkenal berlangganan di PT. Suli Harta Perkasa karena
sudah mengetahui perusahaan ini menjadi distributor minuman import
dikawasan yang sangat strategis dan juga biasanya teman-teman dari GM dan
para Boss memperkenalkan produknya kepada teman-temannya. Disitulah
produknya menjadi “Ternama” karena diketahui oleh teman-teman dari GM
& Boss yang sering membawa ke toko.
Terkait komunikasi admin PT. Suli Harta Perkasa kepada customer yaitu
ketika customer tertarik dengan tampilan minuman yang disajikan oleh PT.
Suli Harta Perkasa. Maka admin dari PT ini akan memberikan informasi yang
dibutuhkan customer dengan meyakinkan customer mengenai produk yg
dijualnya.

21
• Komunikasi antara owner kepada costumer melalui media komunikasi
Whatsapp,dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Kemudian ada umpan balik dari penerimaan pesan atau customer. Umpan
balik merupakan tanggapan yang diberikan customer kepada pemilik usaha.
Pengaruh/efek merupakan perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan,
dan dilakukan oleh penerima pesan. Kemudian yang terakhir ada lingkungan
atau situasi, lingkungan/situasi saat ini belum stabil dikarenakan pandemi
Covid-19, hal ini mengakibatkan customer lebih memilih memesan barang
secara online, Maupun datang ke toko dengan sangat berhati-hati. Ketika
terjadi kesepakatan dan adanya transaksi, after sales, admin PT. Suli Harta
Perkasa akan meminta feedback berupa pendapat, komentar atau saran dari
customer mengenai produknya. Sejauh ini PT. Suli Harta Perkasa menerima
banyak feedback positif karena komunikasi yang berlangsung antara admin
dan customer berlangsung secara efektif. Dari feedback yang diberikan
customer itu menimbulkan efek yaitu admin dapat meningkatkan lagi
pelayanannya seperti packing barang yang dimaksimalkan lagi oleh admin
agar produk dari PT. Suli Harta Perkasa tidak rusak ketika dikirim dan dalam
kondisi yang baik untuk dipasarkan. Dari feedback yang diberikan oleh
customer melalui media sosial seperti banyaknya testimoni (review
pelanggan) dapat meningkatkan penjualan produk PT. Suli Harta Perkasa
hampir 85% melalui media sosial. Jadi, Komunikasi yang terjadi antara admin
PT. Suli Harta Perkasa berlangsung secara efektif meskipun pernah

22
terjadi miss komunikasi dalam proses pemesanan produk oleh customer
seperti halnya yaitu, terjadi penggembalian barang dikarenakan produk yang
diterima oleh customer tidak sesuai dengan pesanan.

3.4 Sistem Komunikasi PT. Suli Harta Perkasa Berdasarkan Saluran


Komunikasi
Dari hasil observasi yang tellah dilakukan, bahwa peran pimpinan
(owner) sangat penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan karena
komunikasi secara vertikal maupun horizontal keduanya sangat berperan demi
kemajuan organisasi atau perusahaan dengan tujuan keduanya saling
memberikan informasi dan keterbukaan agar komunikasi antara bawahan
dengan pimpinan berjalan dengan efektif. Berikut adalah contoh komunikasi
vertikal dan komunikasi horizontal yang terdapat di PT. Suli Harta Perkasa.

a. Komunikasi dari Atasan Kepada Bawahan


Komunikasi vertikal merupakan komunikasi yang terjadi antara atasan
dengan bawahan. Komunikasi yang mengalir dari atasan kepada bawahan
biasanya berbentuk perintah, pengarahan, dan pelatihan.
Komunikasi secara vertikal atau komunikasi dua arah yang dilakukan
antara atasan dengan bawahan memang penting dalam sebuah organisasi,
komunikasi yang dilakukan antara atasan dengan bawahan pada PT. Suli
Harta Perkasa komunikasi yang terjalin secara lisan maupun menggunakan
WhatsApp terbilang sudah efektif dan efesien, dikarenakan setiap perintah
atau pengarahan yang di berikan oleh atasan kepada bawahan nya itu bisa
diterima baik oleh staff dan karyawannya dan Arahan tersebut cukup jelas
dan mudah dipahami bagi staff dan karyawannya , maka setiap tugas yang
diberikan oleh atasan kepada bawahan nya selalu dikerjakan dengan baik
dan maksimal. Dan owner melalui GM pun selalu memiliki solusi dengan
cara mengadakan evaluasi meeting setiap minggunya untuk membicarakan
soal miskomunikasi antara staff dengan karyawan-karyawan yang terdapat
di perusahaan tersebut maupun permasalahan yang terjadi dalam
perusahaan, hal lainnya ialah GM juga akan mendiskusikan komunikasi,
target perusahaan langsung ke staff, termasuk target perusahaan, dan
pendapatan profit pada perusahaan.

30
• Komunikasi secara Lisan antara Owner dan Karyawan :

b. Komunikasi dari Bawahan Kepada Atasan


Komunikasi ke atas adalah komunikasi dari bawahan kepada atasan atau
bisa disebut dengan pelaporan, komunikasi ini umumnya bertujuan untuk
melakukan kegiatan seperti pelaporan kegiatan, penyampaian gagasan dan
penyampaian informasi yang menyangkut masalah- masalah pekerjaan,
komunikasi ini dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung atau
secara tertulis. Dalam komunikasi antara staff dan karyawan ke GM, lalu
GM akan ke pimpinan (owner) di PT. Suli Harta Perkasa ini berjalan cukup
efektif walaupun pernah terjadi misskomunikasi antara para staff dengan
atasannya atau GM dan owner. Seperti contohnya miss komunikasi pada
PT. Suli Harta Perkasa yaitu adanya salah pesanan seperti pelanggan
memesan secara langsung ke toko 1 dus vibe dan 1 dus red label kepada
staff toko, dan saat bertukar media sosial dengan staf bagian marketing
yaitu WhatsApp dan pada sore hari ada perubahan 1 dus vibe, dan 2 red
label dan staf marketing lupa menginfo pesanan baru kepada staf pengirim
sehingga terjadi kesalahan pengiriman. Namun, PT. Suli Harta Perkasa bisa
cepat dalam mengatasi masalah tersebut dengan cara lebih aktif dalam
menginformasikan pesanan dan juga berkomunikasi secara sering dengan
karyawan yang bekerja dilapangan. Sehingga nantinya tidak akan terjadi
pengulangan permasalahan miss komunikasi dalam pengiriman.

31
c. Komunikasi Antar Sesama Rekan Kerja
Komunikasi yang dilakukan secara horizontal atau komunikasi sesama
para karyawan sepatutnya berjalan dengan efektif karena para karyawan
tidak hanya berkomunikasi atau bertukar informasi pada tempat dan waktu
jam kerja saja, mereka bisa berkomunikasi di luar jam kerja sehingga dapat
mengefektifkan komunikasi yang mereka lakukan sehingga pertukaran
informasi dalam pekerjaan terus berjalan dari karyawan kepada staff
maupun sebaliknya.
Pada PT. Suli Harta Perkasa ini komunikasi horizontal yang dilakukan
karyawan dengan staff berjalan dengan efektif secara langsung maupun
dalam WhatsApp karena setiap jam istirahat mereka berkumpul bersama
untuk saling bertukar informasi tentang bagaimana pemasukan keuangan
yang terjadi dan juga apakah kegiatan perusahaan yang telah dilakukan
pada hari ini sesuai dengan target dan berapa jumlah yang telah ditentukan
apakah naik atau menurun mereka selalu berkomunikasi untuk
mengetahui perkembangan perusahaan. Sesama rekan kerja pun melakukan
koordinasi dengan baik dan juga teratur dalam penggembangan informasi
harga produk yang akan dipasarkan. Dari sanalah koordinasi yang tercipta
sesama rekan kerja berjalan dengan baik sampai sekarang.
• Bukti Komunikasi sesama rekan kerja melalui WhatsApp

Adapun terdapatnya Grup semua anggota karyawan, staff, General


Manager bahkan Owner yang telah dibuat melalui WhatsApp oleh owner
karena agar lebih memudahkan komunikasi yang terjadi pada perusahaan

32
maupun penyampaian informasi didalam perusahaan, dan juga melakukan
koordinasi sesama rekan kerja dengan baik. Di Grup yang telah dibuat juga
karyawan maupun staff sangat bisa membahas kendala maupun
permasalahan yang telah terjadi dalam perusahaan.
• Bukti Komunikasi Grup di PT. Suli Harta Perkasa

3.5 Analisis Audiens PT. Suli Harta Perkasa


Analisis Audiens adalah mengumpulkan informasi tentang orang-orang
yang menjadi audiens sehingga kita dapat mengerti kebutuhan, harapan,
kepercayaan, nilai, sikap, dan opini mereka. Oleh karena itu, analisis terhadap
audiens sangat diperlukan dalam studi komunikasi bisa individu maupun
organisasi. Analisis audiens pada PT. Suli Harta Perkasa dilakukan terhadap
pelanggan lama yang dimana pelanggan lama ini sudah mengetahui atau
mengenal PT ini sedari lama. Pelanggan lama dari PT. Suli Harta Perkasa
tertarik untuk membeli wine di PT ini karena tidak banyak terdapat PT atau
distributor wine di Bali. Pemberian informasi terkait PT kepada pelanggan
lama dilakukan secara lisan atau secara langsung sebelum pandemi, sehingga
sekarang lebih sering dilakukan melalui Whatsapp atau media sosial.

33
Informasi yang biasanya diperlukan oleh pelanggan lama tersebut yaitu
seperti apakah stok wine tersedia ataupun harga dari wine itu
sendiri.
Pembelian wine di PT. Suli Harta Perkasa ini juga bukan hanya
dilakukan oleh pelanggan lama saja, pembelian wine tersebut juga dilakukan
oleh hotel-hotel, restauran ataupun bar yang ada di Bali seperti Hotel Grand
Hyat dan hotel-hotel besar lainnya yang ada di Bali. Jumlah dari customer
dari PT ini cukup banyak sehingga pada saat pemberian informasi terhadap
customer menggunakan bahasa dan gaya penulisan yang formal. Pemahaman
dari customer sendiri terhadap informasi yang diberikan oleh PT cukup baik
dikarenakan customer memiliki pemahaman yang sama terhadap produk-
produk yang di informasikan oleh PT.
PT. Suli Harta Perkasa juga selalu mencari tahu apa yang ingin
diketahui oleh customer dengan cara menggali keingin tahuan customer
dengan mengulang pertanyaan dari customer secara lebih spesifik. Dan juga
dengan memberikan informasi yang relevan serta akurat untuk
mengantisipasi kebutuhan informasi yang tidak disadari oleh customer.
Dengan tujuan agar customer mendapatkan informasi yang lebih luas dari
harapannya.
3.6 Penentuan Ide Pokok Pada PT. Suli Harta Perkasa
Setiap pesan bisnis, baik panjang maupun pendek pasti mengacu
pada suatu ide pokok (main idea). Ide pokok merupakan pernyataan
tentang suatu topik yang menjelaskan isi dan tujuan topic tersebut
sehingga dapat diterima dengan baik oleh audiens. Pada PT. Suli Harta
Perkasa pernah mengalami permasalahan seperti cara pemasaran
produk, jadi PT melakukan meeting untuk menentukan ide pokok baru
dimana penentuan ide pokok ini dilakukan bersama staff, marketing,
General Manager, dan pemilik untuk membicarakan ide baru dan
menampung segala ide yang diberikan mengenai pemasaran produk,
dan meeting dilakukan untuk membahas permasalahan yang perlu
dibahas setiap seminggu sekali yaitu di hari senin di sanur bersama
dengan staff, GM, dan pemilik CV. Teknik ini termasuk dengan
Brainstorming dimana penentuan ide pokok dengan membiarkan
pikiran mencari berbagai kemungkinan ide pokok secara leluasa. Ide

34
yang diperoleh dengan cara tersebut akan lebih bervariatif, baru, dan
orisinil. Suli Harta Mas yang pemiliknya ialah orang sama yang
merupakan bisnis keluarga, terletak disanur terdapat manajer yang
menangani marketing yang bernama Pak Hansen, dan manajer di PT.
Suli Harta Putra bernama Pak Deli dan dibawahnya ada staff dan
marketing.
Setiap perusahaan pastinya pernah terjadi Permasalahan dalam
perusahaan tersebut, dan juga permasalahan tersebut harus cepat diatasi
dengan baik dan benar agar tidak terjadi pengulangan permasalahan
yang sama. Pada PT. Suli Harta Perkasa pun juga pernah mendapatkan
suatu permasalahan yang terjadi diperusahaannya. Contohnya Seperti,
hotel Mulya memesan minuman vibe 1 dus dan red label 2 dus namun
terjadi salah pengiriman maka outlet akan mengecek dan menanyakan
hal tersebut sehingga kita harus segera menangani dengan menarik
barang yang lebih dan mengganti barang sesuai pesanan.

3.7 Pemilihan Saluran & Media PT. Suli Harta Perkasa


• Saluran Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan merupakan saluran yang paling banyak digunakan
dalam bisnis. Komunikasi itu antara lain, percakapan antar dua orang secara
langsung (tatap muka), melalui telepon, wawancara, pidato, seminar,
pelatihan dan presentasi bisnis. Di PT. Suli Harta Perkasa ini menggunakan
komunikasi lisan karena kebanyakan costumer datang langsung ke PT. Suli
Harta Perkasa. Tetapi terdapatnya keterbatasan bahasa asing di PT. Suli Harta
Perkasa seperti halnya jika ada costumer bule/orang asing membeli produk
karyawan kurang mengerti bahasa yang digunakan, akan tetapi kebanyakan
costumer bule/orang asing sudah mempelajari dan lancar dalam
menggunakan Bahasa Indonesia. Saluran komunikasi lisan di PT. Suli Harta
Perkasa sejauh ini sangatlah baik kepada masyarakat lokal maupun dalam
kerjasama yang dibentuk maupun promosi yang dilakukan terhadap
pelanggan. Untuk costumer terjalinnya komunikasi lisan ini sangat diterima
dalam penyampain maupun tutur bahasa lisan yang dengan benar telah
disampaikan secara baik, menjadikan PT. Suli Harta Perkasa mempunyai

35
kelebihan tersendiri yang dinilai tambah dari customer dan para
pelanggannya.
• Saluran Komunikasi Tertulis
Pesan-pesan tertulis dalam bisnis dibuat dalam berbagai bentuk, misalnya
surat, memo, proposal, dan laporan. Pesan-pesan tertulis bisa ditulis tangan
atau dengan bantuan media elektronik. Media elektronik yang bisa digunakan
adalah mesin faks, telegram, dan e-mail. Di PT. Suli Harta Perkasa
terdapatnya komunikasi tertulis, seperti halnya dalam bentuk laporan
penjualan yang akan dilaporkan karyawan ke General Manager. Laporan ini
berfungsi agar General Manager dapat mengetahui penjualan harian yang
terjadi di PT. Suli Harta Perkasa, dengan adanya laporan ini memudahkan
terciptanya kelancaran keuangan yang terjadi di perusahaan agar dapat
diketahui keuangan seperti apa yang dimiliki apakah nantinya akan
terdapatnya rugi ataupun laba yang dialami oleh perusahaan.
• Laporan Penjualan Di PT. Suli Harta Perkasa

36
3.8 Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap PT. Suli Harta Perkasa
Pandemic covid-19 memberikan dampak yang sangat besar dalam
segala aspek. Salah satunya berdampak pada komunikasi dan penurunan
Penjualan. Semua volume penjualan turun drastis, dulu PT. Suli Harta Perkasa
bisa menghasilkan 500 juta sampai 1 miliar sedangkan sekarang 1 juta sampai
300 juta/bulan. Penjualan perhari juga tidak mencapai 5 juta, harga per box
paling murah seharga 720 ribu/box, dan paling mahal seharga 60 juta/box
Berdasarkan informasi dari pihak PT. Suli Harta Perkasa, komunikasi
pihak PT. Suli Harta Perkasa dengan pembeli sebelum pandemic covid-19, PT.
Suli Harta Putra lebih sering menggunakan komunikasi secara langsung yaitu
datang langsung untuk memesan ataupun membeli minuman wine atau vodka,
daripada menggunakan media sosial seperti WhatsApp, Instagram maupun
Gojek atau Grab. Namun perbedaan setelah ada pandemic covid-19 seperti
sekarang pembeli lebih sering menggunakan media sosial seperti
WhatsApp, Instagram, Gojek ataupun Grab. Yang lebih memfokuskan pesanan
dengan menggunakan jasa pengiriman ketempat tujuan pembeli.
Dampak lain yang dirasakan oleh PT. Suli Harta Perkasa yaitu karena
adanya dampak pademi yang membuat komunikasi singkat dan melalui
jejaring sosial, semakin menurunnya minat masyarakat untuk membeli
minuman. Hal ini juga dikarenakan pembeli yang tidak secara langsung

37
datang ke toko untuk melihat barang minuman melainkan memesan dalam
aplikasi sosial media.
Untuk komunikasi owner dengan pegawai PT. Suli Harta Perkasa
sebelum pandemic covid-19 dan setelah pandemic covid-19 cenderung masih
sama yaitu menggunakan media komunikasi secara langsung maupun
menggunakan media sosial berupa WhatsApp.

3.9 Hambatan & Kendala Komunikasi Pada PT. Suli Harta Perkasa
a.) Kendala teknis dapat menjadi penyebab munculnya hambatan komunikasi
bisnis dalam usaha PT. Suli Harta Perkasa. Hambatan teknis ini dipengaruhi
oleh kondisi lingkungan teknis yang menimbulkan hambatan pada arus
komunikasi. Sehingga komunikasi yang dibangun menjadi tidak efektif yang
dapat mengakibatkan terjadinya kesalahpahaman dalam komunikasi.
b.) Hambatan komunikasi simantik.
Hambatan komunikasi simantik adalah hambatan yang terjadi dalam proses
penyampaian informasi dan pengiriman kepada penerima, hambatan ini terkait
dengan adanya miscomunication. Pada PT. Suli Harta Perkasa yaitu adanya
salah pesanan seperti pelanggan memesan secara langsung ke toko 1 dus vibe
dan 1 dus red label kepada staff toko, dan saat bertukar media sosial dengan
staf bagian marketing yaitu WhatsApp dan pada sore hari ada perubahan 1 dus
vibe, dan 2 red label dan staf marketing lupa menginfo pesanan baru kepada
staf pengirim sehingga terjadi kesalahan pengiriman.
c.) Hambatan komuniaksi berikutnya adalah hambatan yang bersifat manusiawi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap manusia memiliki latar belakang, dan
pengalaman yang berbeda-beda sehingga pemikirikan dan pendapat yang
dimiliki juga berbeda pada PT. Suli Harta Perkasa terdapat beberapa perbedaan
pendapat khususnya pada bidang promosi ataupun permasalahn lainnya namun
hal tersebut dapat segera diatasi karena pada PT. Suli Harta Perkasa rutin
mengadakan evaluasi dan pemberian pendapat baru mengenai semua hal yang
terjadi.
d.) Hambatan lainnya ialah, Masalah wine yang hilang. Hilangnya Wine yang
sudah dipasarkan PT. Suli Harta Perkasa sebelumnya, karena Stock di Pihak
Importir sudah habis, Import Wine membutuhkan Kuota yang akan
dipasarkan, menjadikan hambatan terhadap pihak importir.

38
e.) Hambatan: Terkaitan dengan Wine kadang kadang tidak bisa Continue
(karena Faktor Kuota dari Importir, sehingga kita sebagai Distributor tidak bisa
meneruskan Merk Wine yang kita kembangkan kan di daerah Bali, Wine merk
tertentu terputus), Kendala: Pihak Outlet harus mengganti Menu yang telah di
Set dengan Wine Discontinue, sehingga perusahaan juga harus memasarkan
Wine Merk baru lagi jadi mengulang lagi pemasaran Wine Baru tersebut. Pihak
Outlet harus setting Set Menu lagi dengan Wine Baru lagi.
f.) Kendala: Kendala yang terjadi antara pabrik dengan PT. Suli Harta Perkasa
yaitu, Pernah terjadi namun dengan skala kecil atau jarang karena pabrik pasti
sudah memiliki staff yang bertugas untuk mencatat dan menanganinya, namun
sesekali pernah terjadi Seperti, terjadi salah pengiriman barang maka PT. Suli
Harta Perkasa akan menerimanya dan pabrik akan mengirim ulang barang
yang salah. Dan tidak jarang juga jika pabrik ingin mempromosikan sebagai
sponsor minumannya ke distributor lain dan barang tersebut belum sampai Bali
maka pabrik akan meminjam barang tersebut kepada PT. Suli Harta Putra dan
selanjutnya akan dikirimkan lagi barang yang sama sebagai pengembalian dari
pabrik (principle).

3.10 FeedbackYang Dihasilkan dari Komunikasi PT. Suli Harta Perkasa


Dalam sebuah komunikasi bisnis yang dilakukan secara dua arah tentu
saja akan menghasilkan umpan balik atau tanggapan yang sering disebut
feedback. atau tanggapan balik merupakan umpan balik yang diberikan dari satu
perspektif sebagai komunikasi untuk memberikan pendapatnya terkait sesuatu
kepada pihak lain sebagai komunikator (berlaku sebaliknya). Tujuannya agar
sesuatu itu bisa ditindaklanjuti untuk diadakan suatu bentuk perbaikan. Hal ini
dimaksudkan supaya umpan balik yang diberikan bisa lebih baik dan mampu
memberikan kepuasan kepada kedua belah pihak. Jenis Feedback ialah :
1) Feedback positif Umpan balik positif merupakan feedback hasilnya
menunjukkan komunikan memberikan persetujuan atau mau mengikuti usulan
yang disampaikan padanya. Mereka menerima respons itu sesuai dengan tujuan
dari komunikator. Itu berarti mereka sama-sama paham tentang hal yang
dikomunikasikan.
2) Feedback negatif Umpan balik negatif merupakan kebalikan dari feedback
positif. Di dalam feedback negatif, komunikan akan merespons dengan

39
pernyataan tidak setuju, bahkan bisa acuh tak acuh, atau malah bersikap tidak
menyukai apa yang disampaikan padanya.
3) Feedback netral Umpan balik netral merupakan feedback sifatnya netral.
Umpan balik ini berada di tengah-tengah alias tidak jelas ke arah negatif atau
positif. Contohnya adalah ketika Anda tidak menanggapi hal yang disampaikan
pada Anda alias diam saja.
4) Feedback internal Umpan balik internal merupakan feedback yang
disampaikan komunikan untuk dirinya sendiri. Contohnya ketika Anda
menyampaikan sesuatu, lalu menyadari Anda salah mengucapkan kalimat.
Akhirnya Anda membetulkannya dengan mengucapkan kalimat lain yang
menurut Anda lebih tepat.
5) Feedback eksternal Umpan balik merupakan feedback komunikan atau bisa
disamakan dengan umpan balik yang umum terjadi. Umpan baliknya dalam
bentuk positif atau bahkan negatif.
Didalam komunikasi di PT. Suli Harta Perkasa, dapat dikatakan feedback
yang dihasilkan dalam komunikasi tersebut termasuk feedback yang sangat
positif dan jarang terdapat feedback negatif. Mengapa demikian, hal ini
dikarenakan respon yang ditimbulkan oleh pelanggannya, seperti contohnya
customer dapat mengerti dengan baik apa yang disampaikan oleh General
Manager mengenai penjelasan produknya dan menanggapi dengan pendapat
persetujuan dan ada beberapa customer juga memberikan masukan dan saran
mengenai perusahaan. Dan feedback yang dihasilkan dalam komunikasi bisnis
di PT. Suli Harta Perkasa ini berupa saran yang diberikan atasan kepada
karyawan mengenai keadaan perusahaan. Saran tersebut berupa hal-hal yang
perlu diperbaiki kedepannya mengenai keadaan perusahaan. Sebaliknya staff
dan karyawan memberi masukan dan saran, misalnya ketika ada salah satu staff
menyarankan membuat akun media sosial dengan memasukkan produk ke
aplikasi Gojek & Grab sebagai ajang atau media pemasaran/promosi. Karena
dengan adanya saran tersebut yang telah diberikan oleh salah satu staff, maka
dari sana timbul lah berbagai efek yang diberikan oleh GM terhadap para staff
dan karyawannya berupa rasa kepercayaan GM. Yang dimana efek itu termasuk
ke dalam bentuk knowledge atau pengetahuan yang telah diberikan staff tersebut
sebagai masukan untuk perusahaannya agar berjalan maju atau berkembang
sesuai zaman. Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi bisnis yang dilakukan

40
oleh PT. Suli Harta Perkasa memberikan feedback positif. Dalam Feedback
penjualan, PT. Suli Harta Perkasa berfikir jika memproduksi produk dan
memasarkannya memilih barang yang berkualitas dan bagus otomastis juga
semakin bertambahnya feedback positif yang berdatangan bagi perusahaan,
tetapi jika sebaliknya jika terdapatnya feedback yang negatif dalam perusahaan
maka akan segera diatasi dan diperbaiki dan juga akan mencari kekurangan
dalam produk yanng dipasarkan.

41
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil laporan observasi di atas maka dapat disimpulkan
bahwa komunikasi di PT. Suli Harta Perkasa menggunakan komunikasi yang
terdapat di Perencanaan Pesan Bisnis dimana PT. Suli Harta Perkasa sudah
melakukan analisis audiens, penetuan ide pokok maupun analisis saluran
komunikasi media. Adapun sistem komunikasi PT. Suli Harta Perkasa ini
sangatlah terstruktur dan dapat dikatakan terdapatnya model komunikasi
menggunakan sistem David K. Berlo. Model komunikasi yang dilakukan
meliputi model komunikasi vertikal yaitu komunikasi dari atasan ke bawahan
seperti pada saat General Manager memberi arahan kepada staff dan karyawannya
atau pada saat staff dan karyawan memberikan laporan kepada atasan mengenai
pelaporan evaluasi maupun penjualan yang telah terjadi pada perusahaannnya,
dan komunikasi horizontal digunakan untuk sesama rekan kerja seperti staff
dengan karyawan, komunikasi ini biasanya dilakukan para staff dan karyawan
untuk bertukar pikiran satu sama lain, saling bercanda dan berkomunikasi secara
ringan . Selain itu PT. Suli Harta Perkasa juga menggunakan saluran komunikasi
lisan maupun secara tertulis, komunikasi ini biasanya digunakan pada saat admin
mempromosikan barang kepada customers. Di PT. Suli Harta Perkasa juga
menerapkan sistem komunikasi melalui media sosial seperti WhatsApp,
Instagram, Grab, Gojek, Facebook. Dengan demikian masyarakat luas dapat
dengan mudah menjangkau serta melihat produk yang dipasarkan dan dijual oleh
PT. Suli Harta Perkasa dan dapat juga memesan barang melalui online untuk
mempermudah transaksi dimasa pandemi ini.
Adapun hambatan & kendala komunikasi bisnis yang terjadi di PT. Suli
Harta Perkasa yaitu, Terkaitan dengan Wine kadang-kadang tidak bisa Continue
(karena Faktor Kuota dari Importir,sehingga kita sebagai Distributor tidak bisa
meneruskan Merk Wine yang kita kembangkan kan di daerah Bali,Wine merk
tertentu terputus), Kendala : Pihak Outlet harus mengganti Menu yang telah di
Set dengan Wine Discontinue,sehingga perusahaan juga harus memasarkan
Wine Merk baru lagi jadi mengulang lagi pemasaran Wine Baru tersebut. Pihak
Outlet harus setting Set Menu lagi dengan Wine Baru lagi. Hambatan

42
komunikasi selanjutnya disebut hambatan komunikasi simantik. Hambatan
komunikasi simantik adalah hambatan yang terjadi dalam proses penyampaian
informasi dan pengiriman kepada penerima, hambatan ini terkait dengan adanya
miscomunication. Pada PT. Suli Harta Perkasa yaitu adanya salah pesanan seperti
pelanggan memesan secara langsung ke toko 1 dus vibe dan 1 dus red label
kepada staff toko, dan saat bertukar media sosial dengan staf bagian marketing
yaitu WhatsApp dan pada sore hari ada perubahan 1 dus vibe, dan 2 red label dan
staf marketing lupa menginfo pesanan baru kepada staf pengirim sehingga terjadi
kesalahan pengiriman.

4.2 Saran

PT. Suli Harta Perkasa ini sudah berjalan dengan cukup maju dan Baik
sehingga sudah mengikuti perkembangan zaman. Komunikasi bisnis yang
dilakukan di PT. Suli Harta Perkasa terbilang sangat efektif antara General
Manager dengan staff dan karyawan, dikarenakannya staff admin dan karyawan
yang mengelola semua jalannya perusahaan sudah sangat berpengalaman dalam
berbisnis, jadi komunikasi-komunikasi yang dilaluinya cukup mudah tanpa
adanya rasa canggung, dan mereka tetap saling bertukar pikiran untuk kemajuan
PT ini. Jika dihadapkan dalam suatu masalah yang serius seperti sedang
melalukan meeting mereka bertindak professional sebagai atasan yang
memberikan perintah kepada bawahannya.
Selain itu, saran kami untuk karyawan yang bekerja Diperusahaan
maupun lapangan ada baiknya untuk mencoba belajar bahasa asing sedikit demi
sedikit agar menjadi pegangan dalam menjumpai pelanggan orang asing. Saran
lainnya ialah diharapkan lebih aktif lagi dalam memasarkan produk, Sudah
lumayan cukup banyak mempunyai akun media sosial, tetapi jarangnya
unggahan informasi produk yang diberikan melalui akun Instagram dan
Facebook terhadap pelanggan. Unggahan yang kreatif juga bisa menjadi
salah satu inovasi terbaru yang mungkin bisa dimanfaatkan dalam pemasaran
produk di media sosial tersebut, seperti pembuatan video yang menunjukkan
perusahaan dan harga-harga dalam barang yang dipasarkan.

32
BAB V
DOKUMENTASI
• PT. Suli Harta Perkasa

• Produk Minuman Wine

• Gudang Minuman Wine

• Sesi Wawancara bersama Owner & Karyawan

33
• Foto Bersama Owner

• Bukti Media Pemasaran

34
• Bukti Pemesanan dan Komunikasi Admin dengan costumer Melalui Whatsapp

• Bukti Komunikasi sesama rekan kerja

• Bukti Komunikasi Atasan dan Karyawan

35
• Bukti Komunikasi secara Lisan antara Owner dan Karyawan :

• Bukti Komunikasi Grup PT. Suli Harta Perkasa

• Review Pelanggan

36
• Laporan Penjualan PT. Suli Harta Perkasa

37
BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

Alifatul Jannah. 2021. Makalah Perencanaan Pesan Bisnis dalam


https://www.academia.edu/8904758/perencanaan_pesan_pesan_bisnis
. Diunduh pada 30 September 2021.
Wikepedia. 2021. Pengertian Perencanaan Bisnis dalam
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rencana_bisnis. Diunduh pada 30
September 2021.
Sutrisna Dewi. 2007. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta. Penerbit Andi.

38

Anda mungkin juga menyukai