Anda di halaman 1dari 3

I.

LATAR BELAKANG
Pemantauan tumbuh kembang balita merupakan fase yang penting, karena
menentukan kualitas kesehatan, kesejahteraan, pembelajaran dan perilaku di masa
mendatang. Diperkirakan sekitar 1-3% anak di bawah usia 5 tahun mengalami
keterlambatan tumbuh kembang. Pertumbuhan pada balita dapat dipantau melalui
penimbangan berat badan anak setiap bulan dan pemeriksaan SDIDTK. Pemantauan
pertumbuhan balita yang dilakukan setiap bulan menunjukkan bahwa persentase
balita umur 6-59 bulan yang tidak pernah ditimbang dalam enam bulan terakhir
cenderung meningkat dari 25,5% (2007), 23,8% (2010) menjadi 34,3% (2013).

Usia antara 0-59 bulan adalah merupakan periode yang sangat penting bagi
pertumbuhan anak, oleh sebab itu balita perlu ditimbang secara teratur sehingga
dapat diikuti pertumbuhan berat badannya. Anak yang sehat akan tumbuh pesat,
bertambah umur bertambah berat badannya. Pertumbuhan dan perkembangan pada
dasarnya sama-sama terjadi perubahan oleh karena bertambah atau meningkat secara
positif. Perkembangan berjalan seiring dengan pertumbuhan anak. Kebutuhan dasar
seorang anak adalah asah (kebutuhan akan stimulasi mental dini), asih (kebutuhan
emosional), dan asuh (kebutuhan biomedis). Ketiga kebutuhan dasar anak tersebut
seharusnya terpenuhi sehingga anak akan tumbuh sesuai dengan tugas
perkembangannya. Karena bila anak mengalami keterlambatan pada salah satu tugas
perkembangan, maka akan mempengaruhi tugas perkembangan berikutnya.

Status gizi yang baik mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
Anak-anak dikatakan sehat jika mereka tumbuh dan berkembang secara memadai.
Status gizi balita dapat diukur secara antropometri yaitu melalui pengukuran tinggi
badan (TB) dan berat badan (BB). Beberapa dampak akibat dari tumbuh kembang
anak yang tidak sesuai dengan usianya antara lain dapat menghambat perkembangan
otak, sering sakit/sistem imun yang menurun, rasa cemas atau takut yang berlebihan,
emosi tidak terkontrol, dan gangguan kognitif. Dampak jangka panjang lainnya
berupa rendahnya kemampuan nalar dan prestasi pendidikan serta rendahnya
produktivitas kerja. Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan
berkualitas yang diselenggarakan melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi
dini penyimpangan tumbuh kembang balita dilakukan pada periode 5 (lima) tahun
pertama kehidupan anak sebagai “masa keemasan (golden period).

Pemantauan tumbuh kembang, adalah suatu kegiatan untuk menemukan secara


dini adanya penyimpangan pertumbuhan (status gizi kurang atau buruk, anak
pendek), penyimpangan perkembangan (terlambat bicara), dan penyimpangan mental
emosional anak (gangguan konsentrasi dan hiperaktif). Pesatnya pertumbuhan dan
perkembangan pada 1.000 hari pertama kehidupan membuat pemantauan tumbuh
kembang anak sangat penting pada usia ini. 1.000 hari pertama kehidupan dihitung
mulai dari saat pembuahan di dalam rahim ibu sampai anak berusia 2 tahun. Ibu
sangat berperan dalam stimulasi dan deteksi dini penyimpangan perkembangan.
Persepsi ibu dapat digunakan sebagai deteksi dini masalah perkembangan anak.
Deteksi dini penting dalam menemukan gangguan pertumbuhan dan perkembangan
anak. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang ditemukan lebih awal akan
mendapatkan intervensi sangat berharga untuk mencegah kecacatan permanen.
Deteksi dini perkembangan anak dilakukan dengan cara pemeriksaan perkembangan
secara berkala, apakah sesuai dengan umur atau telah terjadi penyimpangan dari
perkembangan normal, apabila terjadi penyimpangan maka perlu dilakukan
stimulasi.

Stimulasi merupakan kegiatan merangsang kemampuan dasar anak agar anak


berkembang secara optimal. Stimulasi sentuh dapat merangsang semua sistem
sensorik dan motorik yang berguna untuk pertumbuhan otak, membentuk kecerdasan
emosi,inter, intrapersonal dan untuk merangsang kecerdasan-kecerdasan lain. Deteksi
dini perkembangan dapat menemukan gangguan pertumbuhan dan perkembangan
anak sehingga dapat dilakukan intervensi sedini mungkin . Oleh karena itu
diperlukan peningkatan pengetahuan ibu tentang tumbuh dan kembang anak balita.

II. PERMASALAHAN
1. Tumbuh dan kembang anak merupakan salah satu indikator kesehatan anak.
2. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan ibu dalam pemantauan tumbuh dan
kembang anak.
III. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu balita mengenai
pemantauan tumbuh dan kembang anak, maka diadakan penyuluhan yang
dilaksanakan pada:
Hari, tanggal : Senin, 4 April 2022
Waktu : 08.00 – selesai
Tempat : Balai Desa Sumberejo

IV. PELAKSANAAN
Penyuluhan dilaksanakan pada hari Senin 4 April 2022 pukul 08.00 di Balai
Desa Sumberejo. Peserta yang hadir adalah Bidan Desa Sumberejo, Kader Kesehatan
Desa Sumberejo, dan Ibu balita Desa Sumberejo. Penyuluhan ini dilaksanakan dalam
kegiatan Posyandu Desa Sumberejo.
Penyuluhan ini menggunakan metode ceramah sebagai metode informasi kepada
peserta penyuluhan dengan media flipchart. Penyuluhan berisi tentang pengertian
tumbuh dan kembang anak, cara pemantauan tumbuh dan kembang anak, milestone
perkembangan anak berdasarkan usia anak, serta skrining tumbuh dan kembang anak
dengan instrumen buku KMS. Peserta kemudian diberikan kesempatan untuk
menceritakan perkembangan anaknya dan stimulasi yang telah dilakukan.
V. MONITORING DAN EVALUASI
Pelaksanaan penyuluhan berlangsung dengan lancar dan tertib. Peserta
mengikuti jalannya penyuluhan dengan antusias dan aktif bertanya kepada pemberi
materi. Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran
dan pengetahuan ibu mengenai pentingnya pemantauan tumbuh dan kembang anak.

Anda mungkin juga menyukai