Sejarah Kehidupan Monyet
Sejarah Kehidupan Monyet
Pemberontakan PKI 1948 atau yang juga disebut Peristiwa Madiun adalah pemberontakan
komunis yang terjadi pada tanggal 18 September 1948 di kota Madiun. Pemberontakan ini
dilakukan oleh "Front Demokrasi Rakyat" (FDR), yang terdiri atas Partai Komunis Indonesia
(PKI), Partai Sosialis Indonesia (PSI), Partai Buruh Indonesia (PBI) Pemuda Rakyat dan
Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI).
Sama dengan di Madiun dan Magetan, aksi serangan FDR/PKI selalu meninggalkan jejak
pembantaian massal terhadap musuh-musuh mereka. Antropolog Amerika, Robert Jay, yang
ke Jawa Tengah pada tahun 1953 mencatat bagaimana PKI melenyapkan tidak hanya pejabat
pemerintah, tapi juga penduduk, terutama ulama-ulama ortodoks, santri dan mereka yang
dikenal karena kesalehannya kepada Islam: mereka itu ditembak, dibakar sampai mati, atau
dicincang-cincang.
Masjid dan madrasah dibakar, bahkan ulama dan santri-santrinya dikunci di dalam madrasah,
lalu madrasahnya dibakar. Setelah itu, rumah-rumah pemeluk Islam dirampok dan dirusak.
Presiden Soekarno menyeru agar rakyat membantu alat pemerintah untuk memberantas
semua pemberontakan dan mengembalikan pemerintahan yang sah di daerah. Madiun harus
lekas di tangan kita kembali”.
Setelah gerakan makar FDR/PKI berhasil ditumpas TNI dibantu masyarakat, awal Januari
tahun 1950 sumur-sumur ‘neraka’ yang digunakan FDR/PKI mengubur korban-korban
kekejaman mereka dibongkar oleh pemerintah. Puluhan ribu masyarakat dari Magetan,
Madiun, Ngawi, Ponorogo, Trenggalek datang menyaksikan pembongkaran sumur-sumur
‘neraka’.