Disusun oleh :
Kelompok 9
Manajemen
Universitas Brawijaya
2016
A. Pengertian Kelompok Rujukan
Kelompok dapat didefinisikan sebagai dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk
mencapai sasaran perorangan ataupun bersama. Kadang-kadang kelompok dikelompokkan
berdasarkan status keanggotaannya. Sebuah kelompok dimana seseorang menjadi anggota
atau memenuhi syarat keanggotaan disebut keanggotaan kelompok. Kelompok yang lain
disebut sebagai kelompok simbolik dengan mengadopsi sikap dan perilaku kelompok yang
lainnya.
Pada persfektif pemasaran, kelompok rujukan yang mempengaruhi nilai atau perilaku
yang ditentukan secara umum disebut kelompok rujukan normatif, sedangkan kelompok
rujukan yang ditentukan sebagai tolak ukur bagi sikap atau perilaku yang ditentukan secara
khusus disebut kelompok rujukan komparatif.
Untuk dapat mempunyai pengaruh tersebut, kelompok rujukan harus melakukan hal – hal
berikut :
Pemasar mempunyai sasaran yang berbeda mengenai kesesuaian konsumen. Terutama yang
bertanggung jawab untuk suatu merk baru atau merk yang tidak merupakan pemimpin pasar,
mungkin ingin memilih strategi yang meminta para konsumen untuk menyampingkan dan
mau tampil berbeda dan tidak hanya mengikuti orang banyak ketika mengambil keputusan
untuk membeli.
Keberadaan konsumen berpotensi dipengaruhi oleh berbagai tipe orang yang melakukan
kontak dengan mereka atau yang mereka amati. Ada lima kelompok rujukan yang
mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen yaitu :
1. Kelompok persahabatan
2. Kelompok belanja
Kelompok belanja adalah dua orang atau lebih yang berbelanja bersama-sama, baik
berbelanja pakaian, makanan, atau hanya sekedar melewatkan waktu. Bentuk khusus
kelompok belanja adalah pertemuan belanja yang diadakan di rumah yang cirri khasnya
terdiri dari sebuah kelompok yang berkumpul bersama di rumah seorang teman untuk
menghadiri pesta untuk mempertunjukkan dan menilai produk khusus.
3. Kelompok kerja
Keberadaan orang di tempat pekerjaan yang sering memberikan banyak kesempatan pada
kelempok kerja untuk mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku konsumsi para
anggota, baik kelompok kerja formal maupun kelompok persahabatan kerja (friendship work
group)
Kelompok ini diebut sebagai kelompok baru sebagai akibat dari kecanggihan teknologi yang
dikenal sebagai masyarakat internet. Masyarakat ini memberikan akses pterhadap anggotanya
untuk memperoleh informasi dan persahabatan yang luas dengan interkas yang tak terbatas
pada berbagai topic dan persoalan.
Jenis khusus kelompok ini muncul sebagai reaksi terhadap gerakan konsumen. Tujuan yang
mendasari kebanyakan kelompok aksi konsumen ini adalah unruk memberikan tekanan yang
cukup pada para anggota komunitas bisnis yang dipilih agar memperbaiki penyalahgunaan
yang dirasakan oleh konsumen.
Daya tarik selebriti dan kelompok rujukan yang serupa lainnya digunakan dengan sangat
efektif oleh para pemasang iklan untuk berkomunikasi dengar pasar. Ada lima tipe daya tarik
kelompok rujukan utama yang lazim digunakan dalam pemasaran diantaranya :
1. Selebriti
2. Tenaga ahli
Tenaga ahli yang digunakan oleh perusahaan adalah seseorang yang karena pekerjaan atau
keahliannya berada dalam posisi yang unik untuk membantu calon konsumen menilai produk
atau jasa yang dipromosikan iklan. Contohnya : Iklan ntuk panic dengan menampilkan
dukungan seorang ahli atau juru masak.
3. Orang biasa
Daya tarik kelompok rujukan yang menggunakan pernyataan pelanggan yang puas .
keuntungan daya tarik orang biasa adalah menunjukkan pada para calon pelanggan bahwa
seseorang yang persis seperti mereka telah menggunakan dan puas dengan produk atau jasa
yang diiklankan.
Dewasa ini, semakin banyak perusahaan yang telah menggunakan eksekutif puncak mereka
sebagai juru bicara dalam iklan. Penampilan seorang pimpinan tertinggi perusahaan dalam
iklannya secara tidak langsung menyatakan bahwa seorang yang berada dipuncak
memperhatikan kepentingan terbaik para konsumen.
5. Karakter dagang
Karakter (tokoh) dagang atau juru bicara digunakan sebagai pendukung dalam memberikan
suatu citra yang dibuat ideal dalam menyalurkan informasi yang sangat penting bagi produk
atau jasa yang mendukung.
Keluarga merupakan sebuah konsep dasar, tidaklah muda mendefinisikannya karena susunan
dan struktur keluarga, maupun peran yang dimainkan, tetapi secara tradisional didefinisikan
bahwa keluarga adalah dua orang atau lebih yang dikaitkan oleh hubungan darah,
perkawinan, atau adopsi yang tinggal bersama-sama. Sosialisasi para anggota keluarga dapat
dimulai dari anak-anak termasuk menanamkan pada anak-anak nilai-nilai dasar dan cara
berprilaku yang sesuai dengan budaya.
Aspek sosialisasi anak-anak yang relevan dengan studi perilaku konsumen sebagai proses
yang memungkinkan anak-anak untuk memperoleh keterampilan, pengetahuan dari sikap
yang diperlukan untuk berfungsi sebagai konsumen.
Proses sosialisasi merupakan proses yang terus menerus di sepanjang kehidupan manusia.
Sebagai contoh, ketika suatu pasangan yang baru menikah dan mendirikan rumah tangga
yang terpisah, penyesuain diri mereka terhadap kehidupan dan konsumsi bersama merupakan
proses yang berkesinambungan.
Tampaknya, kesetiaan pada produk yang dipilih terhadap merk lazim sekali dipindahkan dari
satu generasi ke generasi yang lain yang bahkan mungkin terjadi sampai pada generasi
selanjutnya. Misalnya pilihan merek tertentu untuk berbagai produk.
Proses model sosialisasi secara sederhana dapat dilihat pada gambar berikut :
F. Fungsi Keluarga
Ada tiga fungsi keluarga yang erat kaitannya dengan perilaku konsumen diantaranya :
1. Kesejahteraan keluarga
Kesejahteraan keluarga adalah salah satu fungsi keluarga dengan memberikan tanggungan
ekonomi di dalam sebuah keluarga. Dewasa ini, bahkan seorang perempuan bekerja di luar
rumah sudah dianggap sebagai hal yang biasa untuk membantu suami meningkatkan taraf
ekonominya.
2. Dukungan emosional
Pemberian makanan emosianal (Cinta dan kasih sayang) merupakan fungsi keluarga yang
penting, dalam memenuhi fungsi ini, keluarga memberikan dukungan dan dorongan dalam
mengatasi pengambilan keputusan dalam berbagai persoalan pribadi dan sosial.
Fungsi keluarga yang penting lainnya dari segi perilaku konsumen adalah pembentukan gaya
hidup yang cocok bagi keluarga.Pendidikan, pengalaman dan berbagai tujuan pribadi.
Komitmen terhadap gaya hidup keluarga, termasuk alokasi waktu sangat mempengaruhi pola
konsumsi.
Walaupun banyak pemasar yang mengakui keluarga sebagai unit pengambilan keputusan
yang jutama, mereka sering meneliti sikap dan perilaku seorang keluarga yang mereka yakini
sebagai pengambil keputusan yang utama. Ada dua hal yang penting untuk diperhatikan
yaitu:
Pembagian tugas harus diperjelas agar keluarga dapat berfungsi sebagi unit yang padu.
Dalam masyarakat yang dinamis, tugas yang berhubungan dengan keluarga berubah-ubah.
Ada delapan peran dalam proses pengambilan keputusan keluarga
Peran Uraian
Para pemasar tertarik pada besarnya peengaruh yang dipunyai istri dan suami ketikasampai
pada pilihan konsumsi. Dalam beberapa hal pengambilan keputusan biasanya diputuskan
secara bersama.
H. Siklus Kehidupan Keluarga
Para sosiolog dan peneliti konsumen sudah lama tertarik pada siklus kehidupan keluarga
(SKK) sebagai alat untuk menggambarkan serangkaian tahap yang agak mantap dan dapat
dirmalkan pada perkembangan keluarga.
Tahap I : Masa lajang – Orang muda lajang yang tinggal terpisah dari orang tua.
Tahap II : Orang yang sedang berbulan madu – pasangan muda yang menikah.
Tahap III : Orang tua – sepasang suami isteri dengan setidak – tidaknya satu anak yang
tinggal di rumah.
Tahap IV : Pasca – orang tua – sepasang suami isteri yang lebih tua tanpa anak yang tinggal
di rumah.
Tahap-tahap dari siklus hidup sebuah keluarga tradisional (Carter & McGoldrick, 1999). adalah
sebagai berikut:
Tahapan Tugas
Menyelesaikan sekolah
Memulai karir/pekerjaan
Model SKK tradisional tidak dapat lagi mewakili sepenuhnya kemajuan tahap-tahap
perubahan tatanan keluarga dan gaya hidup dewasa ini. SKK tradisional adalah :
a. Rumah tangga keluarga (pasangan yang tidak memiliki anak, pasangan yang
terlambat menikah, orang tua tunggal, keluarga yang diperluas)
b. Rumah tangga bukan keluarga (pasangan yang tidak menikah, orang-orang yang
bercerai, orang lajang, janda/duda)
Perubahan status baru (perceraian, orang baru memasuki rumah tangga, pensiunan) juga akan
mempengaruhi perubahan secara spontan dalam pilihan yang berhubungan dengan konsumsi
sehingga menjadi target bagi pemasar.
Kesimpulan
Kelompok rujukan konsumen merupakan kelompok yang bertindak sebagai kerangka rujukan
bagi para individu dalam berbagai keputusannya. Contoh kelompok rujukan diantaranya
kelompok persahabatan, kelompok belanja, kelompok kerja, kelompok masyarakat maya,
kelompok anti konsumen. Kelompok yang mempengaruhi nilai/perilaku adalah kelompok
normatif dan yang mempengaruhi sikap disebut kelompok komparatif.
Tipe daya tarik kelompok rujukan yang sering digunakan dalam pemasaran adalah selebriti,
tenaga ahli, orang biasa, juru bicara eksekutif, dan juru biacara karakter dagang. Bagi
kebanyakan konsumen, keluarga merupakan kelompok rujukan yang utama untuk berbagai
sikap dan perilaku. Ada tiga tipe keluarga yaitu, pasangan suami istri, keluarga inti, dan
keluarga diperluas. Sosialisasi merupakan fungsi pokok keluarga serta memberikan dukungan
ekonomi dan emosi dan pencairan gaya hidup.
Keputusan konsumsi keluarga diputuskan atas dominasi suami, istri ataupun keputusan
bersama. Klasifikasi keluarga berdasarkan tahap dalam SKK memberikan pandangan
mengenai perilaku yang berkaitan dengan konsumsi keluarga. SKK dibagi menjadi dua yaitu
SKK tradisional dan nontradisonal.
Daftar Pustaka
Schifman, Leon G dan Kanuk, Leslie Lazar. 2008. Perilaku Konsumen. Edisi ketujuh PT.
Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta.