Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP

AGRESIVITAS PAJAK
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2013-2015)

Della Damayanti
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri
Jl. Sersan Suharmadi No.38 Kediri 61248

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh corporate social responsibility
(CSR) terhadap agresivitas pajak pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI tahun 2013-2015. Variabel independen dalam penelitian ini adalah corporate
social responsibility (CSR) yang diukur menggunakan indeks CSR GRI G4.
Sedangkan, variabel dependen yang digunakan adalah agresivitas pajak yang
diukur menggunakan proksi book tax different (BTD).
Populasi penelitian yang digunakan adalah 142 perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2013-2015. Metode sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah purposive sampling. Setelah dipilih sesuai judgement maka
terpilih 52 perusahaan sebagai sampel dalam penelitian ini. Uji analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pada uji t dengan tingkat signifikasi
5% dapat disimpulkan bahwa corporate social responsibility (CSR) berpengaruh
signifikan dan memiliki hubungan positif terhadap agresivitas pajak. Yaitu
semakin tinggi tingkat pengungkapan CSR suatu perusahaan, semakin tinggi pula
tingkat agresivitas pajaknya.
Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa CSR berpengaruh terhadap agresivitas
pajak berbeda dengan penelitian ini yg hasilnya menunjukkan bahwa CSR
berpengaruh positif terhadap agresivitas pajak. Hal ini kemungkinan disebabkan
karena perbedaan alat ukur variabel penelitian serta periode penelitian. Dengan
adanya PMK No.76 tahun 2011 bahwa batasan biaya CSR yang dapat
dikurangkan penghasilan bruto sebesar 5% dari penghasilan neto fiskal tahun
sebelumnya, hal ini dapat memberikan motivasi perusahaan untuk melakukan
kegiatan CSR-nya untuk menghindari pembayaran pajak yang besar dan sekaligus
menjadi alat branding perusahaan dengan mengungkapkan kegitatan CSR-nya.
Saran yang dapat peniliti berikan pada penelitian ini adalah Bagi perusahaan,
perusahaan dapat lebih memberikan informasi tentang CSR dalam annual report
sehingga perusahaan dapat menunjukkan keterbukaan hubungan perusahaan
dengan pihak luar perusahaan dengan cara menyusun annual report secara
lengkap dan terperinci mengenai kegiatan dan biaya dalam pelaksanaan kegiatan
CSR.

Kata kunci: corporate social responsibility dan agresivitas pajak


Cendekia Akuntansi Vol. 5 No. 2, Mei 2017 ISSN 2338 - 3593

ABSTRACT

This study aims to examine the impact of corporate social responsibility (CSR) on
tax aggressiveness on manufacturing companies listed on the Stock Exchange
2013-2015. Independent variable in this research is corporate social
responsibility (CSR) which measured by index CSR GRI G4. Meanwhile, the
dependent variable used is the tax aggressiveness measured using Book Tax
Different Proxy (BTD).
The research population used is 142 manufacturing companies listed on the BEI
in 2013-2015. Sampling method used in this research is purposive sampling. After
selected by judgment then selected 52 companies as sample in this research. The
analysis test used in this research is simple regression analysis.
Based on the results of research conducted, on t test with 5% significance level
can be concluded that corporate social responsibility (CSR) has a significant
effect and has a positive relationship to tax aggressiveness. That is the higher
level of CSR disclosure of a company, the higher the level of tax aggressiveness.
Previous research indicates that CSR has an effect on tax aggressiveness different
from this research which result show that CSR have positive effect to tax
aggressiveness. This is probably due to differences in the measurement of
research variables as well as the study period. Given the PMK No.76 of 2011 that
the limits of CSR costs that can be deducted by gross income of 5% from fiscal net
income of the previous year, this can give the company motivation to conduct its
CSR activities to avoid large tax payments and also become a expressing its CSR
interest.
Suggestions that researchers can provide in this study for companies, companies
can better provide information about CSR in annual report so that companies can
show the openness of corporate relationships with parties outside the company by
preparing a complete and detailed annual report on activities and costs in the
implementation of CSRactivies. .

Keywords: corporate social responsibility and tax aggressiveness

Pendahuluan peranan penting dalam financial suatu


Latar Belakang negara untuk melaksanakan
Penerimaan negara dari sektor pembangungan di segala sektor. Tinggi
perpajakan merupakan salah satu unsur rendahnya penerimaan pajak akan
penerimaan yang penting. Menurut menentukan pula kapasitas anggaran
Badan Pusat Statistik pada tahun 2015 negara dalam membiayai pengeluaran
penerimaan negara dari sektor negara. Seluruh perusahaan di Indonesia
perpajakan mencapai Rp.1.235,8 seperti Perseroan Terbatas (PT),
trilyun. Penerimaan dari sektor perusahaan Firma (Fa), Perusahaan
perpajakan merupakan penerimaan perseroan komanditer (CV), dan lain-
terbesar negara dibandingkan dari lain yang memiliki Nomor Pokok Wajib
sektor bukan pajak.Penerimaan negara Pajak (NPWP) berkewajiban untuk
yang diperoleh tersebut digunakan membayar pajak karena pajak
untuk membiayai pengeluaran- merupakan hal penting dan menjadi
pengeluaran negara.Pajak memegang

44
Cendekia Akuntansi Vol. 5 No. 2, Mei 2017 ISSN 2338 - 3593

salah satu penghasilan negara demi BEI periode 2013-2015, karena masih
kesejahteraan masyarakat.. jarang penelitian yang berfokus pada
Salah satu landasan pokok pengaruh CSR terhadap agresivitas
aktivitas CSR adalah ketaatan dan pajak. Penelitian ini menggunakan
kepatuhan membayar pajak. CSR perusahaan manufaktur yang terdaftar
penting diungkapan perusahaan agar di BEI periode 2013-2015 sebagai
perusahaan tetap going concern akan obyek penelitian. Penelitian ini
tetapi, masalah perpajakan seakan menggunakan populasi sebanyak 142
menjadi masalah yang akrab dalam perusahaan, lalu peneliti memilih
perkembangan hidup masyarakat, pajak sampel penelitian berdasarkan kriteria
memiliki arti tersendiri bagi dan diperoleh 52 sampel perusahaan
perusahaan, pajak merupakan beban manufaktur yang terdaftar di BEI
yang akan mengurangi laba, dengan periode 2013-2015 pada sektor industri
demikian perusahaan akan melakukan dasar dan kimia, sektor aneka industri,
upaya untuk meminimalkan beban dan industri barang konsumsi. Alasan
pajak. Agresivitaspajakmerupakan memilih perusahaan manufaktur karena
sebuah aktivitasyang tidak bertanggung perusahaan tersebut melakukan aktivitas
jawabsosial, hal ini bertentangandengan usaha secara menyeluruh mulai dari
aktivitasCSRyang pembelian bahan baku hingga menjadi
dilakukanperusahaanuntukbertanggung barang jadi dan siap dijual ke pasaran
jawabkepadasemua stakeholdernya. sehingga dalam aktivitas usahanya
Sehingga peneliti tertarik untuk sebagian besar terkait dengan aspek
menguji pengaruh CSR terhadap perpajakan. Berdasarkan uraian diatas
agresivitas pajak dalam penelitian ini. mengenai CSR, dan agresivitas pajak
Peneliti tertarik untuk maka Peneliti hendak melakukan
melakukan penelitian mengenai penelitian yang berjudul “Pengaruh
pengaruh CSR terhadap agresivitas Corporate Social Responsibility
pajak karena peneliti ingin terhadap Agresivitas Pajak (Studi
membuktikan apakah CSR berpengaruh pada perusahaan manufaktur yang
terhadap agresivitas pajak pada terdaftar di BEI tahun 2013 -2015 ).
perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Batasan Penelitian laporan laba rugi, laporan posisi


keuangan, dan catatan atas laporan
Dalam penelitian ini terdapat keuangan perusahaan manufaktur yang
batasan – batasan penelitian agar terdaftar di BEI tahun 2013-2015.
masalah yang akan diteliti tetap fokus Dengan populasi 142 perusahaan, lalu
dan tidak meluas ke arah masalah – peneliti memilih 52 sampel perusahaan
masalah yang lain. Batasan dalam manufaktur yang terdaftar di BEI
penelitian ini adalah pengaruh Rumusan Masalah
Corporate Social Responsibility
terhadap Agresivitas Pajak, data yang Tindakan meminimalkan beban
diteliti adalah data pada laporan CSR pajak dianggap sebagai tindakan yang
dalam laporan keuangan tahunan, tidak bertanggung jawab secara sosial,

45
Cendekia Akuntansi Vol. 5 No. 2, Mei 2017 ISSN 2338 - 3593

tentunya tidak sesuai dengan kaidah


CSR, namun karena adanya perbedaan Tujuan Penelitian
persepsi tentang pajak bagi pemerintah
dan perusahaan, maka akan timbul niat Berdasarkan perumusan masalah
perusahaan untuk melakukan tindakan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
agresivitas pajak yaitu meminimalkan untuk mengetahui pengaruh Corporate
beban pajak dengan cara legal ataupun Social Responsibility terhadap
ilegal, oleh karena itu rumusan masalah agresivitas pajak pada perusahaan
dalam penelitian ini adalah bagaimana manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
pengaruh Corporate Social 2013-2015.
Responsibility terhadap agresivitas
pajak pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2013-2015.
annual report
METODE PENELITIAN tahun 2013- 2015
Populasi dan Sampel secara lengkap
Populasi dari penelitian ini adalah 3. Perusahaan (54)
perusahaan manufaktur yang terdaftar manufaktur yang
(listing) di Bursa Efek Indonesia tahun mengalami
2013 sampai dengan tahun 2015 kerugian pada
sebanyak 142 perusahaan. tahun penelitian
Teknik Pengambilan Sampel 4. Perusahaan yang (17)
Metode purposive judgement tidak
sampling digunakan dalam pemilihan menggunakan
sampel pada penelitian ini, yaitu dengan mata uang rupiah
menggunakan beberapa judgement dalam laporan
tertentu yang harus dipenuhi perusahaan keuangan
agar dapat digunakan sebagai sampel. 5. Perusahaan (5)
Penentuan Jumlah Sampel manufaktur yang
Tabel 3.1 tidak memiliki
Tabel penentuan jumlah sampel data yang
No Kriteria Jumlah dibutuhkan
1. Perusahaan 142 terkait variabel
adalah penelitian yaitu
perusahaan mengungkapkan
manufaktur yang laporan tanggung
terdaftar di BEI jawab sosial
dari tahun 2013 dalam laporan
sampai dengan keungan tahunan.
tahun 2015. Jumlah sampel : 52
2. Perusahaan (14) 142-14-54-17-5
manufaktur yang =
tidak
menerbitkan

46
Cendekia Akuntansi Vol. 5 No. 2, Mei 2017 ISSN 2338 - 3593

Berdasarkan kriteria pemilihan dalam laporan keuangan tahunan


sampel diatas lalu peneliti perusahaan manufaktur yang terdaftar di
mengurangkan jumlah populasi dengan BEI pada tahun 2013-2015 yang
jumlah perusahaan yang tidak sesuai diperoleh melalui website resmi bursa
kriteria maka, peneliti memperoleh total efek indonesia.
52 sampel perusahaan manufaktur
sektor industri dasar kimia, sektor aneka Definisi Operasional Variabel
industri, dan sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Variabel Independen (Bebas)
Indonesia pada tahun 2013-2015. Corporate Social Responsibility
Data dan Teknik Pengumpulannya CSR dalam penelitian ini
Data diproksikan menggunakan rasio
Data yang digunakan merupakan pengungkapan atau CSR disclosure,
data sekunder yaitu data yang diambil penelitian ini menggunakan checklist
secara tidak langsung melalui pihak pengungkapan tanggung jawab sosial
ketiga atau media perantara sehingga yang berdasarkan Global Reporting
sumber data dalam penelitian ini initiative (GRI) G.4 didalamnya terdiri
diperoleh dari situs website resmi Bursa dari kategori ekonomi (9 indikator),
Efek Indonesia yang diakses di Galeri lingkungan (34 indikator). Praktek
Investasi Universitas Islam Kadiri. ketenagakerjaa dan kenyamanan kerja
Adapun data-data yang diperlukan (16 indikator), hak asasi manusia (12
dalam penelitian ini adalah sebagai indikator), masyarakat (11 indikator)
berikut: dan tanggung jawab atas produk (9
1. Data tentang laporan keuangan yaitu, indikator).Pengukuran ini dilakukan
laporan posisi keuangan, laporan dengan mencocokkan item pada
laba rugi, dan catatan atas laporan checklist dengan item yang
keuangan. diungkapkan perusahaan.Apabila item y
2. Data pada laporan keuangan tahunan diungkapkan maka diberikan nilai 1,
berupa laporan tentang Corporate jika item y tidak diungkapkan maka
Social Responsibility (CSR) atau diberikan nilai 0 pada check list, setelah
tanggung jawab sosial perusahaan. mengidentifikasi item yang
diungkapkan oleh perusahaan di dalam
Teknik Pengumpulan Data laporan tahunan, serta mencocokkan
pada checklist, hasil pengungkapan item
Teknik pengumpulan data yang diperoleh dari setiap perusahaan
dilakukan supaya data yang dihasilkan dihitung indeksnya dengan proksi CSRI
dalam penelitian bersifat valid sehingga (Rini dkk, 2015). Adapun rumus untuk
dapat menjawab permasalahan yang menghitung CSRI sebagai berikut:
dibahas dalam penelitian. Data dalam ∑𝑋𝑋𝑋𝑋𝑋𝑋
𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶 =
penelitian ini diperoleh dengan cara 𝑛𝑛𝑛𝑛
dokumentasi. Data-data tersebut CSRIi : Indeks luas
meliputi laporan laba rugi, catatan atas pengungkapan tanggung
laporan keuangan dan laporan jawab sosial dan
Corporate social Resposibility (CSR) lingkungan perusahaan i.

47
Cendekia Akuntansi Vol. 5 No. 2, Mei 2017 ISSN 2338 - 3593

∑Xy i : Nilai 1= jika item y Teknik analisis data yang


diungkapkan; 0 = jika digunakan dalam penelitian ini adalah
item y tidak diungkapkan Analisis statistik deskriptif, yaitu untuk
Ni : Jumlah item untuk memberikan gambaran atau deskripsi
perusahaan i, ni ≤91 suatu data yang dilihat dari nilai rata-
rata (mean), standar deviasi, varian,
Variabel Dependen (terikat) maksimum, minimum (Ghozali, 2011).
Agresivitas pajak
Dalam penelitian ini peneliti Uji Asumsi Klasik
akan mengukur agresivitas pajak Uji Normalitas
menggunakanmodel pengukuran Asumsi normalitas digunakan
BookTaxDifferences yaitudengan untuk menguji apakah data
caramengurangkan berdistribusi normal atau tidak.Data
labaakuntansidenganlabakenapajakseca yang baik adalah yang berdistribusi
rafiskal.Untukmengontrol normal.Uji normalitas bertujuan untuk
perbedaandalamskalaperusahaan,danjug menguji apakah dalam sebuah model
aBookTaxDifferencesyangdinaikkan regresi, variabel dependen, variabel
olehnilaibuku independen atau keduanya mempunyai
asset,makaBookTaxDifferencesjugadisk distribusi normal atau tidak (Ghozali,
aladenganmembaginya 2011).
dengannilaibukuaset (Sari dkk, 2016 ),
dengan model perhitungan sebagai Uji Autokorelasi
berikut: Uji autokorelasi bertujuan
menguji apakah dalam model regresi
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸, 𝑡𝑡 − 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼𝐼 𝑖𝑖, 𝑡𝑡
BTD = linier ada korelasi antara kesalahan
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 pengganggu pada periode tertentu
Dimana:
dengan kesalahan pengganggu pada
a. BTDadalahperhitungan
periode sebelumnya.Model regresi yang
untukmengukurselisihantaralabaakun
baik adalah regresi yang bebas dari
tansidan labasecarafiskal
autokorelasi. Pengujian ini akan
b. EBIT i,tadalah laba komersial
menggunakan uji Durbin-Watson (DW
sebelum bunga dan
test) yang mensyaratkan adanya
pajakuntukperusahaanipada
konstanta (intercept) dalam model
tahuntberdasarkanlaporankeuanganp
regresi dan tidak ada variabel lagi di
erusahaan.
antara variabel independen (Ghozali,
c. taxable income i,t adalah laba kena
2011).
pajak perusahaanipadatahun t
berdasarkanlaporankeuanganperusah
Uji Heteroskedastisitas
aansetelahdilakukankoreksifiskal
Uji heteroskedastisitas bertujuan
d. total asset i,t adalah total asset
menguji apakah dalam model regresi
perusahaan pada perusahaan i pada
terjadi ketidaksamaan variance dari
tahun t
residual satu pengamatan kepengamatan
yang lain. Model regresi yang baik
Teknik Analisis
adalah yang tidak terjadi

48
Cendekia Akuntansi Vol. 5 No. 2, Mei 2017 ISSN 2338 - 3593

heteroskedastisitas (homokedastisitas) a = konstanta


dimana variance residual satu bX =pengungkapanCSR
pengamatan kepengamatan lain perusahaan
tetap(Ghozali, 2011). Dengan persamaan statistik di
atas,hipotesisalternatif akan diterima
Pengujian Hipotesis dengan tingkat signifikansi 5%. Apabila
Untuk pengujian hipotesis, tingkat sig dari hasil analisis lebih kecil
penelitian ini menggunakan analisis dari 0,05 maka hipotesis penelitian
regresi sederhana. Menurut Trihendardi diterima.
(2010) Formula persamaan analisis
regresi sederhana untuk pengujian Uji Statistik t
hipotesis dalam penelitian ini adalah: Uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh
Y= a + bX satu variabel independen secara
Keterangan: individual dalam menerangkan variasi
Y = agresivitas pajak variabel dependen (Ghozali,2011)
Statistik Deskriptif
Tabel 4.3
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
BTD 156 -,40 ,80 ,0404 ,03535
CSR 156 ,00 ,90 ,1679 ,06771
Valid N 156
(listwise)
Sumber: Data sekunder, IDX 2013-2015 diolah
Sumber : Output SPSS V 18

Berdasarkan hasil perhitungan terdistribusi normal.


pada tabel 4.3 tersebut nampak bahwa Untuk rata-rata Agresivitas
52 perusahaan sampel dengan 156 data pajak yaitu BTD (Y) selama periode
pengamatan (52 perusahaan X 3 tahun = pengamatan (2013-2015) sebesar
156 data pengamatan). Rata-rata 0,0404, dengan standar deviasi (SD)
CSR(X1) selama periode pengamatan sebesar 0,03535. Hasil tersebut
(2013-2015) sebesar 0,1679 dengan menunjukkan nilai standar deviasinya
standar deviasi 0,06771. Hasil tersebut lebih rendah dari nilai rata-rata hal
menunjukkan nilai standar deviasinya tersebut mengindikasikan hasil yang
lebih rendah dari nilai rata-rata hal baik sehingga penyebaran data untuk
tersebut mengindikasikan hasil yang variabel Agresivitas pajak yaitu BTD
baik sehingga penyebaran data untuk (Y) menunjukkan data terdistribusi
variabel CSR (X1) menunjukkan data normal.

1. Uji Normalitas

49
Cendekia Akuntansi Vol. 5 No. 2, Mei 2017 ISSN 2338 - 3593

Tabel 4.6
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 156
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation ,12367173
Most Extreme Absolute ,275
Differences Positive ,275
Negative -,200
Kolmogorov-Smirnov Z 3,440
Asymp. Sig. (2-tailed) ,090
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Output SPSS V 18

Dari tabel 4.6 diatas maka dapat terlihat maka data tersebut terdistribusi normal.
bahwa nilai Asymp.Sig (2-Tabel) adalah
0,090 yang berarti lebih besar dari 0,05,

2. Uji Autokorelasi

Tabel 4.7
Model Summaryb

R Std. Error of the Durbin-


Model R Adjusted R
Square Estimate Watson
Square
1 ,163a ,027 ,020 ,12407 2,031
a. Predictors: (Constant), CSR
b. Dependent Variable: BTD

Sumber : Output SPSS V 18

Berdasarkan tabel 4.7 diatas 2,2489. dapat disimpulkan pada model


menunjukkan bahwa asumsi diterima regresi tidak terdapat autokorelasi
(tidak terdapat autokorelasi) jika du < d dibuktikan dengan terlihat angka
< 4 – du. Dari tabel D-W, untuk n= 156, Durbin Watson sebesar 2,031 dan angka
k=1 (k= adalah jumlah variabel ini terletak diantara du(1,7511) dan 4 –
independen diperoleh nilai dl sebesar du (2,2489).
1,7253 dan du sebesar 1,7511 , d =
2,031 sehingga 4 – du = 4 – 1,7511 =
3. Uji Hesteroskedastisitas

50
Cendekia Akuntansi Vol. 5 No. 2, Mei 2017 ISSN 2338 - 3593

Gambar 4.8

Sumber : Output SPSS V 18

Dari hasil gambar 4.8 diketahui membentuk pola diatas dan


bahwa scatterplot tidak membentuk dibawah angka 0 dan Y, jadi dapat
suatu gambar/pola tertentu disimpulkan bahwa tidak terjadi
sehingga tidak terjadi hesteroskedastisitas pada model
heterokedastisitas, karena titik-titik regresi.
menyebar dan jelas tidak
Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis diperoleh dari membuktikan hipotesis yang diajukan


analisis dengan teknik regresi parsial dalam penelitian ini, apakah diterima
dan regresi linear sederhana, yaitu untuk atau ditolak. Hipotesis dalam penelitian

51
Cendekia Akuntansi Vol. 5 No. 2, Mei 2017 ISSN 2338 - 3593

ini yaitu untuk mengetahui hubungan program SPSS Versi 18. Dengan model
variabel bebas terhadap variabel secara analisis regresi sederhana dan regresi
parsial. Proses analisis dilakukan parsial. Kemudian diperoleh hasil
dengan alat bantu komputer dengan sebagai berikut:

Tabel 4.10
Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized


Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) ,020 ,014 1,413 ,160
CSR ,122 ,059 ,163 2,053 ,042

a. Dependent Variable: BTD


Sumber : Output SPSS V 18

Berdasarkan hasil perhitungan (CSR= 0), maka nilai agresivitas


data seperti yang terlihat pada table pajak perusahaan sebesar 0,020.
4.10 (Unstandardized Coefficients) Koefisien regresi X1 yaitu CSR
bagian B diperoleh nilai b1 variabel diperoleh sebesar 0,122 dan
CSR sebesar 0,122 dan nilai konstanta berpengaruh positif terhadap
(a) sebesar 0,20 sehingga diperoleh agresivitas pajak. Hasil tersebut
persamaan regresi linear sederhana : menunjukkan apabila CSR dinaikkan
Y= 0,20 + 0,122 X + e 1 satuan maka BTD akan naik sebesar
Persamaan regresi linear diatas 0,122. ini sesuai dengan hipotesis
mempunyai makna sebagai berikut : penelitian yaitu Corporate Social
Konstanta sebesar 0,020 menunjukkan Responsibility (CSR) berpengaruh
bahwa apabila tidak ada variabel bebas terhadap agresivitas pajak.

Uji Statistik t
Tabel 4.8
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) ,020 ,014 1,413 ,160
CSR ,122 ,059 ,163 2,053 ,042

52
Cendekia Akuntansi Vol. 5 No. 2, Mei 2017 ISSN 2338 - 3593

a. Dependent Variable: BTD


Sumber : Output SPSS V 18
Dari Tabel 4.8diatas hasil indikator pengungkapan CSR GRI-
pengujian thitung = 2,053dengan tingkat G4 dan menggunakan proksi Book
signifikansi 0,042 dengan ttabel = Tax Different untuk mengukur
1,97549, maka Ha diterima karena agresivitas pajak dan perbedaaan
thitung> ttabel pada α = 5%. sehingga, periode penelitian yakni pada tahun
secara parsial terdapat pengaruh yang 2013-2015. Dengan adanya PMK
signifikan dari variabel CSR sebagai X no.76 tahun 2011 bahwa batasan
terhadap BTDsebagai biaya CSR yang dapat dikurangkan
Yyangberartibahwapadatarafnyataα=0, penghasilan bruto sebesar 5% dari
05. Selain itu untuk mengetahui penghasilan neto fiskal tahun
signifikansi pengaruh variabel terikat sebelumnya bisa memberikan
terhadap variabel bebas dengan motivasi perusahaan untuk
membandingkan antara probabilitas melakukan kegiatan CSR-nya untuk
signifikan (0,042a)denganα (0,05). menghindari pembayaran pajak yang
Dimana, jika probabilitas< αmaka besar dan sekaligus menjadi alat
variabelbebas berpengaruh signifikan branding bagi perusahaan dengan
terhadap variabelterikat. Artinya CSR mengungkapkan kegiatan CSR-nya.
berpengaruh positif signifikan
terhadap agresivitas pajak Saran
Berdasarkan hasil pembahasan
Kesimpulan dan kesimpulan di atas, maka
Dari hasil penelitian dan saran yang dapat peneliti berikan
pembahasan, maka dapat ditarik yaitu :
kesimpulan yang membuktikan bahwa 1. Bagi perusahaan, perusahaan
hasil uji hipotesis secara parsial dapat lebih memberikan
variabel Corporate Social informasi tentang CSR
Responsibility (X1) berpengaruh positif dalam annual report
signifikan terhadap agresivitas pajak, sehingga perusahaan dapat
yang dapat diartikan bahwa semakin menunjukkan keterbukaan
tinggi pengungkapan CSR, semakin hubungan perusahaan
tinggi pula agresivitas pajak. dengan pihak luar
Hasilpenelitian ini tidak mendukung perusahaan.
hasil peneliti terdahulu yakni Lanis dan 2. Bagi Ditjen pajak tetap
Richardson (2012) dan Yoehana mengawasi tindakan
(2013), semakin tinggi tingkat agresivitas pajak perusahaan
pengungkapan CSR semakin rendah terutama melalui kegiatan
tingkat agresivitas pajaknya. Hal ini CSR.
kemungkinan disebabkan karena 3. Bagi peneliti selanjutnya,
perbedaan alat ukur setiap variabel, diharapkan memperluas
yakni penelitian ini menggunakan variabel penelitian,

53
Cendekia Akuntansi Vol. 5 No. 2, Mei 2017 ISSN 2338 - 3593

melakukan penelitian pada menambah periode tahun


perusahaan sektor lain dan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA Perusahaan Publik Indonesia


yang Melakukan Pengungkapan
Ghozali, Imam. (2011), “Aplikasi Corporate Social
Analisis Multivariate dengan Responsibility”.Jurnal Akuntansi
Program IBM SPSS 19”.Semarang : Universitas Mataram
UNDIP Saraswati, Erwin dan Anggarani
Hidayati Nuur N, dan Murni Sari Alisa.(2016). “Analisis
.(2009). “Pengaruh Kepatuhan Pengungkapan CSR
Pengungkapan CSR terhadap pada Industri Semen, Sektor
Earning Responses Coefficient Pertambangan, dan Sektor
pada perusahaan High Perbankan Periode 2013-
Profit”.Jurnal Bisnis dan 2014”.Jurnal Simposium Nasional
Akuntansi, 2(1), 1-8 Akuntansi XIX Lampung. Hal 1-13
Lanis, R., dan Richardson, G. (2012). Sari Nadya Winda Dkk. (2016).
“Corporate Social Pengaruh Manajemen Laba
Responsibility and Tax Terhadap Agresivitas
aggresiveness: an Empirical Pajak.Jurnal Akuntansi
Analysis”.Journal of Accounting Universitas Telkom
and Public Policy. 31, 86- Suandy, E. 2011.Perencanaan Pajak.
108Online Edisi Lima. Jakarta: Salemba Empat,
(http://docslide.us/documents/jurn www.idx.com(diakses 20 Januari 2017 ,
al-lanis-and-richardson.html, 19.00)
diakses 18 Januari 2017 , 19.00) www.globalreporting.org(diakses 21
Rini, Diah Mustika Dkk. Januari 2017 , 12.00)
(2015).“Agresivitas Pajak pada

54

Anda mungkin juga menyukai