Karya sastra melayu klasik yang terlahir di zaman sebelum angkatan 20-an
atau balai pustaka dan termasuk kedalam prosa lama ini mulai pudar pesonanya di
makan oleh zaman. Dan mulai tergeser kedudukannya oleh karya sastra modern.
Ternyata waktu, bahasa, gaya hidup, perubahan zaman, masuknya pengaruh luar
yang sedikit demi sedikit ikut merubah pola adat istiadat Indonesia termasuk faktor –
faktor yang mempengaruhi tergesernya kedudukan karya sastra melayu klasik di
zaman modern ini. Tak hanya peminatnya saja yang telah berkurang tetapi para
penciptannya atau senimannya juga sudah mulai berkurang. Sejalan dengan
bergulirnya zaman.
Selain ciri – ciri, hal yang ikut membangun karakteristik karya sastra melayu
klask adalah sifat –sifat itu adalah :
1. Sastra lama bersifat komunal yakni milik bersama
2. pada umumnya sastra lama bersifat anonim yakni tidak diketahui nama
pengarangnya.
3. Sastra lama bersifat kurang dinamis yakni gerak perubahannya sangat lamban
jika dilihat dari sudut masyarakat sekarang, seolah – olah kelihatan statis.
4. Pada umumya sastra lama tidak kurang rasional karena kejadian – kejadian yang
digambarkankurang masuk akal.
5. Pada Umumnya sastra lama bersifat istana sentas.
6. Pada umunya sastra lama bersifat didaktis yakni bersifat memberikan
pengajaran / pendidikan kepada para pembaca, baik didaktif moral maupun
didaktif religius.
7. Pada umumnya sastra lama bersifat seimbolis karena kebanyakan ceritannya
disajikan dalam bentuk lambang.
8. Sastra lama bersifat tradisional yakni sifat mempertahankan kebiasaan atau adat
untuk tetap berlaku sesuai dengan keadaan jamannya.
9. Sastra lama bersifat klasik imitatif yaitu sifat kebiasaan tiru meniru yang tetap
saja turun temurun.
10. Sastra lama sebenarnya tidak menceritakan manusia tetap menceritakan sifat –
sifat universal mausia misalnya sifat – sifat baik, jahat, cerdik bodoh, adil, alim,
dan lain sebagainya.
Lebai Malang
Lebai malang bingung. Dalam saat yang sama, ia harus menghadiri dua
undangan, Di kampung Hulu, Haji Abas mengawinkan putrinya, Di kampung Hilir,
tersohor dengan gulai kambingnya dua – duannya berlangsung pada hari dan jam
yan sama.
Lebai malang menimbang – nimbang. Kampung hulu terkenal dengan kare
ayamnya. Kampung hilir terkenal tersohor dengan guali kambingnya. Dua – duannya
kesukaan lebai malang.
Lebai malang mengatur siasat. Lebih baik saya berperahu kekampung hulu
dulu. Setelah makan dengan kari ayam lalu saya akan pergi kekampung hilir. Disana
menanti gulai kambing terbit air liurnya membayangkan hal itu.
Pukul 11. 00 lebai malang berangkat kepesta. Mula – mula ia menuju kampung hulu.
Ditengah perjalanan ia teringat akan gulai kambing di kampung hilir.
Diputarnya arah perahunya ke kampung hilir.
Di tengah – tengah perjalanan kekampung hilir, lebai malang membanyagkan
kari ayam, ”jangan – jangan kari ayam itu habis bila saya terlambat, ” lebih baik saya
ke kampung hulu terlebih dahulu : dputarnya pula arah perahunnya ke kampung
hulu ”
Karena bimbang. Lebai malang terlambat, ia sampai ke kampung hulu pukul
15.00. pesta sudah berakhir kari ayam yang di idamkan sudah habis. Cepat – cepat ia
pergi ke kampung hilir. Disana pun terlambat. Pesta telah usai. Hasrat menyantap
gulai kambing pun tidak terlaksana.
Dari ciri -ciri novel diatas sangat dapat kita lihat perbedaan antara novel
terjemahan dengan sastra melayu klasik yang ciri- cirinya kita bahas sebelumnya.
Selain dari segi ciri – ciri dari segi pesan – pesan yang disampaikan juga sangat
berbeda. Sastra melayu klasik yang masih sangat kental terikat oleh moral, sosial
budaya dan adat istiadat Indonesia kuno. Sangat berbeda dengan novel terjemahan
yang memiliki sosial budaya dan adat – istiadat yang sesuai dengan negaranya
masing – masing yagn bertolak belakang dengan adat – istiadat Indonesia.
Selain perbedaan novel terjemahan dengan sastra melayu
Klasik liga memiliki kesesamaan. Yaitu dari segi unsur – unsur yagn
terkandung di dalmnya. Unsur intirinsik maupun unsur intirinsik. Dari beberapa
sumber yagn di dapatkan bahwa Novel terjemahan lebih banyak di sengangi
masyarakat di banding kerja sastra melayu klasik.