Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.1 (2020.2)

Nama Mahasiswa : Tri Anisa

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042588828

Tanggal Lahir : 08 Februari 2000 :

Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4202/ Hukum Pajak

Kode/Nama Program Studi : 83/Akuntansi – S1

Kode/Nama UPBJJ : 18 / Palembang

Hari/Tanggal UAS THE : Senin, 21 Desember 2020

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Tri Anisa


NIM : 042588828
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4202/Hukum Pajak
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Akuntansi – S1
UPBJJ-UT : Palembang

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Senin, 21 Desember 2020

Yang Membuat Pernyataan

Tri Anisa
BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)
EKMA4202/ HUKUM PAJAK
SENIN, 21 DESEMBER 2020

Jawaban :
1. 1). Rekomendasi dari saya untuk PT zawawi ialah apabila PT zawawi sudah memenuhi
syarat untuk dikukuhkan sebagai perusahaan kena pajak (PKP) alangkah baiknya Pt
tersebut wajib daftar ke kantor pelayanan pajak (KPP), untuk mendapatkan Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP). Karena bagi pengusaha atau badan usaha selain NPWP diperlukan
juga Pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak (no PKP )yaitu bagi mereka yang
mempunyai kewajiban Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang
mewah. Wajib pajak tersebut wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP
sebelum melakukan penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak bagi yang
memenuhi PKP. Hal tersebut tercantum dalam Pasal 2 ayat (2) UU KUP tahun 1983
sebagimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan UU No 9 tahun 2009 bahwa “Setiap
wajib pajak sebagai pengusaha yang dikenakan pajak berdasarkan undang – undang pajak
pertambahan nilai 1984 dan perubahanny, wajib melaporkan usahanya pada Kantor
Direktorat Jenderal Pajak yang wilayahnya kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan pengusaha, dan tempat kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi
Pengusaha Kena Pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak”. Pengertian praktisnya WP apabila mempunyai cabang cabang maka setiap cabang
harus mendaftarkan pada KPP setempat untuk mendapatkan NPWP cabang juga, tidak
hanya untuk kantor pusat.
2). Perusahaan seperti PT zawawi alangkah baiknya untuk mendaftarkan diri secara
mandiri menjadi PKP tanpa menunggu otoritas perpajakan sebagai PKP. Karena wajib
pajak untuk memperoleh NPWP dan pengukuhan PKP paling lama satu bulan setelah saat
usaha dijalankan, yaitu saat terjadi lebih dahulu antara saat pendirian dan saat usaha nyat –
nyata mulai dilakukan. Supaya kepentingan pengusaha sebelum membeli kebutuhan
kegiatan perusahaan, agar pajak masukannya dapat diperhitungkan dengan jelas.
3). Sanksi atas pelanggaran NPWP dan PKP yaitu :sebagaimana diatur dalam pasal 39
UU KUP 2007 bahwa bagi wajib pajak dengan sengaja tidak mendaftarkan diri untuk
diberikan NPWP atau menyalahgunakan tanpa hak NPWP atau pengukuhan PKP,
tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP sehingga dapat
menimbulkan kerugian pendapatan Negara, diancam dengan pidana penjara paling
singkat 6 bulan dan paling lama 6 tahun denda paling sedikit 2 kali jumlah pajak
terutang yang tidak kurang dibayar dan paling banyak 4 kali jumlah pajak terutang
yang tidak atau kurang dibayar. Pidana di atas ditambah 1 kali menjadi 2 kali sanksi
pidana apabila seseorang melakukan tindak pidana dibidang perpajakan sebelum lewat
1 tahun terhitung sejak selesainya menjalani pidana penjara yang dijatuhkan. Terdapat
pula ancaman apabila WP melakukan percobaan penyalahgunaan tanpa hak NPWP
atau PKP menyampaikan SPT dengan keterangan yang isinya tidak benr ancamannya
berupa 6 bulan dan paling lama 2 tahun dan denda paling sedikit 2 kali jumlah restitusi
yang dimohonkan atau kompensasi paling banyak 4 kali umlah restitusi yang
dimohonkan dan kompensasi yang dilakukan WP.
Beberapa fungsi dan manfaat PKP yaitu :
 Mengetahui identitas PKP yang sebenarnya
 Untuk melaksanakan hak dan kewajiban di bidang PPN dan PPnBM
 Untuk memudahkan pengawasan administrasi perpajakan
 Untuk dapat menjadi rekanan pemerintah dalam mendaftarkan / memperoleh
tender proyek pemerintah
 Untuk memperoleh pembayaran dari Kantor Pengelola Keuangan Negara (KPKN)
dan sebagainya.
 Pada dasarnya dengan telah dikukuhkan maka wajib pajak dapat melakukan
kegiatan usaha dengan perusahaan yang merupakan PKP dan juga pengusaha PKP
yang ditunjuk sebagai pemungut PPN.
4). Kegiatan PT zawawi dalam bidang jasa yang terkena PPN yaitu :
 Jasa dekorasi baik dalam event organizer, desain interior, dekorasi furniture
dan sebagainya.
 Jasa penyewaan sound system baik dalam penyewaan sound system dan
panggung, sewa meja kursi tamu, sewa tenda hiburan dan sebaginya.
 Jasa perhotelan
 Jasa property

2. 1). Batas waktu pengajuan permohonan keberatan adalah sebagai berikut :


 Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan mengemukakan
jumlah pajak terutang, menurut perhitungan wajib pajak disertai alasan yang
menjadi dasar perhitungan, yaitu alasan yang jelas dilampiri fotokopi SKP, bukti
pemungutan atau pemotongan atas satu SKP diajukan keberatan.
 Keberatan harus diajukan daam jangka 3 bulan sejak tanggal kirim SKP atau sejak
tanggal pemotongan atau pemungutan pajakkecuali wp menunjukkan bahwa
jangka waktu tidak dapat dipenuhi karena diluar kekuasaannya. Jangka waktu 3
bulan dimaksudkan agar wp mempunyai cukup waktu yag memadai untuk
mempersipakan surat keberatan beserta alsannya. Jika 3 bulan tidak dipenuhi oleh
wp masih dapat dipertimbangkan untuk diperpanjang oleh direktora jenderal
pajak.
 Dalam hal wp mengajukan permohonan keberatan atas SKP, WP wajib melunasi
pajak yang harus dibayar paling sedikit jumlahh yang telah disetujui WP dalam
pembahasan akhir pemeriksaan, sebelum surat keberatan disampaikan.
 Tanda penerimaan surat keberatan yang diberikan oleh pegawai direktorat jenderal
pajak yang ditunjuk untuk menerima surat keberatan atau tanda pengiriman surat,
atau melalui cara lain yang diatur dengan berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan menjadi tanda bukti penerimaan surat keberatan. Tanda penerimaan
surat yang telah diberikan direktorat jenderal pajak berfungsi sebagai tanda terima
surat keberata. Apabila wp tidak memenuhi syarat sebagai surat keberatan dan wp
memperbaikinya dalam batas waktu penyelesaian keberatan dihitung sejak
diterima surat berikutnya yang memenuhi syarat sebagai surat keberatan.
 Dalam hal wp mengajukan keberatan maka jangka waktu pelunasannya pajak
sesuai dengan ketentuan jatuh temponya, atas jumlah pajak yang belum dibayar
pada saat pengajuan keberatan menjadi tertangguh sampai dengan 1 bulan sejak
tanggal penerbitan Surat Keputusan Keberatan penangguhan jangka waktu
pelunasan pajak menyebabkan sanksi adm berupa bunga sebesar 2% per bulan
sesuai pasal 19 UU KUP 2007 tidak diberlakukan atas jumlah pajak yang belum
dibayar pada saat pengajuan keberatan.
 Jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan permohonan keberatan
tidak termasuk sebagai utang pajak yang harus dibayar oleh wp.
 DJP dalam jangka waktu paling lama 12 bulan sejak tanggal surat permohonan
keberatan diterima, harus memberi keputusan atas permohonan keberatan diajukan
oleh wp. Apabila jangka waktu 12 bulan telah terlampau, DJP tidak memberikan
keputusan maka keberatan wp dianggap dikabulkan.

2). Jumlah kurang bayar pada saat proses pengajuan keberatan ialah :
 Jumlah kurang bayar beserta sanksi berdasarkan DJP Rp 2,1 millyar atau Rp.
2.100.000.000, sedangkan nerdasarkan PT good food ialah Rp. 450.000.000
Maka , jumlah yang masih harus dibayar Pt tersebut ialah
=Rp. 2.100.000.000-Rp. 450.000.0000 = Rp. 1.650.000.000 (JUMLAH
KURANG BAYAR )

3). Berdasarkan perhitungan yang dibutuhkan maka sebagai berikut :

 50% X pajak kurang bayar = 50% X RP. 1.650.000.000 = RP. 825.000.000


 48% X PAJAK KURANG BAYAR = 48% RP.1.650.000.000= RP.792.000.000
 2% X RP. 1.650.000.000 = RP. 33.000.000
 Denda PPN masa = Rp. 500.000
 Spt tahunan Badan= Rp. 1000.000
 PPN masa lainnya = RP. 100.000

4). Apabila keberatan tidak disetujui atau belum disetujui oleh DJP maka wp dapat
mengajukan banding kepengadilan pajak. Dalam hal banding besarnya jumlah pajak yang terutang
diajukan apabila jumlah yang dimaksud telah dibayar sebesar 50% namun sejak tahun 2007
dengan perubahan UU KUP yang menyatakan bahwa pasal 27 ayat (5) dihapus dan menggantikan
dengan ayat (5) a, b, c dan d disebutkan bahwa:
(5a) Dalam hal wajib pajak mengajukan banding jangka waktu pelunasan pajak sebagimana
dimaksud dalam pasal 9 ayat (3), ayat (3a) atau pasal 25 ayat (7), atas jumlah pajak yang
belum dibayar pada saaat pengajuan keberatan, tertangguh sampai dengan 1 ( satu ) bulan
sejak tanggal penerbitan putusan banding. Penangguhan jangka waktu pelunasan pajak
menyebabkan sanksi administrasi beruba bunga sebesar 2 % (dua persen ) per bulan
diberlakukan atas jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuaan keberatan.
(5b) Jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan permohonana keberatan
sebagiamana dimaksud pada ayat (5a) tidak termasuk sebagai utang pajak sebagaimana
dimaksud dalam pasal 11 ayat (1) dan ayat (1a).
(5c) Jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan permohonan banding merupakan
pajak yang terutang sampai dengan putusan banding diterbitkan.
(5d) Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian, wajib pajak dikenai
sanksi administrasi berupa denda sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pajak
berdasarkan putussan banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dbayar
sebelum mengajukan keberatan pajak.

5). Hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengajuan banding apabila keberatan ditolak :
 Diajukan secara tertulis : artinya diajukan dengan media tulisan.
 Dalam bahasa Indonesia: artinya tidak diperkenankan menggunakan bahasa lain.
 Dikemukakan alasan dari banding : dalam surat banding harus dikemukakan alasan wp
tidak dapat atau menyanggah keputusan keberatan.
 Surat surat bandung untuk satu keputusan keberatan dan melampirkan salinan keputusan
yang disbanding. Satu surat banding hanya berisi keberatan atas satu keputusan keberatan
tidak boleh untuk beberapa keputusan keberatan. Oleh sebab itu, perlu dilampirkan salinan
surat keputusan keberatan.
 Bnding diajukan terbatas hnya dalam waktu 3 bulan sejak di terima keputusan yang
disbanding. Dalam hal WP tidak dapat mengajukan banding dalam jangka 3 bulan karena
luar biasa ( diluar kekuasaan WP ) harus disertai bukti pendukung adanya keadaan luar
biasa (force majeur ) tersebut.
 Apabila keberatan tidak disetujui atau belum disetujui oleh DJP maka wp dapat
mengajukan banding kepengadilan pajak. Dalam hal banding besarnya jumlah pajak yang
terutang diajukan apabila jumlah yang dimaksud telah dibayar sebesar 50% namun sejak
tahun 2007 dengan perubahan UU KUP yang menyatakan bahwa pasal 27 ayat (5) dihapus
dan menggantikan dengan ayat (5) a, b, c dan d disebutkan bahwa:
 (5a) Dalam hal wajib pajak mengajukan banding jangka waktu pelunasan pajak
sebagimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (3), ayat (3a) atau pasal 25 ayat (7), atas jumlah
pajak yang belum dibayar pada saaat pengajuan keberatan, tertangguh sampai dengan 1 (
satu ) bulan sejak tanggal penerbitan putusan banding. Penangguhan jangka waktu
pelunasan pajak menyebabkan sanksi administrasi beruba bunga sebesar 2 % (dua persen
) per bulan diberlakukan atas jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuaan
keberatan.
 (5b) Jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan permohonana keberatan
sebagiamana dimaksud pada ayat (5a) tidak termasuk sebagai utang pajak sebagaimana
dimaksud dalam pasal 11 ayat (1) dan ayat (1a).
 (5c) Jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan permohonan banding
merupakan pajak yang terutang sampai dengan putusan banding diterbitkan.
 (5d) Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian, wajib pajak
dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah
pajak berdasarkan putussan banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah
dbayar sebelum mengajukan keberatan pajak.

Anda mungkin juga menyukai