Agar lebih memahami apa definisi hukum, maka kita dapat merujuk pada
kaidah dan asas yang mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat dimana
lembaga dan proses guna mewujudkan berlakunya kaidah sebagai suatu kenyataan
dalam masyarakat.
2. J. C. T. Simorangkir
3. S. M. Amin
4. Plato
tersusun dengan baik dan teratur dimana sifatnya mengikat, baik terhadap
5. E. M. Meyers
manusia dalam sebuah masyarakat dan menjadi acuan atau pedoman bagi para
Hukum nasional, yaitu hukum yang berlaku hanya di dalam wilayah suatu
Negara.
Hukum internasional, yaitu hukum yang mengatur tentang hubungan
antar negara di dalam dunia internasional.
5. Hukum Berdasarkan Waktunya
Ius constitutum, yaitu hukum positif yang berlaku sekarang bagi suatu
masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu.
Ius constituendum, yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada masa
mendatang.
Hukum asasi, yaitu hukum alam yang berlaku di semua tempat, dalam
segala waktu, dan untuk segala bangsa di dunia.
Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang sifatnya memaksa dan mutlak,
bagaimanapun keadaannya.
Hukum yang mengatur, yaitu hukum yang boleh dikesampingkan jika
pihak-pihak yang bersangkutan telah memiliki peraturan sendiri.
Hukum obyektif, yaitu hukum yang ada di dalam suatu Negara dan berlaku secara
umum.
Hukum subyektif, yaitu peraturan hukum yang timbul dari hukum objektif yang
merupakan hukum yang dihubungkan dengan seseorang yang tertentu dan berlaku bagi
orang-orang tertentu dengan demikan menjadi hak dan kewajibannya
TEORI - TEORI DALAM MENJELSKAN HAK DAN KEWAJIBAN
Ada 2 teori dalam ilmu hukum untuk menjelaskan kebenaran hak:
1. TIMBULNYA HAK SESEORANG
2. PENYEBAB HAPUSNYA HAK SESEORANG
2. PENYEBAB HAPUSNYA KEWAJIBAN
SUBJEK HUKUM
1. Teori Fictie
2. Teori Kekayaan Bertujuan
3. Teori Organ
4. Teori Pemilikan
5. Tiori Kenyataan Yorudis
Teori – Teori Badan Hukum
1. Teori Fictie dari Von Savigny
Menurut Teori dari Von Savigny badan hukum semata – mata buatan negara
saja. Badan hukum itu hanyalah fiksi, yakni sesuatu yang sesungguhnya
tidak ada, tetapi orang menghidup-kannya dalam bayangan sebagai subjek
hukum yang dapat melakukan perbuatan hukum seperti manusia. Teori ini
juga diikuti oleh Houwing.
Menurut teori ini hanya manusia saja yang dapat menjadi subjek hukum.
Namun, kata teori ini ada kekayaan (vermogen) yang bukan merupakan
kekayaan seseorang, tetapi kekayaan itu terikat tujuan tertentu. Kekayaan
yang tidak ada yang mempunyainya dan yang terikat kepada tujuan tertentu
inilah yang diberi nama badan hukum. Teori ini diajarkan oleh A. Brinz, dan
diikuti oleh Van der Hayden.
Badan hukum menurut teori ini bukan abstrak (fiksi) dan bukan kekayaan
(hak) yang tidak bersubjek, tetapi badan hukum adalah sesuatu organisme
yang riil, yang menjelma sungguh – sungguh dalam pergaulan hukum yang
dapat membentuk kemauan sendiri dengan perantaraan alat – alat yang ada
padanya (pengurus, anggota -anggotanya) seperti manusia biasa, yang
mempunyai panca indera dan sebagainya. Pengikut teori organ ini antara
lain Mr. L.C. Polano.
Teori ini diajarkan oleh Planiol dan Molengraff. menurut teori ini hak dan
kewajiban badan hukum pada hakikatnya adalah hak dan kewajiban para
anggota bersama -sama. kekayaan badan hukum adalah kepunyaan
bersama semua anggotanya. Orang – orang yang berhimpun tersebut
merupakan satu kesatuan dan membentuk suatu pribadi yang dinamakan
badan hukum. Oleh karena itu, badan hukum adalah suatu konstruksi yuridis
saja. Starr Busmann dan Kranenburg adalah pengikut ajaran ini.
Tiori ini dikatakan bahwa, badan hukum itu merupakan suatu realiteit,
konkret, rill, walupun tidak bisa diraba, bukan hayal, tetapi kenyataan yuridis.
teori ini dikemukakan oleh Majers ini menekankan bahwa hendaknya dalam
mempersamakan badan hukum dengan manusia terbatas sampai pada
bidang hukum saja.
OBYEK HUKUM
Obyek hukum Adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum
dan dapat menjadi objek dalam suatu hubungan hukum.
Objek hukum berupa benda atau barang ataupun hak yang dapat dimiliki
dan bernilai ekonomis.