NIM : 2106111217
Kelas : THP A
1. a. Oleh karena itu, janganlah kecewa apabila bahasa Indonesia tidak membedakan jamak dan
tunggal, sistem kata kerja, gugus fonem juga tertentu polanya dan sebagainya. (Induktif)
c. Untuk saling berhubungan manusia mempergunakan alat seperti bahasa, isyarat, serta alat
lain.(deduktif)
2. Teks akademik dan teks non-akademik Adalah dua jenis teks dalam sastra Indonesia yang dibedakan
berdasarkan Konteks penggunaannya. Dengan kata Lain, teks akademik merupakan teks yang
Digunakan dalam lingkup dan untuk tujuan Akademik atau dunia pendidikan. Adapun Teks non-
akademik bekerja dengan cara Sebaliknya. Teks ini digunakan di luar Lingkup dan tujuan akademik
atau dunia Pendidikan. Teks akademik atau teks ilmiah adalah tulisan yang diperoleh sesuai dengan
sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pegamatan, peninjauan, dan penelitian dalam bidang tertentu,
disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisannya yang bersantun bahasa dan isinya
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya. Teks nonakademik adalah segala
sesuatu diluar hal-hal yang bersifat ilmiah dan tidak terpaku pada satu teori tertentu. Jadi teks
nonakademik merupakan karya yang penulisannya tidak didukung oleh fakta, yang biasanya hanya
berdasarkan fakta pribadi dan menggunakan bahasa formal popular..
PERBEDAAN TEKS AKADEMIK DAN TEKS NON-AKADEMIK
1. Teks akademik menyajikan fakta, sementara teks non-akademik dapat menyajikan fakta dan/atau
opini.
2. Teks akademik didasarkan pada penelitian ilmiah yang telah dilakukan sebelumnya, sementara teks
non-akademik tidak didasarkan pada sebuah penelitian.
3. Teks akademik menggunakan ragam bahasa baku, sementara teks non-akademik dapat memilih
menggunakan ragam bahasa baku, non-baku, atau kombinasi dari keduanya.
4. Teks akademik terikat pada sistematika penulisan karya ilmiah, sementara teks non-akademik tidak
terikat pada sistematika penulisan karya ilmiah.
5. Data yang disajikan pada sebuah teks akademik harus dapat diuji berulangkali oleh pihak yang
berbeda dan mengeluarkan hasil yang sama, sementara hal ini tidak berlaku pada teks non-akademik.
3. Perbedaan Proposal Kegiatan dan Proposal Penelitian
Adapun perbedaan proposal kegiatan dan proposal penelitian adalah sebagai berikut:
- Proposal kegiatan berupa pengajuan untuk menyelenggarakan kegiatan, sedangkan proposal
penelitian merupakan pengajuan untuk melakukan suatu penelitian.
- Proposal penelitian memuat metode penelitian, sedangkan proposal kegiatan tidak memuat
bagian tersebut.
- Proposal kegiatan memiliki rincian pembiayaan kegiatan, sedangkan proposal penelitian tidak.
- Proposal kegiatan menggunakan landasan teoritis. Sementara itu proposal penelitian
menggunakan landasan teoritis dan hipotesa.
4. Teks ulasan termasuk teks nonakademik, karena teks ulasan adalah suatu teks yang berisi ulasan atau
penilaian terhadap suatu karya seperti buku, film, cerpen, novel, drama, puisi dan karya sastra atau
karya seni lainnya. Teks ulasan disebut juga teks review. Ulasan merupakan teks yang berfungsi
menilai, menimbang, dan mengajukan kritik terhadap karya atau peristiwa yang di ulas tersebut.
Struktur teks ulasan adalah orientasi, tafsiran, evaluasi dan rangkuman.
5. Contoh proposal
I.PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Provinsi bengkulu merupakan salah satu sentra produksi gula aren di sumatra.Luas areal tanaman
aren di propinsi bengkulu meliputi 2.676 ha dengan produksi 5.429 ton gula merah per
tahun(Anonim.2002).Pada umumnya cara penglahan gula aren di provinsi bengkulu masih sangat
sederhana.Pengolahan yang sederhana ini menyebabkan mutu gula aren yang dihasilkan sangat
beragam. Mutu gula yang beragam dan cenderung kurang baik menyebabkan gula aren Bengkulu tidak
dapat bersaing ditingkat nasional,padahal mutu gula yang baik sangat berpern dalam menunjang
pemasaran(Arheman et al.,2001).
Gula aren dibuat dari tanaman dari tanaman aren.Nira ini dihasilkan dari penyadapan tongol
(tandan) bunga jantan.Setiap tongol bunga jantan dapat disadap selama 3-4 bulan,yaitu sampai tongkol
habis atau mengering.Nira hasil sadapan selama periode ini ula-mula jumlahnya sedikikemudian jumlah
meningkat sampai pertengahan masa sadap dan akhirnya kembali jumlahnya sedikit. Satu tongkol
bunga dapat menghasilkan 4-5 liter nira (dua ali penyadapan),tergantung dari tingkat kesuburan pohon
aren tersebut (Sunanto. 1993).Nira mempunyai sifat mudah menjadi asam.oleh karena itu nia haru
segera diolah setelah diambil dari pohon.paling lambat 90 menit setelah dikeluarkan dari wadah
penyadapan.Nira aren memiliki aw diatas 0.9 sehingga khamir dan bakteri tumbuh dengan baik,
disamping itu kandungan nutrien seperti seperti sukrosa merupakan media yang baik bagi prtumbuhan
mikroba(Winarno,1993).
Nira aren mudah mengalami kerusakan karena dipengaruhi oleh kondisi lingkungan selama
penyadapan dan pengangkutan ketempat pengolahan dan kerusakan akibat proses fermentasi.
Fermantasi ini disebabkan oleh aktifitas enzim investasi yang dihasilkan oleh mikroba yang
mengkontaminasi nim (Hamzah dan Hasbullah,1997)Mikroba tersebut antara lain shaccaromyces
cerevisae yang membantu proses hidrolisis sukrosa menjadi gula reduksi didalam nira(Goutara dan
Wijandi,1980).
Pada proses fermentasi nira,kandungan brix akan menurun akan menurun dengan cepat,sementara
kandungan asam seperti asam asetat,laktat,dan tartarat cenderung meningkat Perubahan ini ditandai
dengan menurunya pH dan penurunan kadar Brix.Menurut Safari (1995) persyaratan brix dan pH pada
nira harus berada pada kisaran yang ditentukan agar nira dapat diolah menjadi gula aren,yaitu plH harus
berkisar 6-7.5 dan kadar brix di atas 17%.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,maka rumusan masalah dari nira aren ini adalah:
1.Apakah dapat dicegah fermentasi nira aren menuju asam sebelum dilakukan pemanasan atau
pemasakan?
2. Bahan apakah yang lebih lama dalam mempertahankan pH Pada nira aren sebelum dimasak.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitia ini tidak menyimpang dari permasalahan yang ada maka akan dibatasi pada beberapa
hal berikut:
1.Sampel yang digunakan adalah nira aren yang baru disadap di Kabupaten Rejang Lebong(Kecamatan
Lebong Utara).
2. Variabel yang diamati adalah lama waktu bahan tambahan dalam mempertahankan pH dan kadar
brix pada nira aren.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.Untuk menetukan waktu pengolbahan nira aren setelah ditambahkan bahan untuk mempertahankan
pH dan brix.
2.Untuk menentukan hahan alami yang baik untuk mempertahankan pll dan brix pada nira aren.
1.5 Manfaat Penelitian
Berdasarkan Tujuan penelitian diatas,maka manfaatnya adalah:
1.Memberikan informasi yang berkaitan dengan masalah fermentasi pada nira aren setelah dipanen
sampai ke pengolahan menjadi gula.
2.Memberi pengetahuan kepada masyarakat bahwa ada bahan alami yang juga dapat mempertahankan
ph schingga masyarakat tidak menggunakan deterjen dalam mempertahankan plH.
I1.METODE PENELITIAN
2.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November 2016 yag dilakukan di Kabupaten Rejang
Lebong(Kecamatan Lebong Utara).
2.2.Alat dan Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah: nira segar yang baru disadap pada pagi hari
ataupun sore hari.biji kemiri.biji jarak.buah mengkudu, Aquadest.
Alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah: ember,gelas ukur. Penutup ember.pengaduk.kertas
lakmus.
2.3. Rancangan Percobaan
Perencanaan percobaan dalam penelitian ini adalah Rencana Acak Kelompok(RAK).dengan
penambahan larutan biji kemiri,biji jarak,dan larutan mengkudu yang ditambahkan pada masing-
masing sampel yang banyaknya telah ditentukan yaitu pada biji jarak 3.16 g L nira.pada biji kemiri 2.54
gL'nira, pada buah safat 2.3 g L' nira dan pada buah mengkudu 3.24 g L 'nira.Diambil 5 sampel nira
yang masing-masing dilakukan melakukan ulangan sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 15 unit
perpercobaan.
2.4.Tahapan Penelitian
2.4.1.Persiapan Sampel Penelitian
Persiapan dimulai dengan menyiapkan sampel yaitu nora segar yang baru diambil dari pohonnya
kemudian nira disaring terlebih dahulu guna memisahkan kotorn yang ada pada nira yang kemungkinan
akan mempercepat proses fermentasi akibat kontamiasi luar,kemudian memasukkan sampel kedalam 5
ember yang sudah disediakan,setelah itu memasukkan bahan tambahan kedalam sampel nira
tersebut.Selanjutnya dilakukan pengecekan pH dan brix selama 2 jam sekali untuk mengetahui jalannya
fermentsi yang terjadi pada nira.
2.4.2.Lama ketahan nira pada plH netral
Sebanyak I liter nira ditambahkan sebanyak 3.16 g biji jarak,2.54 biji kemiri.2.3 buah safat.3.24
buah mengkudu,dan satu sampel tidak diberikan perlakuan,sampel tersebut ditambahkan kedalam
ember yang sudah diberi label masing-masing Setelah itu dihitung lama waktu yang dibutuhkan untuk
nim tersebut ke kondisi asam dengan,pengukuran pH dilakukan pada selan waktu 2 jam,batasan pH
asam yang diukur adalah 4.jika pH dibawah 4 maka nira sudah tidak dapat digunakan lagi sehingga
waktu ketahanan ph telah didapat.
2.4.3. Parameter Pengamatan
2.4.3.1. Pengukuran pH nira aren
Pengukuran ph pada nira dilakukan dengan pengambilan 10 ml pada setiap sampel dan dalam jangka
waktu 2 jam sekali,setelah sampel diambil kemudian dimasukkan kertas lakmus kedalam sampel yang
kemudian dihitung penurunan ph yang terjadi pada sampel.
2.4.3.2.Pengukuran Kadar Brix
DAFTAR PUSTAKA