Anda di halaman 1dari 3

Nama : A’ang Khunaifi

NPM : 19810580

Kelas : Hukum Non Reg Bjb 6A

Matkul : Advokatur

HAK DAN KEWAJIBAN KLIEN DAN ADVOKAT

Seorang Advokat tentu tidak hanya memperhatikan haknya untuk memperoleh


Honorarium, namun juga perlu memperhatikan kewajiban lainnya baik yang ada dalam Kode
Etik Advokat Indonesia maupun Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat.
Sebagai profesi yang nyata, seluruh Advokat wajib tunduk kepada Kode Etik Advokat
Indonesia. Dalam kode etik yang disahkan pada tanggal 23 Mei 2002, dijelaskan dalam
Pembukaan, bahwa :
“Bahwa organisasi semestinya profesi memiliki Kode Etik yang membebankan kewajiban dan
sekaligus memberikan perlindungan hukum kepada setiap anggotanya dalam menjalankan
profesinya.”
Advokat sebagai profesi terhormat (officium nobile) yang dalam menjalankan
profesinya berada di bawah perlindungan hukum, undang-undang dan Kode Etik, memiliki
kebebasan yang didasarkan pada kehormatan dan kepribadian Advokat yang berpegang
teguh pada Kemandirian, Kejujuran, Kerahasiaan dan Keterbukaan. Bahwa profesi Advokat
adalah sebagai penegak hukum yang sejajar dengan instansi penegak hukum lainnya, oleh
karena itu satu sama lain harus saling menghargai antara para penegak hukum lainnya.
Setiap Advokat harus menjaga citra dan kehormatan kehormatan profesi, serta setia dan
menjunjung tinggi Kode Etik dan Sumpah Profesi. Dalam kode etik profesi Advokat, seorang
Advokat wajib untuk memperhatikan beberapa hal penting seperti tentang kepribadian
Advokat, bagaimana hubungan dengan klien, bagaimana hubungan dengan teman sejawat,
serta bagaimana cara bertindak menangani perkara. Dalam UU Advokat dijelaskan lebih
lanjut bahwa advokat memiliki Hak dan Kewajiban. Hal ini dijelaskan dalam BAB IV Hak dan
Kewajiban Advokat Pasal 14 sampai dengan Pasal 20.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ADVOKAT
Pasal 14
Advokat bebas mengeluarkan pendapat atau pernyataan dalam membela perkara yang
menjadi tanggung jawab di sidang pengadilan dengan tetap berpegang pada kode etik profesi
dan peraturan perundang-undangan.
Pasal 15
Advokat bebas dalam menjalankan tugas profesinya untuk membela perkara yang menjadi
tanggung jawab sesuai dengan tetap berpegang pada kode etik profesi dan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 16
Advokat tidak dapat berjalan baik secara perdata maupun pidana dalam menjalankan tugas
profesinya dengan iktikad baik untuk kepentingan pembelaan Klien dalam sidang pengadilan.
Pasal 17
Dalam menjalankan profesinya, Advokat berhak memperoleh informasi, data, dan dokumen
lainnya, baik dari instansi Pemerintah maupun pihak lain yang berkaitan dengan kepentingan
tersebut yang diperlukan untuk pembelaan kepentingan Kliennya sesuai dengan peraturan
perundang undangan.
Pasal 18
(1) Advokat dalam menjalankan tugas profesinya tidak membedakan perlakuan terhadap
Klien berdasarkan jenis kelamin, agama, politik, keturunan, ras, atau latar belakang sosial dan
budaya.
(2) Advokat tidak dapat diidentifikasi dengan Kliennya dalam membela perkara Klien oleh
pihak yang khusus dan/atau masyarakat.
Pasal 19
(1) Advokat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau diperoleh dari Kliennya
karena hubungan profesinya, kecuali ditentukan oleh Undang - undang.
(2) Advokat berhak atas kerahasiaan dengan Klien, termasuk perlindungan berkas dan
dokumennya terhadap penyitaan atau pemeriksaan dan perlindungan terhadap penyadapan
atas komunikasi elektronik Advokat.
Pasal 20
(1) Advokat dilarang memegang jabatan lain yang bertentangan dengan kepentingan tugas
dan martabat profesinya.
(2) Advokat memegang jabatan lain yang mengabdikan diri sedemikian rupa sehingga
merugikan profesi Advokat atau mengurangi kebebasan dan kebebasan dalam menjalankan
tugas profesinya.
(3) Advokat yang menjadi pejabat negara, tidak melaksanakan tugas profesi Advokat selama
memangku jabatan tersebut.
Adapun kewajiban yang harus dijalankan oleh klien, dalam kaitannya dengan
penggunaan jasa hukum advokat, antara lain :
1. Pasal 14 : Kewajiban klien memberikan kebebasan kepada advokat dalam mengutarakan
pendapat dalam upayanya membela kepentingan klien selama sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2. Pasal 15 : kewajiban klien memberikan kebebasan advokat menjalankan profesinya
sebagai pembela kepentingan klien, selama tindakan advokat sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
3. Pasal 19 ayat 2 : kewajiban klien dalam menjaga kerahasiaan hubungan yang timbul akibat
perjanjiannya dengan advokat baik berupa dokumen penyitaan, atau pemeriksaan serta
penyadapan pada advokat tersebut.
4. Pasal 21 ayat 1 : kewajiban klien untuk membayar biaya atas jasa hukum yang diberikan
advokat.

Anda mungkin juga menyukai