Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TEMA KEPAHLAWANAN
Oleh: Mallarangan Tutu
Bismillahirrahmaanirrahim,
Pertama, mari kita panjatkan puji dan syukur atas ke hadirat Allah SWT.,
karena atas izin-Nya kita dapat berkumpul bersama Dalam Rangka Dialog
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi
Bunda Sri Rahmi yang saya hormati dan teman-teman sekalian yang saya
banggakan, hari ini saya mendapat kesempatan untuk menyampaikan sesuatu hal
Pahlawan.
tahun, belum lagi oleh Jepang. Selama itu bangsa kita hidup di bawah tekanan,
penindasan, dan ketidakberdayaan. Selama itu pula kita dibodohi dan ditipu. Bangsa
kita dijadikan sebagai alat untuk memperbesar kekuasaan dan memupuk kekayaan
sendiri, sungguh tragis namun, begitu hebatnya pahlawan bangsa ini sehingga
Ingatkah kita bagaimana Indonesia bisa merdeka seperti sekarang ini? Tentu
tidaklah mudah untuk menggapai kemerdekaan, semua bisa terwujud atas kerja
keras pahlawan Indonesia dalam menghadapi penjajahan. Dalam hal ini pahlawan
yang dimaksud adalah pejuang yang dengan berani melawan penjajahan yang
Dengan penjajahan demi penjajahan yang kita alami, maka lahirlah pejuang-
pejuang dari berbagi daerah di Indonesia. Salah satu contohnya adalah pertempuran
di Surabaya tanggal 10 November 1945. Waktu itu Surabaya dalam keadaan kacau
balau, suara meriam, jeritan, teriakan wanita dan tangisan anak-anak terdengar
dimana-mana. Keringat dan darah yang bercucuran menandakan tidak ada lagi
harapan yang harus diperjuangkan, namun dengan gagah berani dan semangat
perjuangan melalui pidatonya. Bung Tomo adalah pejuang bernama asli Sutomo,
Meski banyak pertumpahan darah yang terjadi semangat yang mereka miliki
tidak pernah pudar, mati satu tumbuh seribu. Pahlawan yang gugur itu menjadi
Perjuangan para pahlawan tanpa kenal lelah, tanpa kenal letih, siang maupun
malam tetap siap siaga menghalau serangan musuh yang selalu datang tiba-tiba
dan mereka tidak pernah mengharapkan gaji atau imbalan apapun, yang mereka
harapkan hanya satu yaitu Indonesia merdeka, terbebas dari penjajahan yang kejam
Dapat kita bayangkan betapa beratnya perjuangan yang harus mereka lalui
untuk melawan penjajahan itu namun, karena dengan tekad yang kuat mereka
berhasil menumpas penjajah itu. Meskipun hanya berbekal bambu runcing yang
merupakan senjata tradisional mereka mampu melawan penjajah yang
menggunakan senjata modern dan merupakan senjata paling ampuh pada saat itu.
yang semakin merajalela di bangsa ini, dan seperti kita ketahui mereka berhasil
menumpas penjajah dari negara kita tercinta ini. Jika kita berada pada zaman
dahulu, beranikah kita seperti mereka? Tentu, demi bangsa dan tanah air kita harus
kebulatan tekad dalam tiga butir pernyataan yaitu, pada butir pertama, berupa
pengakuan bahwa ribuan pulau yang berjajar dari Sabang sampai Merauke
merupakan satu kesatuan yang diberi nama tanah air Indonesia. Butir kedua, berupa
pengakuan bahwa manusia yang mendiami ribuan pulau itu merupakan satu
Maka atas dasar semua itu pada tanggal 10 November itu ditetapkan sebagai
marilah sejenak kita renungkan dan ingat kembali sosok pahlawan Indonesia yang
didamba-dambakan rakyat saat itu. Seperti saya katakan tadi pahlawan itu tidak
hanya rela meninggalkan keluarga, harta, tenaga serta pikirannya, tetapi juga berani
mempertaruhkan nyawanya.
Hadirin yang berbahagia,
Seperti kata Presiden Soekarno dalam pidatonya yaitu, bangsa yang besar adalah
sekarang masih terus dijajah. Kita tidak mungkin bisa hidup bebas tanpa adanya
Kita selaku rakyat Indonesia yang baik maka mari kita teruskan perjuangan
menjadii sia-sia saja. Karena ini negara kita maka kita wajib menjaganya serta
melestarikannya.
Untuk mewujudkan rasa syukur dan terimakasih kita banyak cara yang dapat
kita lakukan. Salah satunya dengan tidak pernah ragu untuk tulus. Kepahlawanan
dibuktikan dengan pengabdian tanpa henti. Tak apa tak ditertawakan, itu ujian
ketulusan. Yang penting rakyat merasakan. Selain itu kita harus bisa menjaga adat
dan budaya Indonesia jangan sampai budaya kita dijajah oleh budaya luar. Karena
jika kita tidak mencintai budaya kita, siapalagi yang akan menjaga keberadaan
budaya Indonesia. Jadi, untuk menyelamatkan bangsa kita dari penjajahan bukan
Demikian, yang dapat saya sampaikan. Semoga apa yang saya sampaikan