PENDAHULUAN
Tabel 1.1
Data Kecelakaan Pelayaran di Indonesia
Tahun Jumla Jenis Kecelakaan Korban Rekom
h Tengela Terbak Tubruk Korba Luka- endasi
Investi m ar an n Jiwa Luka
gasi /Meled
ak
2007 7 4 3 0 100 104 73
2008 5 2 3 0 10 51 30
2009 4 2 1 1 447 0 68
2010 5 1 1 3 15 85 45
2011 6 1 3 2 86 346 82
2012 4 0 2 2 13 10 28
2013 5 1 2 2 65 9 0
Akibat kecelakaan ini bukan hanya telah menghilangkan nyawa lebih dari
700 orang, tetapi juga mengancam kelangsungan perusahaan pelayaran. Pasalnya,
pengusaha angkutan laut harus menanggung kerugian materiil tidak sedikit, seperti
ganti rugi terhadap kerusakan kargo yang diangkut, kerusakan kapal dan mesinnya,
cidera badan bahkan kematian Anak Buah Kapal (ABK), kerusakan lingkungan,
pencemaran, polusi, biaya-biaya penyelamatan pengangkatan bangkai kapal, biaya-
biaya hukum, dan faktor lainnya.
Muara Sungai Kapuas juga memiliki jalur pelayaran yang terkenal sempit
diIndonesia. Namun, jalur tersebut menjadi jalur yang penting dan sangat dibutuhkan
bagi kapal-kapal yang melakukan aktivitas pelayaran didaerah pelabuhan Dwikora
sehingga daerah ini memiliki potensi resiko keselamatan kecelakaan yang cukup besar
terhadap kapal-kapal yang berlayar di Alur muara sungai kapuas. Hal ini dibuktikan
dengan kasus kecelakaan antara lain :
1. KLM Rahmatia Sentosa bertubrukan dengan Kapal Motor Wewah. Kapal
karam tepat di alur pelayaran masuk ke Sungai Kapuas. Penyebab kecelakaan
yang dialami oleh kedua kapal tersebut memiliki beberapa faktor human eror.
(nasional.kompas.com) Minggu (13/02/2011)
2. Kapal milik PT Dharma Lautan Utama ini mengangkut penumpang dari
Semarang sekitar 843 orang. KM Dharma Kencana II kandas sekitar pulau
Batu Layang, Sungai Kapuas. Penyebab kecelakaan adalah faktor alam
(pontianak.tribunnews.com) minggu (16/08/2015)
Tingginya kasus kecelakaan laut dewasa ini harus menjadi perhatian dari
semua pihak, tidak hanya dari pemilik kapal tetapi juga pemerintah, instansi terkait
dan juga masyarakat yang harus lebih aktif dalam memberikan informasi. Sebab
kerugian materiil yang ditimbulkan akibat terjadinya kecelakaan kapal tidak sedikit.
Oleh karena itu, dari latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk mengambil judul :
“Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kecelakaan Kapal (Studi Kasus Pada
Alur Pelayaran Pelabuhan Dwikora Pontianak Kalimantan Barat)”.