Anda di halaman 1dari 28

KEPERAWATAN KOMUNITAS 1

Dosen Pengampu : Ns. Indrawati,S.Kep,M,KL

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Alfadila sari 1914201094
2. Aulia tasya Firdausi 1914201089
3. Dea hestytriana 1914201091
4. Hosiana Magdalena 1914201010
5. Nanda 1914201093
6. Nuratul iqrama 1914201017
7. Mila mustika dewi 1914201088
8. M. fauzan 1914201058
9. M. zulfikri 1914201062
10. Putri wilda 1914201103
11. Rila wati 1914201087
12. Sabania 1914201090

UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PRODI S1 KEPERAWATAN

BANGKINANG KOTA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT. Yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam
menyusun makalah ini kami mendapat dari berbagai narasumber.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami yang


telah memberikan bimbingan juga arahan kepada kami dalam pembuatan makalah
ini. Harapan kami, semoga makalah yang kami buat ini dapat dijadikan sebagai
penambah ilmu pengetahuan kita. Kami sekelompok menyadari bahwa makalah
yang dibuat ini belum sempurna dan masih perlu ditingkat lagi. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bangkinang, 29 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI .....................................................................................................ii

BAB I..................................................................................................................3

PENDAHULUAN..............................................................................................4

RUMUSAN MASALAH...................................................................................4

TUJUAN ...........................................................................................................4

ASKEP KOMUNITAS HIPERTENSI ............................................................5

1. Pengkajian...............................................................................................5
2. Aspek pertanyaan pengetahuan...............................................................7
3. Askek sikap.............................................................................................9
4. Aspek pernyataan tindakan ...................................................................11

BAB II...............................................................................................................13

1. Klasifikasi..............................................................................................13
2. Etiologi..................................................................................................14
3. Tanda dan gejala....................................................................................15
4. Patofisiologi...........................................................................................15
5. Penatalaksanaan.....................................................................................16
6. Penkajian keluarga.................................................................................17
7. Penentuan prioritas masalah.................................................................18
8. Diagnosa dam rencana keperawatan.....................................................19
9. Intervensi...............................................................................................20

BAB III.............................................................................................................23

kesimpulan ......................................................................................................23
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 .Informasi Umum


Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diatas nilai normal.
Menurut Nurarif A.H. & Kusuma H. (2016), Hipertensi adalah peningkatan
tekanan darah sistolik sekitar 140 mmHg atau tekanan diastolik sekitar 90
mmHg. Hipertensi merupakan masalah yang perlu diwaspadai, karena tidak ada
tanda gejala khusus pada penyakit hipertensi dan beberapa orang masih merasa
sehat untuk beraktivitas seperti biasanya. Hal ini yang membuat hipertensi
sebagai silent killer (Kemenkes, 2018), orang-orang akan tersadar memiliki
penyakit hipertensi ketika gejala yang dirasakan semakin parah dan
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan. Gejala yang sering dikeluhkan
penderita hipertensi adalah sakit kepala, pusing, lemas, kelelahan, sesak nafas,
gelisah, mual, muntah, epitaksis, dan kesadaran menurun (Nurarif A.H. &
Kusuma H., 2016). Hipertensi terjadi karena dipengaruhi oleh faktor-faktor
risiko. Faktor-faktor risiko yang menyebabkan hipertensi adalah umur, jenis
kelamin, obesitas, alkohol, genetik, stres, asupan garam, merokok, pola aktivitas
fisik, penyakit ginjal dan diabetes melitus (Sinubu R.B., 2015).

Hipertensi merupakan penyakit yang umum ditemukan diberbagai negara.


Menurut American Heart Association (AHA), penduduk Amerika yang berusia
diatas 20 tahun yang menderita hipertensi mencapai angka 74,5 jiwa dan hampir
90-95% tidak diketahui penyebabnya (Kemenkes, 2014).

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Menurut World Health Organiztion (WHO)


pada tahun 2011 menunjukan satu milyar orang di dunia menderita hipertensi, 2/3
penderita hipertensi berada di negara berkembang. Prevalensi hipertensi akan
terus meningkat dan diprediksi tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di
seluruh dunia terkena hipertensi. Hipertensi telah menyebabkan banyak kematian
sekitar 8 juta orang setiap tahunnya, dan 1,5 juta kematian terjadi di Asia
Tenggara dengan 1/3 populasinya menderita hipertensi (Kemenkes, 2017).
Menurut Riskesda tahun 2018 penderita hipertensi di Indonesia mencapai 8,4%
berdasarkan diagnosa dokter pada penduduk umur ≥ 18 tahun, Berdasarkan hasil
pengukuran tekanan darah pada penduduk prevalensi penderita hipertensi di
Indonesia adalah sekita 34,1%, sedangkan pada tahun 2013 hasil prevalensi
penderita hipertensi di Indonesia adalah sekitar 25,8%. Hasil prevalensi dari
pengukuran tekanan darah tahun 2013 hingga tahun 2018 dapat dikatakan
mengalami peningkatan yaitu sekitar 8,3%. Data dari Riskesda tahun 2018 juga
mengatakan bahwa prevalensi hasil pengukuran darah pada penderita hipertensi
terdapat pada provinsi

Kalimantan Selatan dengan prevalensi penderira sekitar 44,1% atau lebih


tinggi dari rata-rata prevalensi hasil pengukuran darah di Indonesia. Daerah
Istimewa Yogyakarta sendiri berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah pada
penduduk yaitu menempati posisi ke-13 dan prevalensi rata-rata penderita
hiperensi berada dibawah prevalensi penderita hipertensi di Indonesia
(Kemenkes, 2019).

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
HIPERTENSI DI KELURAHAN LIMBUNGAN, KECAMATAN
RUMBAI PESISIR JALAN RGM GANG WALET II
1. PENGKAJIAN
1. Data Inti Komunitas :
A. Identitas
1. Tanggal pengisian : 26- September 2021
2. Nama : Kusriah
3. Umur : 48 tahun
4. Pendidikan : SMP
5. Alamat : Jln. Teluk leok RT .05 RW 05
6. Tekanan darah : 160/110 mmHg

b. Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas ( Betty


Neuman ) :
1). Perumahan : Rumah yang dihuni oleh penduduk berada kurang lebi
250 m dari belakang Pabrik Kayu ( Pt. Asia Forestama Raya ),
penerangan disekitar tempat tinggal komunitas tersebut baik, sirkulasi
nya baik. Sebab asap atau limbah dari pabrik diarahkan ke sungai yang
dopant mencemari sungai, kepadatan penduduk disekitar tempat
tinggal komunitas tidak begitu padat
2). Pendidikan : Disana terdapat sekolah dasar yang jaraknya kurang
lebih 250 m dari tempat tinggal mereka yang biasanya jadi tempat
sekolah bagi sekita orang disekitar rumbai pesisir.
3). Keamanan dan Kesalamatan di Lingkungan Tempat Tinggal : baik,
sebab komunitas disana tidak pernah merasakan stress dan
keselamatan disekitar sana masih terjaga dengan baik
4). Politik dan Kebijakan Pemerintah Terkait Dengan Kesehatan :
Cukup menunjang, sehingga memudahkan komunitas mendapat
pelayanan dibidang kesehatan.
5). Pelayanan Kesehatan : Tersedia untuk melakukan deteksi dini
gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah
terjadi.
6). Sistem Komunikasi : Televisi, radio, brosur, gadget
7). Ekonomi : Tingkat komunitas secara keseluruhan masih pas-pasan
untuk mencapai Upah Minimum Regional ( UMR ), sehingga jika
ingin mendapatkan upaya pelayanan kesehatan harus menggunakan
BPJS/ JAMKESMAS.
8). Rekreasi : Sarana rekreasi disana hanyalah lapangan terbuka atau
disebut taman bermain Politeknik Caltex Riau.yang biayanya
terjangkau sehingga dapat digunkan komunitas untuk mengurangi
stress
2. ASPEK PERTANYAAN PENGETAHUAN
Petunjuk pengisian plilahlah salah satu jawaban yang anda anggap
benar,dengan memberi tanda (x) pada huruf plhan tersebut.
1. Penyakit Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi
Benar (√ ) Salah ( )
2. Penderita tekanan darah tinggi penting
memeriksakan,tekanan darah kepelayanan kesehatan
terdekat
Benar (√ ) Salah ( )
3. Membatasi makanan berlemak merupakan salah satu usaha
untuk mencegah tekanan darah tinggi
Benar (√ ) Salah ( )
4. Mengkonsumsi garam berlebihan akan menyebabkan
tekanan darah meningkat
Benar (√ ) Salah ( )
5. Selain dari mengkonsumsi buah-buahhan segar,usaha lain
untuk mencegah tekanan darah tinggi adalah olahraga
teratur
Benar ( √ ) Salah ( )
6. Merokok dan minum berakhol merupakan penyebab
tekanan darah tinggi
Benar (√ ) Salah ( )
7. Menjauhkan diri dari Stress salah satu untuk mencegah
tekanan darah tinggi
Benar (√ ) Salah ( )
8. Dukungan keluarga merupakan salah satu yang penting
untuk memotvas penderita Hipertensi menjalankan
perubahan gaya hidupnya
Benar (√ ) Salah ( )
9. Meminum obat hipertensi secara teratur dan mengontrol
pola makanan adalah usaha mencegah,kekambuhan
penyakt tekanan darah.
Benar(√) Salah( )
10. Menjaga berat badan kisaran normal,bisa mengurangi
resiko terjadnya penyakt hipertens
Benar (√ ) Salah ( )
3. Aspek Sikap
Petunjuk pengisian : berilah tanda ceklis pada colom yang sesuai
dengan pilhan anda
Keterangan :
S : Setuju TS : Tidak Setuju

No Pertanyaan S TS
1. Jika merasa pusing dani tengkuk terasa √
berat dalam
Jangka waktu yang lama sebaiknya
memeriksa pelayanan kesehatan
terdekat.
2. Penderita Hipertensi sebaiknya √
memerksaan tekan darah secata tratur
setiap bulan dan mengontrol pola
makan.
3. Kurang istirahat dan banyak beban √
pikiran dapat menyebabkan tekanan
darah meningkat
4. Penderita tekanan darah tnggi boleh √
melakukan olahraga ringan seperti
jogging,bersepeda,dan berenang
5. Konsumsi garam tidak perlu dihindari √
bagi penderita hipertensi
6. Mengurang makanan yang √
mengandung lemak seperti gorengan
dan makanan yang bersantan perlu
dilakukan oleh penderita hipertensi
7. Jika istirahat cukup tetap mesih √
pusing,tentukan saja minum obat anti
hipertensi tidak perlu kepuskesmas.
8. Menurunkan berat badan secara √
bertahap bisa mengurangi resiko
tekanan darah tinggi
9. Mengonsums makanan seperti dagng √
kambing dapat meningkat kan tekanan
darah tinggi
10. Dukungan keluarga sangat penting √
peranan nya dalam keberhasilan
penderita hipertens dalam menjalankan
dietnya.

4. Aspek pernyataan Tindakan


Keterangan : Melakukan pernyataan Tidak melakukan

no pernyataan melakukan Tidak


melakukan
1. Saya selalu mengontrol √
TD setiap merasakan
gejala
2 Saya tidak √
mengkonsumsi makanan (dikurangi)
yang mengandung
kolestrol tinggi seperti
daging merah, gorengaan
3 Saya mengkonsumsi √
setidaknya 5 porsi buah
dan sayuran segar setaip
hari
4 Saya selalu minum obat √
antihipertensi secara
teratur jika tekanan darah
tinggi
5 saya selalu meluangkan √
waktu untuk istirahat
walaupun pekerjaan
menumpuk
6 Saya berolahraga secara √
teratur untuk mengontrol
tekana darah
7 Saya tidak mengonsumsi √
minum minuman keras
seperti anggur dan bir
bila mempunyai masalah
yang berat ataupun tidak
mempunyai masalah
8 Saya mengurangi - -
kebiasaan merokok dan
konsumsi makanan yang
mengandung garam
tinggi untuk mengurangi
kekambuhan tekana
darah tinggi
9 Saya mengusahakan √
mengadakan reakeasi
setalah mengerjakan
pekerjaan yang berat
10 saya akan mengontrol √
emosi jika sedang marah
atau banyak pikiran
BAB II

PEMBAHASAN

1. KLASIFIKASI
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas:
a. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg
dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
b. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160
mmHg dan tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg
( Darmojo,1999).
Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan
rekomendasi dari “ The Sixth Report of The Join National
Comitee,Prevention,Detection and Treatment of High Blood Pressure “( JNC-
VI,1997 ) sebagai berikut :

No Kategori Sistolik ( mmHg ) Diastolik ( mmHg )


.

1. Optimal < 120 < 80

2. Normal 120 – 129 80 – 84

3. High normal 130 – 139 85 – 89

4. Hipertensi

Grade 1 ( ringan ) 140 -159 90-99

Grade 2 ( sedang ) 160 -179 100-109

Grade 3 ( berat ) 180-209 100-119

Grade 4 ( sangat berat ) >210 >120


Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya :

a. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui


penyebabnya.

b. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain ( Lany
Gunawan,2001 )

2. ETIOLOGI
Penyebab hipertensi adalah terjadinya perubahan pada :
1.      Elastisitas dinding aorta menurun
2.      Katup jantung menebal dan menjadi kaku
3.      Kemampuan jantung memompa darah menurun.
1 % setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung
memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan
volumenya.
4.      Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk
oksigenasi.
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer ( Lany
Gunawan,2001)
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti
penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor
yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi,antara lain :

a.       Faktor keturunan


Dari data stasistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki
kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang
tuanya adalah penderita hipertensi.
b.      Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan hipertensi adalah :
1.      konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr per hari )
2.      kegemukan atau makan berlebihan
3.      stress
4.      merokok
5.      minum alcohol
6.      minum obat-obatan ( ephedrine,prednison,epineprin ).
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah :

1.      glomerulonefritis
2.      tumor
3.      atherosclerosis
4.      diabetes mellitus
5.      stroke
6.      kontrasepsi
7.      kortikosteroid

3. TANDA & GEJALA

Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :


1.      Tidak ada gejala

Tidak ada gejala yang spesifik yang dapt dihubungkan dengan


peningkatan tekanan darah,selain penentuan tekanan arteri oleh dokter
yang memeriksa.Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah
terdiagnosa jika tekanan artei tidak teratur.

2.      Gejala yang lazim

Meliputi nyeri kepala dan kelelahan.Dalam kenyataannya ini


merupakan gejala lazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari
pertolongan medis ( Edward K.Chung,1995 ).

4. PATOFISIOLOGI

Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah


terletak dipusat vasomotor,pada medulla di otak.Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras syaraf sympatis yang berlanjut kebawah kekorda spinalis dan
keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis ditoraks dan
abdomen.Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls
yang bergerak kebawah melalui system syaraf simpatis ke ganglia sympatis
( Brunner & Suddarth,2002)

5. PENATALAKSANAAN

Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan


mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan
pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.Prinsip
pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :
1.      Terapi tanpa obat

Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan


dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat.Terapi
tanpa obat ini meliputi :

a.       Diet
b.      latihan fisik
c.       edukasi psikologis
2.      Terapi dengan obat

Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah


saja,tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi
agar penderita dapat bertambah kuat.

3.      Follow up untuk mempertahankan terapi

Untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan interaksi dan


komunikasi yang baik antara pasien dan petugas kesehatan dengan cara
pemberian pendidikan kesehatan.
6. PENGKAJIAN KELUARGA

1.      Pengumpulan data

A.      Struktur dan sifat anggota keluarga


B.      Faktor social budaya dan ekonomi
C.       Faktor lingkungan
D.      Riwayat kesehatan
E.       Cara pengumpulan data.
2.      Analisa data

Analisa data bertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan yang


dialami oleh keluarga.Dalam menganalisa data dapat menggunakan
typology masalah dalam Family Health Care.

Permasalahan dapat dikatagorikan sebagai berikut :

a. Ancaman kesehatan
Keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya
penyakit,kecelakaan,atau kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan.
b.      Kurang atau tidak sehat
Kegagalan dan memantapkan kesehatan.
c.       Krisis
Saat-saat dimana keadaan menuntut terpantaunya banyak dari
individu atau keluarga dalam hal penyesuaian maupun sumber daya
mereka.
7. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

Didalam menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga menggunakan


system scoring berdasarkan typology dengan pedoman sebagai berikut :

No. Kriteria Bobot

1. Sifat masalah 1

Skala : ancaman kesehatan 2

tidak atau kurang sehat 3

krisis 1

2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2

Skala : dengan mudah 2

hanya sebagian 1

tidak dapat 0

3. Potensi masalah untuk dicegah 1

Skala : tinggi 3

cukup 2

rendah 1

4. Menonjolkan masalah 1

Skala : masalah berat harus ditangani 2

ada masalah tapi tidak perlu ditangani 1

masalah tidak dirasakan 0


8. DIAGNOSA DAN PERENCANAAN KEPERAWATAN

1.      Diagnosa keperawatan keluarga


a. Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah, masalah penyakit
hipertensi berhubungan dengan ketidaktahuan tentang gejala hipertensi
b. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam
melaksanakan tindakan yang tepat untuk segera berobat kesarana kesehatan
bila terkena hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan
klien/keluarga tentang manfaat berobat kesarana kesehatan
c. Kurangnya istirahat dan banyak beban pikiran dapat menyebabkan tekanan
darah meningkat
d. Ketidaktahuan penderita tekanan darah tinggi berhubungan dengan
minimnya pengetahuan tentang olahraga
e. . Ketidakmampuan menyediakan makanan rendah garam bagi penderita
hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari
yang mengkonsumsi makanan yang bnayak mengandung garam
9.      Intervensi
Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan keperawatan
yang ditentukan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan
masalah kesehatan dan keperawatan yang telah diidentifikasikan
a.       Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah, masalah penyakit
hipertensi berhubungan dengan ketidaktahuan tentang gejala
hipertensi
Tujuan :
Keluarga mampu mengenal gejala masalah yang berhubungan
dengan hipertensi
Kriteria hasil :
1)      Keluarga mampu menyebutkan gejala hipertensi
Intervensi :

1)      Beri penjelasan kepada keluarga tentang gejala bagi penderita


hipertensi
2)      Beri penjelasan kepada klien dan keluarga bagaimana caranya
menyediakan gejala-gejala hipertensi.
b.      Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam
melaksanakan tindakan yang tepat untuk segera berobat kesarana kesehatan
bila terkena hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan
klien/keluarga tentang manfaat berobat kesarana kesehatan

Tujuan :

Keluarga dapat pergi ke pelayanan kesehatan jika gejala hipertensi


mulai datang

Kriteria hasil :
a)      Keluarga mamapu menjelaskan tentang manfaat pergi ke
pelayanan kesehatan untuk menanyakan tentang penyakitnya

Intervensi :

a)    Beri penjelasan kepada keluarga tentang manfaat ke pelayanan


kesehatan

c.       Kurangnya istirahat dan banyak beban pikiran dapat menyebabkan


tekanan darah meningkat

Tujuan :

Keluarga mampu mengatur pola istirahat tidur dan beban pikiran


untuk mengurangi kekambuhan hipertensi

Kriteria hasil :

1)      Klien dan keluarga mampu mengontrol pola istirahat tidur

2)      Keluarga mampu mengontrol stress atau beban pikiran

Intervensi :

1)      Berikan pernjelasan pada klien dan keluarga cara pengelolaan


istirahat tidur

2)      Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga cara mengatur


stress maupun emosi

d. Ketidaktahuan penderita tekanan darah tinggi berhubungan dengan


minimnya pengetahuan tentang olahraga

Tujuan :
Seluruh keluarga membiasakan diri untuk berolahraga untuk
mencapai hidup sehat

Kriteria hasil :

1)      Klien dan keluarga dapat menjelaskan manfaat tentang


berolahraga

2)      Klien dan keluarga dapat menjelaskan jenis olahraga yang


dapat membantu mengontrol tekanan darah tinggi

3)      Klien dan keluarga mampu merubah kebiasaan dari tidak


berolahraga menjadi berolahraga

Intervensi

1)      Beri penjelasan kepada klien dan keluarga tentang pengaruh


olahraga terhadap klien hipertensi

2)      Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jenis olahraga


yang dapat mengontrol tekanan darah tinggi

3)      Beri motivasi kepada klien dan keluarga bahwa mereka


mampu untuk merubah kebiasaan yang kurang baik tersebut
yang didasari pada niat dan keinginan untuk merubah

e. Ketidakmampuan menyediakan makanan rendah garam bagi


penderita hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan
dan kebiasaan sehari-hari yang mengkonsumsi makanan yang
bnayak mengandung garam

Tujuan :

1). Klien dan keluarga dapat mengontrol pengonsumsian garam

Kriteria hasil :

1). Klien dan keluarga mampu mengontrol pengonsumsian garam


dalam makanan
Intervensi :

1) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga tentang pengaruh


mengurangi konsumsi garam untuk hipertensi

BAB III

KESIMPULAN

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sekitar 140 mmHg atau
tekanan diastolik sekitar 90 mmHg. Hipertensi merupakan masalah yang
perlu diwaspadai, karena tidak ada tanda gejala khusus pada penyakit
hipertensi dan beberapa orang masih merasa sehat untuk beraktivitas seperti
biasanya. Hal ini yang membuat hipertensi sebagai silent killer (Kemenkes,
2018), orang-orang akan tersadar memiliki penyakit hipertensi ketika gejala
yang dirasakan semakin parah dan memeriksakan diri ke pelayanan
kesehatan. Gejala yang sering dikeluhkan penderita hipertensi adalah sakit
kepala, pusing, lemas, kelelahan, sesak nafas. Masalah keperawatan yang
terjadid pada warga teluk leok diantaranya :
Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah, masalah penyakit
hipertensi berhubungan dengan ketidaktahuan tentang gejala hipertensi.
Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam
melaksanakan tindakan yang tepat untuk segera berobat kesarana kesehatan
bila terkena hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan
klien/keluarga tentang manfaat berobat kesarana kesehatan. Kurangnya
istirahat dan banyak beban pikiran dapat menyebabkan tekanan darah
meningkat
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai