Anda di halaman 1dari 6

Amal Ilmiah : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

e-ISSN 2714-5778
Vol. 2, No. 1, November 2020, Doi: http://dx.doi.org/10.36709/amalilmiah.v1i1.7174
Availaible Online at http://ojs.uho.ac.id/index.php/amalilmiah

EDUKASI PERANCANGAN VIRTUAL LABORATORY PADA GURU


SMKN 6 KENDARI

Luh Sukariasih1), Erniwati2) , Vivi Hastuti R.M.3) , Abdin4) , Syarifuddin5)


1
Jurusan Pend. Fisika, Universitas Halu Oleo. Alamat, Kota Kendari, Indonesia.
2
Jurusan Pend. Fisika, Universitas Halu Oleo. Alamat, Kota Kendari, Indonesia
3
Jurusan Pend. Fisika, Universitas Halu Oleo. Alamat, Kota Kendari, Indonesia.
4
Jurusan Pend. Fisika, Universitas Halu Oleo. Alamat, Kota Kendari, Indonesia
5
Jurusan Pend. Fisika, Universitas Halu Oleo. Alamat, Kota Kendari, Indonesia

Nomor WhatsApp: 0852 1823 2800

Diterima: DD MM YYYY Direvisi: DD bMM YYYY Disetujui: DD MM YYYY

Abstrak
Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi perancangan virtual
laboratory pada guru SMKN 6. Perancangan Virtual Laboratory dibuat berbasis Android dengan
menggunakan aplikasi VoltLab dan PhET. Metode pendekatan yang dilakukan dengan cara
edukasi dan pelatihan. Pelatihan menggunakan metode praktikum, ceramah, tanya-jawab,
diskusi, dan presentasi. Berdasarkan hasil observasi awal terhadap kompetensi guru khususnya
kemampuan guru-guru SMK Negeri 6 Kendari untuk merancang sistem praktikum virtual laboratory
berbasis android menggunakan Voltlab dan PhET masih berada pada kategori rendah dengan
tahapan darurat yang dicirikan oleh pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada tahap
permulaan. Langkah-langkah pelaksanaan PkM dengan melakukan pertemuan tiap bulan selama 2
(dua) bulan. Evaluasi pelaksanaan program dengan menggunakan pretest dan posttest yang dibuat oleh
pengusul berupa soal uraian. Data awal dan akhir dicari gain score.

Kata kunci: virtual laboratory, android, voltLab dan PhET, covid-19.

Virtual Laboratory Design Education For Teachers SMKN 6 Kendari

Abstract
This Community Service aims to educate the design of a virtual laboratory for SMKN 6
teachers. The design of the Virtual Laboratory is made based on Android using the VoltLab
and PhET applications. The approach method is carried out by means of education and
training. The training uses practicum methods, lectures, questions and answers, discussions,
and presentations. Based on the results of initial observations on teacher competence,
especially the ability of SMK Negeri 6 Kendari teachers to design an android-based virtual
laboratory practicum system using Voltlab and PhET, it is still in the low category with an
emergency stage characterized by the use of Information and Communication Technology in
the early stages. The steps for implementing PkM are holding monthly meetings for 2 (two)
months. Evaluation of program implementation using pretest and posttest made by the
proposer in the form of description questions. The initial and final data are searched for the
gain score.

Keywords: virtual laboratory, android, voltLab, and PhET, covid-19


* Korespondensi Penulis. E-mail: Penerbit: FKIP Universitas Halu Oleo

1
Amal Ilmiah : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1 (1) (2019)
Edukasi Perancangan Virtual Laboratory Pada Guru SMKN 6 Kendari
(Luh Sukariasih, Erniwati, Vivi Hastuti RM, Abdin, Syarifuddin)

PENDAHULUAN sedangkan siswa memerlukan KIT


Praktikum yang terdiri dari alat dan bahan
Pandemi covid-19 yang melanda dunia untuk dieksperimenkan atau didemokan
saat ini membuat kebiasaan lama berubah secara langsung terkhusus pada praktikum
untuk sementara waktu atau bahkan fisika dan beberapa praktikum sains lainnya.
selamanya, sehingga sebuah sistem baru Dari hasil analisis permasalahan melalui
akan terbentuk sebagai gantinya. Fenomena wawancara awal di SMK Negeri 6 Kendari
ini kita kenal dengan istilah New Normal baik terhadap siswa di Jurusan Rekayasa
yakni sebuah sistem yang mengharuskan Perangkat Lunak maupun guru di sekolah
kita untuk beradaptasi terhadap kebiasaan tersebut, diperoleh informasi jika praktikum
baru [1]. Sebagai contoh, jika sebelum fisika menjadi praktikum yang paling susah
pandemi sistem kehidupan serba cepat dan dilaksanakan dimasa pandemi saat ini. Hal
proses kerja atau aktivitas dilakukan terus ini dikarenakan pada praktikum fisika, siswa
menerus oleh manusia, maka di masa membutuhkan demonstrasi alat secara
pandemi Covid-19 memaksa situasi menajdi langsung untuk memahami konsep-konsep
sangat berbeda bagi kebiasaan manusia. dari tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Aktivitas dan intensitas kerja manusia di Sebagai contoh pada praktikum bagian
seluruh dunia menjadi melambat atau listrik dinamis, siswa diharuskan membuat
bahkan terpaksa terhenti sejenak sebagai rangkaian sederhana sebagai dasar untuk
upaya memutus mata rantai penyebaran materi lanjutan terkait elektronika.
Covid-19. Melihat permasalahan tersebut, maka
Indonesia menjadi negara terdampak diperlukan suatu solusi yang mampu
pandemi dengan jumlah kasus yang sangat menciptakan suasana praktikum yang
besar, bahkan terbesar di asia tenggara yang sama seperti kondisi di laboratorium.
hingga saat ini menembus angka lebih dari 1 Salah satu solusi yang ditawarkan yakni
juta kasus. Hal ini berdampak pada dengan memanfaatkan teknologi untuk
banyaknya tantangan dari pandemi Covid- merancang laboratoium virtual (virtual
19 diberbagai aspek. Pengabdian kepada laboratory). Pengembangan virtual
Masyarakat (PkM) ini terkonsentrasi dalam laboratory telah banyak dilakukan untuk
aspek pendidikan. Sejak berlakunya meminimalkan biaya dan menyederhanakan
pembatasan sosial bersekala besar di pemeliharaan fasilitas laboratoriumm,
beberapa daerah terdampak di Indonesia, namun tetap memberikan akses praktek yang
maka sistem pendidikan di masa pandemi sama bagi siswa seperti kondisi di
Covid-19 mengalami perubahan signifikan laboratorium nyata [3]. Perancangan
dengan alternatif proses pembelajaran praktikum virtual laboratory dalam
dilaksanakan berbasis online learning [2]. kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan
Hal ini bersesuaian dengan kebijakan memanfaatkan aplikasi berbasis Android
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yakni VoltLab dan PhET. VoltLab
(Kemendikbud RI) berdasarkan surat edaran merupakan aplikasi berbasis Android untuk
nomor 4 tahun 2020. Sistem pembelajaran simulasin dan praktikum yang
yang diberlakukan dimasa pandemi ini tidak memperkenalkan pengguna pada konsep
hanya dalam hal pemberian materi kelistrikan seperti arus listrik, Hukum Ohm,
pelajaran, namun juga terkait dengan proses rangkaian listrik, kapasitor, dan
praktikum. sebagainya. VoltLab memberi penjelasan
Proses pelaksanaan praktikum di terperinci disertai dengan gambar tematik,
sekolah pada masa pandemi menjadi sangat yang membantu siswa mempelajari materi
terbatas untuk dilakukan di laboratorium, secara lebih efisien untuk kemudian

2
Amal Ilmiah : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 1 (1) (2021)
Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Matematika (Salim & Wahyudin)

melangkah pada simulasi praktikum [4]. praktikum berbasis virtual laboratory


PhET merupakan aplikasi berbasis Android merupakan suatu pengembangan praktikum
dengan model simulasi interaktif terhadap yang dapat menjadi solusi di masa pandemi
fenomena-fenomena fisis berbasis riset yang covid-19. Kondisi pandemi mengharuskan
diberikan secara gratis dan memungkinkan praktikum dilakukan dari rumah dan sangat
para siswa untuk menghubungkan fenomena tidak memungkinkan untuk melakukan
kehidupan nyata dan ilmu yang praktikum tatap muka secara langsug di
mendasarinya melalui sebuah simulasi laboratorium nyata. Pemanfaatan media
praktikum virtual sehingga dapat praktikum berbasis virtual laboratory
memperdalam pemahaman dan secara maksimal di masa pandemi ini
meningkatkan minat siswa terhadap ilmu mampu memberikan dampak positif
fisika [5]. pemanfaatan teknologi bagi siswa dan guru
Keberhasilan dalam proses [6].
pembelajaran ditentukan banyak faktor salah 1.1. Permasalahan Mitra
satunya adalah factor kemampuan dan Berdasarkan hasil observasi terhadap
kreatifitas guru dalam mengembangkan kompetensi guru khususnya kemampuan
media pembelajaran yang mampu guru-guru SMK Negeri 6 Kendari (mitra)
meningkatkan minat dan prestasi belajar untuk merancang sistem praktikum Virtual
siswa terkhusus dimasa pandemi ini. Media Laboratory terutama memanfaatkan android
yang dikembangkan oleh guru harus masih berada pada kategori rendah dengan
mampu beradaptasi dengan kondisi terkini tahapan darurat yang dicirikan oleh
dan dapat memberikan informasi yang pemanfaatan TIK pada tahap permulaan,
memadai untuk digunakan sebagai bahan maka teridentifikasi beberapa permasalahan:
refleksi terhadap proses pembelajaran yang (1) guru-guru fisika SMK Negeri 6 Kendari
dilakukan. Perancangan media belajar masih mengalami kesulitan dalam
praktikum dengan memanfaatkan Virtual memanfaatkan aplikasi berbasis Android
Laboratory berbasis Android Menggunakan dalam merancang sistem praktikum, (2)
Voltlab dan PhET dapat memberikan kualitas media praktikum pengganti yang
kemudahan kepada guru dalam digunakan selama ini belum memenuhi
melaksanakan proses praktikum di tengah syarat tes yang baik terutama dari aspek
pandemi. Kelebihannya adalah dapat kevalidan dan kompetensi yang diujikan, (3)
memadukan antara berbagai media (format belum dapat memberikan informasi
file), yang berupa teks, gambar (vektor atau berkelanjutan akibat banyaknya waktu yang
bitmap), grafik, sound, animasi, video, digunakan guru dalam merancang media,
interaktif, mudah diakses dimana dan kapan dan (4) pengelolaan pembelajaran
saja serta dikemas menjadi file digital cenderung lebih banyak menekankan pada
(komputerisasi) yang digunakan untuk konten produk yang fokus pada representasi
menyampaikan pesan pada khalayak verbal dan matematik daripada penerapan
khususnya peserta didik. pendekatan saintifik melalui kegiatan
Pengabdian kepada Masyarakat ini penyelidikan ilmiah yang kurang
bertujuan untuk mengedukasi guru fisika di mengaitkannya dengan evaluasi hasil
SMK Negeri 6 Kendari dalam membuat atau belajar.
merancang sistem praktikum melalui virtual
laboratory berbasis Android dengan METODE
menggunakan aplikasi VoltLab dan PhET Langkah-langkah pelaksanaan
pada praktikum fisika yang valid, praktis pelatihan dengan melakukan pertemuan tiap
dan efektif bagi siswa kelas X SMK yang bulan selama lima bulan. Pertemuan akan
mengambil jurusan terkait kelistrikan di dilaksanakan pada setiap hari sabtu di
masa pandemi covid-19. Urgensi minggu keempat. Bulan pertama berupa
dilakukannya PkM ini karena system penjelasan awal kepada guru tentang

3
Amal Ilmiah : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1 (1) (2019)
Edukasi Perancangan Virtual Laboratory Pada Guru SMKN 6 Kendari
(Luh Sukariasih, Erniwati, Vivi Hastuti RM, Abdin, Syarifuddin)

program PkM perancangan Virtual pada uji coba terbatas oleh guru-guru
Laboratory berbasis Android menggunakan fisika di SMK Negeri 6 Kendari dengan alat
Voltlab dan PhET, pelaksanaan pretest, dan bahan: LCD, LCD Proyektor
serta penjelasan materi awal tentang Virtual atau layar LCD, white board, board marker,
Laboratory. Bulan kedua berupa penjelasan tinta, laptop, HP berbasis Android
tentang seluk beluk Virtual Laboratory Versi 10 dan jaringan internet. Media yang
berbasis Android menggunakan Voltlab dan digunakan, meliputi: gambar atau foto,
PhET. video, dan teks (dalam power point) dan
Bulan ketiga dan empat praktik praktek langsung. Model yang akan
perancangan system Virtual Laboratory diterapkan dalam edukasi dan pelatihan
berbasis Android menggunakan Voltlab dan adalah project based learning, dan
PhET. Bulan kelima guru melakukan konvensional. Metode yang akan diterapkan,
posttest. Tahap praktik terdiri atas: meliputi: praktikum, ceramah, tanya-
merencanakan, membuat, mempublikasikan jawab, diskusi, dan presentasi. Pelatihan
dan memberikan petunjuk penggunaan. membuat Virtual Laboratory Berbasis
Metode pendekatan yang dilakukan Android dimulai dengan memberikan materi
dengan cara edukasi dan pelatihan. Pelatihan dan dilanjutkan praktik langsung.
menggunakan metode praktikum, ceramah, Pengetahuan dan kemampuan guru
tanya-jawab, diskusi, dan presentasi. dalam merancang Virtual Laboratory
Penyuluhan bulan pertama-kedua akan diukur dengan menggunakan pretest
menggunakan model konvensional atau dan posttest. Soal terdiri dari 5 butir
penjelasan langsung dengan ceramah dalam bentuk essay yang menggambarkan
dengan variasi tanya-jawab. Bulan ketiga- pengetahuan dan kemampuan guru
keempat menggunakan model project based terhadap Virtual Laboratory berbasis
learning dengan memberikan tugas individu Android menggunakan Voltlab dan PhET.
kepada maing-masing guru dalam membuat Soal memiliki bobot 20 dengan skor
instrumen soal melalui Virtual Laboratory maksimal 100. Penelitian pre-eksperimen
Berbasis Android Menggunakan Voltlab dan memiliki hasil variabel dependen yang tidak
Phet. Project based learning berisi tugas dipengaruhi variabel independen
terstruktur secara sistematis dan autentik karena tidak ada variabel control. Jumlah
yang mampu meningkatkan hasil peserta yang mengikuti kegiatan edukasi
pembelajaran [9]. Partisipasi guru di SMK Perancangan Virtual Laboratory pada guru
Negeri 6 Kendari akan dikoordinir oleh SMKN 6 Kendari sebanyak 19 orang peserta
kepala sekolah. Guru mata pelajaran fisika dimana guru-guru tersebut mengikuti
menjadi subyek penelitian. Evaluasi kegiatan dengan antusiasme yang sangat
pelaksanaan program dengan menggunakan tinggi.
pretest dan posttest yang dibuat oleh Hasil keefektifan berupa peningkatan hasil
pengusul berupa soal uraian. Masing-masing bimbingan pelatihan berupa edukasi
soal memiliki bobot sama. Data diambil perancangan Virtual Laboratory pada guru
pada awal (sebelum pelatihan) dan akhir SMKN 6 Kendari dapat dilihat pada grafik
(sesudah). sebagai berikut:

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berikut adalah gambar instrumen
evaluasi Edukasi berisi penjelasan materi
dan praktek Virtual Laboratory berbasis
Android menggunakan Voltlab dan PhET,
sedangkan pelatihan dilakukan melalui
pembimbingan
langsung dalam proses perancangan sampai

4
Amal Ilmiah : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 1 (1) (2021)
Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Matematika (Salim & Wahyudin)

60 52.63 hasil belajar atau N-Gain dengan predikat


47.37
Persentase Tinggi atau sebesar 0.71.
40 Kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dengan tema kegiatan Edukasi
20 Perancangan Virtual Laboratory Pada Guru
0 SMKN 6 Kendari perlu terus diperkenalkan
0
Tinggi Sedang Rendah
bukan hanya di salah satu sekolah saja tetapi
di sekolah lain bahkan sekolah yang berada
N-Gain
di luar kota guna membantu proses
pembelajaran apalagi di masa pemberlakuan
Gambar 4.1. peningkatan hasil belajar
pembatasan kegiatan masyarakat seperti saat
edukasi perancangan Virtual Laboratory
ini.
pada guru SMKN 6

Berdasarkan hasil yang ditunjukan pada DAFTAR PUSTAKA


tabel 4.1 dan gambar 4.1 ternyata terjadi
peningkatan, dimana sebelum edukasi
perancangan Virtual Laboratory pada guru [1] Thelwall, M., & Thelwall, S. (2020).
SMKN 6 Kendari. Dimana sebelum edukasi Retweeting for COVID-19: Consensus
Virtual Laborator atau pada saat pre-test guru building, information sharing, dissent,
SMKN 6 Kendari memperoleh nilai rerata and lockdown life.
sebesar 31.84 dengan kategori tidak tuntas dan
saat post-test memperoleh nilai rerata sebesar [2] Khasanah, D. R. A. U., Pramudibyanto,
78.94 dengan kategori tuntas. Dari data tersebut H., & Widuroyekti, B. (2020).
masih ada beberapa guru yang N-Gain Pendidikan Dalam Masa Pandemi
kriterianya sedang begitupun rerata N-Gain Covid-19. Jurnal Sinestesia, 10(1), 41–
secaraklasikal, namun peningkatan hasil belajar 48.
atau Gain dari setiap guru dan reratanya
mengalami peningkatan hasil belajar yang
signifikan setelah perlakuan (treatment) yang [3] Wolf, Tilman. (2020). Assessing Student
diukur saat post-test, bahkan rerata N-Gain Learning in a Virtual Laboratory
secara klasikal mencapai 0.69 dengan kriteria Environment. IEEE Transactions On
sedang, dimana Gain hampir mencapai 0.70 Education, VOL. 53, NO. 2.
dengan kriteria tinggi. Adapun jumlah guru yang http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/dow
mengalami peningkatan hasil belajar dengan nload?doi=10.1.1.699.7897&rep=rep1
kriteria tinggi berjumlah 47.37% atau berjumlah &type=pdf
9 orang sedangkan jumlah siswa yang
mengalami peningkatan hasil belajar dengan [4] Tang, Y. H., Hamilton, C., Parks, H.,
kriteria sedang berjumlah 52.63% dengan Deaver, D., & Wood, B. (2006).
jumlah guru sebanyak 10 orang. Adapun jumlah
Experimental Design of NCSLI 2005
guru dengan kriteria peningkatan hasil belajar
rendah sebesar 0%. Josephson Voltage Standard
Interlaboratory Comparison. NCSLI
Measure, 1(1), 36-40.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari [5] Wieman, C. E., Adams, W. K., Loeblein,
kegiatan pengabdian kepada masyarakat P., & Perkins, K. K. (2010). Teaching
dengan tema kegiatan Edukasi Perancangan physics using PhET simulations. The
Virtual Laboratory Pada Guru SMKN 6 Physics Teacher, 48(4), 225-227.
Kendari sangat bermanfaat dimana
peningkatan saat sebelum pelatihan dan [6] Masita, S. I., Donuata, P. B., Ete, A. A.,
sesudah pelatihan peningkatan pemahaman & Rusdin, M. E. (2020). Penggunaan
guru atau pendidik sangat signifikan dengan Phet Simulation Dalam Meningkatan
Pemahaman Konsep Fisika Peserta

5
Amal Ilmiah : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1 (1) (2019)
Edukasi Perancangan Virtual Laboratory Pada Guru SMKN 6 Kendari
(Luh Sukariasih, Erniwati, Vivi Hastuti RM, Abdin, Syarifuddin)

Didik. Jurnal Penelitian Pendidikan


Fisika, 5(2), 136-141.

[7] Risnawati, R., Yuris, M., & Erniwati, E.


(2020). Penerapan Pembelajaran
Berbasis Laboratorium Virtual untuk
Meningkatkan Pengetahuan Peserta
Didik Pada Materi Pokok Listrik
Dinamis di Kelas IX SMPN 17
Kendari. Jurnal Penelitian Pendidikan
Fisika, 5(1), 65-71.

[8] Sugiyono. (2010). Metode Penelitian


Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

[9] Curtis D. (2006). Start with Pyramid.


Online www.edutopia.org diakses
tanggal 10 Maret 2021 pukul 23.00
WITA.

Anda mungkin juga menyukai