Anda di halaman 1dari 4

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB
Nama : ANGELI MARVANI ERMAN
NIM : 041415068
Prodi : S1 AKUNTANSI
Mapel. : Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Jawaban Tugas 1
1) AsetKeuangan
a. Aset kredit
Aset yang berupa tagihan terhadap pihak yang melakukan kredit. Investor sebagai pihak
yang memberikan pinjaman atau kreditur kepada si peminjam atau debitur dengan
perjanjian kredit yang telah disepakati. Dalam hal ini pembayaran yang dilakukan oleh
debitur merupakan pembayaran pokok pinjaman dan bunga yang telah disepakati.
b. Obligasi (Bonds)
Aset keuangan yang berupa suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada
pemegang obligasi, dimana penerbit obligasi (emiten) berjanji untuk membayar bunga
(coupon) tiap periode yang dijanjikan dan membayar kembali pokok utang, ada saat
jatuh tempo. Di Indonesia, obligasi bisa dikeluarkan oleh pemerintah maupun
perusahaan (corporate).
c. Saham
Saham adalah penyertaan modal pada suatu perusahaan. Oleh karena itu pemegang
saham (investor) berhak atas keuntungan yang diperoleh perusahaan, dan berhak atas
aset perusahaanbila perusahaan dilikuidasi.
d. D. Obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan (corporate)
Apabila perusahaan (corporate) menerbitkan obligasi, maka perusahaan merupakan
emiten yang berjanji akan membayar kepada investor bunga obligasi (yield) secara rutin
sesuai periode yang dijanjikan, dan membayar pokok pinjaman pada saat jatuh tempo.
e. Obligasi Syariah atau Sukuk
Sukuk Indonesia adalah investasi obligasi Indonesia dengan prinsip syariah, dimana
obligasi syariah tidak mengenal bunga, karena dalam Islam bunga atau riba adalah
haram hukumnya. Oleh karena telah memperoleh pinjaman uang, tentu saja emiten atau
penerbit obligasi harus memberikan imbalan kepada para investor pembeli obligasinya
(investor). Imbalan yang diberikan dapat berupa pembagian hasil, marjin pendapatan
( fee), atau sewa.
f. Obligasi yang dikeluarkan pemerintah Indonesia
SUN (Surat Utang Negara) merupakan aset keuangan, berupa surat pengakuan utang
dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan
pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya. Dalam
kasus SUN ini, pemerintah Indonesia sebagai emiten setuju untuk membayar bunga
(coupon) SUN kepada investor setiap periode secara rutin, sampai saat jatuh tempo, dan
kemudian saat jatuh tempo pemerintah membayar pokok pinjamannya. Dalam hal ini
arus kas dari SUN adalah bunga (coupon) dan pokok pinjaman yang dibayar saat jatuh
tempo. Obligasi lain yang dikeluarkan pemerintah Indonesia adalah ORI (Obligasi Ritel
Indonesia). ORI pada prinsipnya sama dengan SUN, namun nilai nominal ORI jauh
lebih kecil dari pada SUN. Investor yang dituju ORI adalah masyarakat luas, dan
sifatnya ritel atau eceran. Sementara SUN memiliki nominal besar sehingga yang
mampu melakukan investasi hanya kalangan tertentu.
2).Pengertian perusahaan asuransi
Berdasarkan UU No. 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian, pengertian perusahaan
asuransi adalah usaha jasa keuangan yang dengan menghimpun dana masyarakat melalui
pengumpulan premi asuransi, memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai
jasa asuransi terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karna suatu peristiwa yang tidak pasti
atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang.
Usahapenunjang usaha jasa asuransi yang menyelenggarakan jasa ke perantaraan, penilaian
kerugian asuransi dan jasa keaktuariaan. Dapat dikatakan juga bahwa perusahaan asuransi
menawarkan jasa perlindungan atas berbagai macam resiko seperti resiko jiwa,
resikokesehatan, resiko bisnis, maupun perlindungan lainmisalnya seperti perlindungan harta.
Usaha perusahaan asuransi anatara lain :
 Usaha asuransi kerugian yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko atas
kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga, yang
timbul dari peristiwa yang tidak pasti.
 Usaha asuransi jiwa yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang
dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.
 Usaha asuransi yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap risiko yang
dihadapi oleh Perusahaan Asuransi Kerugian dan atau Perusahaan Asuransi Jiwa.
Usaha penunjang usaha asuransi terdiri dari:
 Usaha pialang asuransi yang memberikan jasa keperantaraan dalam penutupan asuransi
dan penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk kepentingan
tertanggung.
 Usaha pialang asuransi yang memberikan jasa keperantaraan dalam penempatan
reasuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi reasuransi dengan bertindak untuk
kepentingan perusahaan asuransi.
 Usaha penilai kerugian asuransi yang memberikan jasa penilaian terhadap kerugian
padaobyek asuransi yang dipertanggungkan.
 Usaha konsultan akturia yang memberikan jasa konsultasi aakturia
 Usaha Agen Asuransi yang memberikan jasa keperantaraan dalam rangka pemasaran
jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung.
3).Pemicu terjadinya inovasi keuangan
Inovasi keuangan terjadi karna adanya perkembangan teknologi, perkembangan ini biasanya
bertujuan untuk mempermudah transaksi, mengelola resiko, memperluas model investasi dan
transaksi. Inovasi keuangan berlandaskan pada gagasan baru sehingga produk keuangan
semakain berkembang terutama dalam hal solusi dan instrument keuangan. Perkembangan
inovasi merupakan hal yang penting mengingat Lembaga keuangan merupakan salah satu
aspekpenting pada kegiatan ekonomi, yang nantinya diharapkan dapat juga meningkatkan
perekonomian yang artinya kesejahteraaan masyarakat juga meningkat.
Klasifikasi inovasi keuangan antara lain inovasi produk (newproduct)seperti hipotek yang
disesuaikan, lalu ada inovasi pelayanan (newservices)seperti penjualan saham secara online,
dan inovasi metode dan proses produksi (newproductionprocess)seperti pencatatan saham
secara elektronik.
Faktor-faktor pendorong munculnya inovasi keuangan, antara lain :
 Faktor Internal
Faktor internal muncul dari tujuan dan kebutuhan pengelolaan usaha, baik dibidang
keuangan maupun bidang bisnis lain. Faktor ini sering disebut sebagai faktor
permintaan (demanddriveninnovation).
 Faktor Eksternal
Faktor eksternal muncul karna adanya pasar yang tidak sempurna, adanya perubahan
lingkungan bisnis, dan adanya tantangan perkembangan ekonomi baru. Faktor eksternal
sering disebut sebagai faktor suplai (supplydriveninnovation).
Ada juga yang menyatakan bahwa inovasi keuangan muncul karna adanya pihak-pihak
yang ingin mengelak dari peraturan sehingga inovasi yang muncul merupakan upaya
untuk memanfaatkan celah dalam ketentuan-ketentuan misalnya ketentuan pajak. Selain
itu juga ada pandangan yang menyatakan bahwa inovasi adalah munculnya instrument-
instrumen baru yanglebih efisien dalam hal penyebaran resiko antar pelaku pasar.
4). Tugas Bank Indonesia
Berdasarkan UU No. 3 Tahun 2004 dan UU No. 6 Tahun 2009 Tugas utama Bank Indonesia
antara lain :
a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan monoter
b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
c. Mengatur dan mengawasi bank
Namun, saat ini tugas mengatur dan mengawasi bank sudah dinaungi oleh Otoritas Jasa
Keuangan sehingga Tugas Bank Indonesia ditopang oleh 3 pilar. Tugas Bank Indonesia yang
dapat ditempuh dari aspek kemanusiaan dan ekonomi untuk mengatasi dampak kepada
masyarakat, UMKM, dan dunia usaha berdasarkan 3 pilar, dijabarkan sebagai berikut :
 Pilar 1 : Menetapkan dan melaksanakan kebijakan monoter
Bank Indonesia melakukan koordinasi kebijakan moneter, fiskal, dan sektor keuangan
dilakukan secara bersama dalam tataran global, sesuai kewenangan negara. Selain itu
Bank Indonesia, Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan
koordinasi secara erat dari aspek stabilitas moneter, SSK, dan fiskal, dalam mendorong
ekonomi dan mengurangi beban masyarakat dalam mengatasi dampak COVID-19.

 Pilar 2 : Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran


Bank Indonesia menjamin ketersediaan uang layak edar yang higienis, dan mendorong
penggunaan pembayaran non-tunai termasuk melalui perpanjangan masa berlakunya
MDR 0% untuk QRIS dari Mei menjadi September 2020, yang disepakati bersama
ASPI dan PJSP. Memperhatikan aspek kemanusiaan dan kesehatan masyarakat dalam
memitigasi penyebaran COVID-19 dan mempertimbangkan hasil koordinasi dengan,
antara lain Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri perbankan, dan penyelenggara jasa
sistem pembayaran, BI menetapkan penyesuaian jadwal kegiatan operasional dan
layanan public.

 Pilar 3 : Stabilitas sistem keuangan


Bank Indonesia terus berusaha melakukan langkah-langkah memperkuat stabilisasi di
pasar valas, pasar keuangan, bersama Pemerintah dan OJK dalam penyediaan
pembiayaan dari perbankan. Otoritas bank sentral ini juga telah menempuh langkah-
langkah kebijakan seperti penurunan suku bunga kebijakan, stabilisasi nilai tukar
rupiah, injeksi likuiditas dalam jumlah yang besar baik likuiditas rupiah maupun valas,
mempermudah bekerjanya pasar uang dan pasar valas di domestik maupun luar negeri,
relaksasi ketentuan bagi investor asing terkait lindung nilai dan posisi devisa neto,
pelonggaran makroprudensial agar tersedianya pendanaan bagi eksportir, importir dan
UMKM

SUMBER:BMP EKSI4205

Anda mungkin juga menyukai