SOAL
Nim. : 859270179
1. Dalam struktur pengetahuan, fakta, konsep, dan generalisasi tersusun seperti pyramida.
Selanjutnya kemukakan hubungan antara fakta dan konsep
2. Kemukakan cirri-ciri yang dimiliki dari sebuah konsep
3. Perjalanan perkembangan IPS (Social Studies) tidak terlepas dari tradisi yang
berkembang di seluruh di seluruh dunia. Berikutnya sebutkan dan jelaskan 3 (tiga)
sejarah tradisi perkembangan paradigm dalam IPS
4. Pintu masuk untuk mempelajari IPS akan senantiasa bersumber dari
fenomena/peristiwa/gejala baik yang berkaitan dengan social maupun interaksinya
dengan alam. Unruk memberikan batasan yang jelas, jelaskan ruang lingkup kajian IPS
5. Kemukakan perbedaan antara orientasi IPS dan Ilmu Sosial
Jawaban
1. Materi IPS SD tidak lepas dari fakta, konsep dan generalisasi. Menurut Bapak/Ibu
dalam mengajarkan materi IPS, apakah harus berurutan mulai dari fakta, konsep
dan generalisasi adalah dalam pembelajaran IPS harus berurutan mulai dari
A. Fakta,
B. Konsep
C. Generalisasi
Alasannya karena 3 komponen dalam pembelajaran IPS yaitu fakta, konsep,dan
generalisasi tersusun secara hierarkis. Beberapa fakta membentuk konsep dan
beberapa konsep akan membentuk generalisasi. Oleh karena itu fakta perlu
dipelajari terlebih dahulu sebelum konsep dan generalisasi.
A. Level yang paling bawah yaitu fakta.
Fakta adalah sesuatu yang benar-benar terjadi mengenai orang, peristiwa, benda
dan ide, serta dapat diobservasi.
B. Level yang lebih tinggi dari fakta yaitu konsep.
Konsep lebih tinggi dari fakta karena menggambarkan hal yang spesifik dari
kelompok yang sama (group of similar) tidak secara identik, tetapi mempunyai
karakteristik yang sama.
Generalisasi merupakan pernyataan dari hubungan antara dua atau lebih konsep.
Generalisasilebih tinggi dari konsep. Hal tersebut dikarenakan untuk memahami
generalisasi, siswa terlebih dahulu harus memahami konsep pembentuk generalisasi
tersebut.
Bila ketiga komponen yaitu fakta, konsep, dan generalisasi digambarkan dalam
segitiga piramida, fakta menduduki posisi terbawah, kemudian konsep menduduki
posisi diatas fakta, dan posisi teratas diduduki oleh generalisasi
1) Study Sosial
2) Pendidikan Kewarganegaraan
3) Civic dan Hukum
2. Pada tahun 1984 mencangkup disiplin ilmu pemerintahan dan politik, PMP
(Pendidikan Moral dan Pancasila ) untuk melengkapi apa-apa yang
dibutuhkan.
3. Pada tahun 1986, dimana antropologi dan sosiologi mulai berlaku di SLTA.
Dalam kurikulum tahun 1994 mata pelajaran PPKN merupakan mata pelajaran
sosial khusus yang wajib diikuti oleh semua siswa dalam jenjang pendidikan (SD,
SLTP, SMU). Sedang mata pelajaran ips diwujudkan dalam :
a.Ilmu alamiah adalah ilmu yang mempelajari tentang alam, yang berhubungan lingkungan alam
seperti fisika, kimia, biologi,astronomi, botani dll.
b. Ilmu Sosial adalah ilmu yang mempelajari sosial manusia di lingkungan sekitar seperti
sosiologi, ekonomi, politik, antropologi sejarah, psikologi, geogrofi dll.
c.Ilmu budaya adalah ilmu yang mempelajari adat istiadat atau kebiasaan hidup manusia di suatu
wilayah seperti bahasa, agama, kesusastraan, kesenian dll.
Dari perkembangan ilmu sosial timbul paham study sosial yang disebut ilmu pengetahuan sosial.
IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial. Yang
termaksud pada pelajaran IPS, yaitu geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, antropologi dll.
ISD adalah gabungan dari disiplin ilmu sosial yang digunakan dalam pendekatan dan pemecahan
masalah sosial yang ada di lingkungan sekitar kita. ISD memberikan dasar – dasar pengetahuan
tentang konsep untuk mengkaji gejala sosial.
5. Perbedaan social studies dengan social science yaitu terletak pada tujuan dari
sicial studies dan social science. Sosial science memiliki tujuan untuk
mengembangkan dan juga memajukan generalisasi dan konsep melalui sebuah
penelitian ilmiah, dengan membuat hipotesis guna menghasilkan teori ataupun
teknologi baru. Sementara social studies memiliki tujuan bukan untuk
penemuan teori ilmu sosial melainkan bersifat pendidikan. Orientasi utama
dari social studies ini merupakan keberhasilannya mendidik dan membuat
siswa mampu mengerjakan materi ilmu pengetahuan sosial, yang berupa dapat
mencapai tujuan intruksional.