Anda di halaman 1dari 16

MODUL PERKULIAHAN

Metodologi
Penelitian
Akuntansi
Laporan Penelitian

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

14
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi MK01610006 Dr. Silviana, SE., MSi., Ak.,CA.
Dr. Veronica Christina,SE.,Msi.,Ak.,CA

Abstract Kompetensi

Laporan penelitian adalah laporan Mahasiswa mampu menjelaskan


ilmiah lengkap dari suatu penelitian dan melakukan Penyusunan
setelah kegiatan penelitian berakhir, Proposal Dan Laporan Penelitian
sebagai pertanggungjawaban ilmiah
dan sebagai dokumen tertulis
lengkap dari kegiatan penelitian
‘20 Metodologi Penelitian Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran
1 Dr. Silviana., SE., MSi., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id
Dr. Veronica Christina,SE.,MSi.,AK.,CA
Laporan Penelitian
Laporan penelitian sering dipandang sebelah mata dianggap merupakan bagian yang tidak
terlalu penting. Laporan penelitian sesungguhnya merupakan tahap yang sangat penting dari
suatu penelitian, karena sebaik apapun suatu penelitian jika hasilnya tidak disajikan pada
laporan penelitian secara baik dan dapat dimengerti oleh yang lain maka hasil penelitian ilmiah
yang baik itu menjadi kurang bermanfaat.

Sistematika Laporan Penelitian

Laporan penelitian adalah laporan ilmiah lengkap dari suatu penelitian setelah kegiatan
penelitian berakhir, sebagai pertanggungjawaban ilmiah dan sebagai dokumen tertulis lengkap
dari kegiatan penelitian. Dalam laporan penelitian, peneliti memaparkan berbagai langkah yang
telah dilakukan selama penelitian dan apa saja hasil yang telah ditemukan dari kegiatan
penelitiannya. Dengan demikian, laporan penelitian merupakan media bagi peneliti
mengkomunikasikan pelaksanaan penelitian serta hasil-hasilnya kepada orang lain.

Proposal penelitian berisi tentang rancangan penelitian yang meliputi: pendahuluan; landasan
teori, kerangka pikir, dan hipotesis penelitian; serta prosedur penelitian. Ketika penelitian telah
dilakukan, dan pelaksanaan dilakukan menurut rencana yang telah dituliskan pada proposal,
maka pada saat menulis laporan hal-hal yang dituliskan dalam proposal penelitian juga
dituliskan dalam laporan penelitian.

Selain itu, pada laporan penelitian juga dijelaskan tentang hasil-hasil penelitian yang
ditemukan. Oleh karena itu, selain komponen diambil dari proposal penelitian, laporan
penelitian juga dilengkapi dengan penjelasan hasil dan kesimpulan penelitian. Kedua hal ini
biasanya dituliskan dalam dua bab berbeda, yaitu Bab IV dan Bab V.
Bab IV berisi tentang penjelaskan utuh hasil-hasil penelitian disertai dengan paparan data dan
pembahasannya. Sedangkan Bab V berisi tentang kesimpulan hasil penelitian, disertai dengan
saran dan atau rekomendasi peneliti.

‘20 Metodologi Penelitian Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


2 Dr. Silviana., SE., MSi., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id
Dr. Veronica Christina,SE.,MSi.,AK.,CA
Seperti halnya proposal penelitian, tidak semua laporan penelitian mempunyai format atau
komponen yang sama. Para ahli mengajukan format dan komponen berbeda antara yang satu
dengan lainnya. Namun begitu, secara umum laporan penelitian antara lain meliputi:

I. Pendahuluan
Bagian ini antara lain berisi: latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

II. Tinjauan pustaka


Bagian ini antara lain berisi: kajian teori, kerangka berpikir penelitian, serta hipotesis penelitian

III. Prosedur penelitian/Metodologi penelitian


Bagian ini antara lain berisi: jenis dan pendekatan penelitian, waktu dan tempat penelitian,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknis analisis data

IV. Hasil dan pembahasan penelitian


Bagian ini antara lain berisi: laporan data-data hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian
berdasarkan data-data yang telah diperoleh

V. Kesimpulan dan saran penelitian


Bagian ini antara lain berisi: kesimpulan penelitian, dan saran atau rekomendasi peneliti
berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh.

Sistematika laporan penelitian terkadang tidak sama antara penelitian satu dengan penelitian
lainnya. Hal ini bergantung pada pemikiran si peneliti, atau kadang telah ditentukan oleh
institusi yang menaungi dan atau membiayai penelitian tersebut. Salah satu alternatif
sistematika laporan penelitian adalah sebagai berikut:

I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah

‘20 Metodologi Penelitian Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


3 Dr. Silviana., SE., MSi., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id
Dr. Veronica Christina,SE.,MSi.,AK.,CA
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Kajian Teori
2.2. Kerangka Berfikir
2.3. Hipotesis

III. PROSEDUR PENELITIAN/METODOLOGI PENELITIAN


3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
3.3. Populasi dan Sampel
3.4. Instrumen Penelitian
3.5. Teknik Pengumpulan Data
3.6. Teknis Analisis Data

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN


4.1. Hasil Penelitian
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

Menulis Laporan Penelitian


Seperti arsitektur yang akan membangun rumah diawali dengan membuat desain rumah
sebagai pegangan selama membangun rumah, peneliti yang akan melakukan penelitian perlu
menyusun rancangan penelitian sebagai pegangan dalam melaksanakan penelitian, sehingga
penelitian dapat dilakukan dengan baik dan rancangan ini dikenal dengan proposal penelitian.
Namun, berbeda dengan arsitektur yang tidak dituntut membuat laporan akademik pasca

‘20 Metodologi Penelitian Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


4 Dr. Silviana., SE., MSi., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id
Dr. Veronica Christina,SE.,MSi.,AK.,CA
selesai membangun rumah, seorang peneliti yang sudah menyelesaikan penelitian perlu
menyusun laporan sebagai pertanggungjawaban akademik penelitian.

Seorang peneliti yang tidak mengetahui dengan baik proses penyusunan proposal dan laporan
penelitian ibarat seorang asitektur yang tidak menguasai cara membuat desain dan
membangun rumah yang tentu sulit menghasilkan rumah yang baik, maka peneliti tersebut
pasti akan kesulitan melaksanaan penelitian dengan sebaik-baiknya.

PROPOSAL PENELITIAN
1. Sistematika proposal penelitian
Proposal atau rancangan penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah yang
akan diikuti oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Proposal penelitian harus dibuat secara
baik dan jelas sehingga mampu menjadi pegangan selama penelitian berlangsung.
Secara umum ada aturan-aturan, baik yang bersifat metodologis maupun teknis dalam
menyusun proposal.
Aturan-aturan itu pada umumnya bersifat universal, meskipun untuk hal-hal tertentu yang
bersifat teknis ada yang harus disesuaikan dengan kebutuhan lembaga-lembaga tertentu.
Tidak semua proposal penelitian mempunyai format atau komponen yang sama. Para ahli
mengajukan format dan komponen berbeda antara yang satu dengan lainnya. Namun begitu,
secara umum proposal penelitian antara lain meliputi:
I. Pendahuluan
Bagian ini antara lain berisi: latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

II. Tinjauan pustaka


Bagian ini antara lain berisi: kajian teori, kerangka berpikir penelitian, dan hipotesis penelitian

III. Prosedur penelitian.


Bagian ini antara lain berisi: jenis dan pendekatan penelitian, lokasi dan waktu penelitian,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknis analisis data.
Selain ketiga komponen di atas, proposal penelitian kadang dilengkapi dengan rancangan
jadwal pelaksanaan penelitian, dan rancangan pembiayaan penelitian. Sistematika proposal

‘20 Metodologi Penelitian Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Dr. Silviana., SE., MSi., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id
Dr. Veronica Christina,SE.,MSi.,AK.,CA
penelitian terkadang tidak sama antara penelitian satu dengan penelitian lainnya. Hal ini
bergantung pada pemikiran si peneliti, atau kadang telah ditentukan oleh institusi yang
menaungi dan atau membiayai penelitian tersebut.

Salah satu alternatif sistematika proposal penelitian adalah sebagai berikut:


I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Kajian Teori
2.2. Kerangka Berfikir
2.3. Hipotesis

III. PROSEDUR PENELITIAN


3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
3.3. Populasi dan Sampel
3.4. Teknik Pengumpulan Data
3.5. Instrumen Penelitian
3.6. Teknis Analisis Data

Menulis Proposal Penelitian


Berdasarkan format penulisan di atas, maka penyusunan masing-masing bagian dari proposal
dapat diuraikan sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah

‘20 Metodologi Penelitian Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


6 Dr. Silviana., SE., MSi., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id
Dr. Veronica Christina,SE.,MSi.,AK.,CA
Latar belakang masalah berisi hal-hal yang mendorong penelitian akan dilaksanakan. Pada
bagian latar belakang masalah perlu dijelaskan mengapa masalah penting untk diteliti. Ada
baiknya kalau diutarakan kerugian-kerugian apa yang akan diderita apabila masalah tersebut
dibiarkan tidak diteliti dan keuntungan-keuntungan apa yang kiranya akan diperoleh apabila
masalah tersebut diteliti.
Peneliti juga perlu menjelaskan apa yang membuat peneliti merasa gelisah dan resah
sekiranya masalah (topik) tersebut tidak diteliti. Suatu masalah timbul karena adanya
tantangan, kesangsian atau kebingungan terhadap suatu hal atau fenomena, adanya
kemenduaan (ambiguitas), adanya halangan dan rintangan, adanya kesenjangan antar
kegiatan atau antar fenomena, baik yang telah ada atau yang akan ada.
Dalam latar belakang masalah sebaliknya dijelaskan dengan baik masalah apa yang akan
dipecahkan melalui penelitian, sehingga dapat dipahami dengan jelas permasalahan yang akan
diteliti. Untuk mendukung penjelasan pada latar belakang, peneliti dapat menyajikan data-data
pendukung, identifikasi kesenjangan-kesenjangan yang ada antara kondisi nyata dengan
kondisi ideal, serta dampak yang ditimbulkan oleh kesenjangan-kesenjangan itu, kaitan antara
fakta dan pengetahuan yang ada dengan penelitian yang akan dilaksanakan serta kesenjangan
baik teoritik maupun praktis, atau fakta-fakta yang menggambarkan kesenjangan-kesenjangan
yang ada antara kondisi nyata dengan kondisi ideal, serta dampak yang ditimbulkan oleh
kesenjangan-kesenjangan itu. Melalui analisis ini peneliti kemudian menunjukkan adanya suatu
penyimpangan yang ditunjukkan dengan data dan menuliskan mengapa hal tersebut perlu
diteliti.

1.2. Identifikasi masalah


Bagian identifikasi masalah berisi poin-poin masalah yang terdapat dalam latar belakang
masalah. Pada bagian ini, peneliti mengemukakan berbagai masalah yang telah dikemukakan
dalam latar belakang dan dituliskan dalam bahasa yang lebih singkat dan sistematis. Dari
bagian ini akan tampak berbagai masalah yang menjadi kontek dan latarbelakang dilakukannya
penelitian.

1.3. Batasan masalah


Bagian ini disajikan untuk membatasi ruang lingkup penelitian sehingga penelitian dapat
dilakukan secara lebih mendalam dan tajam. Pada bagian ini peneliti memilih diantara berbagai

‘20 Metodologi Penelitian Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


7 Dr. Silviana., SE., MSi., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id
Dr. Veronica Christina,SE.,MSi.,AK.,CA
permasalahan yang telah diidentifikasi pada bagian identifikasi masalah yang akan menjadi
fokus utama dan dipecahkan melalui penelitian.

1.4. Rumusan Masalah


Sebagai penegasan dari apa yang telah dibahas dalam latar belakang masalah, pada bagian
ini perlu dikemukakan rumusan spesifik dari masalah yang hendak dipecahkan. Rumusan
masalah dikemukakan secara singkat, padat, jelas, dan biasanya dinyatakan dengan
menggunakan kalimat tanya.

1.5. Tujuan penelitian


Tujuan penelitian berisi tujuan yang akan dicapai dalam penelitian. Pada suatu penelitian,
peneliti kadang menuliskan tujuan langsung yang secara spesifik diharapkan dapat dicapai dari
kegiatan penelitian. Namun terkadang tujuan penelitian ini dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus. Pada tujuan umum, dijelaskan secara garis besar mengenai
pengetahuan yang akan diperoleh bila penelitian telah dilakukan, sedangkan tujuan khusus
diuraikan masing-masing hal yang berkaitan dengan tujuan umum atau menjelaskan apasaja
yang harus diperoleh terlebih dahulu agar tujuan umum dapat dicapai.

1.6. Manfaat penelitian


Manfaat penelitian memuat kegunaan atau faedah yang dapat diperoleh dari hasil penelitian
yang telah dilaksanakan. Pada bagian ini perlu dikemukan manfaat penelitian yang
dilaksanakan bagi siapa dan untuk keperluan apa serta seberapa besar manfaat yang dapat
diperoleh.

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Kajian Teori
Kajian teori dimaksudkan untuk memberi gambaran atau batasan-batasan tentang teori-teori
yang akan dipakai sebagai landasan penelitian. Kajian teori dijabarkan dari mengkaji berbagai
sumber pustaka dan kemudian diformulasikan manjadi kerangka teori oleh peneliti sendiri
sebagai pendekatan dan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian, menyusun kerangka
pikir penelitian, perumusan hipotesis, dan pengembangan prosedur penelitiannya.

‘20 Metodologi Penelitian Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


8 Dr. Silviana., SE., MSi., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id
Dr. Veronica Christina,SE.,MSi.,AK.,CA
Teori-teori yang dikaji adalah teori yang berkaitan dengan variabel-variabel permasalahan
penelitian. Tujuannya, untuk menunjukkan sejumlah konsep, teori, data, temuan-temuan yang
bersangkut-paut dengan masalah penelitian (dan hipotesis penelitian, kalau ada), sehingga
masalah yang diteliti menjadi jelas dimana “tempat duduknya” di dalam kerangka khasanah
pengetahuan/kepustakaan yang ada. Kajian teori ini juga diorientasikan sebagai pijakan untuk
membangun kerangka berpikir penelitian, sehingga kerangka penelitian tidak hadir secara tiba-
tiba tanpa dukungan teori yang memadai sehingga menjadi bangunan pemikiran yang bersifat
spekulatif.
Kajian teori terkadang juga didukung dengan hasil temuan-temuan empirik yang telah
dihasilkan peneliti sebelumnya. Peneliti perlu melakukan kajian berbagai hasil penelitian yang
relevan dengan masalah yang sedang diteliti, yang diharapkan menjadi pijakan empirik dalam
membangun kerangka berpikir penelitian.

2.2. Kerangka Berfikir


Setelah mengemukakan berbagai teori yang berkaitan dengan variabel dan masalah yang
diteliti, dan juga telah melakukan kajian terhadap berbagai hasil penelitian yang relevan,
peneliti dapat membangun kerangka berpikir yang meyakinkan mengenai hubungan antar
variabel penelitian dan masalah yang akan diteliti. Kerangka berpikir merupakan bangun
pemikiran peneliti yang menunjukan dengan jelas hubungan antar variabel dan dugaan peneliti
dalam hubungan antar variabel tersebut.

2.3. Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan yang dikemukan peneliti sebagai jawaban sementara
terhadap masalah yang diteliti. Rumusan hipotesis disusun berdasarkan landasan teori dan
atau penelitian relevan yang telah dikaji sebelumnya.
Hipotesis bukan sekedar penyataan yang bersifat spekulatif dari peneliti, melainkan suatu
pernyataan yang dibuat setelah peneliti melakukan kajian berbagai teori dan penelitian-
penelitian yang mengingat hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan
yang diteliti, maka hipotesis hendaknya dapat diuji, maksudnya tersedia data yang akan
dikumpulkan untuk mengujinya melalui penelitian yang akan dilakukan.
Apabila hipotesis yang telah diuji dan terbukti kebenarannya, hipotesis berubah menjadi
kesimpulan, dan dapat pula merupakan teori baru yang telah dilakukan pengujiannya. Hipotesis

‘20 Metodologi Penelitian Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


9 Dr. Silviana., SE., MSi., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id
Dr. Veronica Christina,SE.,MSi.,AK.,CA
hendaknya dikemukakan dalam pernyataan, bukan dalam bentuk pertanyaan serta dirumuskan
secara jelas dan padat, sehingga dapat dipahami maknanya.
Rumusan hipotesis yang bertele-tele, atau disertai dengan berbagai penjelasan, bukan saja
tidak diperlukan, akan tetapi justru mengaburkan esensi dari hipotesis itu sendiri. Tidak semua
penelitin perlu mengemukakan hipotesis penelitian.
Hipotesis penelitian hanya perlu dituliskan apabila penelitian yang dilakukan menyangkut
hubungan antar variabel, dan peneliti akan merumuskan dugaan tentang hubungan antar
variabel yang akan diteliti. Apabila penelitian hanya dilakukan untuk suatu variabel tertentu,
hipotesis penelitian yang tidak diperlukan. Hipotesis hendaknya menyatakan hubungan atau
perbedaan dua atau lebih variabel.

III. METODOLOGI PENELITIAN


3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Bagian ini merupakan salah satu bagian penting dari penelitian karena akan mempengaruhi
bagaimana dan seperti apa penelitian tersebut nantinya akan dilaksanakan. Pada bagian ini
dipaparkan tentang jenis penelitian yang akan dilaksanakan, misal: penelitian eksperimen,
penelitian tindakan kelas, atau yang lain.
Pendekatan penelitian yang akan digunakan juga dijelaskan disini, apakah penelitian akan
menggunakan pendekatan kuantitatif, kualitatif, atau keduanya. Pemilihan jenis penelitian yang
akan dilaksanakan harus memperhatikan tujuan penelitian yang akan dicapai dan
permasalahan apa yang akan diselesaikan.
Suatu masalah tertentu membutuhkan jenis penelitian tertentu untuk menyelesaiannya.
Misalkan, penelitian yang ingin memperbaiki kondisi pembelajaran suatu kelas tepat jika
menggunakan penelitian tindakan kelas dan akan tidak tepat mengggunakan penelitian
eksperimen atau pengembangan. Penelitian yang bertujuan untuk memverifikasi kebenaran
suatu teori secara empirik lebih tepat menggunakan penelitian eksperimen, bukan yang lain.
Ketidaktepan pemilihan jenis penelitian ini akan berdampak serius, tidak hanya pada
prosesnya, tetapi juga berpotensi akan memberikan kesimpulan hasil penelitian yang salah.
Pendekatan penelitian juga harus ditentukan secara hati-hati oleh peneliti. ada beberapa
perbedaan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang harus diperhatikan dengan
seksama oleh peneliti sebelum menentukan pendekatan mana yang akan digunakan. Namun

‘20 Metodologi Penelitian Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


10 Dr. Silviana., SE., MSi., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id
Dr. Veronica Christina,SE.,MSi.,AK.,CA
begitu, tidak tertutup kemungkinan peneliti dapat menggunakan gabungan kedua pendekatan
tersebut agar memperoleh temuan hasil penelitian yang komprehensif.

3.2. Waktu dan tempat penelitian


Pada bagian ini peneliti menjelaskan kapan waktu penelitian dan dimana tempat penelitian
akan dilakukan. Penjelaskan ini diperlukan untuk memberikan gambaran konteks waktu dan
tempat penelitian.

3.3. Populasi dan Sampel


Pada bagian ini peneliti menjelaskan siapa populasi dan sampel dari penelitian yang
dilaksanakan. Populasi adalah keseluruhan subjek yang menjadi wilayah generalisasi hasil
penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian anggota populasi yang dikenai tindakan
penelitian. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian
dilakukan. Pada bagian ini peneliti perlu juga mengemukakan bagaimana teknik pemelihan
sampel yang dilakukan dan berapa sampel yang digunakan dalam penelitian. Hal ini penting
dikomunikasikan agar kredibilitas hasil penelitian bisa diketahui dilihat dari representasi dan
kecukupan sampel yang

3.4. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang akan digunakan peneliti untuk mengumpulkan
data penelitiannya. Peneliti dapat memilih berbagai teknik pengumpulan data yang sesuai
dengan kebutuhan data penelitiannya. Pada bagian ini, peneliti menjelaskan tentang
bagaimana saja cara yang akan digunakan untuk mengumpulkan data-data penelitiannya.
Tentunya, penentuan teknik pengumpulan data ini harus disesuiakan dengan jenis data yang
akan dikumpulkan.
Beberapa teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan antara lain: pengamatan, angket, tes,
wawancara, dan lain-lain. Selain menjelaskan macam teknik pengumpulan data yang akan
digunakan, pada bagian ini juga perlu dijelaskan untuk mengumpulkan data apasaja masing-
masing teknik pengumpulan data yang digunakan. Misal, pengamatan dilakukan untuk
mengumpulkan data tentang proses pembelajaran, angket digunakan untuk mengumpulkan
data sikap atau motivasi belajar, tes

‘20 Metodologi Penelitian Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


11 Dr. Silviana., SE., MSi., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id
Dr. Veronica Christina,SE.,MSi.,AK.,CA
digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar kognitif siswa, wawancara
digunakan untuk mengumpulkan data tentang pendapat siswa, dan lain sebagainya.

3.5. Instrumen Penelitian


Pada bagian ini peneliti menjelaskan instrumen apa saja yang digunakan, serta untuk
mengumpulkan data apa saja masing-masing instrument tersebut dalam penelitian. Instrumen
penelitian yang dimaksudkan disini adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data. Instrumen penelitian dapat berupa angket (questionnaire), daftar cocok
(checklist) atau pedoman wawancara (interview guide atau interview schedule), lembar
pengamatan atau panduan pengamatan (observation sheet atau observation schedule), soal
tes (yang kadang-kadang hanya disebut dengan tes saja), skala (scale), dan lain sebagainya.
Pada penelitian kualitatif, peneliti sendiri juga berfungsi sebagai instrumen penelitian (human
instrumenti). Bahkan, dalam penelitian kualitatif, penelitilah instrumen utamanya, sehingga
apabila ada instrumen lain yang digunakan maka instrument itu hanyalah pendukung dari
instrument yang diperankan oleh si peneliti.

3.6. Teknis Analisis Data


Pada bagian ini peneliti perlu mengemukakan bagaimana data penelitiannya dianalisis. Dengen
demikian, bagian ini menyajikan penjelasan bagaimana teknik analisis data yang akan
digunakan peneliti untuk menganalisis datanya. Apabila menggunakan statistik, semua teknik
dan prosedur statistik yang digunakan untuk menganalisis data harus dipaparkan. Di samping
itu, perlu disampaikan juga bahwa semua teknik statistik yang digunakan memang secara
langsung mengacu pada hipotesis yang akan diuji. Namun disini tidak harus dijelaskan panjang
lebar tentang teori statistiknya, apalagi yang sudah banyak dikenal, misal penentuan mean,
standar deviasi, uji t, dan lain-lain uji yang sering dipakai dan dikenal umum tidak perlu ditulis
rumusnya. Uji statistik yang dibuat sendiri harus dijelaskan rumus serta penggunaannya.
Apabila peneliti menggunakan teknik analisis kualitatif, peneliti juga perlu menjelaskan
bagaimana langkah dan prosedur analisis yang dilakukan.

Mencermati komponen-komponen laporan hasil penelitian di atas, maka laporan penelitian


pada Bab I, Bab II, dan Bab III paparannya dapat menggunakan apa yang sudah ditulis pada
Bab I, Bab II, dan Bab III proposal penelitian. Dengan demikian proposal penelitian berisi

‘20 Metodologi Penelitian Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


12 Dr. Silviana., SE., MSi., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id
Dr. Veronica Christina,SE.,MSi.,AK.,CA
rencana bagaimana penelitian akan dilakukan. Oleh karena itu, untuk melaporkan bagaimana
penelitian telah dilakukan, peneliti dapat mengunakan proposal tersebut sebagai bahan untuk
menulis laporan, tentu dengan beberapa penyesuian.

Penyesuaian ini terutama berkaitan dengan hal-hal yang berbau “rencana” dalam proposal
dirubah tidak lagi sebagai rencana melainkan sesuatu yang memang telah dilakukan.
Mengingat laporan merupakan paparan pasca penelitian, maka istilah-istilah yang berarti
“rencana” harus disesuaikan, misal: pada proposal dikatakan bahwa “penelitian ini akan
dilakukan untuk …” maka dalam laporan berubah menjadi “penelitian ini dilakukan untuk …”,
tanpa ada kata “akan” lagi.

Selain itu, apabila dalam pelaksanaan penelitian ternyata terdapat beberapa penyesuaian
langkah penelitian berbeda dengan proposal, maka dalam laporan penelitian dituliskan
langkah-langkah riil yang dilakukan, bukan yang dituliskan alam proposal.
Selanjutnya, peneliti menambahkan menuliskan Bab IV dan Bab V, yaitu tentang hasil dan
pembahasan serta kesimpulan dan saran penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian
Bagian ini berisi paparan objektif peneliti terhadap hasil-hasil penelitian, antara lain: penemuan-
penemuan penelitian, penjelasan serta penafsiran dari data dan hubungan yang diperoleh,
serta pembuatan generalisasi dari penemuan. Apabila terdapat hipotesis, maka pada bagian ini
juga dijelaskan proses pengujian hipotesis serta hasilnya. Hasil penelitian harus disajikan
secara jelas dan sistematis agar mudah dibaca dan dipahami.
Penyajian hasil penelitian dapat dilakukan dengan cara deskriptif (naratif), menggunakan
tabulasi, tabel atau grafik, atau dengan menggunakan gabungan dua atau ketiganya secara
sekaligus. Penggunaan ketiga cara tersebut disesuaikan dengan jenis data dan sejauh mana
diskripsi data akan dijelaskan. Biasanya, untuk memberikan paparan yang jelas, peneliti
menggunakan ketiga cara tersebut secara bersamaan. Misalkan, pada awalnya peneliti
memaparkan narasi temuannya, kemudian didukung dengan sajian data dalam bentuk tabulasi,
tabel atau grafik. Atau, peneliti menyajikan data-data hasil penelitian, kemudian didukung grafik
dilanjutkan deskrisi naratifnya.

‘20 Metodologi Penelitian Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


13 Dr. Silviana., SE., MSi., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id
Dr. Veronica Christina,SE.,MSi.,AK.,CA
4.2 Pembahasan hasil penelitian
Pembahasan hasil penelitian dimaksudkan untuk mengemukakan analisis dan ulasan terhadap
hasil penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan kesimpulan guna memenuhi tujuan
penelitian. Pembahasan dimaksudkan untuk menyajikan gambaran yang lebih tajam terhadap
data temuan, sehingga pada bagian ini peneliti tidak hanya sekedar menyajikan ulang data,
melainkan memberikan analisis, penafsiran, dan pemaknaan terhadap temuannya. Dengan
demikian jelas bahwa esensi dari pembahasan adalah menjelaskan pemaknaan terhadap data
hasil penelitian sehingga dapat dipahami dengan jelas temuan penelitian yang diperoleh.
Pembahasan dapat dilakukan dengan fokus pada aspek teoritis dan aspek metodologis.
Pada aspek teoritis, perlu dijelaskan dan dibandingkan antara premis- premis yang sudah
digunakan untuk membangun hipotesis dengan kenyataan empiris di lapangan. Bila teori yang
ada belum mampu menjelaskan fenomena tersebut, dapat digunakan logika, baik deduktif
maupun induktif. Pada aspek metodologis perlu disadari bahwa tidak ada sebuah penelitian
yang sempurna, yang sedikit banyak akan mempengaruhi hasil penelitian. Dalam kaitannya
dengan hal ini, peneliti perlu mengkaji kemungkinan hasil penelitian tersebut dipengaruhi oleh
kontribusi langkah-langkah metodologis yang sudah dilakukan, misalnya apakah cara
penetapan variable benar, cara analisi datanya tepat dan sebagainya.
Pembahasan harus dilakukan dengan analisis mendalam terhadap hasil penelitian.
Berdasarkan data-data yang ada, peneliti mengkomunikasikan apa arti atau penafsiran data
tersebut terkait dengan masalah yang akan dipeccahkan dalam penelitian. Dalam hal ini
peneliti juga perlu menyampaikan bagaimana analisis peneliti terhadap data yang ada, baik
secara sendiri-sendiri, maupun pembacaan terhadap keseluruhan data. Analisis dan penafsiran
terhadap data ini kemudian dilanjutkan dengan penjelasan peneliti mengenai pemecahan
masalah yang sedang diteliti.
Pembahasan juga perlu dilakukan dengan melakukan pembandingan hasil penelitian
penelitian yang diperoleh dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya, referensi atau teori-taori
yang ada. Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan interpretasi yang lebih luas dan mendalam
terhadap hasil-hasil yang diperoleh. Dengan demikian, hasil penelitian yang diperoleh dapat
dipahami secara komprehensif dan mendalam sehingga nampak dengan jelas bagaimana hasil
penelitian yang didapatkan diantara hasil-hasil penelitian dan teori-teori yang pernah ada.

‘20 Metodologi Penelitian Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


14 Dr. Silviana., SE., MSi., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id
Dr. Veronica Christina,SE.,MSi.,AK.,CA
Penjelasan harus dibuat bukan hanya jika hasil penelitian sesuai dengan hipotesis,
bahkan jika tidak sesuaipun harus dibuat penjelesannya. Hal ini mengingat bahwa tidak setiap
hipotesis dapat dibuktikan kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan. Penelitian tidak
diharuskan dapat membuktikan kebenaran hipotesis sehingga apabila ternyata data-data hasil
penelitian tidak mendukung pembuktian kebenaran hipotesisnya, peneliti harus memberikan
penjelasan apa adanya dan memadai agar temuannya tersebut dapat dipahami dengan baik.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat tentang hasil akhir penelitian.
Kesimpulan berisi jawaban terhadap masalah yang diteliti atau menjelaskan hasil pengujian
hipotesis. Kesimpulan ditulis berdasar pada hasil penelitian yang telah dipaparkan dan dibahas
pada bagian sebelumnya. Dengan demikian, kesimpulan hasil penelitian tidak hanya berupa
pernyataan sepihak dan spekulatif peneliti, melainkan benar-benar berpijak pada hasil-hasil
yang diperoleh dalam penelitian.

5.2. Saran
Bagian ini berisi saran dari peneliti yang disusun berpijak pada hasil penelitian yang telah
diperoleh. Saran diberikan untuk pengembangan baik bagi sisi keilmuan instansi, atau peneliti
untuk kelanjutan penelitian. Berdasarkan hasil yang diperoleh, peneliti juga bisa memberikan
rekomendasi kepada pihak-pihak yang terkait dengan hasil penelitian. Rekomendasi yang
diberikan harus berpijak pada hasil penelitiannya, tidak boleh rekomendasi yang muncul karena
pemikiran spekulatif dari peneliti.

Daftar Pustaka
Sumardyono. 2011. Karya Tulis Ilmiah. Bahan Ajar Diklat PPPPTK Matematika. Edisi revisi 3.
Yogyakarta: PPPPTK Matematika.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
The Liang Gie. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Penerbit Andi.

‘20 Metodologi Penelitian Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran


15 Dr. Silviana., SE., MSi., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id
Dr. Veronica Christina,SE.,MSi.,AK.,CA
‘20 Metodologi Penelitian Akuntansi Biro Akademik dan Pembelajaran
16 Dr. Silviana., SE., MSi., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id
Dr. Veronica Christina,SE.,MSi.,AK.,CA

Anda mungkin juga menyukai