PENDAHULUAN
Tanah terdiri dari pratikel pecahan batuan yang telah diubah oleh proses
kimia dan lingkungan yang termasuk pelapukan dan erosi. Tanah berbeda dari
batuan induknya karena interaksi antara, hidroster, atmosfer, litoster dan bioster
ini adalah campuran dari konstituen mineral dan organik yang dalam keadaan
padat, gas, dan cair. Fungsi utama tanah adalah sebagai media tumbuh mahklum
hidup. Proses resep tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk(regolit)
menjadi bahan induk tanah, diikuti oleh proses campuran bahan organik yaitu
bagian atas ke bagian bawah dan berbagai proses lain, sehingga singgah kita getar
lubang padah tanah maka akan terlihat lapisan-lapisan tanah yang berbeda sifat
Dengan kata lain, profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh
tanah yang menunjukkan susunan cakrawala tanah, dimulai dari permukaan tanah
selain konstruktif oleh perbedaan bahan induk sebagai bahan pembentuknya, juga
Tanah merupakan bagian yang terdapat pada kerak bumi yang tersusun atas
mineral dan bahan organik. Tanah merupakan salah satu penunjang yang
membantu kehidupan semua mahkluk hidup yang ada dibumi. Tanah merupakan
1
bagian hal dari bumi yang merupakan tempat berpijaknya manusia dan juga
mahkluk hidup yang lain. Dari tanah tersebut dapat dihasilkan berbagai barang
tambang, udara, mineral, serta tidak hara yang menompang kehidupan bagi
tumbuh-tumbuhan.
Tanah adalah bagian yang terdapat pada kerak bumi yang tersusun atas
mineral dan bahan organik. Tanah merupakan salah satu penunjang yang
membantu kehidupan semua mahluk hidup yang ada di bumi. Tanah sangat
mendukung terhadap kehidupan tanaman yang menyediakan hara dan air di bumi.
Selain itu, tanah juga merupakan tempat hidup berbagai mikroorganisme yang ada
di bumi dan juga merupakan tempat berpijak bagi sebagian mahluk hidup yang
ada di darat. Dari segi klimatologi , tanah memegang peranan penting sebagai
penyimpan air dan mencegah terjadinya erosi. Meskipun tanah sendiri juga bisa
tererosi. Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi
tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi
berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan
anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn,
Fe, Mn, B, Cl) dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme)
yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat adiktif
(pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu
(Hardjowigeno, 2003).
2
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Dari pelaksanaan praktikum ini, diperoleh manfaat baik bagi mahasiswa itu
tanah.
3
II.TINJAUAN PUSTAKA
Tanah adalah lapisan nisbi tipis pada permukaan kulit. Pembentukan tanah
dimana bahan induk berkeping-keping secara halus. Defenisi tanah sangat lah
berdasarkan ahli hukum akan berbeda dengan pengertian tanah menurut ahli
Seorang ahli tanah menganggap tanah sebagai tubuh alam yang berdimensi dalam
dan luas. Ia juga memandang tanah sebagai hasil kerja gaya-gaya pembangunan
yang ada dalam keseimbangan dengan lingkungannya. Tanah dari hasi pelapukan
batuan dan atau dekomposisi bahan organik yang terbentuk karena adanya
pengaruh beberapa faktor alam dan manusia yang di sebut sebagai faktor
tanah merupakan fungsi interaksi langsung maupun tidak langsung dari beberapa
faktor tersebut.
Menurut Subroto (2003), Tanah adalah suatu benda berbentuk tiga dimensi,
tersusun dari massa padat, cair dan gas yang terdapat di permukaan bumi, berasal
4
dari hasil pelapukan batuan dan dekomposisi bahan organik. Dengan demikian
tanah merupakan suatu rantai di antara sistem tubuh alam yang keberadaanya
pengaruhi oleh faktor alam yang lain, seperti bahan induk, iklim tofografi atu
daratan yang luas dengan jenis tanah yang berbeda-beda. Berikut ini adalah
Indonesia:
1. Tanah Humus : Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk
dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
2. Tanah pasir : Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi
pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki
lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang
berada dipegunungan dengan cura hujan yang tinggi dan bersuhu rendah/dingin.
5. Tanah vulkanis : Tanah vulkanis adalah tanah yang berbentuk dari lapukan
materi letusan gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis
5
6. Tanah Laterit : Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur
dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa
7. Tanah Mediteran : Tanah mediteran adalah tanah yang sifatnya tidak subur
8. Tanah Organosol : Tanah organosol jenis tanah yang kurang subur untuk
Semua macam tanah secara umum terdiri dari tiga bahan, yaitu butiran tanahnya
sendiri, serta air dan udara yang terdpat dalam ruangan antara butir-butir tersebut.
Ruangan ini disebut pori (voids). Apabilah tanah sudah benar-benar kering maka
tidak akan ada air sama sekali dalam porinya, keadaan semacam ini jarang
ditemukan pada tanah yang masih dalam keadaan asli. Air hanya dapat
dihilangkan sama sekali dari tanah apabilla kita ambil tindakan khusus untuk
Istilah horizon tak hanya berlaku pada langit. Tanah juga memiliki horizon
namun dengan definisi tersendiri. Horizon tanah adalah lapisan tanah atau bahan-
bahan tanah yang kurang lebihnya sejajar dengan permukaan tanah serta memiliki
lapisan yang berbeda. Namun horizon tanah berbeda dengan lapisan pada tanah.
tenaga geomorfik.Selain itu, horizon tanah terbentuk dengan lapisan yang dapat
6
tersebut diperoleh dari logika pembentukan tanah oleh berbagai proses
Lapisan tanah atas (top soil) terdiri dari: horizon O, dan horizon A.
Lapisan tanah bawah (sub soil) terdiri dari: horizon E, dan horizon B. Solum
1. Horizon O
gambut.
2. Horizon A
organik dan bahan mineral berwarna lebih gelap dari pada horizon di bawahnya.
3. Horizon E
7
4. Horizon B
Suatu horizon mineral bawah muka yang disirikan oleh pemekatan lempung
halus, besi, aluminium, atau humus secara illuvial, bai sendiri-sendiri atau
penggabungan.
5. Horizon C
Bahan induk, sedikit terlapuk, sehingga lunak dan dapat ditembus akar
tanaman.
6. Horizon R
Horizon R merupakan batuan keras yang belum dilapuk dan tidak dapat
hidrogen (H+) di dalam tanah. Makin tinggi kadar ion H+ didalam tanah, semakin
masam tanah tersebut. Di dalam tanah selain H+ dan ion-ion lain ditemukan pula
ion OH-, yang jumlahnya berbanding terbalik dengan banyaknya H+. pada tanah-
tanah masam jumlah ion H+ lebih tinggi daripada OH-, sedang pada tanah alkalis
kandungan OH- lebih banyak daripada H+. Bila kandungan H+ sama dengan OH,
maka tanah bereaksi netral yaitu mempunyai pH = 7.Nilai pH berkisar dari 0-14
lebih dari 7 disebut alkalis. Walaupun dcmikian pH tanah umumnya berkisar dari
8
3,0-9,0. Di Indonesia unumnya tanahnya bereaksi masam dengan 4,0 – 5,5
sehingga tanah dengan pH 6,0 – 6,5 sering telah dikatakan cukup netral meskipun
tanah sangat masam dengan pH kurang dari 3,0 yang disebut tanah sangat masam
karena banyak mengandung asam sulfat. Di daerah yang sangat kering kadang-
kadang pH tanah sangat tinggi (pH lebih dari 9,0) karena banyak mengandung
2. C-Organik
Kandungan bahan organik dalam tanah merupakan salah satu faktor yang
abiotik dan biotik dalam ekosistem tanah. Musthofa (2007) dalam penelitiannya
harus dipertahankan tidak kurang dari 2 persen, Agar kandungan bahan organik
dalam tanah tidak menurun dengan waktu akibat proses dekomposisi mineralisasi
diberikan setiap tahun. Kandungan bahan organik antara lain sangat erat berkaitan
dengan KTK (Kapasitas Tukar Kation) dan dapat meningkatkan KTK tanah.
Tanpa pemberian bahan organik dapat mengakibatkan degradasi kimia, fisik, dan
biologi tanah yang dapat merusak agregat tanah dan menyebabkan terjadinya
9
3. N-Total
a. Bahan Organik Tanah : Bahan organik halus dan bahan organik kasar.
b. Pupuk : adalah material yang ditambahkan pada media tanaman atau tanaman
berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan Organik ataupun
keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu diatas titik leleh es
Sumber N berasal dari atmosfer sebagai sumber primer, dan lainnya berasal
dari aktifitas didalam tanah sebagai sumber sekunder. Fiksasi N secara simbiotik
10
total umumnya berkisar antara 2000 – 4000 kg/ha pada lapisan 0 – 20 cm tetapi
tersedia bagi tanaman hanya kurang 3 % dari jumlah tersebut. Manfaat dari
Nitrogen adalah untuk memacu pertumbuhan tanaman pada fase vegetatif, serta
persenyawaan lain. Nitrogen terdapat di dalam tanah dalam bentuk organik dan
anorganik. Bentuk-bentuk organik meliputi NH4, NO3, NO2, N2O dan unsur N.
Tanaman menyerap unsur ini terutama dalam bentuk NO3, namun bentuk lain
yang juga dapat menyerap adalah NH4, dan urea (CO(N2))2 dalam bentuk NO3.
kembali lagi, hilang melalui pencucian dan bertambah lagi melalui pemupukan.
11
4. Fosfor (P)
Salah satu unsur makro yang dibutuhkan oleh tanaman. Seperti halnya
nitrogen fosforpun dalam siklusnya terdapat peran dari aktivitas bakteri. Pada
alam fosfor yang tersedia dalam cukup besar yaitu dalam bentuk bahan mineral.
Pada alam fosfor juga mengalami siklus atau daur seperti nitogen. Daur
fosfor yaitu daur atau siklus yang melibatkan fosfor, dalam hal input atau sumber
lagi. Daur fosfor dinilai paling sederhana daripada daur lainnya, karena tidak
melalui atmosfer. fosfor di alam didapatkan dari: batuan, bahan organik, tanah,
tanaman, PO4- dalam tanah. kemudian inputnya adalah hasil pelapukan batuan.
dan outputnya: fiksasi mineral dan pelindikan. Fosfor berupa fosfat yang diserap
tanaman untuk sintesis senyawa organik. Humus dan partikel tanah mengikat
12
5. Kalium (K)
Unsur hara kalium merupakan salah satu dari unsur hara makro yang
pada tanah mengandung <0.1 - > 3%, rata-rata sekitar 1% K. Pada lahan olahan
feldspar merupakan mineral utama sumber kalium sebesar 16% dan K-mika
sekitar 5.2%, terdiri atas Biotit sekitar 3.8% dan Muskovit 1.4%.Pada siklus unsur
batuan induk, sedangkan pelapukan kimia akan melepaskan ion K+ dari mineral.
Kita telah mengetahui bahwa dalam siklus kalium terdapat 2 jenis pelapukan yaitu
6. Nitrogen
Unsur hara Nitrogen diperoleh dari batuan dan mineral yang berasal dari
hasil pelapukan bahan organis, dari udara melalui fiksasi Nitrogen oleh
dalam tanah melalui air hujan dan melalui penambahan pupuk buatan.
tanaman. Pertumbuhan tanaman akan tumbuh dengan pesat, sel-sel membesar dan
daun dan klorofil daun serta meningkatkan kandungan klorofil tanaman. Dalam
13
proses metabolisme, unsur hara Nitrogen berperan dalam regulasi ekspresi gen
penghasil beberapa protein pada tanaman tingkat tinggi dan algae melalui
2011).
merupakan jumlah total kation yang dapat dipertukarkan pada permukaan koloid
koloid anorganik atau KTK liat yaitu jumlah kation yang dapat dipertukarkan
pada permukaan koloid anorganik (koloid liat) yang bermuatan negative, b) KTK
koloid organic yaitu jumlah kation yang dapat dipertukarkan pada permukaan
koloid oerganik yang bermuatan negative, dan c) KTK total atau KTK tanah yaitu
jumlah total kation yang dapat dipertukarkan dari suatu tanah baik kation pada
Kejenuhan basa rendah berarti tanah kemasaman tinggi dan kejenuhan basa
positif antara kejenuhan basa dan pH. Akan tetapi hubungan tersebut dapat
dipengaruhi oleh sifat koloid dalam tanah dan kation-kation yang diserap. Tanah
14
dengan kejenuhan basa sama dan komposisi koloid berlainan, akan memberikan
nilai pH tanah yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan derajat disosiasi
melepaskan ion yang dijerat untuk tanaman tergantung pada derajat kejenuhan
basa. Tanah sangat subur bila kejenuhan basa > 80%, berkesuburan sedang jika
kejenuhan basa antara 50-80% dan tidak subur jika kejenuhan basa (Anonim,
2010).
1. Warna tanah
warna yang dipantulkan permukaan tanah. Warna tanah sangat ditentukan oleh
menentukan warna tanah, sehingga warna butir koloid tanah (koloid anorganik
dan koloid organik) yang memiliki luas permukaan spesifik yang sangat luas,
2. Tekstur
Tekstur Tanah merupakan salah satu dari beberapa sifat fisik tanah seperti
warna tanah, struktur tanah, kadar air, bulk density, dan lain sebagainya. Tekstur
Tanah adalah perbandingan relatif antara fraksi-fraksi debu, liat, dan pasir dalam
15
plastisitas, kesuburan, dan produktivitas tanah pada daerah tertentu. Tekstur tanah
tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan struktur ini
terjadi karena butir-butir pasir, debu, dan liat terikat satu sama lain oleh suatu
gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan (ketahanan) yang
3. Struktur Tanah
primer seperti pasir, debu dan lempung membentuk agregat-agregat yang satu
agregat denganagregat lainnya dibatasi oleh bidang belah alami yang lemah.
Struktur horison-horison tanah sering berbeda satu dengan yang lainnya dan
merupakan penciri yang penting darisifat tanah, sama halnya dengan tekstur dan
hubungannya dengan porositas, tersedianya unsur hara kegiatan jasad hidup dan
4. Konsistensi
ketahanan tanah pada saat memperoleh gaya atau tekanan dari luar yang
menggambarkan bekerjanya gaya kohesi (tarik menarik antar partikel) dan adhesi
16
(tarik menarik antara partikel dan air) dengan berbagai kelembaban
tanah.Konsistensi tanah adalah suatu sifat tanah yang menunjukkan derajat kohesi
dan adhesi diantara partikel – parkikel tanah dan ketahanan massa tanah terhadap
perubahan bentuk yang disebabkan oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang
5. Porositas
ruang pori tersebut penting karena masing-masing ruang terisi oleh udara dan air.
Jumlah air yan g bergerak di dalam pori-pori tanah berkaitan erat dengan ukuran
dan jumlah pori yang ada dalam tanah tersebut. Besar ruang pori tanah nervariasi,
dari satu horizon ke horizon lainnya, sama halnya dengan sifat tanah yang lainnya
dan keduanya dipengaruhi oleh tekstur dan stuktur tanah (Hakim, dkk, 1996).
6. Permeabilitas
Permeabilitas tanah adalah suatu kesatuan yang melipui infiltrasi tanah dan
Permeabilitas tanah memiliki lapisan atas dan bawah. Lapisan atas berkisar antara
lambat sampai agak cepat (0,20 – 9,46 cm jam-1), sedangkan di lapisan bawah
7. Bulk Desiny
volume tanah beserta porinya. Kisaran kerapatan limbat tanah berfariasi cukup
lebar tergantung ruang pori dan tekstur tanahnya. Bahan organik mineral juga
17
mempengaruhi kerapatan limbat. Bahan organik ini berperan dalam
(Anonim, 2001).
1. Ekosistem Tanah
Manusia diciptakan dari tanah, hidup di atas dan makan dari tanah,
kemudian setelah mati masuk dan kembali jadi tanah, sehingga tidak
mengherankan jika semua biota (jasad hidup) lainpun, baik berupa selsel
maupun tak langsung hidupnya bergantung pada tanah, seluruh kehidupan di alam
oleh adanya kombinasi yang unik antara jasad dan biologis dan sumber-sumber
abiotik yang berfungsi memelihara kesinambungan aliran energi dan nutrisi bagi
biota tersebut. Di dalam ekosistem tanah, ada 3 kelompok terpenting meliputi foto
seperti hewan, protozoa, jamur dan beberapa bakteri (Lal, 1987 dalam Ma’shum,
2003)
2. Daur Energi–Hara
yang menggunakan energi matahari dan karbon CO2 dalam proses fotosintesisnya.
18
berupa buah, bunga, tajuk, daun, batang, cabang, ranting, akar dan umbi
padang rumput, vegetasi rumput yang tumbuh merupkan produsen 90% biomass
yang dihasilkan. Komsumen primer dari biomas ini melipiti berbagai binatang
sepertii marmut dan kelinci, yang kemudian dimangsa oleh rubah dan burung
Warna merupakan salah satu sifat fisik tanah yang lebih banyak digunakan
warna yang tidak murni tetapi campuran kelabu, coklat, dan bercak (rust), kerap
kali 2-3 warna terjadi dalam bentuk spot-spot, disebut karatan (mottling). Warna
komposit ini secara langsung proporsional terhadap total permukaan tanah yang
terbesar terhadap warna tanah, misalnya humus dan besi hidroksida yang secara
jelas menentukan warna tanah. Karatan merupakan warna hasil pelarutan dan
pergerakan beberapa komponen tanah, khususnya besi (Fe) dan Mangan (Mn),
19
berwarna terang hanya sedikit terjadi pada tanah yang rendah kadar besi atau
mangannya, sedangkan karatan berwarna gelap terbebtuk apabila besi dan mangan
2.5 pH Tanah
antara 0 hingga 7 dan sifat basa mempunyai nilai pH 7 hingga 14. Sebagai contoh,
jus jeruk dan air aki mempunyai pH antara 0 hingga 7, sedangkan air laut dan
cairan pemutih mempunyai sifat basa (yang juga di sebut sebagai alkaline) dengan
nilai pH 7 – 14. Air murni adalah netral atau mempunyai nilai pH.
hara dan senyawa yang penting dapat diserap oleh tanaman. Jika pH tanah terlalu
asam yaitu dibawah nilai 7 maka perlu diperbaiki dengan menambahkan kapur
(CaCO3) pada tanah tersebut sehingga pH-nya mendekati netral. Caranya pada
kapur giling atau kapur pertanian yang memiliki kadar CaCO3 sampai 90%.
Campur kapur tersebut dengan tanah yang akan kita netralkan dengan dosis ½ kg
tiap m2, biarkan selama kurang lebih 1 bulan (pengapuran diusahakan agar tidak
terkena hujan). Setelah 1 bulan atau lebih, kita ukur kembali pH tanah tersebut
di Tanami kita harus menyiramnya paling tidak 5 kali apabila akan kita lakukan
kandang). Jika tanah bersifat basa caranya sama dengan jenis tahah yang Asam,
20
tetapi tidak menggunakan kapur, melainkan menggunakan belerang dan lakukan
cara yang sama apa bila akan dilakukan pemupukan. Penggunaan pH meter dapat
uji tanah. Analisis kimia dari contoh tanah yang diambil diperlukan untuk
mengukur kadar hara, menetapkan status hara tanah dan dapat digunakan sebagai
menguntungkan. Namun, hasil uji tanah tidak berarti apabila contoh tanah yang
diambil tidak mewakili areal yang dimintakan rekomendasinya dan tidak dengan
cara benar. Oleh karena itu pengambilan sampel tanah merupakan tahapan
Sampel tanah dapat diambil setiap saat, tidak perlu menunggu saat sebelum
tanam namun tidak boleh dilakukan beberapa hari setelah pemupukan. Keadaan
tanah saat pengambilan sampel tanah pada lahan kering sebaiknya pada kondisi
kapasitas lapang (kelembaban tanah sedang yaitu keadaan tanah kira-kira cukup
21
2.7 Vegetasi Rambutan
meter di atas permukaan laut dan dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah. Meski
kurang baik tumbuh pada daerah yang banyak genangan air, namun rambutan
perlu daerah curah hujan yang merata sepanjang tahun atau system pengairan
yang teratur. Tanaman rambutan dapat tumbuh dan menghasilkan walau dibiarkan
22
III. METODE PRAKTIKUM
Praktikum ilmu tanah di laksanakan pada tanggl 04 Maret 2021 pukul 07.00
Alat yang digunakan saat praktikum ilmu tanah yaitu : cangkul, dodos, bor
tanah, catter, pH, meteran, buku munshell, camera, parang, alat tulis. Sedangakan
bahan yang digunakan yaitu sampel tanah yang diambil di lokasi praktikum.
3. Buatlah lubang ditanah sedalam 1 meter menggunakan cangkul dan dodos, tapi
dengan baik.
4. Bagian dari sisi penampang yang diamati adalah sisi yang terkena sinar
23
3.3.2 Pengambilan Sampel Tanah
penggaris dengan ukuran 0-20 pada bagian I di ambil ke II dengan ukuran 20-
2. Kemudian garis ke III bagian tersebut, setelah digaris dengan spidol dan
diletakan diatas kresek pada bagian I kemudian tanah I diambil dan diletakan
diatas keresek agar mudah dipahami pada saat pengamatan sampel tanah.
3.3.3 Pengamatan pH
pH Tanah. Tanah adalah media alami yang menjadi salah satu aspek
penunjang kehidupan seluruh makhluk hidup, termasuk pula tanaman. Subur atau
tidaknya tanah dipengaruhi oleh kandungan unsur hara yang berbeda-beda pada
setiap jenis tanah.Unsur hara yang terkandung dalam tanah secara langsung
kemampuan tanaman dalam menyerap zat hara dari dalam tanah. Kemampuan
tanaman untuk melakukan proses penyerapan unsur hara juga dipengaruhi oleh
24
IV .HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Keterangan I II III IV
Simbol Horizon O A E B
gelombang terputus
Basah √
Konsistensi Lembab √ √
Kering √
25
4.2 Pembahasan
1. Pada Pofil Tanah pertama lapisan I atau horizon O dengan kedalaman 12 cm,
dengan batas horizon 0-12 cm, Memiliki warna 10YR3/6, dengan PH 4,9,
tekstur tanah pada lapisan I atau Horizon O adalah Liat berpasir, Dengan
dengan kelas ukuran yaitu liat berpasir, dengan bentuk Bergumpal, dan
keadaan Basah. Konsistensi Basah pada horizon ini adalah lekat, dan dengan
kedalaman horizon 11 cm, dengan batas horizon datar, dan memiliki warna
horizon 10YR 4/6, horizon ini memiliki PH 4,6, dan tekstur liat,memiliki tingkat
perkembangan keras dan sturtur kelas ukuran, keras, bentuk bergumpal dan di
di kedalaman 11 cm ini terdapat sedikit perakaran halus, dan tidak ada terdapat
kombinasinya serta bahan organik. Umumnya berwarna pucat lebih terang dari
26
Hasil pengamatan di horizon ini yaitu,memiliki kedalaman horizon 15,5 cm
dari horizon A,batas horizon yaitu datar, memiliki warna horizon 7,5 YR 5/6,
dengan PH 4,5 dan tekstur liat. struktur horizon ini dengan tingkat
yaitu bergumpal, dan di horizon ini memiliki konseitensi basah yaitu lembab,
lembab yaitu basah.pada horizon ini perakaranya tidak terlihat atau tidak
sedang, kelas ukuran yaitu sedang, bentuk yaitu bergumpal dan lembab. Pada
konsistensi bagian basah yaitu lembab, dan di bagian lembab yaitu lembab.
Perakaran pada horizon ini yaitu dengan kedalam 1 cm sedikit akar halus dan
27
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Tanah sebagai tubuh alam, sifat fisik, kimia, biologi tanah sangat berpengaruh
pada kegiatan pertanian serta faktor sifat fisik tanah yang sangat penting bagi
tanaman apa yang di tanam, dengan melihat segi fisik tanah struktur tanah, tekstur
tanah, PH,dan konsistensi tanah yang dapat dilihat dari hasil pengamatan dan
lapangan, yang menunjukan profil tanah kearah tanah, karna pentingnya untuk di
amati karena akar tanaman akar berjangkar di tempat tersbut. semakin baik akar
5.2 Saran
kelompok.
3. Sebaiknya dalam pengamatan profil tanah harus dilakukan lebih teliti agar
4. Perlu adanya, kelengkapan alat dan bahan yang di butuhkan saat pelaksanaan
praktikum.
28
VI. DAFTAR PUSTAKA
Grafindo Persada,Jakarta.
Jakarta.
29
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
AGUSTINA
2054211001238
Mengetahui :
30
Ketua Program Studi Agroteknologi
31