Mengatur pendapatan dan pengeluaran negara, agar peningkatan produksi dan kesampatan
kerja serta peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat tercapai sehingga kesejahteraan
masyarakat dapat terwujudkan.
4.Tahap 1: Perencanaan dan penetapan RAPBN yang disusun oleh kementerian/lembaga yang
menghasilkan rencana kerja pemerintah yang mengacu pada asumsi dasar ekonomi makro.
Tahap 2: Pembahasan dan penetapan APBN yang dilakukan pemerintah dan DPR dengan
pertimbangan masukan DPD. Tahap 3: Pelaksanaan dan pengawasan APBN.
6.APBN disetujui oleh DPR sedangkan APBD disetujui oleh DPRD. APBN mengatur
pendapatan dan belanja negara, sedangkan APBD mengatur pendapatan dan belanja daerah
Dalam pembahasan tersebut, kepala satuan perangkat kerja daerah harus menyusun anggaran
dibagiannya masing-masing. Anggaran ini harus disesuaikan dengan prestasi kerja yang akan
dicapai atau gampangnya sebagai prakiraan belanja. Hasil pembahasannya disampaikan ke
pejabat pengelola keuangan daerah.
Setelah itu, Pemerintah daerah mengajukan rancangan peraturan daerah terkait APBD.
Pengajuan tersebut kemudian dibahas bersama DPRD yang tentunya harus sesuai dengan
undang-undang yang mengatur susunan rencana dan kedudukan APBD itu sendiri. Setelah
dibahas, ada dua kemungkinan yang bisa aja terjadi, Rancangan APBD yang disetujui DPRD
pasti rinci dan jelas, Kalau tidak disetujui oleh DPRD, maka pemerintah daerah dapat
melakukan pengeluaran sebanyak-banyaknya sebesar angka dari APBD tahun sebelumnya.
8. Fungsi Otorisasi: anggaran negara menjadi dasar pelaksanaan pendapatan dan belanja
setiap tahun anggaran agar pendapatan dan pembelanjaan dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat.
Fungsi Perencanaan: anggaran negara jadi pedoman negara untuk merencanakan kegiatan.
Fungsi Stabilisasi: anggaran pemerintah menjadi alat dalam memelihara dan mengupayakan
keseimbanagan fundamental perekonomian negara.
9. Belanja pegawai, belanja modal, belanja barang dan jasa, belanja lainnya.
10. Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai
kebutuhan daerah. Sedangkan, Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu
mendanai kegiatan khusus daerah.