Reproductive Toxicity-Nisa
Reproductive Toxicity-Nisa
NIM : 217014026
MAGISTER FARMASI USU
TOKSISITAS REPRODUKSI
Studi tentang toksikologi pada reproduksi membahas tentang potensi interaksi beberapa
bahan kimia yang dapat menyebabkan terjadinya toksisitas pada sistem reproduksi (baik
gangguan pada disfungsi seksual ataupun yang menyebakan kelainan pada janin).
Setiap agen yang dapat mengubah kecepatan proses pembelahan sel dapat meningkatkan
terjadinya toksisitas pada reproduksi dan malforasi sel.
1. Bahan Kimia
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan bahan kimia berupa, obat-obatan,
radiasi, pestisida, dan bahan kimi lainnya dapat menyebabkan masalah pada janin.
Tikus jantan yang terpapar kokain mewariskan masalah ingatan kepada anak-
anaknya
Tikus jantan yang terpapar fungisida (vinclozolin) di dalam rahim dapat
menularkan tumor dan penyakit prostat dan ginjal setidaknya selama 3
generasi
Ayah yang merokok meningkatkan risiko tumor otak pada keturunannya
Bayi dari petugas pemadam kebakaran, pelukis, tukang kayu, petugas
kebersihan, dan pria yang terpapar pelarut di tempat kerja lebih mungkin
mengalami keguguran, lahir mati, atau mengembangkan kanker di kemudian
hari
Pada pria, paparan sporadis terhadap racun reproduksi hanya dapat
mempengaruhi perkembangan spermatozoa saat ini pada tingkat tertentu
2. Radiasi Wi-Fi
Radiasi elektromagnetik dari koneksi Wi-Fi yang digunakan di komputer laptop
menurunkan motilitas sperma manusia dan meningkatkan DNA sperma fragmentasi.
Efek tersebut dapat dijelaskan dengan perubahan dalam produksi ATP oleh radiasi
frekuensi tinggi.
3. Suhu
Selama 10 minggu perkembangannya, spermatozoa sangat sensitive terhadap suhu
tinggi. Ayah yang terapapar panas yang berlebihan dapat memilki tingkat kanker otak
yang tinggi pada keturunannya. Skrotum berfungsi untuk menjaga produksi sperma
dan memberikan suhu lebih rendah daripada suhu tubuh, sehingga sperma dapat
bertahan hidup setelah diproduksi.
4. Usia
Keturunan dari seorang ayah yang berusia remaja berisiko terjadinya kelahiran
premature, kematian, serta berat badan lahir rendah.
Orang tua di atas 40 tahun meningkatkan kejadian autism dan skizofrenia pada
keturunannya dan 6 kali lebih mungkin untuk anak mengidap Down Syndrom.
Ayah yang berusia diatas 50 tahun sekitar 30% lebih mungkin untuk memiliki anak
yang autism, skizofrenia, dan down syndrome, serta memiliki anak perempuan
yang menderita kanker payudara.
Gambar 1. Gambar menunjukkan bayi yang yang sedang berkembang terkena obat
SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor) yang mengakibatkan penurunan
jumlah reseptor serotonin di sel saraf nya.
Gambar 2. Menunjukkan proporsi malformasi yang terjadi pada janin selama kehamilan jika
terpapar bahan kimi berbahaya.
Nitrosamin dapat
meningkatakan resiko
kanker pada
keturunannya.
3 Suara Ibu hamil yang terpapar Suara yang tinggi
suara tingkat tinggi secara terus menerus
secara terus menerus mengganggu
selama7 jam pertumbahan janin.
menyebabkan
keterbelakangan serius
pada pertumbuhan
embrio
4 Talidomid Syndrom Pocomelia Pemberian talidomid
pada Ibu hamil
menyebabkan bayi
yang lahir menderita
sindrom pocomelia
(kaki anjing laut), yang
disebabkan oleh efek
angiogenesis.
(Héroux, 2013)
Daftar Pustaka
Héroux, P. (2013). Course Note: Principles of Toxicology : Reproductive Toxicity. McGill.