Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NUR AINI KHAIRUNNISA

NIM : 217014026
MAGISTER FARMASI USU

1. Patofisiologi (cari tau agen-agen penginduksi reproductive toxicity) (Nisa)


2. Mekanisme penginduksian reproductive toxicity (Nisa)

TOKSISITAS REPRODUKSI

Studi tentang toksikologi pada reproduksi membahas tentang potensi interaksi beberapa
bahan kimia yang dapat menyebabkan terjadinya toksisitas pada sistem reproduksi (baik
gangguan pada disfungsi seksual ataupun yang menyebakan kelainan pada janin).

Setiap agen yang dapat mengubah kecepatan proses pembelahan sel dapat meningkatkan
terjadinya toksisitas pada reproduksi dan malforasi sel.

I. Kerentanan pada Reproduksi

Agen Penginduksi Mekanisme


No Efek Toksik yang ditimbulkan
Toksisitas Reproduksi
Reproduksi
Ketidakseimbangan Kelainan struktur
hormone, paparan kromosom pada janin
alkohol, paparan agen
1 Keguguran
penginfeksi, rokok,
penyalahgunaan obat-
obatan
Pembelahan Sel
Mengubah kecepatan
Sumber daya hormone
2 Perubahan struktur embrio proses pembentukan
dan sitokin
embrio
Cyclopamine
Kecatatan pada bayi yang lahir
mengubah kecepatan
Cyclopamine (Terdapat (kehilangan organ mata).
3 waktu pembelahan
pada bunga lily)
sel.

Fetus yang terpapar oleh obat Obat-obat SSRI


SSRI menyebabkan penurunan mengubah sistem
jumlah reseptor pada sel saraf produksi serotonin
4 Obat SSRI
nya. (Gambar 1) yang berbeda dengan
mengurangkan
jumlah reseptor nya.
Jalur Kehamilan
Kemandulan atau hilangnya Akibat adanya
embrio gangguan pada
sintesis gamet
5 Paparan bahan kimia
(sperma atau ovum),
berbahaya
atau cacat mematikan
pada proses
pembuahan.
Toksisitas pada Bayi dan Anak-anak
Asma, rhinitis, dan eksim Paparan dari ftalat
dan DEHP dapat
memperkuat respons
6 Ftalat dan DEHP
tubuh terhadap
senyawa penyebbab
alergi.

II. Bahan penginduksi toksisitas reproduksi pada sperma:

1. Bahan Kimia
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan bahan kimia berupa, obat-obatan,
radiasi, pestisida, dan bahan kimi lainnya dapat menyebabkan masalah pada janin.
 Tikus jantan yang terpapar kokain mewariskan masalah ingatan kepada anak-
anaknya
 Tikus jantan yang terpapar fungisida (vinclozolin) di dalam rahim dapat
menularkan tumor dan penyakit prostat dan ginjal setidaknya selama 3
generasi
 Ayah yang merokok meningkatkan risiko tumor otak pada keturunannya
 Bayi dari petugas pemadam kebakaran, pelukis, tukang kayu, petugas
kebersihan, dan pria yang terpapar pelarut di tempat kerja lebih mungkin
mengalami keguguran, lahir mati, atau mengembangkan kanker di kemudian
hari
 Pada pria, paparan sporadis terhadap racun reproduksi hanya dapat
mempengaruhi perkembangan spermatozoa saat ini pada tingkat tertentu

2. Radiasi Wi-Fi
Radiasi elektromagnetik dari koneksi Wi-Fi yang digunakan di komputer laptop
menurunkan motilitas sperma manusia dan meningkatkan DNA sperma fragmentasi.
Efek tersebut dapat dijelaskan dengan perubahan dalam produksi ATP oleh radiasi
frekuensi tinggi.

3. Suhu
Selama 10 minggu perkembangannya, spermatozoa sangat sensitive terhadap suhu
tinggi. Ayah yang terapapar panas yang berlebihan dapat memilki tingkat kanker otak
yang tinggi pada keturunannya. Skrotum berfungsi untuk menjaga produksi sperma
dan memberikan suhu lebih rendah daripada suhu tubuh, sehingga sperma dapat
bertahan hidup setelah diproduksi.

4. Usia
 Keturunan dari seorang ayah yang berusia remaja berisiko terjadinya kelahiran
premature, kematian, serta berat badan lahir rendah.
 Orang tua di atas 40 tahun meningkatkan kejadian autism dan skizofrenia pada
keturunannya dan 6 kali lebih mungkin untuk anak mengidap Down Syndrom.
 Ayah yang berusia diatas 50 tahun sekitar 30% lebih mungkin untuk memiliki anak
yang autism, skizofrenia, dan down syndrome, serta memiliki anak perempuan
yang menderita kanker payudara.

III. Periode Rentan Toksisitas


Proses organogenesis pada manusia terjadi pada 60 hari pertma setelah
pembuahan, dan kebanyakan wanita tidak mengetahui kondisi ini yang berakibat
banyak terpapar bahan kimia. Efek yang ditimbulkan,,yaitu janin lebih rentan
terkena kanker, mengalami disfungsi organ, dan kelainan perilaku dan
perkembangan. Pada Gambar 2 ditunjukkan rentang waktu janin mengalami masa
malformasi selam didalam kandung.
Kumpulan Gambar:

Gambar 1. Gambar menunjukkan bayi yang yang sedang berkembang terkena obat
SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor) yang mengakibatkan penurunan
jumlah reseptor serotonin di sel saraf nya.

Gambar 2. Menunjukkan proporsi malformasi yang terjadi pada janin selama kehamilan jika
terpapar bahan kimi berbahaya.

IV. Contoh Teratogenisitas

No Bahan Penginduksi Efek yang ditimbulkan Mekanisme


1 Alkohol Sindrom alcohol janin Alkohom mencegah sel
yang dipandu L1
(Molekul adhesi di
otak) untuk saling
menempel. Satu
episode paparan
alkohol selama 4 jam
sudah cukup untuk
membunuh kelompok
sel dengan
mengganggu GAB,
glutamate dan
serotonin, serta
mengurangi ukuran
corpus collosum pada
bayi.
2 Rokok (metabolit nitrosamino Menurunkan kadar sel Pada wanita perokok,
keton /NNK) telur kadar sel telur akan
berkurang dan
menggangu produksi
sel telur pada
keturunannya.

Nitrosamin dapat
meningkatakan resiko
kanker pada
keturunannya.
3 Suara Ibu hamil yang terpapar Suara yang tinggi
suara tingkat tinggi secara terus menerus
secara terus menerus mengganggu
selama7 jam pertumbahan janin.
menyebabkan
keterbelakangan serius
pada pertumbuhan
embrio
4 Talidomid Syndrom Pocomelia Pemberian talidomid
pada Ibu hamil
menyebabkan bayi
yang lahir menderita
sindrom pocomelia
(kaki anjing laut), yang
disebabkan oleh efek
angiogenesis.

(Héroux, 2013)

Daftar Pustaka
Héroux, P. (2013). Course Note: Principles of Toxicology : Reproductive Toxicity. McGill.

Anda mungkin juga menyukai