Anda di halaman 1dari 13

PENGUKURAN

(Lanjutan)

D. LUAS
Luas didefinisikan perbandingan permukaan bidang tertentu dengan satu satuan luas.
Satuan luas yang dimaksud adalah daerah persegi berukuran 1 cm x 1 cm. Dapat diulustrasikan
sebagai berikur:

Jika kertas persegi dimisalkan sebagai satu satuan luas. Kemudian akan diukur luas
meja. Susunlah kertas persegi dengan rapat di atas meja.

Setelah seluruh permukaan meja tertutup, jumlah kertas persegi dihitung. Jumlah
kertas persegi menunjukkan luas meja, pada contoh di atas luas meja adalah 25 satuan luas.

Seperti pembelajaran pengukuran panjang, siswa dibelajarkan perbandingan luas


dilanjutkan dengan pengukuran luas.

1. Membandingkan Luas

Sebelum kita mengenal pengukuran luas, hendaknya kita memperkenalkan tentang


luas itu sendiri. Mintalah siswa untuk meraba dengan tangan mereka permukaan buku tulis,
permukaan meja dan benda-benda lain yang permukaannya rata. Kegiatan itu bertujuan agar
siswa mengerti konsep luas. Kemudian lanjutkan dengan membandingkan luas permukaan
dua buah buku, dua buah ubin, dll.

2. Mengukur Luas

Serupa dengan mengukur panjang, mengukur luas adalah kegiatan membandingkan


atribut benda dengan satuan luas. Pertama-tama digunakan satuan luas tidak baku. Berikut
adalah pengukuran luas dengan satuan tidak baku.

Menghitung Luas dengan Satuan Tidak Baku

1
Mintalah beberapa siswa untuk meletakkan tangannya di atas ubin sehingga permukaan
ubin tertutup penuh dengan tangan, seperti tampak pada gambar berikut:

Mintalah siswa menghitung banyak tangan yang diperlukan untuk menutup ubin. Banyak
tangan akan menunjukkan luas ubin

Kegiatan yang sama dapat dilakukan dengan mengganti alat ukur yang digunakan
seperti kotak pensil, sepatu, buku tulis, dll.

Selanjutnya buat alat ukur baku dengan menggunakan selembar plastik. Pada plastik
itu dibuat petak ukuran 1 cm X 1 cm. Plastik tersebut diletakkan pada permukaan benda yang
akan di ukur. Kemudian dihitung berapa banyak kotak yang terletakdi bagian dalam bidang.
Banyak kotak menunjukkan luas bidang.

A B

Pada gambar di atas tampak banyak kotak dalam persegi panjang A adalah 12 kotak.
Maka luas persegi panjang adalah 12 satuan. kotak. Luas persegi panjang B adalah 25 satuan.
Pada segitiga terdapat kotak yang penuh dan kotak yang tidak penuh.

Bidang A dan B di diatas termasuk kedalam kategori bidang yang beraturan. Bagaimana
menghitung bidang yang tidak beraturan? yang termasuk kepada bidang yang tidak beraturan
2
antara lain adalah seperti segitiga, trapesium. Berikut adalah ilustrasi menghitung luas
trapesium.

Bagian ini dapat Bagian ini diabaikan (tidak


dihitung 1 satuan didihitung)

Pada gambar diatas tampak bahwa ada bagian trapesium yang tidak dapat ditutup
dengan persegi. Dalam hal ini digunakan kesepakatan jika daerahnya lebih dari setengah
bagian di hitung1 (satu) sedangkan yang kurang dari setengah bagian tidak dihitung.

Menghitung Luas benda tidak beraturan

Sediakan kertas berpetak. Siswa menjiplak daun diatas kertas berpetak. Kemudian siswa
ditugaskan menghitung luas daun tersebut.

Menghitung luas benda dengan kertas berpetak tentu tidak dapat dilakukan
selamanya, diperlukan adanya prosedur atau rumus untuk menghitung luas bidang. Rumus
3
dasar yang digunakan untuk menghitung luas adalah rumus luas persegi panjang, karena
melalui luas persegi panjang dapat dikembangkan rumus luas bidang datar lainnya.
Pembelajaran dilakssiswaan dengan menggunakan kertas dan gunting.

Rumus luas persegi panjang, diturunkan melalui kegiatan percobaan berikut:

Dibuat 3 buah persegi pada kertas berpetak.

Kemudian siswa diminta melengkapi tabel berikut:

Bangun Panjang Lebar Luas


A
B
C
p l L=....

Dengan mengamati kolom ke-2, ke-3 dan ke-4, siswa diarahkan untuk sampai kepada
kesimpulan bahwa:

L=𝑝 𝑙

Selanjutnya, rumus luas bidang lainnya dapat dilakukan dengan menggunakan kertas
yang digunting atau digandakan kemudian disusun kembali sehingga berbentuk
persegipanjang. Berikut adalah uraiannya.

Luas Segitiga

Untuk menentukan rumus luas segitiga, dibuat segitiga lain yang persis sama sehingga
terdapat dua segitiga yang kongruen. Kemudian disusun berbentuk persegi panjang.
Sehingga diperoleh:

4
Luas 2 buah segitiga = 𝑝 𝑙

=𝑎 𝑡

Luas segitiga =

Luas jajargenjang

Persegi panjang dipotong pada salah satu titik sudut dan tegak lurus alas, kemudian disusun
kembali sehingga berbentuk persegi panjang.

Sehingga, L = 𝑝 𝑙

= 𝑎 𝑡

Luas Trapesium

Rumus luas trapesium ditentukan dengan menggandakan trapesium tersebut dan


menyusunnya menjadi persegi panjang.

Sehingga:

luas 2 buah trapesium = 𝑝 𝑙

= 𝑎 𝑏 𝑡

Luas satu trapesium =

Layang-layang

5
Layang-layang tersebut dipotong menurut sumbu mayor dan disusun kembali berbentuk
persegi panjang.

Sehingga, L = 𝑝 𝑙

=𝑑 𝑑

Lingkaran

Lingkaran tersebut dipotong menurut juring-juring kemudian disusun kembali dalam


bentuk persegi panjang.

Jari-jari

½ keliling lingkaran

Dengan demikian luas lingkaran = 𝑝 𝑙

=𝜋 𝑟 𝑟 =𝜋𝑟

6
D. LUAS PERMUKAAN

Penghitungan luas permukaan sebaiknya di jelaskan dengan mengamati langsung bendanya.


Misalnya luas permukaan balok, siswa pertama kali melakukan pengamatan terhadap balok.

Balok tersebut jika dibuka akan tampak seperti gambar di bagian kanan. Tampak 3 pasang
bidang sama besar, yaitu:

Bidang alas dengan atas = 2 (p ℓ

Bidang sebelah depan dengan belakang =2 𝑝 𝑡

Bidang sebelah kiri dengan sebelah kanan =2 ℓ 𝑡

Sehingga, luas permukaan kubus = 2 (p ℓ 2 𝑝 𝑡 2 ℓ 𝑡

Dengan cara yang sama, rumus luas selimut bangun ruang lainnya juga dapat
ditentukan.

Bangun Ruang Luas Permukaan

Kubus 𝐿 6𝑠

Keterangan:

s s = sisi kubus

Prisma segitiga
𝐿 3 𝑝𝑙 𝑎𝑡

Keterangan:

7
p = panjang

l = lebar

a = alas segitiga

t = tinggi segitiga

Piramid 𝐿 𝑠 2𝑎𝑡

Keterangan:

s= sisi persegi

a= panjang segitiga

t = tinggi segitiga

Tabung 𝐿 2𝜋𝑟 2𝜋𝑟𝑡

Keterangan:

r = jari-jari lingkaran

t = tinggi tabung

Kerucut
𝐿 𝜋𝑟𝑠 𝜋𝑟

Keterangan:

r = jari-jari lingkaran

s = apotema

Khusus untuk luas permukaan bola dapat dipahami siswa dengan melakukan kegiatan
berikut:

8
Luas Permukaan Bola

Kegiatan dilakukan secara berkelompok. Setiap kelompok mendapat sebuah jeruk dan
selembar kertas. Cara kerjanya adalah:

Jeruk dibelah pada bagian penampangnya

Siswa membuat 5 buah lingkaran dengan menggunakan penampang jeruk .

Tanyakan kepada siswa, jika kulit jeruk dikelupas kecil-kecil dan disusun mendatar dalam
lingkaran, berapa banyak lingkaran yang terisi dengan penuh?

Kemudian siswa membuktikan jawabannya.

Jawaban yang benar adalah semua kulit jeruk mengisi 4 penampang.

Luas 1 penampang jeruk = luas lingkaran = 𝜋𝑅

Luas permukaan bola = 4 penampang jeruk = 4𝜋𝑅

D. VOLUME
Volume adalah banyaknya satuan volume yang dapat mengisi bangun ruang. 1 Satuan
volume adalah kubus berukuran 1 cm. Jumlah kubus satuan menunjukkan volume bangun
ruang tersebut.

9
Menentukan volume balok

Berikan kepada siswa sejumlah kotak berbentuk kubus. Kemudian siswa ditugaskan
membuat balok berukuran besar. Umpamanya seperti berikut:

Kemudian tanyakan kepada siswa:

Berapa banyak kubus?

Bagaimana cara paling cepat untuk menghitung banyak kubus?

Banyak kubus pada lapisan pertama atau bagian alas?

Berapa banyak kubus pada lapisan kedua?

Berapa banyak lapisan semuanya

Pertanyaan guru tentang cara menghitung banyak kubus paling cepat dan praktis
adalah kunci untuk menemukan volume balok. Diharapkan siswa sampai pada jawaban
banyak kubus semuanya adalah perkalian banyak kubus pada alas dengan tinggi balok. Tetapi
jika siswa tidak dapat menemukan jawaban tersebut, guru dapat mengarahkan siswa dengan
pertanyaan berikut:

10
Berapa banyak kubus pada lapisan pertama atau bagian alas?

Berapa banyak kubus pada lapisan kedua?

Berapa banyak lapisan semuanya?

Bagaimana cara paling cepat untuk menghitung banyak kubus satuan?

Dengan bertanya seperti demikian, siswa digiring untuk menjawab bahwa: ada 8 kubus
pada lapisan bawah dan semuanya ada 4 lapisan kubus. Maka volume atau banyak kubus
satuan semuanya adalah:

Volume = 4 x 8 = 32

Tinggi balok (t) Alas (A)

Maka V balok = A x t

Atau dengan kata lain, volume balok adalah:

Vbalok = banyak lapisan X banyak kubus pada setiap lapis

= 𝐴𝑙𝑎𝑠 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

=𝐴 𝑡

Dengan menggunakan rumus dasar tersebut (𝑉 𝐴 𝑡) dapat diturunkan untuk prisma


lainnya,seperti prisma segitiga dan silinder, seperti tampak pada gambar berikut

Prisma segitiga Silinder

11
𝑉 𝐴 𝑡 𝑉 𝐴 𝑡

𝑉 𝑡 𝑉 t

Keterangan:
Keterangan: a = alas segitiga
r = jari-jari lingkaran
t1 = tinggi segitiga
t = tinggi silinder
t2 = tinggi limas

Sementara volume kerucut ditentukan dengan melakukan percobaan berikut:

Menghitung Volume Kerucut

Sediakan kerucut dan tabung yang mempunyai luas alas yang sama dan tinggi
yang sama.

Mintalah siswa menebak, jika kerucut diisi dengan air, kemudian dituangkan
kedalam silinder berapa kali mengisi sehingga silindernya penuh. Kemudian
mintalah siswa untuk membuktikannya.

Dari percobaan tersebut dapat diturunkan rumus volume kerucut seperti berikut:

Karena, Vkerucut : Vsilinder = 1 : 3

Maka, V kerucut = Vsilinder

= 𝐴𝑥𝑡

V kerucut = 𝜋𝑟 𝑡
12
Dengan diketahuinya rumus volume kerucut yaitu . Maka rumus tersebut berlaku untuk
semua bangun yang berbentuk limas termasuk piramida (limas segiempat).

𝐴 𝑡
𝑉
3

Keterangan: a = panjang sisi alas

t = tinggi limas

13

Anda mungkin juga menyukai