Anda di halaman 1dari 18

RUANG LINGKUP PEMASARAN

DOSEN PENGAMPU : Dr.Adelina Lubis,SE,M,Si

DISUSUN OLEH : MUTIARA SANI CANIAGO (7211210003)

: MARKE MANIK (7213510055)

: NAYLA MAWADDAH S.PANE (7213510060)

KELAS : 2B MANAJEMEN 2022

PRODI/FAKULTAS : MANAJEMEN/EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJAMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Makalah yang berjudul “RUANG LINGKUP PEMASARAN ” ini
membahas mengenai pengertian dan pentingnya pemasaran,ruang
lingkup pemasaran,konsep-konsep dasar dalam pemasaran dan
perubahan dalam manajemen pemasaran dari masing - masing topik
yang kami bahas.
Dalam penulisan makalah ini kami  banyak mendapat bantuan dari
berbagai referensi buku dan website. Oleh karena itu, kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut memudahkan
penulisan makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
Hal itu di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita.
Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat banyak kesalahan.

Medan 16-02-2022

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG……………………………………………
2. RUMUSAN MASALAH…………………………………………
3. TUJUAN MASALAH…………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………
1. Pengerian dan pentingnya pemasaran……………………………
2. Ruang lingkup pemasaran……………………………………….
3. Konsep-konsep dasar dalam pemasaran………………………..
4. Perubahan dalam manajemen pemasaran………………………

BAB III PENUTUP………………………………………………….


1. Saran……………………………………………………………
2. Kritik…………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi menuntut kinerja


yang sempurna dari setiap proses yang dijalankan oleh perusahaan.
Pemasaran tidaklagi dipandang sebagai bagian yang terpisah dari organisasi
yang hanya berperansebagai proses penjualan produk. Perkembangan
konsep pemasaran sendiri tidakterlepas dari fungsi-fungsi organisasi yang
lain dan pada akhirnya mempunyaitujuan untuk memuaskan pelanggan.
Pemasaran yang tidak efektif(ineffectivemarketing) dapat membahayakan
bisnis karena dapat berakibat pada konsumenyang tidak puas. Pemasaran
yang efektif (effective marketing) justru berakibatsebaliknya yaitu
menciptakan nilai atau utilitas.Menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan
adalah inti pemikiran pemasaran modern. Tujuan kegiatan pemasaran adalah
menarik pelanggan barudengan menjanjikan nilai yang tepat dan
mempertahankan pelanggan saat inidengan memenuhi harapannya sehingga
dapat menciptakan tingkat kepuasan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian dan pentingnya pemasaran
2. Ruang lingkup pemasaran
3. Konsep-konsep dasar dalam pemasran
4. Perubahan dalam manajemen pemasaran

C. TUJUAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun maka tujuan yang ingin
dicapai adalah :
1. Untuk memahami apa itu pengertian dan pentingnya pemasaran
2. Untuk mengetahui ruang lingkup pemasaran dan konsep-konsep dasar
dalam pemasaran
3. Untuk memahami perubahan dalam manajemen pemasaran

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN PENTINGNYA PEMASARAN

1.1 PENGERTIAN PEMASARAN


Didalam setiap usaha bisnis, pemasaran memegang peran yang cukup
vital bagi kelangsungan usaha bisnis bersangkutan. Sebuah usaha bisnis
dengan hasil produk yang biasa saja bisa jadi sukses hanya karena strategi
pemasaran perusahaan terkait yang cukup handal, sebaliknya sebuah usaha
bisnis dengan produk yang cukup berkualitas pun tak akan mengalami
penjualan yang maksimal jika tidak dilakukan upaya pemasaran yang baik
terhadap para konsumen. Pemasaran merupakan upaya untuk
mempromosikan, menginformasikan dan menawarkan kepada konsumen
mengenai sebuah produk usaha atau layanan jasa yang dikelolaoleh sebuah
perusahaan sebagai upaya untuk meningkatkan angka penjualan produk atau
layanan jasa tersebut. Tanpa adanya sebuah proses pemasaran, maka pasar
tidak akan tahu terhadap produk atau layanan bisnis yang kita buat.
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan manajemen pemasaran adalah
proses penetapan tujuan-tujuan pemasaran bagi suatu organisasi (dengan
mempertimbangkan sumber daya internal dan peluang pasar), perencanaan,
dan pelaksanaan aktivitas utuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, dan
mengukur kemajuan kearah pencapaiannya bisa juga disebut Pemasaran
adalah aktivitas dan proses menciptakan, mengomunikasikan,
menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan,
klien, mitra, dan masyarakat umum. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan
kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia.

1.2 PENTINGNYA PEMASARAN


Pemasaran merupakan factor penting untuk mencapai sukses bagi
perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat
didalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran. Konsep
pemasaran tersebut dibuat dengan menggunakan tiga factor dasar yaitu :
1. Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada
konsumen/pasar.
2.Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan,
dan bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri.
3.Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harud dikoordinasikan dan
diintegrasikan secara organisasi.
Dalam proses pemasaran terdapat unsur penciptaan, pengkomunikasian,
penyerahan kepada pelanggan serta mengelola hubungan baik dengan
pelanggan. Hal ini berarti konsep pemasaran telah berkembang menjadi
suatu proses yang dilakukan perusahaan tidak hanya untuk memuaskan
pelangga, namun juga menciptakan nilai dalam benak pelanggan yang ada.
Pemasaran bagi pelanggan memiliki arti penting atas informasi,
penyampaian nilai dan hubungan yang baik dengan perusahaan. Pelanggan
akan mengetahui suatu produk maupun perusahaan melalui komunikasi
pemasaran yang dilakukan. Selanjutnya pelanggan mendapat nilai yang
disampaikna dalam mengkonsumsi suatu produk dari perusahaan tersebut.
Selain itu, pelanggan akan merasa lebih mengenal dan lebih percaya pada
perusahaan yang menjalin hubungan baik dengan pelanggan.

B. RUANG LINGKUP PEMASARAN


Pemasaran menurut para ahli, ruang lingkupnya terbatas pada bidang
bisnis saja. Namun, seiring dengan perkembangan jaman, aktivitas
pemasaran tidak lagi sekadar beruang-lingkup di bidang bisnis saja, tetapi
jangkauannya telah melebar ke berbagai dimensi yang lain. Dewasa ini,
pemasaran tidak lagi digunakan oleh koorporat bisnis saja, tetapi organisasi-
organisasi sosial kemasyarakatan atau departemen-departemen pemerintah
juga menggunakannya. Jadi, pemasaran tidak terbatas dalam dunia bisnis
saja, tetapi mempunyai makna kemasyarakatan yang luas. Sebenarnya, para
pelaku pemasaran melaksanakan usaha pemasaran dari 10 jenis wujud, yaitu
1.Organisasi
Pemasaran organisasi ditujukan untuk menaikkan nama dan citra
organisasinya di mata masyarakat umum. Dan tugas suatu organisasi adalah
untuk mengatur kegiatan – kegiatan dengan baik, manajer juga harus
menentukan komposisi strukutur organisasinya. Disini organisasi juga
bertanggung jawab pada : perencanaan dan perdagangan barang, periklanan,
riset pemasaran, analisis dan pengawasan penjualan, perencanaan saluran,
teritorial dan kuota, pengawasan persediaan, penjadwalan produksi, serta
distribusi.

2.Pasar
Adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk
berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya atau suatu tempat yang
dianggap mempunyai nilai jual yang tinggi akan berusaha untuk
memasarkan tempatnya. Misalnya suatu kota yang memiliki banyak
bangunan bersejarah.
Pada pokoknya pasar di kelompokkan menjadi 4 golongan yaitu :
a.Pasar konsumen : sekelompok pembeli yang membeli barang untuk
dikonsumsi dan barang yang dibeli adalah barang konsumsi.
b.Pasar industri : pasar yang terdiri atas individu dan lembaga yang membeli
barang-barang untuk dipakai lagi baik secara langsung maupun tidak
langsung dan barang yang dibeli adalah barang industri.
c.Pasar penjual : suatu pasar yang terdiri atas individu dan organisasi yang
membeli barang dengan maksud dijual atau disewakan lagi agar mendapat
laba.
d.Pasar pemerintah : pasar dimana terdapat lembaga – lembaga
pemerintahan, seperti : departemen-departemen, direktorat, kantor dinas, dll.

3.Produk
Produk yang dimaksud disini adalah semua barang dan jasa yang dihasilkan
atau diproduksi oleh suatu perusahaan dan kemudian memasarkannya.

4.Saluran Distribusi
Saluran yang digunakan produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari
produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
5.Penentuan harga
Ada dua pendekatan pokok dalam penentuan harga jual yaitu : pendekatan
biaya dan pendekatan pasar atau persaingan.

6.Promosi dan periklanan


Perkembangan dan sejarah pemikiran tentang pemasaran
Jika dikatakan bahwa marketing adalah ilmu yang dinamis, itu memang
benar adanya. Sejarah teori dan konsep marketing selalu mengikuti
perubahan struktur sosial dan ekonomi masyarakat. Kemunculan ide-ide
baru yang memperkaya ilmu marketing terus berkembang seiring revolusi
besar peradaban manusia.Mungkin masih banyak yang belum tahu bahwa
peradaban bisnis modern berkembang sejak adanya revolusi industri di tahun
1900. Revolusi ini benar-benar mengubah tatanan struktur dan perilaku
masyarakat pada saat itu. Bisnis yang tadinya berciri merkantilis
(berdagang) kemudian berubah menjadi kapitalis. Kekuatan modal
dipergunakan untuk membangun pabrik dan organisasi
perusahaan,memproduksi barang, dan memperdagangkannya.
Pada proses ini muncullah pandangan-pandangan baru tentang bagaimana
perilaku pasar terjadi dan bagaimana sebuah lembaga menjalankan kegiatan
operasional untuk memenuhi kebutuhan pasar. Hal-hal inilah yang kemudian
melatarbelakangi munculnya ilmu praktik manajemen bisnis, termasuk
marketing. Boleh jadi, ilmu marketing ketika itu memang menjadi jawaban
atas berbagai pertanyaan yang tidak bisa diakomodasi oleh ilmu ekonomi
yang telah berkembang terlebih dahulu. Marketing awalnya tak lebih dari
aktivitas bisnis yang sederhana. Para ekonom pun hanya memasukkannya
sebagai salah satu bentuk aktivitas ekonomi.Namun, pendekatan yang lebih
berciri sosiologis kemudian menunjukkan adanya pengembangan dari
institusi (lembaga) yang disebut sebagai “market” dalam bahasa ekonomi.
Pendekatan sosiologis melihat institusi market bisa dilihat sebagai institusi
sosial dibandingkan ekonomi. Artinya, di market bukan hanya tempat
bertemunya supply dan demand. Market adalah tempat bertemunya penjual
dan pembeli. Market merupakan sebuah sistem sosial di mana kebutuhan
setiap pihak akan materi tertentu akan bertemu.
Pada waktu itu, konsumsi dianggap sebagai akhir dari kegiatan produksi di
dunia ekonomi.Padahal perilaku konsumsi sendiri sebenarnya merupakan
ilmu yang bisa dieksplorasi lebih dalam. Demikian halnya dengan istilah
“value”. Ilmu ekonomi meletakkan value berhubungan dengan penambahan
input dari faktor-faktor produksi. Padahal di dunia bisnis, value juga
mencakup sesuatu yang intangible seperti pelayanan. Pendekatan marketing
juga mempertanyakan apakah market dipengaruhi hanya oleh purchasing
power (daya beli) masyarakat? Lebih jauh dari itu, para praktisi bisnis
melihat bahwa market bukan sekadar dipengaruhi oleh daya beli, tetapi juga
keinginan membeli yang dipengaruhi oleh iklan dan tenaga penjual.
Advertising Muncul Lebih Dulu Kabarnya kelas pertama dari pelajaran
marketing diberikan oleh ED Jones pada tahun 1902 di University of
Michigan dan kemudian oleh Simon Litman di University of California pada
tahun yang sama. Saat itu, pemikiran marketing masih berfokus pada
masalah distribusi. Ini sesuai dengan ciri industri tahap awal yang berfokus
pada distribusi massal. Namun, pengembangan pemikiran awal teori
marketing justru banyak bermunculan dari universitas seperti Wisconsin,
Harvard, Ohio State, University of Illinois dan Northwestern University.
Sebenarnya, walaupun belum dimasukkan dalam disiplin ilmu marketing,
pemikiran tentang dunia iklan (advertising) sudah lebih dulu ada. Buku
History of Advertising sudah muncul pada tahun 1875. Demikian pula
halnya dengan selling sudah mendahului pengembangan ilmu marketing itu
sendiri. Selling awalnya hanya sekadar sebuah seni menjual, tetapi kemudian
dijadikan sebuah formula untuk dipelajari dan dianalisis. Mulanya
pendekatan marketing memang menyangkut tiga elemen: advertising, selling
dan distribusi. Namun, banyak pemikiran yang kemudian menambahkan
elemen-elemen dalam marketing. Seperti Ralph Butler dan Arch Shaw, dua
ahli ini menambahkan elemen lain dalam marketing, yakni: komoditas,
institusi, dan fungsional. Artinya marketing menyangkut pula soal produk,
organisasi pemasaran dan juga proses serta kegiatan.Untuk elemen
distribusi, berkembang pula pemikiran baru yang disebut retailing sejak
tahun 1914. Nystrom pada waktu itu menulis literatur ritel bukan saja dari
sisi proses distribusi, tapi juga manajemen ritel. Dengan banyaknya
tambahan elemen-elemen baru dalam marketing, maka ilmu marketing
kemudian masuk ke dalam tahapan integrasi. Pada tahap ini para pemikir
dan ilmuwan mencoba menggabungkan berbagai ilmu, literatur serta elemen
yang berdiri sendiri menjadi sebuah konsep yang terintegrasi.
Buku Principles of Marketing pertama muncul lewat tangan Paul Ivey pada
tahun 1920-an. Buku ini menggabungkan semua teori dan pemikiran yang
berkembang di dunia marketing. Tetapi, yang lebih mengemuka kemudian
adalah buku Principles of Marketing karangan Maynard, Weidler dan
Beckman. Berbeda dibandingkan Ivey yang berfokus pada sisi pengusaha,
buku ini lebih berfokus pada sudut pandang konsumen.
Teori marketing belum berakhir dengan dimunculkannya buku-buku tadi.
Pada dekade-dekade berikutnya masuklah berbagai unsur yang memperkaya
marketing. Ilmu-ilmu psikologi dan sosial mulai masuk. Demikian pula
dengan konsep seperti segmentasi baru hadir belakangan setelah muncul
konsep-konsep lain seperti marketing mix (4P).Elemen-elemen dalam
marketing sendiri mengalami perkembangan. Sebagai contoh, ilmu
advertising semakin berkembang dengan masuknya media-media baru
seperti televisi yang mulai populer pada tahun 1960-an. Pada tahun 1960-an
dan 1970-an ilmu marketing justru memecahkan diri ke dalam berbagai
diferensiasi (kekhususan) seperti international marketing, social marketing,
marketing for non-profit organization dan lain-lain. Konsep social
responsibility juga menjadi salah satu konsep yang sudah mulai terbentuk
pada tahun 1970.

C.KONSEP-KONSEP DASAR DALAM PEMASARAN

Konsep pemasaran adalah filosofi yang mendorong perusahaan untuk


mengembangkan produk atau layanan berdasarkan kebutuhan dan preferensi
pasar. Jadi, strategi yang dijalankan oleh perusahaan akan dirancang dan
diterapkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan,
memaksimalkan keuntungan, memuaskan kebutuhan pelanggan, serta
mengalahkan pesaing bisnis mereka.Selain digunakan untuk memaksimalkan
keuntungan atau profit perusahaan, konsep pemasaran ini juga perlu diperhatikan
untuk dapat menciptakan kondisi dimana kedua belah pihak baik itu perusahaan
ataupun pelanggan bisa sama-sama merasakan keuntungan. Jika dijalankan dengan
baik secara konsisten, maka konsep ini dapat membantu perusahaan untuk
memperoleh keuntungan untuk jangka yang panjang.

Konsep pemasaran ini memiliki 5 konsep utama di dalamnya dan konsep tersebut
telah berkembang selama beberapa dekade. Perlu diketahui, bahwa tidak setiap
konsep akan berguna untuk semua bisnis. Oleh karena itu, kami sediakan
penjelasan untuk masing-masing konsep tersebut
5 Konsep dasar dalam manajemen Pemasaran

1. Konsep produksi (Production)

Konsep produksi merupakan salah satu konsep pemasaran paling awal dimana
perusahaan berfokus pada efisiensi proses produksi. Seperti yang sudah kita
ketahui, pada umumnya konsumen akan menyukai suatu produk dengan kualitas
yang baik dengan harga yang terjangkau. Selain itu, konsep produksi ini juga fokus
akan ketersediaan produk. Jadi, untuk mencapai hal tersebut, maka perusahaan
perlu mengoptimalkan proses produksi yang akan dilakukan.Salah satu contoh dari
penerapan konsep pemasaran ini adalah ketika suatu perusahaan memutuskan
untuk memproduksi barang dagangannya di kota lain dengan biaya produksi yang
rendah. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk bisa menawarkan barang atau
produk dengan harga yang lebih terjangkau. Meskipun demikian, perusahaan wajib
untuk selalu memperhatikan bagaimana kualitas dari produk-produk yang
dihasilkan. Karena jika proses produksi tidak dilakukan sesuai dengan standar
maka perusahaan akan mengalami penurunan kualitas produk sehingga dapat
berdampak pada penurunan penjualan.

2. Konsep produk (Product)

Konsep produk mengusung gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk


dengan kualitas dan kinerja yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan
akan mencari alternatif yang inovatif dan selalu mencari yang terbaik dari apa yang
saat ini tersedia di pasar. Selain itu, dalam konsep ini, diasumsikan bahwa
konsumen juga akan tetap loyal jika mereka mendapat banyak pilihan dan
memperoleh manfaat dari produk yang digunakan.Oleh karena itu untuk mencapai
hal tersebut maka perusahaan perlu melakukan strategi pemasaran yang berfokus
pada peningkatan dan inovasi produk secara terus menerus. Salah satu contoh
perusahaan yang rutin melakukan inovasi akan produk yang mereka kembangkan
adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Perusahaan-perusahaan
tersebut biasanya akan mengupdate fitur, fungsionalitas, atau bahkan menciptakan
produk baru secara rutin. Untuk mewujudkan pengembangan fitur secara rutin,
biasanya perusahaan teknologi juga akan memanfaatkan metode pengembangan
software seperti metode Agile. Dengan cara ini, perusahaan dan tim dapat bekerja
dengan baik untuk mengeluarkan inovasi-inovasi baru untuk produk yang mereka
kembangkan.Perlu diperhatikan bahwa saat memilih untuk menerapkan konsep ini,
maka penting bagi perusahaan untuk membuat keputusan akan seberapa sering
produk perlu diupdate atau seberapa sering mereka perlu merilis produk baru. Hal
ini perlu diperhatikan karena ketika perusahaan merilis inovasi baru dengan range
waktu yang terlalu sering biasanya konsumen akan merasa frustasi karena
minimnya perubahan yang mereka dapatkan. Di sisi lain, jika perusahaan terlalu
lama dalam mengeluarkan inovasi baru maka konsumen dapat merasa bahwa
perusahaan sudah ketinggalan zaman dan tidak up to date terhadap perkembangan
teknologi yang sedang terjadi.

3. Konsep penjualan (Selling)

Konsep pemasaran yang selanjutnya adalah konsep penjualan atau selling. Pada
konsep ini, perusahaan akan berorientasi pada penjualan. Artinya, perusahaan
dapat mengembangkan suatu produk dan menjualnya ke target market tanpa
mempertimbangkan kebutuhan atau keinginan konsumen. Konsep penjualan
meyakini bahwa pelanggan akan membeli produk saat perusahaan melakukan
penjualan secara agresif.Di sini, manajemen perusahaan memiliki fokus utama
untuk membuat transaksi penjualan daripada membangun hubungan dengan
pelanggan. Meskipun konsep ini dapat bekerja secara efektif untuk beberapa
waktu, namun perlu dipahami bahwa konsep selling biasanya tidak dapat
dipertahankan untuk waktu yang lama. Jadi, konsep ini hanya menawarkan
keuntungan jangka pendek tetapi tidak menawarkan keuntungan jangka panjang
Sebagai informasi tambahan, konsep ini sangat populer di awal tahun 1930-an.
Pada saat itu, produksi massal sudah menjadi standar dan sebagian besar
permintaan pelanggan telah terpenuhi. Maka, perusahaan mulai mempraktikkan
konsep penjualan ini. Perusahaan akan memproduksi produk dan mendorong
konsumen agar mau membelinya dengan cara personal selling atau menjalankan
iklan.Salah satu contoh perusahaan yang menjalankan konsep ini adalah
perusahaan yang menjual soda pop atau soft drink. Pernahkah Anda bertanya-
tanya, mengapa Anda terus melihat iklan perusahaan soft drink meskipun minuman
tersebut tidak memiliki nutrisi atau bahkan buruk bagi kesehatan Anda.
Perusahaan-perusahaan tersebut mengetahui hal ini dan itulah sebabnya mengapa
mereka  mendorong penjualan produk dengan menjalankan iklan yang agresif.
Selain itu, konsep penjualan biasanya juga digunakan oleh perusahaan-perusahaan
yang menjual produk atau barang yang tidak terpikiran untuk dibeli konsumen.
Contohnya seperti asuransi atau plot pemakaman.

4. Konsep Pemasaran (Marketing)

Perusahaan yang mempercayai konsep pemasaran ini, akan menempatkan


konsumen sebagai fokus utama mereka. Mereka akan memahami apa yang menjadi
kebutuhan dan keinginan konsumen serta menjalankan strategi pemasaran sesuai
dengan riset pasar mulai dari konsepsi produk hingga penjualan. Tidak hanya itu
saja, ketika penjualan sudah dimulai, perusahaan akan melakukan penelitian lebih
lanjut untuk mengetahui feedback konsumen. Selain itu perusahaan juga akan
mencari tahu apakah perlu dilakukan suatu perbaikan untuk produk tersebut.

Perusahaan yang menggunakan konsep pemasaran ini mempercayai bahwa dengan


berfokus pada kebutuhan dan keinginan target market, maka perusahaan dapat
memberikan value yang lebih baik daripada para pesaingnya. Mereka juga
berpendapat bahwa perusahaan bisa menjadi sukses dengan kepuasan dari
pelanggan mereka. Pemikiran ini didasarkan pada keyakinan bahwa barang dan
jasa hanya akan tersedia jika konsumen membutuhkan atau menginginkannya.
Jadi,  perusahaan tidak akan berusaha untuk menemukan konsumen yang tepat
untuk produk mereka, namun perusahan akan menyediakan produk yang tepat
untuk para konsumennya. 

Biasanya perusahaan yang secara aktif memegang konsep pemasaran ini akan
mendirikan departemen pemasaran di dalam perusahaan mereka. Hal ini dilakukan
sebagai salah satu langkah agar perusahaan dapat memahami dan memuaskan
kebutuhan pelanggan mereka. Perlu Anda ketahui, meskipun fokus utama pada
konsep pemasaran ini adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen, namun tujuan
utama dari pendekatan ini adalah untuk meningkatkan volume laba perusahaan. 

5. Konsep Pemasaran Sosial (Societal Marketing)

Konsep pemasaran sosial adalah konsep pemasaran yang relatif baru. Sebagian
besar orang beranggapan bahwa konsep pemasaran sosial memiliki pemikiran yang
selangkah lebih maju daripada konsep pemasaran yang sebelumnya sudah kita
bahas di point 4. Anggapan tersebut muncul karena perusahaan yang mengusung
konsep ini tidak hanya berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumennya namun
juga menekankan pada kesejahteraan masyarakat.Saat menjalankan konsep ini,
maka perusahaan diminta untuk memperhatikan tiga hal sebelum menetapkan
kebijakan pemasaran mereka yaitu:

 keuntungan perusahaan

 kepuasan dan keinginan konsumen

 kepentingan publik atau masyarakat

Pada dasarnya, seluruh perusahaan menjalankan bisnisnya untuk bisa


menghasilkan keuntungan. Anda tentu boleh mengadopsi konsep pemasaran sosial
ini asalkan konsep ini tidak mampu menghasilkan keuntungan dan tidak membawa
kerugian bagi perusahaan Anda. Contoh penerapan konsep pemasaran sosial ini
seperti ketika sebuah perusahaan yang memproduksi bahan makanan
menggunakan kemasan ramah lingkungan atau eco-friendly. Mereka secara
konsisten mengemas produk makanan dengan menggunakan kemasan ramah
lingkungan. Contohnya seperti dengan bahan-bahan yang mudah diurai dan dapat
didaur ulang agar tidak berbahaya bagi lingkungan ataupun manusia. Contoh lain
seperti sebuah perusahaan mengembangkan mobil yang menggunakan lebih sedikit
bahan bakar untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Karena perusahaan juga
memegang konsep pemasaran sosial, maka perusahaan juga akan mengembangkan
mobil yang tidak mengeluarkan banyak polusi untuk kesejahteraan sosial.

D. PERUBAHAN DALAM MANAJEMEN PEMASARAN

Perilaku para konsumen terhadap suatu produk yang lebih banyak dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti:

Keinginan para konsumen.


Faktor kebutuhan.
Faktor keyakinan.
Faktor motivasi.

Sedangkan untuk perkembangan zaman akibat dari berbagai kemajuan ilmu


pengetahuan dan teknologi yang memang sangatlah cepat dalam mengubah
kehidupan secara umum dan berbagai perilaku konsumen secara khusus. Bagi para
pengusaha, dari perilaku para konsumen seperti ini memang sangat mempengaruhi
bisnis mereka.Ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah maju yang menjadikan
para konsumen dapat memilih dan membandingkan barang-barang atau jasa yang
bersifat lebih spesifikasi dan juga lebih unggul. Oleh karena itu sangat penting
untuk menyesuaikan bisnis Anda dengan berbagai perubahan strategi marketing
yang lebih cocok untuk digunakan saat ini.  Menyesuaikan strategi marketing yang
disesuaikan dengan zamannya sendiri merupakan salah satu cara agar produk Anda
masih tetap diterima dan juga dapat bertahan ditengah-tengah arus perubahan saat
ini. Strategi marketing yang harus selalu terupdate dan untuk tuntutan inovasi yang
sudah semakin menantang bagi para pengusaha untuk lebih survive.Pengusaha
akan terus berusaha untuk menyasar terhadap pemenuhan kebutuhan manusia yang
kemudian semakin bertumbuh untuk menjadi keinginan manusia. Proses dalam hal
pemenuhan untuk kebutuhan dan keinginan dari manusia inilah yang menjadi
konsep utama dari strategi marketing.

Hal-hal lain yang juga harus lebih diperhatikan dalam strategi marketing adalah
beupa penjelasan tentang produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan
produk, komunikasi kepada konsumen, sampai dengan pengiriman produk agar
bisa sampai ke tangan para konsumen secara lebih cepat. Dan untuk era digitalisasi
saat ini yang menjadikan dunia maya menjadi semakin lebih dekat dengan
kehidupan sehari-hari. Dan mau tidak mau terhadap strategi marketing yang
berubah menjadi menggunakan media-media digital.Berikut ini akan dapat Anda
perhatikan tentang bagaimana untuk perubahan dari strategi marketing yang sudah
terjadi untuk saat ini:

1. Perubahan pusat informasi.

Dulu orang-orang yang sedang mencari informasi dengan jalan membaca media
cetak, menonton televisi, atau dengan jalan mendengarkan radio. Untuk saat ini
hanya dengan gagdet, semakin banyak yang mencari informasi dari internet, dan
tidak lagi membeli dari media cetak.

2. Perubahan terhadap jenis media.

Media cetak yang sudah mulai beralih untuk menjadi media online. Pemasangan
iklan juga sudah banyak yang telah beralih untuk menjadi basis internet seperti dari
website, blog, aplikasi, dan media-media sosial lainnya. Pemasangan iklan di
koran, brosur-brosur, berupa pamflet, dan sejenisnya sudah mulai banyak
ditinggalkan.
3. Perubahan terhada brand ambassador.

Dulu memang banyak sekali iklan-iklan untuk pemasaran produk yang


menggunakan artis-artis atau tokoh terkenal agar masyarakat mempercayai dan
merasa tertarik dengan produk yang dipasarkan. Namun untuk sekarang perubahan
tersebut sudah mulai terlihat dan perubahan yang perlahan namun pasti cukup
menggeser fungsi-fungsi ambassador seperti ini. Di dunia maya seleb blog,
selebtwit serta jumlah likes dari facebook dengan jumlah yang cukup fantastis
mampu menjadi influencer bagi para konsumennya. Mereka jadi lebih menaruh
pekercayaan terhadap orang-orang tersebut jika mengulas inti dari sebuah produk.

4. Perubahan Community Talks.

Media online yang sudah mulai mengalahkan media-media massa sebagai tempat
untuk menjalin komunikasi. Banyak diantara contoh dari produk-produk yang
lebih terkenal karena telah dibahas dalam media sosial. Yang menyebarnya lebih
cepat apabila dibandingkan dari media massa.

5. Perubahan cara untuk berkomunikasi dalam dunia marketing.

Dahulu para marketer memang lebih banyak untuk melakukan komunikasi untuk
satu arah. Para marketer sebagai salah satu penyampai informasi dan konsumen
yang sebagai penerima informasi. Kondisi sepeti ini saat ini menjadi tidak berlaku
lagi, karena para pengusaha atau para marketer juga harus mengimbangi untuk
berbicara dengan mendengarkan tentang apa yang konsumen inginkan agar bisa
mendapatkan feedback sebagai salah satu bahan perbaikan untuk selanjutnya.
Karena konsumen merupakan raja.Perubahan-perubahan seperti itu adalah sebuah
suatu kepastian. Mental seorang pengusaha harus sudah benar-benar siap dalam
menghadapi segala perubahan yang terjadi saat ini. Pengusaha yang sudah sukses
akan selalu berusaha untuk melihat adanya peluang meskipun dalam kesempitan.
Dan yang pastinya, tidak ada kata untuk berhenti dalam berinovasi.
KESIMPULAN

Pemasaran dalam perusahaan secara global memiliki peran yang sangat penting
karena merupakan ujung tombak yang beruhubungan dengan langsung dengan
pelanggan/masyarakat. Didalam konsep pemasaran diajarkan bahwa kegiatan
pemasaran suatu perusahaan harus dimulai dengan usaha mengenal dan
merumuskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Kemudian perusahaan
menyesuaikan kegiatannya agar dapat memuaskan kebutuhan konsumen dengan
cara efektif dan efisien. Maksud dari efektif dan efisien disini adalah dalam
penuhan kebutuhan konsumen harus tepat sasaran dan tepat waktu, yaitu apa yang
diinginkan konsumen dan kapan konsumen menginginkannya.

DAFTAR PUSTAKA

A Webel, John, 2000, Pathering With Distributors To Stimulate, Jurnal Boyd,


Walker, Larreche, 2002, Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Erlangga, Jakarta.
Buchari, Alma, 1993, Pengantar Bisnis, Alfa Beta, Bandung. Gabrielsson, Mika,
V, H, 2002, Multiple Channel Strategies In The European Personal Computer
Industry, Jurnal, Chicago.

Anda mungkin juga menyukai