Anda di halaman 1dari 2

Tugas 1 PKB

Nama: Michelle
NPM: 6051901309
Kelas: A

1. Tiga risiko yang mungkin terjadi dan seharusnya menjadi tanggung jawab PT AW dalam
transaksi ini adalah:
- Risko Finansial: Harga dari alkes tersebut dapat naik, yang menyebabkan harga dari objek per-
janjian melambung dan menyebabkan importir tidak mampu membayar. Risiko finansial yang
lain adalah adanya fluktuasi kurs mata uang yang menyebabkan terjadi perbedaan harga yang
signifikan dalam transaksi tersebut
- Risiko Politik: Risiko ini dapat terjadi ketika di Indonesia terdapat lonjakan kasus positif
COVID-19 dan Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk membatasi ekspor alat-alat kesehatan
demi menjamin ketersediaan alat-alat kesehatan dalam Negeri. Kebijakan tersebut dapat berpen-
garuh pada perizinan ekspor yang menjadi tanggung jawab PT AW.
- Risiko pelaksanaan: Misalkan dikemudian hari adanya kendala seperti bencana alam yang
menyebabkan PT. AW tidak dapat memenuhi kewajibannya seperti menyerahkan barang ke ka-
pal di tanjung priok sebagaimana tanggal dan waktu yang telah disepakati atau kemungkinan
keterlambatan penerimaan pembayaran karena RMIC mengalami bencana alam yang menye-
babkan RMIC tidak dapat memenuhi kewajibannya.

2. Tiga risiko yang mungkin dan menjadi tanggung jawab RMIC dalam transaksi ini adalah:
- Risiko Politik: Jika dikemudian hari terdapat adanya kebijakan politik negara terkait yang
mempengaruhi pelaksanaan perjanjian seperti adanya embargo adanya larangan membeli dari su-
atu negara tertentu maka, transaksi ekspor-impor ini akan menjadi permasalahan yang menjadi
tanggung jawab RMIC selaku pembeli.
- Risiko Finansial: Biaya yang disepakati dalam perjanjian yaitu US$ 500.000 hanya merupakan
harga produk dan pengangkutan dari gudang PT AW hingga pelabuhan Tanjung Priok, sehingga
belum termasuk biaya asuransi produk. Jika RMIC tidak menggunakan asuransi maka barang
yang ada dalam perjalanan tidak mendapat jaminan akan sampai di gudang RMIC dengan
keadaan yang baik, sehingga akan merugikan RMIC.
- Risiko Pelaksanaan: Risiko pelaksanaan yang mungkin terjadi adalah ketika kapal tersebut,
dalam proses pengangkutan karam, sehingga barang yang dibawa tidak dapat diterima oleh im-
portir. Kondisi demikian menjadi risiko yang harus ditanggung oleh RMIC (Importir) sebab
dalam klausul FOB Tanjung Priok, biaya asuransi dan penyewaan kapal pengangkutan ditang-
gung oleh pihak RMIC (Importir)

3. Peralihan Risiko dari PT AW (Eksportir) ke pihak RMIC (Importir) terjadi ketika barang yang
menjadi objek perjanjian telah berada di atas kapal. Peralihan tanggung jawab tersebut terjadi
karena pada dasarnya tanggung jawab dari PT AW telah terpenuhi ketika barang yang dijadikan
objek dari kontrak tersebut diterima oleh kapal pengangkut. Bila melihat prosedur dari perjan-
jiaN FOB, ketika kapal pengangkut menerima barang dari PT AW sebagai eksportir, maka
kepastian dokumen-dokumen yang menggambarkan kesesuaian barang dengan ketentuan perjan-
jian telah terpenuhi dan disetujui oleh pihak pengangkut yang dipilih oleh RMIC (Importir), dan
prestasi dari FOB juga telah terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai