Anda di halaman 1dari 2

Definisi Korupsi

Kata “Korupsi” berasal dari bahasa latin “Coruptio” (Fackema Andrea :1951) atau “Corruptus”
(Webster Student Dictionary : 1960).
Selanjutnya dikatakan bahwa“Corruption” berasal dari kata “Corrumpere”,suatu bahasa latin
yang lebih tua.Dari bahasa latin tersebut kemudiandikenal istilah “Corruption,
Corruptie”(Inggris), “Corruption” (Perancis) dan“Corruptie/Korruptie” (Belanda).
Arti kata korupsi secara harfiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan,
ketidak jujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian.
Istilah korupsi yang telah diterima dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia, adalah
“kejahatan, keburukan, dapat disuap, tidak bermoral, kebejatan,
dan ketidak jujuran” (S.Wojowasito – Wjs Poerwadarminta :1978).
Dalam hal ini banyak masyarakat mengatakan bahwa khususnya korupsi di Negara Indonesia
memang benar sudah membudaya sejak zaman dahulu, bahkan sebelum dan sesudah
kemerdekaan,baik di Era Orde Lama, OrdeBaru, bahkan berkelanjutan hingga di Era Reformasi
sekarang ini bahkan berbagai cara dan upaya telah banyak dilakukan untuk mencegah dan
memberantas korupsi,akan tetapi hasilnya belum memadai dan banyak orang mengatakan
hasilnya masih jauh sekali dari harapan yang diinginkan oleh semua orang.

Pada Selasa, 19 April 2022, Jaksa Agung RI ST Burhanuddin mengumumkan bahwa Tim
Penyidik Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda bidang Tindak Pidana Khusus telah
menetapkan 4 orang tersangka Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Pemberian
Fasilitas Ekspor Crude Palm Oil (CPO/ minyak sawit memtah) dan Turunannya pada bulan
Januari 2021 sampai dengan Maret 2022.

Salah satu diantaranya adalah Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan
(Kemendag) dengan inisial IWW.

Burhanuddin menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan, mulai penyelidikan hingga


penyidikan telah ditemukan alat bukti. Dimana ada beberapa perusahaan ekspor dengan cara
melawan hukum dan dari alat bukti ditemukan bahwa ada kerja sama dilakukan oleh salah satu
pejabat negara di Kemendag. Berikut link youtube video tersebut
https://www.youtube.com/watch?v=kv-a27gB-lk

PT Pertamina (Persero) selanjutnya disebut Pertamina resmi menaikkan harga Pertamax per 1
April 2022. Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan kandungan RON (Research Octane
Number) 92 ini naik menjadi Rp12.500 per liter. Dasarnya adalah Keputusan Menteri (Kepmen)
ESDM No.62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual
Eceran Jenis Bahan
Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian
Bahan Bakar Umum. Kebijakan lainnya adalah menetapkan BBM RON 90 atau Pertalite sebagai
jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP). Artinya, BBM Pertalite dipastikan menjadi jenis bahan
bakar yang mendapatkan subsidi dari pemerintah. Sebelumnya, Pertamina menjual BBM
Pertamax
dengan harga Rp9.000-Rp9.400 per liter. Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Subholding
Commercial &Trading Pertamina, Alfian Nasution, memastikan harga BBM Pertamax masih
kompetitif dibandingkan harga BBM kandungan RON sama pada operator SPBU lainnya
Kementerian ESDM mencatat BBM Pertalite adalah BBM jenis bensin/premium yang paling
banyak
digunakan sepanjang 2021 dengan volume mencapai 23 juta kilo liter. Jumlah tersebut sekitar
79% dari total konsumsi BBM jenis bensin yang juga mencakup Pertamax, Pertamax Turbo, dan
Premium. Keberadaan BBM Pertalite saat ini menjadi paling penting karena menjadi tulang
punggung bahan bakar bagi masyarakat. Disparitas harga antara BBM Pertamax dan Pertalite
dikhawatirkan menyebabkan migrasi konsumsi ke BBM yang lebih murah (Bisnis Indonesia, 4
April 2022). Berikut link youtube video tersebut https://www.youtube.com/watch?
v=DbH6VuoPZw4

Hampir satu tahun lamanya sebuah virus yang pertama kali muncul di Wuhan, Cina dan
kemudian dikenal dengan sebutan Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) saat ini tengah
membersamai hingga menjadi suatu momok bagi masyarakat dunia. Covid-19 merupakan
sebuah virus baru yang menyebabkan dunia mengalami krisis kesehatan terparah sejak adanya
pandemi pada tahun 1918 (Moreno; Fuentes-Lara; Navarro, 2020: 2). Tak kasat mata namun
keberadaannya sangat mencekam. Siapa saja dapat terkena virus ini tanpa terkecuali. Dengan
gejala atau tanpa gejala, virus ini sangat mematikan karena cenderung menyerang sistem
pernapasan manusia. Sayangnya virus ini juga semakin berbahaya karena sepanjang tahun
ini juga diimbangi dengan hoaks mengenai Covid-19 yang tak kalah gencar tersebar di hampir
seluruh media sosial.

Beredar kembali sebuah pesan berantai mengenai vaksin Covid-19, dimana pada narasinya
menegaskan bahwa vaksinasi Covid-19 adalah benar untuk membunuh mayoritas masyarakat
Indonesia, dengan tujuan besar penguasaan wilayah NKRI oleh pendatang China dan disebutkan
pula bahwa hal tersebut adalah motif kejahatan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dan
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Narasi pesan berantai tersebut menuliskan "HOAX &
Konspirasi Kafir Menkes: "Vaksin untuk Ciptakan herd Immunity" FAKTANYA Motif Kafir
Menkes dan Kafir Jokowi:? Vaksin Untuk membunuh Pribumi, Lalu Wilayah yang ditinggal
pribumi akan ditempati pendatang Komunis China..".

Faktanya, klaim negatif mengenai vaksinasi Covid-19 dengan menyebutkan bahwa vaksin
Covid-19 adalah alat pembunuh massal adalah hoaks, dan tuduhan yang dialamatkan kepada
Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi pada pesan tersebut adalah tuduhan
yang tidak berdasar dan bersifat fitnah. Diketahui bahwa vaksinasi Covid-19 tidak hanya
dilakukan di Indonesia, melainkan hampir di seluruh dunia. Hingga Senin, 17 Januari 2022,
setidaknya sudah 9,6 miliar dosis diberikan penduduk dunia. Berikut link youtube video tersebut
https://www.youtube.com/watch?v=HWn36KCHGJk

Anda mungkin juga menyukai