OLEH:
SANTA DESTRI SIMANULLANG
210304197
AGR-3
1.2 Tujuan Praktikum Menetapkan kerapatan massa tanah (berat volume = BV)
2. TINJAUAN Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah.
PUSTAKA Makin padat suatu tanah makin tinggi bulk density, yang
berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar
tanaman. Tanah yang lebih padat memilki bulk density yang
lebih besar dari tanah yang sama tetapi kurang padat. Tanah
lapisan atas pada tanah mineral mempunyai bulk density
yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah dibawahnya.
Nilai bulk density tanah mineral berkisar 1-0,7 gr/cm3,
sedangkan tanah organik umumnya memiliki bulk density
antara 0,1-0,9 gram/cm3 (Tarigan, et.al,2015).
Berat volume tanah merupakan salah satu sifat
fisik tanah yang paling sering ditentukan, karena
keterkaitannya yang erat dengan kemudahan penetrasi akar di
dalam tanah, drainase dan aerasi tanah, serta sifat fisik tanah
lainnya. Seperti sifat tanah yang lainnya, berat volume
mempunyai variabilitas spasial (ruang) dan temporal
(waktu). Nilai berat volume, bervariasi antara satu titik
dengan titik yang lain disebabkan oleh variasi kandungan
bahan organik, tekstur tanah, kedalaman perakaran, struktur
tanah, jenis fauna, dan lain-lain. Nilai berat volume sangat
dipengaruhi oleh pengelolaan yang dilakukan terhadap tanah.
Nilai berat volume terendah biasanya didapatkan di permuka
-an tanah sesudah pengolahan tanah. Bagian tanah yang
berada di bawah lintasan traktor akan jauh lebih tinggi berat
volumenya dibandingkan dengan bagian tanah lainnya (Agus
kdkk., 2015).
Tanah yang lepas dan berkumpul akan mempunyai
berat persatuan volume yang mudah dan tanah yang lebih
tinggi kerapatan massanya. Butiran-butiran pasir letaknya
cenderung untuk erat satu sama lainnya. Kandungan bahan-
bahan organik rendah dari tanah berpasir dan mempertinggi
kerapatan massa, sebaliknya butir-butir tanah yang
permukaannya halus, mempunyai letak yang tidak begitu erat
satu sama lainnya. Hal ini
akibat kenyataan bahwa
permukaan tanah relatif berbutir-butir (Buckman dan
Brandy, 1982).
Berat volume tanah dipengaruhi oleh bagian
rongga pori tanah, struktur tanah, pertumbuhan akar,
aktivitas mikroorganisme dan peningkatan bahan organik.
Makin tinggi pemberian bahan organic ke dalam tanah maka
berat volume akan semakin rendah, berkisar antara 1,0
sampai 1,3 g/cm3 ( putinella, 2011).
Tanah lebih padat mempunyai Bulk density yang
lebih besar dari pada tanah mineral bagian atas mempunyai
kandungan Bulk Density yang lebih rendah dibandingkan
tanah dibawahnya. Bulk density di lapangan tersusun atas
tanah-tanah mineral yang umumnya berkisar 1,0 -1,6 gr/cm 3.
Tanah organik memiliki nilai Bulk density yang lebih
mudah, misalnya dapat mencapai 0,1 gr/cm3 – 0,9 gr/cm3
pada bahan organik. Bulk density atau kerapatan massa tanah
banyak mempengaruhi sifat fisik tanah, seperti porositas,
kekuatan, daya dukung, kemampuan tanah menyimpan air
drainase, dll. Sifat fisik tanah ini banyak bersangkutan
dengan penggunaan tanah dalam berbagai keadaan
(Hardjowigeno, 2003).
3. METODE
PRAKTIKUM
3.1 Bahan 1) Agregat tanah (±3x3x3cm)
2) Parafin/lilin (dicairkan)
3.3 Prosedur Kerja 1) Persiapkan contoh tanah agregat diikat dengan benang
halus secara baik/tidak goyang dan ditimbang
2) Panaskan paraffin hingga mendidih/meleleh, volume lebih
kurang 200ml
3) Celupakan contoh tanah dengan cepat tetapi semua ruang
pori tertutup
4) Angkat dan dinginkan (tetap dipegang tangan)
5) Pengukuran Volume dengan cara dimasukkan ke gelas
ukur yang telah diisi air sampai volume tertentu;
peningkatan volume air adalah volume tanah tersebut
6) Hitung BD sesuai rumus :
BD = Berat tanah/volume
4. HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Hasil pengukuran dan penimbangan agregat tanah.