Anda di halaman 1dari 9

PENETAPAN BERAT VOLUME (BULK DENSITY TANAH)

OLEH:
SANTA DESTRI SIMANULLANG
210304197
AGR-3

PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022
Judul Praktikum Penetapan Berat Volume Tanah (Bulk Density)
Tanggal Praktikum Dimulai Senin, 21 Maret 2022
Tanggal Praktikum Selesai Rabu, 23 Maret 2022

1. PENDAHULUAN Berat volume tanah atau sering disebut bobot isi


1.1 Latar Belakang tanah (bulk density) yaitu berat suatu volume tanah dalam
keadaan struktur alamiah (Kasifah,2017). Menurut Defretes
et al. (1996) berat volume tanah dipengaruhi oleh bagian
rongga pori tanah, struktur tanah, pertumbuhan akar,
aktivitas mikroorganisme dan peningkatan bahan organik.
Pengukuran berat volume tanah di lapangan sering
menghadapi kendala terutama bila dilaksanakan pada lahan
yang sedang ditanami tanaman semusim atau pada tanah-
tanah yang sangat padat. Hal ini disebabkan karena teknik
pengukuran berat volume yang dikenal selama ini harus
menggunakan silinder berukuran sekitar 300 cm2 (Blake and
Hartge, 1986).
Pendugaan berat volume dari sifat-sifat fisik tanah
yang lain telah dilakukan oleh Busscher dan Sojka (1987)
dengan menunggunakan peneterometer. Mereka
mengembangkan sebuah model yang menghubungkan berat
volume dengan resistensi penetrasi tanah yang diukur di
lapangan. Namun metode ini membutuhkan sejumlah
pengukuran lain seperti kandungan bahan organik, tekstur
dan kadar air tanah.
Keragaman berat volume tanah sangat
bergantung pada jenis fraksi penyusunan tanah termasuk
tekstur tanah. Tanah-tanah yang bertekstur jarang biasanya
mempunyai berat volume yang lebih rendah dibandingkan
dengan tanah yang agak pejal. Pertumbuhan akar akan
terhambat pada tanah-tanah yang mempunyai berat volume
lebih dari 1,6g/cm3. Perkembangan akar akan terhenti pada
tanah yang mempunyai berat volume antara 1,7 hingga 1,9
g/cm3, sementara itu nilai berat jenis sangat mendekati 2,65
g/cm3 dengan standar deviasi tidak lebih dari 0,15 g/cm3.
Nilai BV dari BV yang terendah ditemui pada horizon
O yang banyak mengandung bahan organik dan tertinggi
pada horizon B (Suhardi, 1997).
Berat volume tanah dipengaruhi secara tidak
langsung oleh tekstur dan struktur tanah. Tekstur tanah juga
dipengaruhi pada berat isi dan berat jenis suatu tanah. Bila
semakin lepas tekstur suatu tanah, maka berat isi dan berat
jenis tanah tersebut semakin rendah (Soeparmadi, 1995).

1.2 Tujuan Praktikum Menetapkan kerapatan massa tanah (berat volume = BV)
2. TINJAUAN Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah.
PUSTAKA Makin padat suatu tanah makin tinggi bulk density, yang
berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar
tanaman. Tanah yang lebih padat memilki bulk density yang
lebih besar dari tanah yang sama tetapi kurang padat. Tanah
lapisan atas pada tanah mineral mempunyai bulk density
yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah dibawahnya.
Nilai bulk density tanah mineral berkisar 1-0,7 gr/cm3,
sedangkan tanah organik umumnya memiliki bulk density
antara 0,1-0,9 gram/cm3  (Tarigan, et.al,2015).
Berat volume tanah merupakan salah satu sifat
fisik tanah yang paling sering ditentukan, karena
keterkaitannya yang erat dengan kemudahan penetrasi akar di
dalam tanah, drainase dan aerasi tanah, serta sifat fisik tanah
lainnya. Seperti sifat tanah yang lainnya, berat volume
mempunyai variabilitas spasial (ruang) dan temporal
(waktu). Nilai berat volume, bervariasi antara satu titik
dengan titik yang lain disebabkan oleh variasi kandungan
bahan organik, tekstur tanah, kedalaman perakaran, struktur
tanah, jenis fauna, dan lain-lain. Nilai berat volume sangat
dipengaruhi oleh pengelolaan yang dilakukan terhadap tanah.
Nilai berat volume terendah biasanya didapatkan di permuka
-an tanah sesudah pengolahan tanah. Bagian tanah yang
berada di bawah lintasan traktor akan jauh lebih tinggi berat
volumenya dibandingkan dengan bagian tanah lainnya (Agus
kdkk., 2015). 
Tanah yang lepas dan berkumpul akan mempunyai
berat persatuan volume yang mudah dan tanah yang lebih
tinggi kerapatan massanya. Butiran-butiran pasir letaknya
cenderung untuk erat satu sama lainnya. Kandungan bahan-
bahan organik rendah dari tanah berpasir dan mempertinggi
kerapatan massa, sebaliknya butir-butir tanah yang
permukaannya halus, mempunyai letak yang tidak begitu erat
satu sama lainnya. Hal ini
akibat kenyataan bahwa
permukaan tanah relatif berbutir-butir (Buckman dan
Brandy, 1982).
Berat volume tanah  dipengaruhi oleh bagian
rongga pori tanah, struktur tanah, pertumbuhan akar,
aktivitas mikroorganisme dan peningkatan bahan organik.
Makin tinggi pemberian bahan organic ke dalam tanah maka
berat volume akan semakin rendah, berkisar antara 1,0
sampai 1,3 g/cm3 ( putinella, 2011).
Tanah lebih padat mempunyai Bulk density yang
lebih besar dari pada tanah mineral bagian atas mempunyai
kandungan Bulk Density yang lebih rendah dibandingkan
tanah dibawahnya. Bulk density di lapangan tersusun atas
tanah-tanah mineral yang umumnya berkisar 1,0 -1,6 gr/cm 3.
Tanah organik memiliki nilai Bulk density yang lebih
mudah, misalnya dapat mencapai 0,1 gr/cm3 – 0,9 gr/cm3 
pada bahan organik. Bulk density atau kerapatan massa tanah
banyak mempengaruhi sifat fisik tanah, seperti porositas,
kekuatan, daya dukung, kemampuan tanah menyimpan air
drainase, dll. Sifat fisik tanah ini banyak bersangkutan
dengan penggunaan tanah dalam berbagai keadaan
(Hardjowigeno, 2003).
3. METODE
PRAKTIKUM
3.1 Bahan 1) Agregat tanah (±3x3x3cm)
2) Parafin/lilin (dicairkan)

3.2 Alat 1) Mangkuk stainless


2) Timbangan
3) Gelas ukur
4) Kompor/tungku

3.3 Prosedur Kerja 1) Persiapkan contoh tanah agregat diikat dengan benang
halus secara baik/tidak goyang dan ditimbang
2) Panaskan paraffin hingga mendidih/meleleh, volume lebih
kurang 200ml
3) Celupakan contoh tanah dengan cepat tetapi semua ruang
pori tertutup
4) Angkat dan dinginkan (tetap dipegang tangan)
5) Pengukuran Volume dengan cara dimasukkan ke gelas
ukur yang telah diisi air sampai volume tertentu;
peningkatan volume air adalah volume tanah tersebut
6) Hitung BD sesuai rumus :
BD = Berat tanah/volume
4. HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil  Hasil pengukuran dan penimbangan agregat tanah.

 Agregat tanah yang sudah diikat dengan benang

 Proses pencairan paraffin

 Proses pencelupan agregat tanah kedalam paraffin


yang sudah dicairkan
 Air awal dengan volume 200ml

 Tanah yang sudah terbalut paraffin

 Tanah yang terbalut paraffin dicelupkan ke dalam air

Dari hasil tersebut diketahui :


Berat bongkah = 18 gr
Volume bongkah = 225ml – 200ml
= 25ml

Untuk mencari berat volume yaitu :


Berat Bongkah
Berat Volume = g/ 3
Volume Bongkah cm
BD = 18/25
=

Anda mungkin juga menyukai