id
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Oleh
S850809301
HALAMAN PERSETUJUAN
Disusun oleh :
Apriyanto Hadi Nugroho
S850809301
Tesis ini telah disetujui oleh pembimbing tesis untuk dipertahankan di hadapan
tim penguji tesis Program Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas
Sebelas Maret Surakarta, pada tanggal 18 Januari 2011
Surakarta,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
The aim of this study is to determine: (1) Whether TGT learning model
provides better mathematics learning achievement than TPS learning model (2)
Whether students’ mathematics achievement with high achievement motivation is
better than achievement motivation and students’ mathematics achievement with
middle achievement motivation is better than low achievement motivation ones
(3) In each achievement motivation level (low, middle and high) which gives
better mathematics achievement, the learning model of TGT or TPS (4) In each
model (TGT and TPS), which gives better mathematics achievement, students
with high, middle, or low achievement motivation.
The conclusion of this research are: (1) TGT learning model provides
better mathematics achievement than TPS learning model. (2) The students with
high achievement motivation have a better mathematics achievement than middle
and low achievement motivation, the students with middle achievement
motivation have a same mathematics achievement with low achievement
motivation. (3) The TGT method give a better mathematics achievement than TPS
method on students with high, middle and low achievement motivation. (4)On
each model (TGT and TPS), the students with high achievement motivation have
a better mathematics achievement than middle and low achievement motivation,
the students with middle achievement motivation have a same mathematics
achievement with low achievement motivation
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
SURAT PERNYATAAN
NIM : S850809301
Menyatakan bahwa tesis yang saya buat merupakan hasil karya saya
sendiri. Apabila ternyata dikemudian hari tesis ini merupakan hasil plagiat atau
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya yang tersusun dengan penuh kesungguhan dan ketulusan hati ini
kupersembahkan kepada :
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9. Wardono, S.Pd, Guru Bidang Studi Matematika SMPN 1 Pacitan, yang telah
memberikan kesempatan, kepercayaan, bimbingan, dan tularan ilmu selama
melakukan penelitian.
10. Tri Yanto, S.Pd, Guru Bidang Studi Matematika SMPN 2 Pacitan, yang telah
memberikan kesempatan, kepercayaan, bimbingan, dan tularan ilmu selama
melakukan penelitian.
11. Yunianto, Guru Bidang Studi Matematika SMPN 1 Pringkuku, yang telah
memberikan kesempatan, kepercayaan, bimbingan, dan tularan ilmu selama
melakukan penelitian.
12. Hartatik, S.Pd, Guru Bidang Studi Matematika SMPN 1 Donorojo, yang telah
memberikan kesempatan, kepercayaan, bimbingan, dan tularan ilmu selama
melakukan penelitian.
13. Bariyah, S.Pd, Juliatin, S.Pd, Tutik Wartiningsih, S.Pd, Yang telah bersedia
menjadi validator instrumen untuk penelitian.
14. Anak dan istriku yang telah memberikan inspirasi dan motivasi
15. Kedua orang tuaku yang selalu memberikan dukungan material dan spiritual.
16. Kakak-kakakku, terimakasih untuk pengertian, dorongan, semangat dan
kekompakanya.
17. Mahasiswa PPs UNS, terimakasih atas semua kerjasamanya.
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………….. 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………….. 1
B. Identifikasi Masalah……………………………………………. 5
C. Pemilihan Masalah........................................................................ 7
D. Pembatasan Masalah.................................................................... 7
E. Perumusan Masalah...................................................................... 8
F. Tujuan Penelitian.......................................................................... 9
G. Manfaat Penelitian...................................................................... 10
BAB II. LANDASAN TEORI…………………………………………….. 11
A. Tinjauan Pustaka……………………………………………… 11
1. Prestasi Belajar Matematika……………………………….. 11
2. Pembelajaran Kooperatif..................................................... 15
3. Pembelajaran Kooperatif TGT …………………………. 19
4. Pembelajaran Kooperatif TPS ………………………….. 25
commit to user
5. Motivasi Berprestasi……………………………………… 29
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2 Nilai Statistik Uji dan Nilai Tabel Uji Homogenitas
Awal ............................................................................... 68
Tabel 4.4 Indikator Soal Prestasi Belajar dan Nomor Soal Tes …. 72
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lampiran 26 Uji normalitas data prestasi belajar dengan model TPS... 256
Lampiran 27 Uji normalitas data prestasi belajar untuk motivasi
.berprestasi tinggi ……………………………………… 259
Lampiran 28 Uji normalitas data prestasi belajar untuk motivasi
berprestasi sedang ……………………………………. 261
Lampiran 29 Uji normalitas data prestasi belajar untuk motivasi
berprestasi rendah …………………………………….. 263
Lampiran 30 Uji homogenitas prestasi belajar berdasarkan model …... 265
Lampiran 31 Uji homogenitas prestasi belajar berdasarkan motivasi
berprestasi ……………………………………………… 268
Lampiran 32 Analisis variasi ………………………………………… 271
Lampiran 33 Uji lanjut pasca ANAVA …………………………….. 276
Lampiran 34 Surat Keterangan Penelitian……………………………. 278
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
mengembangkan sumber daya manusia. Oleh karena itu, jika suatu bangsa
ingin menguasai IPTEK dengan baik maka perlu mempersiapkan sumber daya
masih rendah jika dibandingkan negara lain, karena berdasarkan peringkat dari
Trend in Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2007, lembaga yang
2009 kemampuan matematika murid Indonesia berada pada urutan ke-61 dari
65 negara (http://www.oecd.org/dataoecd/54/12/46643496.pdf)
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
misalnya, pada nilai Ujian Akhir nasional (UAN). Berdasarkan data Hasil
Pendidikan Kabupaten Pacitan, 2010), diperoleh data bahwa nilai rerata nilai
UAN siswa SMP Negeri untuk bidang studi matematika adalah 5,33 (lebih
rendah dibanding nilai rerata Bahasa Indonesia yaitu 7,44 dan rerata IPA
6,14). Padalah menurut pedoman penilaian KTSP, analisis hasil belajar siswa
dan perbaikan pengayaan daya serap siswa disebut telah tuntas belajar jika
tujuan dan muatan kurikurikulum saja, akan tetapi perlu memperbaiki strategi
pembelajaran yang dilakukan oleh guru, agar para siswa dapat dengan mudah
monoton.
didominasi oleh guru atau berpusat pada guru”. Vui (2001), melaporkan
pendapat. Namun, tugas yang paling utama para guru matematika adalah
dapat digunakan dimasa depan mereka, disaat mereka sudah lulus sekolah lalu
pendidikan yang lebih tinggi. Pembekalan kecakapan hidup (life skill) yang
memberi contoh dan soal-soal latihan, siswa dianggap seperti mesin, mereka
interaksi dalam pembelajaran yang muncul hanya interaksi satu arah. Hal ini
menunjukan bahwa selama ini guru dalam pembelajaran masih belum banyak
hingga saat ini model-model yang baru tersebut tetap juga belum banyak
digunakan oleh para guru. Hal ini mungkin masih minimnya publikasi dari
sehingga para guru juga tidak tahu mana model pembelajaran yang baru
tersebut yang sangat baik dan sesuai dengan materi pembelajaran tertentu.
tidak terlepas dari kemampuan individu yang dimiliki oleh siswa yang
matematika akan memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, hal ini tentu
berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Demikian juga dengan minat, siswa
yang memiliki minat terhadap mata pelajaran matematika akan lebih banyak
B. Identifikasi Masalah
berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
siswa menjadi lebih baik? Untuk menjawab pertanyaan itu dapat dilakukan
karena kurang perhatianya guru terhadap gaya belajar yang dimiliki oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
setiap siswa. Terkait dengan itu, apakah tipe gaya belajar siswa
C. Pemilihan Masalah
fokus masalah, yaitu poin 1 dan poin 3, bahwa masih belum optimalnya
penelitian.
D. Pembatasan Masalah
Dari pemilihan masalah diatas, ada satu hal yang menjadi fokus dari
penelitian ini, yaitu pemilihan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan
motivasi berprestasi. Agar lebih terarah dan mendalam, pada penelitian ini
Pair Share (TPS). Alasan dipilihnya kedua model tersebut juga didasarkan
belajar lebih baik dari pada model konvensional, dan penelitian oleh Henry
(TPS) dengan model konvensional dengan hasil model Think Pair Share
konvensional.
4. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri di
E. Perumusan Masalah
(TGT)) dan Think Pair Share (TPS)), manakah yang mempunyai prestasi
F. Tujuan Penelitian
pada bab persamaan garis lurus dan sistem persamaan linier dua variabel.
dengan motivasi berprestasi sedang dan rendah, serta apakah siswa dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
Games Tournament (TGT) dan Think Pair Share (TPS)), manakah yang
G. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
pada tiap satuan pendidikan pada khususnya dan institusi pendidikan pada
umumnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
a. Pengertian Prestasi
bervariasi. Hal tersebut antara lain dikarenakan latar belakang dan sudut
pandang yang berbeda-beda dari para ahli itu sendiri. Pada kamus besar
prestasi yaitu bukti atau hasil yang telah dicapai setelah diadakan usaha
11
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
b. Pengertian Belajar
akan suatu benda bukanlah tiruan benda itu, melainkan konstruksi pemikiran
dari otak guru yang dianggap tahu bila murid tidak mengolah dan
1) Pengetahuan dibangun oleh siswa itu sendiri, baik secara individu maupun
kelompok
lebih rinci, lengkap dan sesuai dengan konsep ilmiah. Guru sekedar
pasif.
lama dan merevisi aturan-aturan tersebut jika tidak sesuai lagi. Pandangan ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
sering disebut sebagai pengajaran yang terpusat pada siswa. Didalam kelas
yang terpusat pada siswa, peran guru adalah membantu siswa menemukan
fakta, konsep, atau prisib bagi diri mereka sendiri, bukan menjadikan ceramah
c. Prestasi Belajar
diikuti oleh pengukuran dan penilaian demikian pula halnya didalam proses
hasil dari pengukuran dan penilaian usaha belajar, prestasi belajar ini dapat
dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun simbol pada peride tertentu,
misalnya tiap catur wulan atau semester, prestasi belajar siswa dinyatakan
bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang
dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak didik dalam periode
tertentu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
kedudukan anak dalam kelas apakah anak termasuk kelompok anak pandai,
sedang atau kurang. Dengan prestasi belajar ini pula kita dapat mengambil
hasil yang telah dicapai siswa dalam proses belajar matematika yang
dan kecakapan baru yang dinyatakan dengan simbol, angka, atau huruf.
2. Pembelajaran Kooperatif
sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu
diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang
terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi
oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Menurut Isjoni
(2007: 15) pembelajaran kooperatif atau cooperative learning berasal dari kata
saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
untuk berbagi ide dan bekerja secara kolaboratif dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan.
dan membantu satu sama lain demi kesuksesan kelompok belajar tersebut.
anggota kelompoknya.
materi belajarnya.
dan rendah
penting :
peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
sama lain.
berkolaborasi. Hal ini sangat penting mengingat siswa dengan berbagai latar
belakang dan kondisi yang berbeda harus dapat bekerja sama dan saling
pencapaian prestasi para siswa , dan juga akibat-akibat positif lain yang dapat
sekelas yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga
diri. Keunggulan lain adalah tumbuhnya kesadaran bahwa para siswa perlu
individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan
yang berprestasi paling rendah pada setiap kelompok memiliki peluang yang
berprestasi tinggi.
sebuah turnamen dengan lawan yang memiliki kemampuan sama, hasil nilai
pembelajaran, mengemukakan :
tahap, yaitu:
Dalam tahap ini, guru mengajarkan materi pelajaran yang akan digunakan
besarnya saja dari suatu materi. Tahap ini meliputi pembukaan yang dapat
terganggu.
meja kompetisi, di atas meja tersebut telah tersedia kartu. Kemudian siswa
yang benar diberikan poin atau skor, dan skor-skor tersebut dijumlah
1. Presentasi Kelas
hal ini berperan sebagai fasilitator. Pembelajaran mengacu pada apa yang
2. Kelompok (Tim)
suku, ras atau kelas sosial. Tujuan utama pembentukan kelompok adalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
3. Game (permainan)
mengetes pengetahuan siswa yang didapat dari presentasi kelas dan latihan
kelompok. Game dimainkan dengan meja yang berisi tiga murid yang
4. Tournament (kompetisi)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
pada Gambar 1
A1 A-2 A3 A-4
TINGGI SEDANG SEDANG RENDAH
poin. Rerata poin kelompok yang diperoleh dari game dan turnamen akan
b. Buku RPP
c. Buku siswa
menumbuhkan rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari
acak dan melanjutkan pada konsep berikutnya dengan segera setelah siswa
2. Belajar Kelompok
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
Setelah membuka buku siswa sesuai dengan materi yang akan dilanjutkan,
kegiatan pokok pada langkah ini adalah siswa mempelajari LKS secara
anggota tim adalah menguasai materi yang akan diberikan guru dan
tama yang harus dijelaskan apa yang dimaksud dengan kerjasama dalam
tim. Kepada siswa aturan dasar yang berkaitan dengan bagian bekerja
tim
3. Turmanen Akademik
berisi :
tahu mana meja yang tinggi dan yang rendah tingkatanya. Siswa diminta
mengatur meja
4. Penghargaan tim
turnamen tertinggi
dari berbagai struktur kelas yang lebih tradisional, seperti metode resitasi yang
ditandai dengan pengajuan pertanyaan oleh guru kepada seluruh siswa dalam
kelas dan para siswa memberikan jawaban setelah lebih dahulu mengangkat
tangan dan ditunjuk oleh guru (Nurhadi, 2004). Think Pair Share (TPS) yang
Maryland pada tahun 1985. Think Pair Share (TPS) memiliki prosedur yang
ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk
berpikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain. Andaikan guru baru
saja menyelesaikan suatu penyajian singkat atau siswa telah membaca suatu
Think Pair Share (TPS) sebagai gantinya tanya jawab seluruh kelas (Ibrahim
Muslimin dkk, 2000). Think Pair Share (TPS) adalah struktur yang memiliki
pada tahap ini diharapkan dapat berbagi jawaban jika telah diajukan suatu
pertanyaan atau berbagi ide jika suatu persoalan khusus telah diidentifikasi.
Guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang
apa yang telah mereka bicarakan. Ini efektif dilakukan dengan cara bergiliran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
Pendahuluan :
Kegiatan inti :
Langkah pertama
guru
Langkah kedua
Langkah ke tiga :
masing-masing pasangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
Langkah keempat
Penutup
telah didiskusikan
5. Motivasi Berprestasi
a. Pengertian Motivasi
demi mencapai suatu tujuan tertentu. Berawal dari kata “motif”, motivasi
diartikan sebagai motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat melakukan
suatu perbuatan. Sedangkan motif sudah ada dalam diri seseorang, jauh
motivasi berprestasi.
sukar.
dikatakan motivasi berprestasi adalah satu bentuk dorongan yang ada dalam
diri siswa untuk meraih prestasi dalam hal-hal tertentu, disertai dengan usaha
yang keras agar memperoleh hasil yang baik dari kondisi yang ada sekarang
tidak perlu menunda belajar sampai ada motivasi yang tepat untuk
1. Motivasi Intrinsik
dicapai hanya dengan sutu cara yaitu belajar yang giat. Kegiatan belajar
disertai minat dan perasaan senang, karena siswa menyadari bahwa belajar
harus terpenuhi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
2. Motivasi ekstrinsik
yang dijanjikan, belajar demi meningkatkan gengsi social dan belajar demi
hubungan yang esensial antara kegiatan belajar dan kebutuhan yang akan
dipenuhi. Motivasi intrinsik juga akan bertahan lebih lama daripada motivasi
ektrinsik karena didasari oleh perasaan senang dan minat yang besar.
1. Kebutuhan.
Kebutuhan dapat muncul bila terdapat ketidak seimbangan antara apa yang
2. Dorongan nafsu
3. Tujuan
Tujuan adalah sasaran akhir yang ingin dicapai oleh seseorang melalui
menghindari kegagalan.
3. Tekat kuat untuk maju dan mencapai taraf keberhasilan yang lebih baik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
Think Pair Share (TPS) Pada Pokok Bahasan Faktorisasi Suku Aljabar
dengan TPS.
hasil penelitian tersebut adalah metode kooperatif model TGT lebih baik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
5. Penelitian oleh Byers (2007), dengan judul “Playing to Learn”. Isi dari
C. Kerangka Berpikir
penelitian ini bahwa keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar dapat
kooperatif, tetapi pada TGT jumlah anggota kelompok diskusi yang terdiri
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
dari empat sampai lima siswa akan lebih efektif dibanding diskusi
hasil yang baik. Dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari
adanya motivasi berprestasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat
oleh siswa, maka siswa harus dapat terlibat aktif dalam proses
keaktifan siswa adalah model TGT, karena berbeda dengan model TPS,
model pembelajaran TGT akan lebih baik dari pada siswa yang diajar
Pretasi Belajar
D. Hipotesis Penelitian
sebagai berikut :
kooperatif Think Pair Share (TPS) pada bab persamaan garis lurus dan
(TGT) dan Think Pair Share (TPS)), siswa dengan motivasi berprestasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Negeri di Kabupaten Pacitan, pada siswa kelas VIII, semester ganjil tahun
pelajaran 2010/2011.
2. Waktu Penelitian
B. Jenis Penelitian
tersebut diukur dengan menggunakan alat ukur yang sama, yaitu soal-soal tes
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
hasil belajar bab persamaan garis lurus dan sistem persamaan linier dua
1. Rancangan Penelitian
Dengan :
A : Model Pembelajaran
b1 : Kategori tinggi
b2 : Kategori sedang
b3 : Kategori rendah
2. Prosedur Penelitian
dilakukan adalah :
41
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
Hal lain yang dipersiapkan adalah bahan dan alat pembelajaran, meliputi:
soal tes kemampuan awal, silabus, RPP, Lembar Kerja Siswa, soal tes uji
coba instrumen, soal tes hasil belajar, lembar angket siswa, dan perangkat
sampling.
1. Populasi
Arikunto (2007: 130) tertulis :“A population is a set (or Collection) of all
diteliti“. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP
2010/2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id
2. Sampel
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari populasi
atas. Kemudian diambil secara acak tiga sekolah yang akan dijadikan
eksperimen, diambil dua kelas dengan cara mengundi dari kelas VIII pada
tahap dengan dua kali pengambilan. Nomor kelas yang keluar pertama
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
ditetapkan sebagai kelas untuk model pembelajaran TGT dan nomor kelas
kelas VIII A dari SMP Negeri 1 Pringkuku dan kelas VIII A dari SMP
Negeri 1 Donorojo.
(TPS) adalah kelas VIII E dari SMP Negeri 2 Pacitan, kelas VIII B
dari SMP Negeri 1 Pringkuku dan kelas VIII B dari SMP Negeri 1
Donorojo.
untuk kelas TGT dan eksperimen dua untuk kelas TPS, langkah
awal yang sama. Adapun uji hipotesis untuk uji keseimbangan dan
1. Identifikasi Variabel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
a. Variabel Bebas
1) Model Pembelajaran
a) Definisi operasional :
Satu bentuk dorongan yang ada dalam diri siswa untuk meraih prestasi
memperoleh hasil yang baik dari kondisi yang ada sekarang dengan
c) Skala pengukuran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id
d) Simbol : bj dengan j = 1, 2, 3.
b. Variabel terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah nilai prestasi belajar matematika.
b) Indikator : Nilai tes hasil belajar matematika bab persamaan garis lurus
d) Simbol : Y.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah
sebagai berikut :
a. Metode Dokumentasi
b. Metode Tes
c. Metode Angket
subjek penelitian, responden, atau sumber data dan jawabanya diberikan pula
secara tertulis. Dalam penelitian ini angket yang dimaksud adalah angket
menggunakan skala Likkert, untuk item positif jika menjawab A diberi skor
Adapun untuk item negatif jika menjawab A diberi skor 1, B diberi skor 2, C
3. Instrumen
angket. Sebelum tes dan angket dibuat, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id
Setelah soal dan angket disusun dalam format yang rapi beserta petunjuk
Budiyono (2003: 55), tujuan uji coba adalah untuk melihat apakah instrumen
yang telah disusun benar-benar valid dan benar-benar realibel atau tidak.
digunakan adalah tes pilihan ganda, sebelum tes digunakan terlebih dahulu
diadakan uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya beda dan
tingkat kesukaran instrumen tersebut. Pada penelitian ini jumlah soal yang
sebagai berikut:
1) Uji Validitas
Tes hasil belajar diberikan untuk mengetahui apakah hasil belajar yang
situasi, maka uji validitas yang dilakukan pada metode tes ini adalah uji
a) Mendefinisikan domain kerja yang akan diukur (pada tes hasil belajar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id
tersebut.
yang dipilih.
2) Uji Reliabilitas
digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda dengan jawaban
benar diberi skor 1 dan setiap jawaban salah diberi skor 0. Untuk
켸 Ǵƅ ∑ ㊨ Ῐ㊨
翐úú
켸 1 Ǵƅ
dengan :
Ῐ㊨ : 1- pi, i = 1,2,…,n
Ǵƅ : variansi total
Dalam penelitian ini tes disebut reliabel apabila indeks reliabilitas yang
3) Daya Pembeda
membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang. Untuk
mengetahui daya beda suatu butir soal digunakan rumus korelasi momen
∑ ∑ ∑
翐䊀)
∑ ∑ ∑ ∑
Dengan:
: Cacah subyek
commit to user
Pada penelitian ini butir soal dianggap baik jika daya beda rxy > 0,3.
perpustakaan.uns.ac.id 51
digilib.uns.ac.id
4) Tingkat Kesukaran
yaitu tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk menentukan tingkat
B
P=
Js
dengan :
P : indeks kesukaran
Pada penelitian ini butir soal dianggap baik jika nilai indeks P adalah 0,30
≤ P < 0,70.
terlebih dahulu diadakan uji coba untuk mengetahui validitas isi, konsistensi
1) Validitas isi
2) Konsistensi Internal
yang digunakan rumus korelasi momen produk dari Karl Pearson sebagai
berikut :
켸∑ ∑ ∑
o
켸∑ ∑ 켸∑ ∑
Dengan:
3) Reliabilitas Instrumen
켸 ∑ Ǵ㊨
翐úú 1
켸 1 Ǵƅ
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 53
digilib.uns.ac.id
dengan :
Dalam penelitian ini angket disebut reliabel apabila indeks reliabilitas yang
dengan sel tak sama. Kedua faktor yang digunakan untuk menguji signifikasi
perbedaan efek baris, efek kolom dan kombinasi efek baris dan kolom
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
dari populasi distribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas ini
1) Hipotesis
normal.
2) Statistik Uji
瀈ĖƼǴ | ㊨ ㊨ |
Dengan :
㊨ = skor standar
㊨ , Ǵ = standar deviasi
s
㊨ = skor item
DK = { L │ L > n} L
α:
5) Keputusan Uji
6) Kesimpulan
diterima
Ho ditolak
1) Hipotesis
homogen)
2,
log 斨og log Ǵ
ú
dengan :
~ Ƽ 1
1 1 1
1
Ƽ 1
∑ ∑
斨og ;
켸
dengan :
k : banyaknya populasi
j : 1,2,…,k
5) Keputusan Uji
2
HO ditolak jika hitung terletak di daerah kritik
6) Kesimpulan
Populasi-populasi
populasi homogen jika Ho diterima,
Populasi-populasi
populasi tidak homogen jika Ho ditolak
2. Uji Keseimbangan
data kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Statistik uji yang digunakan
a. Hipotesis
ú
䵀 ~ 䵀 켸ú 켸 2
1 1
Ǵ 켸ú 켸
dengan :
d0 : selisih rerata
ú s ú s
Ǵ : variansi gabungan, dengan Ǵ
d. Daerah kritik
DK = {t │t < - 䵀 ; atau 䵀 䵀 ; }
e. Keputusan uji
§ H0 diterima jika - 䵀 ; ≤ t≤
obs 䵀 ;
f. Kesimpulan
dua jalan dengan sel tak sama. Asumsi bagi analisis variansi dua jalan adalah
sebagai berikut:
1) Model
㊨ ㊨ ㊨ ㊨
dengan :
(ab )ij = kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat.
i = 1, 2 dengan :
j = 1, 2, 3,dengan:
1 = kategori tinggi
2 = kategori sedang
3 = kategori rendah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 59
digilib.uns.ac.id
2) Prosedur
a) Hipotesis
H1A : paling sedikit ada satu ai yang tidak nol (ada perbedaan
H1B : untuk paling sedikit ada satu bj yang tidak nol (ada
H0AB : (ab)ij = 0 untuk semua uji (tidak ada interaksi antara baris
H1AB : untuk paling sedikit ada satu (ab)ij yang tidak nol. Ada
c) Komputasi
(1) Pada analisis dua jalan dengan sel tak sama, didefinisikan
= frekuensi sel ij
pq
nh =
1
åij n
ij
N = ån
i, j
ij = banyaknya seluruh data amatan
2
æ ö
ç å X ijk ÷
SSij = åX 2
ijk -è k ø
k n ijk
p = banyaknya baris
q = banyaknya kolom
Ai = å AB
j
ij
= jumlah rerata pada baris ke-i
Bj = å AB
i
ij = jumlah rerata pada kolom ke-j
G = å AB
ij
ij
= jumlah rerata pada semua sel.
2
G2 A
(1) = (3) = å SS ij (4) = å i
pq i, j i q
B2 j
(2) = å
j P
(5) = å AB
ij
2
ij
JKG = (2)
Dengan :
dkA = p–1
dkB = q–1
dkAB = (p – 1) (q – 1) = pq – p – q + 1
dkG = N – pq
dkT = N–1
JKA JKAB
RKA = RKAB =
dkA dkAB
JKB JKG
RKB = RKG =
dkB dkG
e) Daerah kritik
f) Keputusan uji
g) Rangkuman Analisis
Interaksi (AB) JKAB (p-1) (q-1) RKAB Fab F* <a atau >a
Dengan :
P = probabilitas amatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 63
digilib.uns.ac.id
Apabila H0 ditolak maka perlu dilakukan uji lanjut anava. Untuk uji
a) Komparasi rerata antar baris tidak perlu karena hanya terdapat dua
metode pembelajaran.
.㊨ .
.㊨ .
1 1
斨og 켸
.㊨ 켸.
dengan :
ke-j
analisis variansi
Uji Scheffe untuk komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama
adalah :
Fij - kj =
(X ij - X kj )
2
é1 1 ù
RKG ê + ú
ëê nij nkj úû
Dengan :
Fij-kj = nilai Fobs pada perbandingan rerata pada sel ij dan rerata
pada sel kj
analisis variansi
Uji Scheffe untuk komparasi rerata antar sel pada baris yang sama
adalah:
㊨ ㊨
㊨ ㊨
1 1
斨og 켸
commit to user ㊨ 켸㊨
perpustakaan.uns.ac.id 65
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 66
digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini dilaporkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Bulan
penelitian mencakup uji keseimbangan, hasil uji coba instrumen, deskripsi data
penelitian.
kemampuan awal yang digunakan untuk uji keseimbangan pada penelitian ini
didapat dengan memberikan sepuluh soal pilihan ganda pada sampel yang
terpilih. Soal tersebut diambil dari buku matematika kelas delapan karangan
Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni (2008:54-56) yang diterbitkan BSE (Buku
Harga statistik uji untuk uji normalitas disajikan dalam Tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1: Nilai Statistik Uji dan Nilai Tabel Uji Normalitas Awal
Sumber Lobs Ltabel Kep. Uji Kesimpulan
Kelompok TGT 0,0844 0,0895 H0 Normal
Kelompok TPS 0,0832 0,0895 diterima
H0 Normal
diterima
commit to user
66
perpustakaan.uns.ac.id 67
digilib.uns.ac.id
Pada Tabel 4.1 di atas terlihat bahwa pada kelompok TGT dan TPS
terdapat pada Lampiran 2 dan 3). Adapun harga statistik uji homogenitas
Tabel 4.2 : Nilai Statistik Uji dan Nilai Tabel Uji Homogenitas Awal
Sumber ࣀbs ƅabel Keputusan Kesimpulan
Model pembelajaran 0,079 3,841 H0 diterima Homogen
Pada Tabel 4.2 di atas tampak bahwa uji homogentias pada model
diterima yang berarti sampel berasal dari populasi yang homogen (Perhitungan
eksperimen benar-benar akibat dari perlakuan yang dibuat dan bukan karena
hal yang lain. Uji keseimbangan dilakukan dengan menggunakan uji-t dan
dapat disimpulkan bahwa populasi untuk kelompok kelas TGT dan TPS
(tiga) orang guru yaitu: Bariyah, S.Pd, Juliati, S.Pd, Tutik Wartiningsih,
diperoleh hasil bahwa semua butir angket layak sehingga semua butir
bahwa dari 40 butir angket uji coba terdapat 5 butir soal yang harus
Karena dalam penelitian ini hanya akan diambil tiga puluh butir soal
soal angket nomor 14, 18, 21, 25 dan 33 juga diputuskan tidak dipakai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 69
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.3: Indikator Angket Motivasi Berprestasi dan Nomor Item Angket
Nomor Nomor
Indikator Item Indikator Item
+ - + -
Sikap egosentris 4 30 Rasa percaya diri 6 23
Keinginan bekerjasama Kepuasan atau 15 38
7 28
dalam kelompok kebanggan diri
Orientasi ke masa Kedisiplinan 8 39
10 32
depan
Menyukai tantangan 1 25 Tanggung jawab 9 35
Menginginkan umpan Kepedulian terhadap 11 31
20 33
balik teman 40
Menyukai tugas yang Keberanian 14 27
sesuai dengan tingkat 13 24
kemampuan
Keimanan dan 17 34
Kemauan 3 22 ketakwaan tehadap
Tuhan YME
Kejujuran 2 37 Mengejar kesuksesan 16 36
12, Menghindari kegagalan 18 29
Ketekunan 21
19
Keuletan 5 26
Keterangan : Nomor soal dengan huruf tebal adalah soal yang tidak dipakai
Pada Tabel 4.3 di atas terlihat bahwa butir angket dapat mewakili semua
c. Uji Reliabilitas
adalah 0,83. Dengan batas minimal reliabilitas adalah 0,70 maka angket
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 70
digilib.uns.ac.id
judgement). Uji validitas angket ini dilakukan oleh 3 (tiga) orang guru
diperoleh hasil bahwa semua butir tes layak sehingga dapat disimpulkan
bahwa semua butir tes dapat digunakan pada sampel penelitian (Data
butir soal mempunyai indeks daya pembeda kurang dari 0,30 yaitu butir
soal nomor 1, 17, 20, 21, 24, dan 34, (Perhitungan daya pembeda
memenuhi syarat, yaitu butir soal nomor 1, 21, 24 dan 34, karena indek
kesukaranya kurang dari 0,30 dan lebih dari 0,70. (Perhitungan tingkat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 71
digilib.uns.ac.id
butir soal tidak dipakai, yaitu butir soal nomor : 1, 17, 20 21, 24, dan 34.
Karena dalam penelitian ini hanya akan diambil tiga puluh butir soal tes
15, 25 dan 26 juga diputuskan tidak dipakai. Berikut ini Tabel 4.4 yang
menunjukan indikator butir soal tes prestasi belajar dan nomor soalnya.
Tabel 4.4 : Indikator Soal Prestasi Belajar dan Nomor Soal Tes
Indikator Nomor Indikator Nomor
Soal Soal
Mengenal persamaan garis 2,6, 13, Menentukan 17,19
lurus dalam berbagai bentuk 15 persamaan garis jika
dan variabel diketahui koordinat
dua titik pada garis
Menentukan gradien suatu 3,5,7,8, Menyebutkan 22, 23,
garis 9 perbedaan PLDV dan 25,
SPLDV 33, 38
Menentukanpersamaan garis 1,10, Menentukan akar 21, 24,
jika diketahui gradien dan 12,18 SPLDV dengan 30,32,3
koordinat suatu titik pada metode grafik, 5
garis tersebut subtitusi, dan 36, 37
eliminasi
Menentukan persamaan garis 14, 20, Membuat model 28, 29,
yang sejajar dengan garis l 11 matematika dari 31
dan melalui titik P(x,y) masalah yang
berkaitan dengan
system persamaan
linear dua variabel
(SPLDV)
Menentukan persamaan garis 4,16 Menyelesaikan 26, 27,
yang tegak lurus dengan l model matematika 34,
dan melalui titik P(x,y) dari masalah yang 38, 39,
berkaitan dengan 40
sistem persamaan
linear dua variabel,
dan penafsirannya.
Keterangan : nomor soal dengan huruf tebal adalah nomor soal yang tidak
dipakai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 72
digilib.uns.ac.id
Pada Tabel 4.4 di atas terlihat bahwa butir soal dapat mewakili semua
d. Uji Reabilitas
batas minimal reliabilitas adalah 0,70 maka tes dapat digunakan pada
Data prestasi belajar untuk kelompok kelas TGT dapat dilihat pada
prestasi belajar tertinggi pada kelas TGT adalah 90 dan terendah adalah 30
sehingga rentang nilainya 60. Rerata 61,94, median 63,33, modus 50 dan
diketahui bahwa prestasi belajar tertinggi pada kelas TPS adalah 86,67 dan
terendah adalah 33,33 sehingga rentang nilainya 53,34. Rerata 55,88 median
Jumlah soal angket sebanyak 30 soal dengan 15 nomor item positif dan 15
nomor item negatif dan rentang nilai untuk masing-masing pilihan jawaban 1
Lampiran 25 dan 26. Namun ringkasanya tanpak pada Tabel 4.5 berikut:
SKOR TERENDAH 54 63
MEDIAN 94 91
MODUS 88 60
N 98 98
93,77 90,72
Ǵ 150,47 178
s 12,27 13, 34
緐Ėdu켸緐Ė켸 92,24
Ǵ 緐Ėdu켸緐Ė켸 165,82
Ǵ 緐Ėdu켸緐Ė켸 12,87
berikut: kelompok rendah adalah siswa dengan skor kurang dari atau sama
kelompok sedang adalah siswa dengan skor diatas rerata gabungan dikurangi
commit to
setengah simpangan baku gabungan user
dan dibawah rerata gabungan ditambah
perpustakaan.uns.ac.id 74
digilib.uns.ac.id
dengan skor lebih dari atau sama dengan rerata gabungan ditambah setengah
Berikut ini adalah Tabel 4.6 yang menggambarkan banyaknya siswa masing-
a. Uji Normalitas
signifikansi , 5.
b. Uji Homogenitas
belajar matematika antara kelas TGT dan TPS berasal dari populasi yang
rendah, sedang, dan tinggi berasal dari populasi yang homogen. (Perhitungan
2. Uji Anava
commit to user
berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang
perpustakaan.uns.ac.id 76
digilib.uns.ac.id
sama. Dengan demikian analisis uji hipotesis dengan teknik analisis variansi
dimana Fa > Ftabel maka H0A ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan
prestasi belajar siswa pada materi persamaan garis dan sistem persamaan
dimana Fb > Ftabel maka H0B ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan
prestasi belajar siswa pada materi persamaan garis lurus dan sistem
c. Pada efek intraksi AB (antara baris dan kolom) mempunyai harga statistik
uji Fab< Ftabel maka H0AB diterima. Hal ini berarti tidak terdapat interaksi
commit to user
signifikan antara model pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika
perpustakaan.uns.ac.id 77
digilib.uns.ac.id
matematika pada materi persamaan garis lurus dan sistem persamaan linier
dua variabel.
Berdasar hasil uji anava di atas diketahui bahwa pada efek utama A
(antar baris), H0A ditolak, namun karena hanya terdapat dua baris saja,
sehingga tidak diperlukan uji komparasi ganda antar baris. Untuk efek utama
motivasi berprestasi, maka perlu dilakukan uji lanjut pasca anava untuk
Untuk melakukan komparasi ganda, dicari dulu rerata marginal dan rerata
Uji lanjut untuk komparasi antar kolom hasilnya pada tabel 4.11 berikut :
Keterangan:
Kesimpulan :
beda rata-rata.
beda rata-rata.
a. Hipotesis Pertama.
Berdasarkan uji anava dua jalan sel tak sama yang telah dilakukan,
sehingga dapat disimpulkan bahwa H0A ditolak. Hal ini berarti bahwa
terdapat perbedaan prestasi belajar antara peserta didik yang diajar dengan
dan rerata marginal model TPS yaitu 55,884 Diperoleh kesimpulan yang
commit to user
sesuai dengan kerangka berpikir dan hipotesis sebelumnya yang menyatakan
perpustakaan.uns.ac.id 79
digilib.uns.ac.id
TGT lebih baik dibanding dengan prestasi belajar siswa yang diajar dengan
persamaan linier dua variabel merupakan materi yang cukup sulit, sehingga
diskusi kelompok (kerjasama kelompok) pada model TGT yang terdiri dari
pelaksanaan diskusi kelompok pada model TPS, hal ini sesuai dengan
commit
kelompok melakukan hal yang to user
terbaik bagi kelompoknya dan adanya usaha
perpustakaan.uns.ac.id 80
digilib.uns.ac.id
menjadi kurang efektif ketika kedua siswa kurang memahami materi yang
diberikan, selain itu kelemahan yang diperoleh adalah jika pasangan siswa
karena dia harus menjelaskan semua materi sebelum dia benar-benar dapat
b. Hipotesis kedua
Berdasarkan uji anava dua jalan sel tak sama yang telah dilakukan,
berprestasi yang mana yang memberikan hasil lebih baik, maka dilakukan uji
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 81
digilib.uns.ac.id
diperoleh:
1) F.1-.2 = 13,16 lebih besar dari 2 * F 0,05;2;195 = 6,00. sehingga H0 ditolak yang
sedang. Karena rerata marginal pada kolom satu 68,16 sedangkan pada
2) F.1-.3 = 19,92 lebih besar dari 2 * F 0,05;2;195 = 6,00. sehingga H0 ditolak yang
rendah. Karena rerata marginal pada kolom satu 68,16 sedangkan pada
dengan siswa dengan motivasi berprestasi sedang maupun rendah. Hal ini
salah satu motivasi intrinsik, yaitu daya penggerak dalam diri seseorang
berprestasi rendah.
siswa dengan motivasi berprestasi rendah hal ini dapat dijelaskan sebagai
berikut.
kecenderungan untuk bekerja sama yang lebih tinggi daripada siswa yang
rendah dapat lebih baik dari semestinya dan akhirnya berimplikasi pada
commit
berprestasi rendah dan sedang tosignifikan.
tidak user
perpustakaan.uns.ac.id 83
digilib.uns.ac.id
yang tinggi, ada yang sedang dan ada yang rendah. Hal tersebut juga
terjadi pada siswa dengan motivasi berprestasi sedang dan rendah. Ini
faktor yang lain tidak mendukung tentu saja bisa mendapat pretasi belajar
rendah tapi jika didukung oleh faktor yang lain bisa saja mendapat nilai
Berdasarkan uji anava dua jalan sel tak sama yang telah dilakukan,
kolom konsisten.
1) Hipotesis ketiga
antar sel dalam kolom yang sama, akan sama dengan karakteristik
pada baris pertama adalah 61,649 dan baris ke dua 56,957 dengan
commit to
demikian pada masing-masing user motivasi berprestasi (tinggi,
kategori
perpustakaan.uns.ac.id 84
digilib.uns.ac.id
prestasi belajar yang lebih baik dibanding dengan penggunaan model TPS.
Hal ini sesuai dengan hipotesis yang ketiga yang menyatakan bahwa pada
Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut, ditinjau dari teori pembelajaran
kooperatif, namun ada beberapa tahapan yang berbeda juga membawa efek
game turnamen untuk dapat menarik siswa, ternyata sangat efektif. Hal ini
dapat diamati dari sikap siswa yang antusias dan aktif dalam mengikuti
pelajaran.
Pada siswa yang pembelajaran dangan model kooperatif TGT, saat guru
menerangkan.
kelompok kurang berjalan dengan baik hal ini dikarenakan dengan jumlah
kurang efektif.
2) Hipotesis ke empat
sel dalam baris yang sama, akan sama juga dengan karakteristik perbedaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 87
digilib.uns.ac.id
BAB V
A. Kesimpulan
pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada materi persamaan garis lurus
dan sistem persamaan linier dua variabel pada peserta didik kelas VII SMP
87
perpustakaan.uns.ac.id 88
digilib.uns.ac.id
rendah.
B. Implikasi
1. Implikasi Teoritis
prestasi belajar siswa pada pokok bahasan persamaan garis lurus dan
sistem persamaan linier dua variabel, yaitu prestasi belajar siswa yang
diajar dengan model pembelajaran TGT lebih baik dibanding dengan siswa
yang diajar dengan model pembelajaran TPS. Hal ini menunjukkan secara
teoritis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk
persamaan garis lurus dan sistem persamaan linier dua variabel serta pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 89
digilib.uns.ac.id
prestasi belajar sehingga perlu ditumbuhkan, dan dijaga agar peserta didik
2. Implikasi Praktis
TPS pada materi persamaan garis lurus dan sistem persamaan linier dua
pembelajaran.
C. Saran
sampaikan diantaranya:
baik.
2. Kepada Guru
a. Pada materi persamaan garis lurus dan sistem persamaan lnier dua
a. Penelitian ini hanya meneliti pada aspek model TGT yang ditinjau dari
b. Hasil penelitian ini hanya terbatas pada materi persamaan garis lurus
mempertimbangkan kesesuaiannya.
commit to user