Disusun
Oleh :
T. Habibuddin
( 180207033 )
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH swt yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq dan hidayah-Nya dan shalawat dan salama kedapa nabi kita Muhammad saw, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Laporan ini diharapkan mampu
membantu penulis dan mahasiswa lainnya dalam memperdalam mata kuliah “ILMU
PENDIDIKAN” dalam kegiatan belajar.
Kami berharap makalah ini dapat memenuhi persyaratan dan bisa diterima oleh
masyarakat banyak. Meskipun makalah ini masih jauh dari suatu nilai kesempurnaan karena
keterbatasan pengetahuan kami dengan segenap kesadaran diri penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik para pembaca yang dapat membantu kami untuk lebih memahami pengkajian
ini.
Akhir kata, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen dan para pembaca
yang sudah berkenan membaca makalah ini dengan tulus ikhlas. Semoga makalah ini
bermanfaat, khususnya bagi kami, mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Biologi dan pembaca umum lainnya. Amin.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................ii
Bab I (PENDAHULUAN)
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
C. Tujuan Penulisan......................................................................................
Bab II (PEMBAHASAN)
A. Pengertian Pendidikan..........................................................................
B. Tujuan Pendidikan................................................................................
C. Fungsi Tujuan Pendidikan....................................................................
D. Cara Menentukan Tujuan Pendidikan..................................................
E. Kriteria Kualifikasi Tujuan Pendidikan................................................
F. Jenis-Jenis Tujuan Pendidikan.............................................................
G. Tujuan Pendidikan Indonesia...............................................................
H. Pendekatan Filsafat terhadap Tujuan Pendidikan..............................
Daftar Pustaka....................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian pendidikan.
2. Mengetahui tujuan pendidikan.
3. Mengetahui fungsi tujuan pendidikan.
4. Mengetahui cara menentukan tujuan pendidikan.
5. Mengetahui kriteria kualifikasi tujuan pendidikan.
6. Mengetahui jenis-jenis tujuan pendidikan.
7. Mengetahui tujuan pendidikan Indonesia.
8. Mengetahui pendekatan filsafat terhadap tujuan pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan sebuah sistem yang mengandung aspek visi, misi, tujuan,
kurikulum, bahan ajar, guru, murid, manajemen, sarana prasarana, biaya, lingkungan dan lain
sebagainya.
Pendidikan juga dapat diartikan sebagai upaya mengembangkan potensi-potensi
manusiawi peserta didik baik potensi fisik, potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi
itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah
cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam
keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup
kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai
masalah-masalah pendidikan.
Menurut para ahli pendidikan seperti John S. Brubacher bahwa menetapkan tujuan
pendidikan dapat ditempuh dengan tiga cara atau pendekatan yaitu:
Ada empat macam tujuan pendidikan yang tingkatan dan luasnya berlainan. Yaitu
tujuan umum atau pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan
instruksional.
b. Tujuan Intitusional
Tujuan Institusional adalah tujuan pendidikan yang akan di capai oleh suatu
lembaga pendidikan tertentu. Tujuan Institusianal itu sendiri harus bersumber dari tujuan
umum pendidikan dan merupakan penjabaran tujuan umum yang telah digariskan oleh negara.
Tujuan institusional adalah perumusan secara umum pola perilaku dan pola
kemampuannya yang harus dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan yang berbeda-beda sesuai
dengan fungsi dan tugas yang harus dipikul oleh setiap lembaga dalam rangka menghasilkan
lulusan dengan kemampuan dan keterampilan tertentu.
Sebagai subsistem pendidikan nasional, tujuan institusional untuk setiap lembaga
pendidikan tidak dapat terlepas dari tujuan pendidikan nasional. Hal ini disebabkan setiap
lembaga pendidikan ingin menghasilkan lulusan yang akan menunjang tinggi martabat bangsa
dan negaranya, yang bertekad untuk mempertahankan falsafah Pancasila sebagai dasar Negara,
di samping kemampuan dan keterampilan tertentu sesuai dengan kekhususan setiap lembaga.
Dengan demikian, perumusan tujuan institusional dipengaruhi oleh tiga
hal: Tujuan Pendidikan Nasional, Kekhususan setiap lembaga dan Tingkat usia peserta didik.
Tujuan institusional itu dicapai melalui pemberian berbagai pengalaman belajar kepada peserta
didikny.
c. Tujuan Kurikuler
Tujuan Kurikuler yaitu untuk mencapai pola perilaku dan pola kemampuan serta
keterampilan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu lembaga, yang sebenarnya merupakan
tujuan intitusional dari oleh bagan pendidikan tersebut. Atau dapat juga diartikan sebagai
tujuan yang ingin dicapai dari suatu bidang studi pada suatu sekolah/lembaga pendidikan, yang
masih bersifat umum.
Tujuan Kurikuler adalah tujuan yang dirumuskan secara formal pada kegiatan
kurikuler yang ada pada lembaga-lembaga pendidikan. Tujuan kurikuler sifatnya lebih khusus
jika dibandingkan dengan tujuan institusional, tetapi tidak boleh menyimpang dari tujuan
institusional. Seperti misalnya, tujuan kurikulum di sekolah-sekolah ada mata pelajaran
kewarganegaraan yang berbeda dibandingkan dengan SMP.
Tujuan mata pelajaran untuk Kewarganegaraan di sekolah-sekolah tersebut disebut
tujuan kurikuler sesuai dengan kurikulum pada masing-masing sekolah. Tujuan kurikuler
merupakan penjabaran dari tujuan institusional, yang berarti lebih khusus dari pada tujuan
Institusional.
d. Tujuan instruksional
Adalah rumusan secara terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh siswa dan anak
didik sesudah melewati kegiatan instruksional yang bersangkuatan dengan berhasil.
Tujuan Instruksional merupakan tujuan yang hendak dicapai setelah selesai proses
belajar mengajar/program pengajaran. Tujuan tersebut merupakan penjabaran dari tujuan
kurikuler, yang merupakan perubahan sikap atau tingkah laku secara jelas. Tujuan
Instruksional dapat dibagi menjadi dua, yaitu Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan
Instruksional Khusus (TIK).
Dalam merumuskan tujuan tujuan instruksional ini, terlebih-lebih tujuan
instruksional khusus harus berorientasi kepada peserta didik, atau kepada output-oriented.
Tujuan Instruksional akan mempengaruhi pemilihan materi, metode, strategi, dan lainnya demi
mencapai tujuan instruksional yang telah dirumuskan.
Tujuan pendidikan harus mencerminkan kemampuan sistem pendidikan Nasional
untuk mengakomodasikan berbagai tuntutan peran yang multi dimensional. Secara umum,
pendidikan harus mampu menghasilkan manusia sebagai individu dan anggota masyarakat
yang sehat dan cerdas dengan: Kepribadian kuat, religius dan menjunjung tinggi budaya luhur,
Kesadaran demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Kesadaran
moral hokum yang tinggi dan , Kehidupan yang makmur dan sejahtera.
Tujuan yang paling dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari, yaitu tujuan
insidental. (insiden = peristiwa). Tujuan insidental, ialah tujuan yang menyangkut suatu
peristiwa khusus. Agak sukar untuk mencari hubungan antara tujuan umum dengan tujuan
insidental, namun tujuan insidental sebenarnya terarah kepada realisasi tujuan umum. Jadi
hubungan tujuan insidental dengan tujuan umum sangat jauh. Contoh: Ibu, melarang anaknya
bermain-main di depan pintu yang terbuka, karena dapat menyebabkan anak itu sakit (masuk
angin), atau karena mengganggu lalu lintas di pintu. Jelaslah tujuan insidental sangat jauh
dengan kriteria kedewasaan sebagai tujuan umum pendidikan.
Tujuan tentatif, (tentatif = sementara) ialah tujuan yang terdapat pada langkah-
langkah untuk mencapai tujuan umum. Karena itu tujuan tentatif lebih dekat pada tujuan
umum, dibandingkan dengan tujuan insidental. Tujuan tentatif memberi kesempatan kepada
anak untuk menguji nilai yang ingin dicapainya dengan perbuatan nyata. Dari kenyataan yang
dialaminya itu diharapkan anak akan mengetahui kebenaran yang sesungguhnya. Contoh:
tujuan agar anak biasa hidup bersih. Setelah ia mengalaminya berulang-ulang berperilaku
bersih pada berbagai jenis dan tingkat kebersihan, maka ia diharapkan kelak mengerti dan
biasa hidup bersih. Anak didik biasanya tidak menyadari bahwa ia sedang dibawa ke arah
suatu tujuan pendidikan insidental ataupun tentatif, karena memang tujuan ini tidak secara
tersurat dapat diketahui oleh anak.
Tujuan intermedier, (media = antara) ialah tujuan yang melayani tujuan pendidikan
yang lain atau tujuan yang lebih luas atau lebih tinggi tingkatannya. Contoh: murid belajar
membaca dengan tujuan agar ia kelak dapat belajar sendiri tentang ilmu pengetahuan dengan
jalan membaca buku-buku.
Tujuan tidak lengkap (sementara), ialah tujuan yang berkenaan dengan salah satu
aspek kehidupan. Disebut tidak lengkap karena setiap tujuan yang dihubungkan dengan salah
satu aspek kehidupan itu berarti tidak lengkap. Tujuan yang lengkap ialah tujuan yang
mengembangkan seluruh aspek kehidupan itu, yaitu tujuan umum pendidikan.
Tujuan umum, (akhir, universal, total) ialah tujuan yang menjadi sumber bagi bagi
tujuan lainnya. Semua manusia di seluruh dunia ingin mencapai tujuan itu, yaitu tujuan umum
pendidikan ialah manusia dewasa.
Pengkhususan tujuan umum, itu terjadi karena manusia dewasa yang universal itu
diberi bentuk yang nyata berhubung dengan kebangsaan, kebudayaan, agama, sistem politik,
dan sebagainya. Oleh karena itu, manusia dewasa bagi bangsa Indonesia adalah selaras dengan
filsafat bangsa Indonesia, yaitu manusia yang memiliki karakteristik kepribadian Pancasila.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan pendidikan adalah suatu faktor yang amat sangat penting di dalam
pendidikan, karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh
pendidikan. Tujuan pendidikan juga dapat didefinisikan sebagai salah satu unsur dari
pendidikan yang berupa rumusan tentang apa yang harus dicapai oleh para peserta didik.
Ada empat macam tujuan pendidikan yang tingkatan dan luasnya berlainan. Yaitu
tujuan umum atau pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan
instruksional.
M.J.Langeveld, mengemukakan 6 jenis tujuan pendidikan, yaitu sebagai berikut :
1. Tujuan akhir (umum, universal, dan total),
2. Pengkhususan tujuan umum,
3. Tujuan tak lengkap (sementara),
4. Tujuan insidental,
5. Tujuan tentatif
6. Tujuan intermedier.
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan
kritikan yang membangun dari pihak pembaca agar makalah ini lebih baik. Khir kata penulis
ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA